Tabel 4.4 Pendidikan Responden Jenjang Pendidikan
Jumlah Persentase
D-3 10 31,25
S-1 21 65,63
S-2 1 3,12
Total 32 100
Sumber : Data Diolah
Dari tabel 4.4. dapat dilihat jenjang pendidikan responden diklasifikasikan dalam tiga kategori. Sebanyak 11 orang atau sekitar 31,25 memiliki jenjang
pendidikan DiplomaSarjana muda, 21 orang atau sekitar 65,63 memiliki jenjang pendidikan sarjana S1, 1 orang atau sekitar 3,12 memiliki jenjang
Master S2.
Tabel 4.5 Lama Bekerja Responden Lama Bekerja
Jumlah Persentase
1 - 4 tahun 25
78,12 5 - 10 tahun
7 21,88
Total 32 100
Sumber : Data Diolah
Dari tabel 4.5.dapat dilihat lama bekerja responden sebagai manajer dikategorikan dalam dua kategori. Sebanyak 25 orang atau sekitar 78,12 telah
bekerja antara 1 tahun sampai dengan 4 tahun. Sebanyak 7 orang atau sekitar 21,88 telah bekerja antara 5 tahun sampai dengan 10 tahun.
4.2. Uji Kualitas Data
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel maka instrumen yang digunakan harus valid dan reliabel. Oleh karena itu perlu diuji
Universitas Sumatera Utara
kualitas data yang meliputi uji validitas dan uji reliabilitas instrumen pengumpul data yang digunakan.
4.2.1. Uji Validitas
Asumsi yang digunakan dalam uji validitas adalah jika r
hitung
dilihat pada kolom corrected item-total correlation lebih besar dari r
kritis
r
hitung
r
kritis
maka item dinyatakan valid. Nilai r
kritis
yang digunakan untuk pengujian validitas adalah 0,300 Sugiyono, 2000:109. Hasil uji validitas pada instrumen total quality
management sebagai berikut:
Tabel 4.6 Uji Kualitas Data Instrumen Total Quality Management
Variabel Item
r hitung
corrected item- Total
correlation
r kritis keterangan
Total Quality Management X1
1 0,433
0,300 valid
2 0,568 0,300
valid 3 0,686
0,300 valid
4 0,433 0,300
valid 5 0,523
0,300 valid
6 0,380 0,300
valid 7 0,369
0,300 valid
8 0,562 0,300
valid 9 0,625
0,300 valid
10 0,534 0,300 valid
11 0,534 0,300 valid
Sumber : Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Pengujian validitas pada instrumen total quality management mengindikasikan bahwa tidak ada pertanyaan yang harus dikeluarkan dalam
analisis karena kuesioner yang diuji telah memenuhi kriteria. r hitung diatas nilai r kritis. Sehingga semua data total quality management sudah valid.
Tabel 4.7 Uji Validitas Data Instrumen Sistem Pengukuran Kinerja
Variabel Item R hitung
corrected item-Total
correlation
r kritis keterangan
Sistem Pengukuran Kinerja X2
1 0,592 0,300 valid
2 0,608 0,300 valid
3 0,672 0,300 valid
4 0,634 0,300 valid
5 0,602 0,300 valid
6 0,523 0,300 valid
7 0,554 0,300 valid
Sumber : Data Diolah
Setelah test validitas pada instrumen sistem pengukuran kinerja, tampak semua item pertanyaan adalah valid sehingga dapat digunakan untuk analisis
selanjutnya. Sedangkan pada variabel sistem penghargaan, hasil uji validitas dapat dilihat pada tabel 4.8. berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.8 Uji Validitas Sistem Penghargaan
Pada instrumen sistem penghargaan, setiap item pertanyaan sistem penghargaan nilai corrected item-total correlation 0,30, maka setiap pertanyaan
dinyatakan valid.
Tabel 4.9 Uji Kualitas Data Instrumen Kinerja Manajerial
Variabel Item
r hitung
corrected item- Total
correlation
r kritis keterangan
Kinerja Manajerial Y 1
0,664 0,300 valid
2 0,395 0,300 valid
3 0,290 0,300
Tidak valid
4 0,441 0,300 valid
5 0,298 0,300
tidak valid
6 0,415 0,300 valid
7 0,476 0,300 valid
8 0,544 0,300 valid
Sumber : Data Diolah
Variabel Item
R hitung
corrected item-Total
correlation
r kritis keterangan
Sistem Penghargaan X3
1 0,436 0,300 valid
2 0,371 0,300 valid
3 0,436 0,300 valid
4 0,449 0,300 valid
5 0,523 0,300 valid
Sumber : Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
Pengujian validitas pada instrumen kinerja manajerial mengindikasikan bahwa terdapat pertanyaan tidak valid. Oleh karena ada item yang tidak valid,
maka pengujian validitas harus kembali di-run diuji hingga semua butir menunjukkan diatas 0,300. Hal ini dilakukan dengan mengeluarkan butir yang
diangap tidak valid. Hasil kualitas data pada instrumen kinerja manajerial berdasarkan output SPSS ditunjukkan pada Tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10 Re-test Uji Kualitas Data Instrumen Kinerja Manajerial
Variabel Item
r hitung
corrected item- Total
correlation
r kritis keterangan
Kinerja Manajerial Y 1
0,698 0,300 valid
2 0,407 0,300 valid
4 0,361 0,300 valid
6 0,346 0,300 valid
7 0,497 0,300 valid
8 0,552 0,300 valid
sumber : Data Diolah
Setelah dilakukan re-test validitas pada instrumen kinerja manajerial jumlah butir yang harus dikeluarkan dari analisis adalah item 5.
Pengujian validitas pada instrumen kinerja manajerial, setiap item pertanyaan kinerja
manajerial nilai r
hitung
r
kritis
, maka setiap item pertanyaan dinyatakan valid.
4.2.2. Uji Reliabilitas
Untuk mengukur reliabilitas dilakukan dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha
Universitas Sumatera Utara
0,60 Nunnally, 1969 dalam Ghozali 2001:133. Dari uji yang dilakukan dengan menggunakan SPSS maka diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut :
Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach’s Alpha
Total Quality Management O,837
Sistem Pengukuran Kinerja 0,814
Sistem Penghargaan 0,688
Kinerja Manajerial 0,738
sumber : Data Diolah
Berdasarkan hasil uji reliabilitas diatas maka diperoleh hasil bahwa nilai Cronbach Alpha diperoleh sebesar 0,837 dengan 11 item pertanyaan yang
diajukan kepada responden untuk variabel total quality management. Cronbach Alpha diperoleh 0,814 dengan 5 item pertanyaan yang diajukan kepada responden
untuk variabel sistem pengukuran kinerja. Variabel sistem penghargaan diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,688 dengan 5 item pertanyaan. Untuk variabel
kinerja manajerial diperoleh nilai cronbach alpha sebesar 0,737 dengan 7 item pertanyaan yang diajukan kepada responden. Oleh karena nilai cronbach alpha
keempat variabel diatas lebih besar dari 0,600 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dari variabel tersebut dinyatakan reliabel.
4.3. Uji Asumsi Klasik
4.3.1. Normalitas
Sebelum dilakukan analisis terhadap data penelitian lebih lanjut, normalitas sebaran data harus diuji terlebih dahulu. Model regresi yang baik
adalah regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Uji
Universitas Sumatera Utara
normalitas dilakukan dengan membandingkan nilai Z
skew
dan Z
kurt
dengan nilai kritisnya yaitu untuk alpha 0,05 nilai kritisnya
1,96 maka distribusi pada variabel penelitian adalah normal Gozali, 2005:28. Dari tabel 4.8 diperoleh hasil
yang menunjukkan bahwa seluruh variabel terdistribusi secara normal.
Tabel 4.12 Uji Normalitas Data
Variabel Penelitian
N Skewness Kurtosis
Statistic Std.
Error Z
skew
= s-o
N 6
Statistic Std. Error
Z
kurt
= k-o
N 24
Total Quality Management
32 -0,36 0,414 -0,08
-0,934 0,809 -1,07
Kinerja Manajerial
32 0,011
0,414 0,02 -1,373 0,809 -1,58
Sistem Pengukuran
Kinerja 32
0,043 0,414 0,10 -1,047
0,809 -1,70 Sistem
Penghargaan 32
0,547 0,414 1,26 -0,206
0,809 -1,34
Sumber : Data Diolah
4.3.2. Heteroskedastisitas
Metode ini digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual sebuah pangamatan ke pengamatan
yang lain. Deteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskestisitas. Pengujian
ini menggunakan SPSS release 13. Pada gambar Scatterplot menunjukkan penyebaran titik-titik data. Penyebaran titik-titik data pada pengujian ini akan
diperlihatkan pada gambar 4.1.
Universitas Sumatera Utara
3 2
1 -1
Regression Standardized Predicted Value
4 2
-2 -4
R eg
res sion S
tudent ize
d Residual
Dependent Variable: KM Scatterplot
Gambar 4.1. Scatterplot
Dari gambar 4.1. menunjukkan pentyebaaran titik-titik sebagai berikut: 1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. 3. penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. 4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi linear berganda terbebas dari asumsi klasik heterokedastisitas dan layak digunakan dalam penelitian.
4.3.3. Multikolonearitas
Uji Multikolonearitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat korelasi diantara variabel bebas. Multikolonearitas diuji dengan melihat nilai tolerance dan
variance inflative factor. Didalam hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai VIF dibawah 10 dan nilai Tolerance diatas 0,1. hal ini menunjukkan bahwa tidak
Universitas Sumatera Utara
terjadi hubungan linear diantara variabel independen dalam model regresi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolonearitas pada
model regresi. Dari hasil uji regresi diperoleh sebagai berikut :
Tabel 4.13 Uji Multikolonearitas
VARIABEL BEBAS
Collinearrity Statistic
KESIMPULAN
Tolerance VIF Total Quality Management
0,483 2,070
Tidak terjadi multikolonearitas
Siatem Pengukuran Kinerja 0,799 1,251
Tidak terjadi multikolonearitas
Sistem Penghargaan 0,477 2,097
Tidak terjadi multikolonearitas
Sumber : Data Diolah
4.3.4. Autokorelasi
Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi dilakukan melalui pengujian terhadap nilai Durbin-Watson DW yang ditunjukkan pada
tabel 4.15. Hasil pengujian melalui Durbin-Watson menunjukkan bahwa variabel total quality management, sistem pengukuran kinerja, sistem penghargaan, dapat
dipastikan tidak terjadi autokorelasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan koefisien
DW sebesar 2,246 Pengujian autokorelasi dapat dilihat dari nilai dl batas bawah
dan du batas atas yaitu sebesar 1,27 dan 1,65. oleh karena nilai DW 2,246 lebih besar dari pada batas atas du 1,65 maka tidak terjadi autokorelasi pada model
regresi.
Tabel 4.14 Uji Autokorelasi
Model Durbin- Watson
Kesimpulan 1 2,246
Tidak terjadi autokorelasi
Sumber : Data Diolah
Universitas Sumatera Utara
4.4. Statistik Deskriptif