30
3.3.4.2 Bobot dan ketebalan film
Evaluasi bobot film dilakukan dengan menimbang satu per satu film yang dipilih secara acak sebanyak enam film setiap formula. Berat setiap film tidak
boleh menyimpang secara signifikan dari bobot rata-rata Galgatte, et al., 2013. Evaluasi ketebalan film dilakukan dengan mengukur ketebalan film pada
bagian tengah dan keempat sudutnya menggunakan mikrometer sekrup terhadap enam film setiap formula. Nilai rata-rata ketebalan film dihitung dan standar
deviasi harus kurang dari 5 dan ketebalan film antara 100-200 μm Kalyan dan
Bansal, 2012.
3.3.4.3 pH sediaan
Sebuah film diletakkan dalam beaker gelas, dilarutkan dengan 5 mL air suling. pH sediaan diukur menggunakan pH meter. Pengukuran dilakukan
terhadap enam film setiap formula Kalyan dan Bansal, 2012.
3.3.4.4 Indeks mengembang
Sebuah film ditimbang dan dicatat bobotnya sebagai W . Film dibiarkan
mengembang di dalam 15 mL medium dapar fosfat pH 6,8 pada cawan petri selama 10 detik. ODF diambil dari cawan petri dan dihilangkan airnya dengan
kertas saring, kemudian ditimbang. Perendaman diulang hingga diperoleh bobot konstan sebagai W
t
. Indeks mengembang dihitung dengan persamaan berikut : Indeks mengembang =
W t −W0
W 0
� 100 Keterangan: W
t
: berat film pada waktu t W
: berat film pada waktu 0 Mahalaxmi, et al., 2010
Universitas Sumatera Utara
31
3.3.4.5 Penentuan kadarchlorpheniramine maleatedalam film
Satu lembar film dilarutkan dengan dapar fosfat pH 6,8 dalam labu ukur 100 mL, 15 mL larutan tersebut kemudian diencerkan dengan dapar fosfat pH 6,8
hingga 25 mL. Jumlah chlorpheniramine maleate ditentukan dengan spektrofotometri pada panjang gelombang maksimum 262 nm. Rata-rata
kandungan obat dari tiga lembar film dihitung Mohamed, et al., 2011.
3.3.4.6 Waktu hancur
Sediaan film chlorpheniramine maleate dimasukkanpada masing-masing tabung dari keranjang alat uji waktu hancur, digunakan air suling sebagai medium
dengan suhu 37 ± 0,5°C kemudian alat dijalankan. Waktu hancur diamati pada masing-masing film. Film dikatakan hancur ketika tidak ada lagi film yang tersisa
di dalam keranjang Anand, et al., 2007.
3.3.4.7Disolusi chlorpheniramine maleate
Uji disolusi dilakukan dengan alat disolusi tipe dua, dengan metode paddle, kecepatan putar 50 rpm, medium disolusi dapar fosfat pH 6,8 sebanyak
900mL pada suhu 37 ± 0,5°C. Satu film dimasukkan kedalam alat disolusi. Larutan diambil sebanyak 5 mL pada menit ke 5, 10, 15, 20, 25, dan 30. Setiap
pengambilan larutan diganti dengan medium yang sama sebanyak 5 mL sehingga volumenya tetap. Serapan larutan dihitung pada panjang gelombang maksimum
262 nm Anand, et al., 2007.
3.4 Analisis Data Secara Statistik
Analisis data secara statistik dilakukan menggunakan program SPSS 18.0 melalui uji ANOVA untuk membandingkan nilai rata-rata dari data yang
dihasilkan pada evaluasi ODF dengan signifikansi p 0,05.
Universitas Sumatera Utara