Sistem pengupahan Bahan Baku

a. Bagian Security Departemen Human Resources Development dan kamar mesin Departement Production, jam kerja dibagi atas tiga shift setiap hari yakni :  Shift I : Jam 06.00 – 14.00 WIB  Shift II : Jam 14.00 – 22.00 WIB  Shift III : Jam 22.00 – 06.00 WIB Untuk bagian security satu shift terdiri dari empat orang dengan pergantian setiap dua hari sekali, sedangkan untuk kamar mesin, pergantian shift setiap lima hari sekali dan satu shift hanya satu orang yang bekerja.

2.6. Sistem pengupahan

Gajiupah adalah suatu penerimaan sebagai imbalan dari perusahaan kepada karyawan untuk suatu pekerjaan yang telah dilakukan yang dinilai dalam bentuk perjanjian atau undang-undang. Banyak cara atau sistem pembayaran gajiupah yang digunakan oleh perusahaan. Setiap perusahaan memakai sistem yang berbeda-beda, dengan dasar sistem tersebut akan membawa keuntungan bagi perusahaan tanpa merugikan karyawan. Sistem pengupahan di perusahaan ini dibedakan atas : a. Untuk karyawan bulanan dan honorer menerima gaji setiap bulan sekali pada tiap tanggal 25. b. Untuk karyawan harian menerima gaji dua minggu sekali. Bagi setiap karyawan yang bekerja diluar jam kerja normal, akan diberikan upah lembur dengan ketentuan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Upah lembur = 173 1 x gaji pokok x jumlah jam lembur Berdasarkan ketentuan Depnaker jam kerja sebulan adalah 173 jam. Perhitungan jam lemburnya adalah : a. Untuk hari biasa : - Jam lembur pertama dikali 1,5 x upah - Jam lembur selebihnya dikali 2 x upah lembur b. Untuk hari Sabtulibur : - Jam pertama dikali 2 x upah lembur - Jam kedelapan dikali 3 x upah lembur - Jam kesembilan dan seterusnya dikali 4 x upah lembur c. Untuk karyawan yang lembur diberikan juga tambahan uang makan lembur sebesar - Untuk lembur 3 jam pertama diberikan uang makan senilai 1 kali makan. - Untuk jam lembur berikutnya akan ditambah lagi uang makan senilai 1 kali makan setiap 5 jam berikutnya. Khusus untuk bagian Marketing tidak diperhitungkan lembur apabila bekerja di luar jam kerja yang telah ditentukan, tetapi mereka akan mendapat insentif. Universitas Sumatera Utara

2.7. Proses Produksi

Dalam melaksanakan suatu aktivitas produksi pada perusahaan, tentunya tidak terlepas dari bahan-bahan yang digunakan dan jenis produk yang akan dibuat. Oleh sebab itu PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan menggunakan bahan baku utama, bahan penolong dan bahan tambahan.

2. 7. 1. Standar Mutu Produk

PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan sangat mengutamakan kualitas standar mutu produk. Dalam setiap kali memproduksi Coca-Cola, Sprite, Fanta dan Frestea dilakukan pemeriksaan produk, mulai dari water tretment, sympel syrup, final syrup, dan beverage hasil minuman ringan. Adapun yang menjadi standar mutu produk PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan adalah : - Kemurnian purity - Rasa taste - Bau odor - Penampakan Pemeriksaan dilakukan dalam 1 jam setiap kali produksi untuk melihat hasil standar mutu produk. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium. 2. 7. 2. Bahan Yang Digunakan

a. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk, ikut dalam proses produksi dan memiliki persentase terbesar dibandingkan bahan–bahan lainnya. Jadi bahan baku ini juga disebut bahan Universitas Sumatera Utara utama. Adapun bahan baku yang digunakan PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan dalam pembuatan minuman ringan ini adalah : - Air Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 100-200 meter untuk kemudian diolah sebelum digunakan dalam proses produksi, maupun oleh kebutuhan sehari-hari perusahaan. Air diperoleh dari sumur bor yang dikategorikan menjadi 2 jenis : 1. Treated Water Digunakan untuk produksi, keperluan air minum kantin, dan kantor. 2. Untreated Water Digunakan untuk keperluan kamar mandi, pencucian ruangan, pekarangan dan lain – lain. - Gula Gula yang digunakan haruslah memenuhi standar yang telah ditetapkan atau gula murni, diantaranya adalah gula yang memiliki kadar 99,99 dan bebas dari kotoran. Gula diperoleh dari Australia, Thailand dan China. Rata – rata kebutuhan gula yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Rata – rata Jumlah Pemakaian Gulaunit Produksi Jenis Produksi Jumlah Gula Kg Keterangan Coca-Cola Sprite Fanta Strawbery Fanta Melon 203.225 258.081 292.65 259.20 Untuk Produksi 1 satuan unit Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Rata – rata Jumlah ... lanjutan Jenis Produksi Jumlah Gula Kg Keterangan Fanta Creamy Frestea 255.40 166.80 Untuk Produksi 1 satuan unit Sumber : Departemen QA Laboratorium PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan - Concentrate Concentrate dibeli dari PT. Coca-Cola Indonesia Jakarta satu-satunya perusahaan yang menyediakan bahan ini untuk Coca-Cola Company di Indonesia. Concentrate terdiri dari 3 jenis yaitu Concentrate Part I, Part II dan Part III. Concentrate berfungsi sebagai bahan pengawet dan pemberi rasa. Rata-rata kebutuhan Concentrate per unit produksi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2. 3. Rata-rata Jumlah Pemakaian ConcentrateUnit Produksi Jenis Produksi Concetrate Part Keterangan I II III Coca-Cola Sprite Fanta Strawbery Fanta Melon Fanta Creamy Fanta Soda Water 0.667 t 0.25 0.5 b 0.5 b 0.5 b 0.5 b 0.25 b 0.5 b 0.5 b 0.5 0.67 t 0.5 b 1.0 t 1.0 t 0.5 b t = tabung b = bungkus Sumber : Departemen QA Laboratorium PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan Universitas Sumatera Utara - Carbon Dioksida CO 2 Carbon dioksida CO 2 merupakan bahan baku yang berfungsi sebagai penyegar dan pengawet minuman. Selain dari itu secara kualitas berfungsi untuk menunjukkan ciri dari Coca-Cola itu sendiri. CO 2 dibeli dari PT. Aneka Gas dan UD. Mulya Perkasa di Medan. Rata-rata penggunaan CO 2 dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2. 4. Rata – rata Jumlah Pemakaian CO 2 unit Produksi Jenis Produksi Jumlah Pemakaian CO 2 Kg Keterangan Coca-Cola Sprite Fanta Strawbery Fanta Melon Fanta Creamy Fanta Soda Water 14.26 14.65 9.90 9.90 9.90 15.84 Untuk Produksi 1 Satuan Unit Sumber : Departemen QA Laboratorium PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan

b. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi