Analisa Analisis Produktivitas Dengan Menggunakan Metode Marvin E.Mundel Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan

BAB VI ANALISA DAN EVALUASI

6.1. Analisa

Pada pembahasan ini akan diuraikan secara singkat hubungan antara faktor-faktor input dengan hasil pengukuran produktivitas yang telah dilakukan. Dimana hasil pengukurannya adalah merupakan indeks produktivitas yang telah dilakukan. Pembahasan ini dimaksudkan untuk memudahkan didalam melakukan pengendalian produktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pada periode-periode selanjutnya. Seperti yang telah di ketahui produktivitas adalah perbandingan antara input dengan output. Dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai kombinasi pengendalian input dan output, diantaranya: 1. Memperbesar output dengan input tetap. 2. Memperbesar output dan memperkecil input 3. Memperkecil input dengan output tetap Dalam mengusahakan peningkatan produktivitas diperlukan informasi mengenai tingkat produktivitas masa lampau, pada saat ini dan tingkat produktivitas yang ingin dicapai. Untuk mengetahui data seperti di atas maka tingkat produktivitas perusahaan perlu diukur, sehingga dengan adanya informasi tersebut pihak manajemen dapat mengetahui tindakan apa yang harus dilakukan Universitas Sumatera Utara untuk memperbaiki tingkat produktivitas dan menghindari tindakan coba-coba dalam usaha meningkatkan produktivitas. Dalam melakukan pengukuran produktivitas dengan menggunakan model Marvin E.Mundel ini ada lima jenis produktivitas yang harus diperhatikan yaitu: 1. Produktivitas modal 2. Produktivitas energi 3. Produktivtas pemeliharaan mesin dan peralatan 4. Produktivitas tenaga kerja 5. Produktivitas bahan baku. Pada pembahasan ini bulan Januari 2007 ditentukan sebagai periode dasar karena bulan ini merupakan periode awal bagi perusahaan dalam menjalankan program satu tahun yang telah ditentukan. Dengan demikian sesuai dengan model Marvin E.Mundel yang menetapkan bahwa dalam periode dasar tingkat produktivitas dianggap 100 maka dalam periode bulan Januari 2007 digunakan sebagai pembanding menentukan tingkat produktivitas pada periode selanjutnya, sehingga dapat dilihat perkembangan produktivitas dari waktu ke waktu.

6.1.1. Indeks Produktivitas

Indeks produktivitas diperoleh dari perbandingan antara seluruh keluaran yaitu produk dengan seluruh masukan yaitu modal, energi, pemeliharaan mesin dan peralatan, bahan dan tenaga kerja. Tabel 6.1. di bawah ini dapat dilihat indeks produktivitas pada setiap periode pengukuran. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.1. Indeks Produktivitas Tahun 2007 No. Periode AOP Total Rp RIP Total Rp Indeks Produktivitas 1. Januari 4.767.362.877.563 20.727.542.160 1,00 2. Februari 4.440.726.094.072 13.300.660.761 0,66 3. Maret 5.644.285.303.382 15.179.140.241 0,68 4. April 5.514.498.858.354 17.948.652.225 0,83 5. Mei 5.054.726.205.953 18.543.825.025 0,82 6. Juni 4.847.306.334.033 19.369.269.307 0,87 7. Juli 4.833.497.349.925 21.366.980.441 0,91 8. Agustus 4.840.388.915.530 26.361.496.936 1,20 9. September 8.090.640.024.622 28.820.826.084 1,27 10. Oktober 8.746.261.179.725 23.120.775.234 1,05 11. November 9.712.487.493.843 28.610.383.120 1,35 12. Desember 9.959.087.490.664 28.278.192.385 1,30 Dan Grafik Indeks Produktivitas Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 6.1. berikut: Indeks Produktivitas Tahun 2007 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 Januar i Febr uar i M ar et Ap ril Me i Juni Ju li Agu st us Sep tem ber O kt obe r N ov em ber D es em ber Periode In d e k s Gambar 6.1. Indeks Produktivitas Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara Perkembangan indeks produktivitas total selama periode pengukuran sangat berfluktuasi seperti ditunjukan dalam Tabel 6.1. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa secara umum indeks produktivitas meningkat, walaupun terjadi penurunan indeks produktivitas pada bulan Februari 2007 sd Juli 2007. Hal ini terjadi dikarenakan kenaikan output juga diikuti dengan kenaikan inputnya. Indeks tertinggi terjadi pada bulan November 2007 yaitu sebesar 1,35, hal ini terjadi karena besarnya biaya input pada setiap periode dapat diimbangi dengan jumlah keluaran yang ada pada setiap periode. Sedangkan indeks produktivitas terendah terjadi pada bulan Februari 2007 sebesar 0,66, hal ini terjadi dikarenakan pada bulan Februari 2007 input yang masuk dan jam kerja yang tersedia mengalami penurunan yang sangat drastis sehingga depresiasi mesin untuk produksi juga menurun sehingga input dan output bulan februari tidak dapat mengimbangi input dan output pada periode dasarnya Januari 2007. Pada bulan September 2007 mengalami kenaikan input Rp. 28.820.825.084 dari periode dasarnya tetapi harga output mengalami penurunan Rp.8.090.640.024.622 dari bulan Agustus 2007 Rp.4.840.388.915.530 sehingga indeks yang dihasilkan menurun dari bulan sebelumnya Agustus 2007, hal ini terjadi karena setiap indeks produktivitas periode pengukuran tidak terlepas dari harga periode dasar dimana harga periode pengukuran dibandingkan dengan harga periode dasarnya. Tinggi rendahnya produktivitas perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor masukan yang ada. Untuk itu perlu ditinjau seluruh faktor-faktor tersebut untuk melihat pengaruh setiap faktor dalam hal mempengaruhi produktivitas totalnya. Universitas Sumatera Utara

6.1.2. Produktivitas Parsial

Produktivitas parial didapat dari satu input terhadap total keluaran biaya modal, tenaga kerja, bahan baku, pemeliharaan mesin dan peralatan serta energi. Tindakan-tindakan perbaikan terhadap produktivitas parsial yaitu peningkatan produktivitas modal, peningkatan produktivitas bahan baku, peningkatan produktivitas energi, peningkatan produktivitas pemeliharaan mesin dan peralatan, peningkatan produktivitas tenaga kerja secara keseluruhan dan terpadu akan meningkatkan produktivitas total.

6.1.2.1. Produktivitas Modal

Produktivitas modal adalah perbandingan antara indeks keluaran dengan indeks masukan modal depresiasi mesin. Dengan mengunakan rumus: Indeks produktivitas = RIPb Jumlah RIPm Jumlah AOPb Jumlah AOPm Jumlah = Dengan rumus di atas dapat ditentukan indeks produktivitas untuk bulan- bulan berikutnya. Pada Tabel 6.2. diperlihatkan indeks produktivitas modal untuk setiap periode. Tabel 6.2. Indeks Produktivitas Modal Setiap Periode Pengukuran Tahun 2007 No. Periode Keluaran Rp Indeks Keluaran Masukan Rp Indeks Masukan Indeks Produktivitas 1. Januari 4.767.362.877.563 1,00 183.784.640 1,00 1,00 2. Februari 4.440.726.094.072 0,44 169.647.360 0,97 0,46 3. Maret 5.644.285.303.382 0,53 176.716.000 1,07 0,49 4. April 5.514.498.858.354 0,91 169.647.360 1,03 0,88 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.2. Indeks Produktivitas Modal ....lanjutan No. Periode Keluaran Rp Indeks Keluaran Masukan Rp Indeks Masukan Indeks Produktivitas 5. Mei 5.054.726.205.953 0,97 183.784.640 1,07 0,91 6. Juni 4.847.306.334.033 1,01 176.716.000 1,03 0,98 7. Juli 4.833.497.349.925 1,23 183.784.640 1,07 1,15 8. Agustus 4.840.388.915.530 2,05 176.716.000 1,03 1,98 9. September 8.090.640.024.622 2,47 176.716.000 1,07 2,31 10. Oktober 8.746.261.179.725 1,69 183.784.640 1,03 1,63 11. November 9.712.487.493.843 2,73 183.784.640 1,00 2,73 12. Desember 9.959.087.490.664 2,67 169.647.360 1,07 2,50 Dan Grafik Indeks Produktivitas Modal Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 6.2. berikut: Indeks Produktivitas Modal Tahun 2007 0.5 1 1.5 2 2.5 3 Januar i Febr uar i M ar et Ap ril Me i Juni Ju li Agu st us Sep tem ber O kt obe r N ov em ber D es em ber Periode In d e k s Indeks Produktivitas Gambar 6.2. Indeks Produktivitas Modal Tahun 2007 Dari Tabel 6.2 indeks produktivitas modal di atas indeks tertingi terjadi pada bulan November 2007 yaitu sebesar 2,73, sedangkan indeks produktivitas terendah terjadi pada bulan Februari 2007 sebesar 0,46. Universitas Sumatera Utara Pada bulan Desember 2007 terjadi penurunan indeks dari periode sebelumnya, walaupun input mengalami peningkatan Rp.169.647.360 dari periode sebelumnya Rp.183.784.640 tetapi output mengalami penurunan dari periode sebelumya, sehingga indeks mengalami penurunan dari periode sebelumnya walaupun nilai indeks meningkat dari periode dasarnya. Penurunan indeks pada bulan Desember 2007 terjadi karena nilai indeks output mengalami penurunan dari periode sebelumnya, sehingga perbandingan antara indeks keluaran dan indeks masukan pada bulan Desember 2007 mengalami penurunan dari periode sebelumnya. Hal ini juga terjadi pada bulan Maret 2007 sd Desember 2007. Penurunan indeks dipengaruhi oleh menurunya pasokan bahan baku. Pada bulan Maret 2007 sd Desember 2007 terjadi peningkatan indeks produktivitas dibanding dengan periode dasarnya. Peningkatan indeks tersebut mengidentifikasikan bahwa naiknya depresiasi yang berarti jam operasi mesin yang lebih lama juga diikuti oleh kenaikan jumlah produksi. Naiknya jumlah produksi tentu saja akan meningkatkan output.

6.1.2.2. Produktivitas Energi

Indeks produktivitas energi adalah perbandingan antara indeks keluaran dan indeks masukan energi. Indeks produktivitas penggunaan energi setiap periodenya dapat dilihat pada Tabel 6.3. berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 6.3. Indeks Produktivitas Energi Setiap Periode Pengukuran Tahun 2007 No. Periode Keluaran Rp Indeks Keluaran Masukan Rp Indeks Masukan Indeks Produktivitas 1. Januari 4.767.362.877.563 1,00 84.950.827 1,00 1,00 2. Februari 4.440.726.094.072 0,44 83.980.017 1,34 0,33 3. Maret 5.644.285.303.382 0,53 69.152.107 1,11 0,48 4. April 5.514.498.858.354 0,91 61.905.205 0,88 1,03 5. Mei 5.054.726.205.953 0,97 58.477.178 0,92 1,06 6. Juni 4.847.306.334.033 1,01 56.808.397 0,80 1,26 7. Juli 4.833.497.349.925 1,23 57.008.127 0,79 1,56 8. Agustus 4.840.388.915.530 2,05 39.591.598 0,60 3,43 9. September 8.090.640.024.622 2,47 35.501.323 0,39 6,35 10. Oktober 8.746.261.179.725 1,69 33.615.030 0,49 3,44 11. November 9.712.487.493.843 2,73 31.036.953 0,25 10,9 12. Desember 9.959.087.490.664 2,67 25.797.238 0,42 6,40 Dan Grafik Indeks Produktivitas Energi Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 6.3. berikut: Indeks Produktivitas Energi Tahun 2007 2 4 6 8 10 12 Januar i Febr uar i M ar et Ap ril Me i Juni J uli Agu st us Sep tem ber O kt obe r N ov em ber D es em ber Periode In d e k s Indeks Produktivitas Gambar 6.3. Indeks Produktivitas Energi Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara Sama seperti indeks produktivitas modal, indeks produktivitas energi juga mengalami peningkatan selama periode pengukuran jika dibandingkan dengan periode dasarnya. Hal ini menunjukan tidak terjadi pemborosan energi di pabrik ini, hal ini dikarenakan tingkat produksi meningkat selama periode pengukuran sehingga pemakaian genset dapat diminimalkan. Dari tabel di atas nilai indeks produktivitas tertinggi terjadi pada bulan November 2007 sebesar 10,9, sedangkan indeks produktivitas terendah terjadi pada bulan Februari 2007 sebesar 0,33. Pada bulan Desember 2007 terjadi peningkatan input dari periode sebelumnya November 2007 tetapi harga output mengalami penurunan. Penurunan indeks dari periode sebelumnya pada bulan Desember 2007 terjadi karena output bulan Desember 2007 mengalami penurunan dari periode sebelumnya sehingga perbandingan anatara output dengan input mengalami penurunan. Dan perbandingan input periode pengukuran Rp.25.797.238 dengan periode dasar Rp.84.950.827 sangat terpaut jauh. Selama produksi meningkat pemakaian energi listik yang berasal dari genset yang digunakan untuk mesin dan peralatan dapat diminimalkan.

6.1.2.3. Produktivitas Pemeliharaan Mesin

Produktivitas Pemeliharaan Mesin dan Peralatan adalah perbandingan antara indeks keluaran dan indeks masukan pemeliharaan mesin dan peralatan. Pada Tabel 6.4. di bawah ini diperlihatkan nilai indeks produktivitas pemeliharaan mesin dan peralatan. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.4. Indeks Produktivitas Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Setiap Periode Pengukuran Tahun 2007 No. Periode Keluaran Rp Indeks Keluaran Masukan Rp Indeks Masukan Indeks Produktivitas 1. Januari 4.767.362.877.563 1,00 244.632.293 1,00 1,00 2. Februari 4.440.726.094.072 0,44 229.157.384 0,9 0,47 3. Maret 5.644.285.303.382 0,53 156.437.134 0,6 0,83 4. April 5.514.498.858.354 0,91 229.261.660 0,9 0,97 5. Mei 5.054.726.205.953 0,97 382.833.207 1,6 0,62 6. Juni 4.847.306.334.033 1,01 304.706.910 1,2 0,81 7. Juli 4.833.497.349.925 1,23 448.130.674 1,8 0,67 8. Agustus 4.840.388.915.530 2,05 432.849.338 1,8 1,16 9. September 8.090.640.024.622 2,47 244.512.761 1,0 2,48 10. Oktober 8.746.261.179.725 1,69 236.956.564 1,0 1,75 11. November 9.712.487.493.843 2,73 454.103.527 1,9 1,47 12. Desember 9.959.087.490.664 2,67 429.143.787 1,7 1,53 Dan Grafik Indeks Produktivitas Pemeliharaan Mesin Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 6.4. berikut: Gambar 6.4. Indeks Produktivitas Pemeliharaan Mesin Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara Indeks pemeliharaan mesin dan peralatan yang tertinggi terjadi pada bulan September 2007 sebesar 2,48 dan sangat terpaut jauh dengan indeks produktivitas pada periode dasarnya, indeks terendah terjadi pada bulan Februari 2007 sebesar 0,47. Namun secara umum indeks produktivitas pemeliharaan mesin dan peralatan cenderung naik setiap periodenya walaupun terjadi penurunan pada bulan Februari 2007 sd Juli 2007 terhadap periode dasarnya. Hal ini terjadi karena besarnya output agregat keluaran sedangkan masukan kecil sehingga indeks produktivitas mengalami peningkatan. Indeks produktivitas cenderung mengalami peningkatan ini dapat dilihat pada bulan Agustus 2007 sd Desember 2007. Hal ini menunjukan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan mesin dan peralatan memberikan nilai keluaran yang positif, yang mendukung produktivitas total, walapun terjadi penurunan harga indeks dari periode Februari 2007 sd Juli 2007 dari periode dasarnya.

6.1.2.4. Produktivitas Tenaga Kerja

Produktivitas tenaga kerja merupakan perbandingan antara indeks keluaran dengan indeks masukan tenaga kerja. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6.5. Tabel 6.5. Indeks Produktivitas Tenaga Kerja Setiap Periode Pengukuran No. Periode Keluaran Rp Indeks Keluaran Masukan Rp Indeks Masukan Indeks Produktivitas 1. Januari 4.767.362.877.563 1,00 189.887.000 1,00 1,00 2. Februari 4.440.726.094.072 0,44 198.373.000 1,04 0,42 3. Maret 5.644.285.303.382 0,53 201.768.000 1,06 0,50 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.5. Indeks Produktivitas Tenaga Kerja .... lanjutan No. Periode Keluaran Rp Indeks Keluaran Masukan Rp Indeks Masukan Indeks Produktivitas 4. April 5.514.498.858.354 0,91 205.162.000 1,07 0,85 5. Mei 5.054.726.205.953 0,97 215.345.000 1,13 0,86 6. Juni 4.847.306.334.033 1,01 220.437.000 1,17 0,87 7. Juli 4.833.497.349.925 1,23 222.134.000 1,16 1,06 8. Agustus 4.840.388.915.530 2,05 239.954.000 1,26 1,63 9. September 8.090.640.024.622 2,47 242.500.000 1,26 1,96 10. Oktober 8.746.261.179.725 1,69 255.229.000 1,32 1,28 11. November 9.712.487.493.843 2,73 260.320.000 1,35 2,02 12. Desember 9.959.087.490.664 2,67 265.412.000 1,38 1,93 Dan Grafik Indeks Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 6.5. berikut: Indeks Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 2007 0.5 1 1.5 2 2.5 Januar i Febr uar i M ar et Ap ril Me i Juni J uli Agu st us Sep tem ber O kt obe r N ov em ber D es em ber Periode In d e s Indeks Produktivitas Gambar 6.5. Indeks Produktivitas Tenaga Kerja Tahun 2007 Indeks produktivitas tenaga kerja selama periode pengukuran mengalami fluktuasi pada setiap periode pengukurannya. Indeks produktivitas tenaga kerja mengalami peningkatan selama periode pengukuran. Peningkatan ini terjadi Universitas Sumatera Utara karena kinerja tenaga kerja yang baik dan banyaknya jam kerja lembur yang dapat meningkatkan jumlah produk yang dihasilkan. Indeks produktivitas tenaga kerja yang tertinggi terjadi pada bulan November 2007 sebesar 2,02, sedangkan indeks produktivitas terendah terjadi pada bulan Februari 2007 sebesar 0,42. Pada bulan Desember 2007 mengalami kenaikan input Rp.265.412.000 dari periode dasarnya tetapi harga output mengalami penurunan Rp.9.959.087.490.664 dari bulan November 2007 Rp.9.712.487.493.843 sehingga indeks yang dihasilkan menurun dari bulan sebelumnya November 2007, hal ini terjadi karena setiap indeks produktivitas periode pengukuran tidak terlepas dari harga periode dasar dimana harga periode pengukuran dibandingkan dengan harga periode dasarnya.

6.1.2.5. Produktivitas Bahan

Produktivitas bahan baku adalah perbandingan antara indeks keluaran dengan indeks masukan bahan baku. Tabel 6.6 di bawah ini menunjukan perubahan indeks produktivitas bahan baku selama periode pengukuran. Tabel 6.6. Indeks Produktivitas Bahan Setiap Periode Pengukuran No. Periode Keluaran Rp Indeks Keluaran Masukan Rp Indeks Masukan Indeks Produktivitas 1. Januari 4.767.362.877.563 1,00 16.376.715.870 1,00 1,00 2. Februari 4.440.726.094.072 0,44 10.513.596.241 0,64 0,69 3. Maret 5.644.285.303.382 0,53 12.483.391.992 0,76 0,70 4. April 5.514.498.858.354 0,91 18.184.374.832 1,11 0,82 5. Mei 5.054.726.205.953 0,97 19.453.569.019 1,19 0,82 6. Juni 4.847.306.334.033 1,01 19.000.095.471 1,16 0,87 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.6. Indeks Produktivitas Bahan ....lanjutan No. Periode Keluaran Rp Indeks Keluaran Masukan Rp Indeks Masukan Indeks Produktivitas 7. Juli 4.833.497.349.925 1,23 21.711.988.860 1,33 0,93 8. Agustus 4.840.388.915.530 2,05 28.090.980.394 1,72 1,20 9. September 8.090.640.024.622 2,47 31.852.013.181 1,94 1,27 10. Oktober 8.746.261.179.725 1,69 26.224.031.412 1,60 1,06 11. November 9.712.487.493.843 2,73 33.630.245.821 2,05 1,33 12. Desember 9.959.087.490.664 2,67 33.447.899.151 2,04 1,31 Dan Grafik Indeks Produktivitas Bahan Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 6.6. berikut: Indeks Produktivitas Bahan Tahun 2007 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 Januar i Febr uar i M ar et Ap ril Me i Juni Ju li Agu st us Sep tem ber O kt obe r N ov em ber D es em ber Periode In d e k s Indeks Produktivitas Gambar 6.6. Indeks Produktivitas Bahan Baku Tahun 2007 Dari Tabel 6.6. dapat dilihat bahwa indeks produktivitasnya cenderung mengalami peningkatan walaupun terjadi penurunan terhadap periode dasarnya pada bulan Februari 2007 sd Juli 2007. Universitas Sumatera Utara Indeks produktivitas bahan baku yang tertinggi terjadi pada bulan November 2007 sebesar 1,33 dan indeks terendah terjadi pada bulan Februari 2007 sebesar 0,69. Jika dilihat indeks produktivitas bahan baku yang mengalami penurunan, hal ini terjadi karena jumlah bahan baku yang masuk mengalami penurunan. PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan sangat tergantung dari hasil produksi. Grafik Korelasi Indeks Produktifitas dapat dilihat pada Gambar 6.7. berikut. Korelasi Indeks Produktivitas 5 10 15 Januar i Febr uar i M ar et Ap ril Me i Juni Ju li Agu st us Sep tem ber O kt obe r N ov em ber D es em ber Periode In d e k s Modal Energi Mesin Tenga Kerja Gambar 6.7. Grafik Korelasi Indeks Produktivitas Dari grafik di atas dapat dilihat kecenderungan yang terjadi bahwa indeks produktivitas yang mengalami kenaikan selama periode pengukuran adalah indeks produktivitas energi, bahan baku, modal, tenaga kerja dan pemeliharaan mesinperalatan. Hal ini dapat dilihat pada gambar korelasi indeks produktivitas yang menunjukan produktivitas rata-rata cukup meningkat dari periode dasarnya walaupun pada bulan Februari 2007 sd Juli 2007 untuk modal, bahan baku, tenaga kerja dan pemeliharaan mesin cenderung menurun dari periode dasarnya. Universitas Sumatera Utara Indeks produktivitas bahan baku merupakan indeks terendah jika dibandingkan dengan indeks produktivitas yang lain.

6.2. Evaluasi