Pengolahan Data Analisis Produktivitas Dengan Menggunakan Metode Marvin E.Mundel Pada PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan

5.2. Pengolahan Data

Data-data yang sudah dikumpulkan dari perusahaan selanjutnya diolah untuk melihat tingkat produktivitasnya dengan menggunakan metode Marvin E.Mundel.

5.2.1. Perhitungan Deflator

Nilai deflator diperoleh dari indeks harga tahun 2007 dari Bank Indonesia atau Biro Pusat Statistik dan nilai deflator tersebut selanjutnya digunakan untuk memperoleh nilai konstan masukan. Nilai deflator ini dicari dengan menggunakan rumus: Deflator Bulan Penelitian = Januari Bulan H I Januarii Bulan H I Penelitian Bulan H I . . . −

5.2.1.1. Perhitungan Deflator Untuk Input Partial dari Capital Cost R1P1

Nilai Deflator Untuk Input Partial dari Capital Cost R1P1 adalah : Deflator Bulan Februari = 01 . 179 179 181 = − Maka nilai deflator untuk Input Partial dari Capital Cost R1P1 Tahun 2007 periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.8. berikut: Tabel 5.8. Deflator Untuk Input Partial dari Capital Cost R1P1 Tahun 2007 No. Bulan Indeks Harga Deflator 1. Januari 179 0,00 2. Februari 181 0,01 3. Maret 185 0,03 4. April 188 0,05 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.8. Deflator Untuk Input …. lanjutan No. Bulan Indeks Harga Deflator 5. Mei 192 0,07 6. Juni 193 0,07 7. Juli 196 0,09 8. Agustus 197 0,10 9. September 200 0,11 10. Oktober 204 0,13 11. November 211 0,17 12. Desember 217 0,21 Sumber: Bank Indonesia Dan Indeks Harga Konsumen IHK Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut. Indeks Harga 50 100 150 200 250 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Bulan In d e k s Indeks Harga Gambar 5.1. Indeks Harga Konsumen IHK Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara

5.2.1.2. Deflator Biaya Energi

Nilai deflator untuk biaya energi adalah : Deflator Bulan Februari = 08 . 40 . 149 40 . 149 60 . 150 = − Deflator Bulan Maret = 01 . 40 . 149 40 . 149 03 . 151 = − Maka nilai deflator untuk Biaya Energi Tahun 2007 periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.9. berikut. Tabel 5.9. Nilai Deflator untuk Biaya Energi Tahun 2007 No. Bulan Indeks Harga Deflator 1. Januari 149.40 2. Februari 150.60 0,08 3. Maret 151.03 0,01 4. April 151.43 0,01 5. Mei 151.96 0,01 6. Juni 152.16 0,01 7. Juli 152.64 0,02 8. Agustus 153.82 0,02 9. September 154.09 0,03 10. Oktober 154.42 0,03 11. November 154.60 0,03 12. Desember 154.09 0,03 Sumber: Bank IndonesiaBio Pusat Statistik Dan Indeks Harga Energi Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut. Universitas Sumatera Utara Gambar 5.2. Indeks Harga Energi Tahun 2007 5.2.1.3. Perhitungan Biaya Deflator Biaya Bahan Baku Nilai deflator untuk biaya energi adalah : Deflator Bulan Februari = 08 . 75 . 146 75 . 146 99 . 47 . 1 = − Maka nilai deflator untuk Biaya Bahan Baku periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.10. berikut Tabel 5.10. Deflator Biaya Bahan Baku Tahun 2007 No. Bulan Indeks Harga Deflator 1. Januari 146.75 2. Februari 147.99 0,08 3. Maret 148.22 0,01 4. April 156.30 0,06 5. Mei 145.73 -0,05 6. Juni 146.42 -0,02 7. Juli 148.39 0,01 Indeks Harga Energi 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 Bulan Indeks Indeks Harga Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Deflator Biaya Bahan .... lanjutan No. Bulan Indeks Harga Deflator 8. Agustus 149.56 0,01 9. September 152.27 0,03 10. Oktober 155.11 0,05 11. November 155.17 0,05 12. Desember 159.01 0,08 Sumber: Biro Statistik Dan Indeks Harga Bahan Baku Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut: Gambar 5.3. Indeks Harga Bahan Baku Tahun 2007

5.2.1.4. Perhitungan Biaya Deflator Biaya Tenaga Kerja

Nilai deflator untuk biaya tenaga kerja adalah : Deflator Bulan Februari = 05 . 18 . 129 18 . 129 90 . 129 = − Maka nilai deflator untuk Biaya Tenaga Kerja periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.11. berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.11. Deflator Biaya Tenaga Kerja Tahun 2007 No. Bulan Indeks Harga Deflator 1. Januari 129.18 2. Februari 129.90 0,05 3. Maret 130.43 0,09 4. April 131.23 0,15 5. Mei 131.51 0,18 6. Juni 130.94 0,13 7. Juli 131.74 0,19 8. Agustus 132.39 0,24 9. September 134.01 0,37 10. Oktober 136.76 0,58 11. November 139.03 0,76 12. Desember 140.41 0,86 Sumber: Bank IndonesiaBPS Dan Indeks Harga Tenaga Kerja Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.4 berikut: Indeks Harga Tenaga Kerja Tahun 2007 122 124 126 128 130 132 134 136 138 140 142 Januar i Febr uar i M ar et Ap ril Me i Juni Ju li Agu st us Sep tem ber O kt obe r N ov em ber D es em ber Bulan In d e k s Indeks Harga Gambar 5.4. Indeks Harga Tenaga Kerja Tahun 2007 Universitas Sumatera Utara

5.2.1.5. Perhitungan Biaya Deflator Biaya Perawatan

Nilai deflator untuk biaya perawatan adalah : Deflator Bulan Februari = 06 . 71 . 127 71 . 127 53 . 128 = − Maka nilai deflator untuk Biaya Perawatan periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.12. berikut: Tabel 5.12. Deflator Biaya Perawatan Tahun 2007 No. Bulan Indeks Harga Deflator 1. Januari 127.71 2. Februari 128.53 0,06 3. Maret 128.79 0,08 4. April 129.20 0,01 5. Mei 129.43 0,01 6. Juni 129.71 0,01 7. Juli 130.16 0,01 8. Agustus 130.47 0,02 9. September 131.04 0,02 10. Oktober 131.63 0,03 11. November 131.97 0,03 12. Desember 132.51 0,03 Sumber: BPS Dan Indeks Harga Perawatan Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.5 berikut: Universitas Sumatera Utara Indeks Harga Perawatan Tahun 2007 125 126 127 128 129 130 131 132 133 Januar i Febr uar i M ar et Ap ril Me i Juni Ju li Agu stus Sep tem ber O ktobe r Nov em ber Des em ber Bulan In d ek s Indeks Harga Gambar 5.5. Indeks Harga Perawatan Tahun 2007

5.2.2. Perhitungan Harga Konstan

Harga-harga yang berlaku yang ada, dikonstankan dengan nilai deflator .untuk nilai output tidak perlu dideflasikan untuk mendapatkan nilai keluaran setiap periode adalah dengan jalan mengalikan jumlah produksi dengan harga jual yang berlaku pada periode dasar. Harga-harga konstan ini akan dicari dengan mengunakan rumus yang sama untuk masing-masing input yaitu: 1. Harga konstan mesin dan peralatan Deflator x Bersangku Yang Periode Nilai + = 100 100 tan 2. Harga konstan Energi: Deflator x Bersangku Yang Periode Nilai + = 100 100 tan 3. Harga konstan bakan baku: Deflator x Bersangku Yang Periode Nilai + = 100 100 tan Universitas Sumatera Utara 4. Harga konstan pemeliharaan mesin dan peralatan: Deflator x Bersangku Yang Periode Nilai + = 100 100 tan 5. Harga konstan tenaga kerja Deflator x Bersangku Yang Periode Nilai + = 100 100 tan Harga konstan masukan Capital Cost bulan Januari adalah = + = 100 100 640 . 784 . 183 x 183.784.640 Harga konstan masukan Capital Cost bulan Februari adalah = + = 01 . 100 100 360 . 647 . 169 x 169.647.360 Dengan cara yang sama diperoleh harga konstan untuk setiap jenis masukan setiap periode pengukuran.

5.2.2.1. Harga Konstan Masukan Capital Cost

Tabel 5.13. berikut menunjukan nilai harga konstan masukan Capital Cost untuk setiap periode pengukuran. Tabel 5.13. Harga Konstan Masukan Capital Cost Tahun 2007 No. Bulan Biaya Mesin dan Peralatan Rp 1. Januari 183.784.640 2. Februari 169.647.360 3. Maret 176.716.000 4. April 169.647.360 5. Mei 183.784.640 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.13. Harga Konstan Masukan ….lanjutan No. Bulan Biaya Mesin dan Peralatan Rp 6. Juni 176.716.000 7. Juli 183.784.640 8. Agustus 176.716.000 9. September 176.716.000 10. Oktober 183.784.640 11. November 183.784.640 12. Desember 169.647.360

5.2.2.2. Harga Konstan Masukan Biaya Energi

Nilai harga konstan masukan Biaya Energi untuk setiap periode pengukuran. Januari Deflator x Bersangku Yang Periode Nilai + = 100 100 tan 100 100 827 . 950 . 81 + = x = Rp. 81.950.827 Februari Deflator x Bersangku Yang Periode Nilai + = 100 100 tan 08 , 100 100 017 . 980 . 83 + = x = Rp. 83.980.017 Maka nilai harga konstan masukan untuk Biaya Energi periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.14 berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.14. Harga Konstan Masukan Biaya Energi Tahun 2007 No. Bulan Biaya EnergiBulan Rp 1. Januari 81.950.827 2. Februari 83.980.017 3. Maret 84.152.107 4. April 86.905.205 5. Mei 87.477.178 6. Juni 88.808.397 7. Juli 89.008.127 8. Agustus 89.591.598 9. September 95.501.323 10. Oktober 96.615.030 11. November 98.036.953 12. Desember 99.797.238

5.2.2.3. Harga Konstan Masukan Biaya Bahan Baku

Nilai harga konstan masukan biaya bahan baku untuk setiap periode pengukuran. Maka nilai harga konstan masukan untuk biaya bahan baku periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.15 berikut: Tabel 5.15. Harga Konstan Masukan Biaya Bahan Baku Tahun 2007 No. Bulan Bahan BakuBulan Rp 1. Januari 19.990.357.400 2. Februari 12.586.743.000 3. Maret 14.538.797.000 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.15. Harga Konstan Masukan .... lanjutan No. Bulan Bahan BakuBulan Rp 4. April 17.244.916.000 5. Mei 17.665.505.000 6. Juni 18.575.011.000 7. Juli 20.418.723.000 8. Agustus 25.436.606.000 9. September 28.086.006.000 10. Oktober 22.376.770.000 11. November 27.646.528.000 12. Desember 27.351.922.000

5.2.2.4. Harga Konstan Masukan Tenaga Kerja

Tabel 5.16. berikut menunjukan nilai harga konstan masukan biaya tenaga kerja untuk setiap periode pengukuran. Tabel 5.16. Harga Konstan Masukan Biaya Tenaga Kerja Tahun 2007 No. Bulan Biaya Tenaga KerjaBulan Rp 1. Januari 189.887.000 2. Februari 198.373.000 3. Maret 201.768.000 4. April 205.162.000 5. Mei 215.345.000 6. Juni 220.437.000 7. Juli 222.134.000 8. Agustus 239.954.000 9. September 242.500.000 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.16. Harga Konstan Masukan ....lanjutan No. Bulan Biaya Tenaga KerjaBulan Rp 10. Oktober 255.229.000 11. November 260.320.000 12. Desember 265.412.000

5.2.2.5. Harga Konstan Masukan Biaya Pemeliharaan

Tabel 5.17 berikut menunjukan nilai harga konstan masukan biaya pemeliharaan mesin untuk setiap periode pengukuran. Tabel 5.17. Harga Konstan Masukan Biaya Pemeliharaan Tahun 2007 No. Bulan Biaya PemeliharaanBulan Rp 1. Januari 244.632.293 2. Februari 229.157.384 3. Maret 156.437.134 4. April 229.261.660 5. Mei 382.833.207 6. Juni 304.706.910 7. Juli 448.130.674 8. Agustus 432.849.338 9. September 244.512.761 10. Oktober 236.956.564 11. November 254.103.527 12. Desember 229.143.787 Universitas Sumatera Utara

5.2.3. Perhitungan Resources Input Partial R1P

Setelah harga-harga konstan setiap masukan didapatkan, maka dilakukan perhitungan Resources Input Partial. R1P ini terdiri dari: - Input Partial dari Capital Cost R1P1 - Input Partial dari energi, bahan, pemeliharaan mesin dan peralatan serta tenaga kerja tetap R1P2 - Input Partial dari tenaga kerja tidak tetap R1P3

5.2.3.1. Input Partial dari Capital Cost R1P1

Diatas telah didapatkan nilai dari R1P1 yaitu jam kerja yang tesedia per periode dikali deprisiasi mesin. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.18. berikut : Tabel 5.18. Total Input Partial dari Capital cost R1P1 Tahun 2007 No. Bulan R1P1 Rp 1. Januari 183.784.640 2. Februari 169.647.360 3. Maret 176.716.000 4. April 169.647.360 5. Mei 183.784.640 6. Juni 176.716.000 7. Juli 183.784.640 8. Agustus 176.716.000 9. September 176.716.000 10. Oktober 183.784.640 11. November 183.784.640 12. Desember 169.647.360 Universitas Sumatera Utara

5.2.3.2. Input Partial dari Energi, Bahan, Pemeliharaan Mesin dan

Peralatan Serta Tenaga Kerja Langsung R1P2 Input Partial dari energi, bahan, pemeliharaan mesin dan peralatan serta tenaga kerja R1P2 merupakan penjumlahan semua masukan tersebut. R1P2 = HEb + HTb + HLb + HMb = 81.950.827 + 19.990.357.400 + 189.887.000 + 244.632.293 =20.509.827.520 Hasil perhitungan untuk periode selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.19. berikut : Tabel 5.19. Input Partial dari Energi, Bahan, Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Serta Tenaga Kerja Langsung Tahun 2007 No. Bulan R1P2 Rp 1. Januari 20.509.827.520 2. Februari 13.098.253.401 3. Maret 14.966.154.241 4. April 17.741.244.865 5. Mei 18.322.160.385 6. Juni 19.156.963.307 7. Juli 21.145.995.801 8. Agustus 26.149.000.936 9. September 28.608.520.084 10. Oktober 22.902.570.594 11. November 28.258.988.480 12. Desember 27.946.275.025 Universitas Sumatera Utara

5.2.3.3. Input Partial dari Tenaga Kerja Tidak Tetap R1P3

Input partial tenaga kerja tidak tetap merupakan perkalian antara ongkos rata-rata tenaga kerja tidak tetap dengan jam kerja tidak tetap. Perhitungan untuk Januari yang menjadi periode dasar adalah R1P3b januari = HJ1b x J1b + HJ2b x J2b + HJ3b x J3b = 35.000 x 232 + 50.000 x 232 + 70.000 x 203 = Rp. 33.930.000.- Hasil perhitungan untuk periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.20 berikut : Tabel 5.20. Input Partial dari Tenaga Kerja Tidak Tetap R1P3 Tahun 2007 No. Bulan R1P3 Rp 1. Januari 33.930.000 2. Februari 32.760.000 3. Maret 36.270.000 4. April 37.760.000 5. Mei 37.880.000 6. Juni 35.590.000 7. Juli 37.200.000 8. Agustus 35.780.000 9. September 35.590.000 10. Oktober 34.420.000 11. November 34.610.000 12. Desember 36.270.000 Universitas Sumatera Utara

5.2.3.3. Perhitungan R1P Total

R1P Resours Input Partial Total merupakan hasil penjumlahan R1P1, R1P2 dan R1P3. 3 2 1 1 RIP RIP RIP Ptotal R + + = = Rp.183.784.640 + Rp.20.509.827.520 + 33.930.000 = Rp. 20.757.542.160 Hasil perhitngan untuk setiap periode pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.21. berikut : Tabel 5.21. Total Resours Input Partial Tahun 2007 No. Bulan R1P Total Rp 1. Januari 20.727.542.160 2. Februari 13.300.660.761 3. Maret 15.179.140.241 4. April 17.948.652.225 5. Mei 18.543.825.025 6. Juni 19.369.269.307 7. Juli 21.366.980.441 8. Agustus 26.361.496.936 9. September 28.820.826.084 10. Oktober 23.120.775.234 11. November 28.610.383.120 12. Desember 28.278.192.385 Universitas Sumatera Utara 5.2.4. Perhitungan Agregat Output Partial AOP Setelah harga konstan setiap masukan didapat maka selanjutnya dilakukan perhitungan agregat output, dari setiap modal langsung AOP1, dari tenaga kerja tetap AOP2 dan dari tenaga keja tidak tetap AOP3.

5.2.4.1. Perhitungan Output Partial dari Modal Langsung AOP1

Jumlah produksi untuk setiap pengolahan setiap bulan tahun 2007 dapat dilihat pada Tabel 5.22. berikut : Tabel 5.22. Jumlah Produksi Coca-Cola dan Sprite Tahun 2007 Bulan Produksi Coca-cola Botol Produksi Sprite Botol Jumlah Produksi Botol Januari 417.699 8.754 426.453 Februari 495.781 8.771 504.552 Maret 415.611 8.327 423.938 April 484.617 8.205 492.822 Mei 443.269 8.762 452.031 Juni 425.034 8.461 433.495 Juli 423.575 8.764 432.339 Agustus 423.190 10.080 433.270 September 711.556 11.326 722.882 Oktober 769.300 12.135 781.435 November 854.814 12.783 867.597 Desember 876.072 13.696 889.768 Sumber: PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan Universitas Sumatera Utara Pada Tabel 5.23 berikut ini adalah perhitungan jumlah biaya kapital, energi, bahan baku, dan biaya pemeliharaan perjam untuk periode dasar 2007. Tabel 5.23. Total Biaya Kapital, Energi, Pemeliharaan dan Bahan Pada Periode Dasar Tahun 2007 No. Jenis Sumber Biaya Periode Dasar Rp Biaya Perjam Rp 1 Kapital 183.784.640 9.691.000 2 Energi 84.950.827 6.719.000 3 Pemeliharaan 244.632.293 6.872.000 4 Bahan 16.376.715.870 7.667.000 Jumlah 30.949.000 Maka waktu pengolahan itu akan menjadi waktu siklus. Kemudian selanjutnya dapat dihitung waktu standart untuk produksi. Efisiensi mesin di PT. Coca-cola Bottling Indonesia Medan adalah 90 . Maka waktu standartnya adalah: Waktu standart Coca-cola = WS 1+100-Ef = 0.33 jam 1 + 0.1 = 0.363 jam Waktu standart Spite = WS 1+100-Ef = 0.25 jam 1 + 0.1 = 0.275 Jam Selanjutnya dapat dihitung AOPI untuk periode Januari: AOP1 Januari = X1b WS11 x H1 + H1Eb + H1Tb + K2b WS21 x H1 + H1Eb + H1Tb = 417.669 0.363 x 30.949.000 + 8.754 0.275 x 30.949.000 = Rp. 4.767.139.060.563,- Universitas Sumatera Utara Maka untuk perhitungan Februari dan periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.24. berikut : Tabel 5.24. Agregat Output Capital Tiap Bulan Tahun 2007 No. Bulan AOPI Rp 1. Januari 4.767.139.060.563 2. Februari 5.644.494.961.072 3. Maret 4.740.047.265.382 4. April 5.514.255.936.354 5. Mei 5.054.472.980.953 6. Juni 4.847.050.307.033 7. Juli 4.833.238.015.925 8. Agustus 4.840.113.181.530 9. September 8.090.361.934.622 10. Oktober 8.745.971.530.725 11. November 9.712.192.563.843 12. Desember 9.958.785.808.664

5.2.4.2. Perhitungan Agregat Output of Direct Labor Recovery AOP2

AOP2 merupakan jumlah biaya tenaga kerja tetap yang digunakan untuk pengolahan coca-cola, selama periode pengukuran hasilnya dapat dilihat pada Tabel.5.25. Tabel 5.25. Agregat Output of Direct Labor Recovery AOP2 No. Bulan AOP2 Rp. 1. Januari 189.887.000 2. Februari 198.373.000 3. Maret 201.768.000 4. April 205.162.000 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.25. Agregat Output …. lanjutan No. Bulan AOP2 Rp. 5. Mei 215.345.000 6. Juni 220.437.000 7. Juli 222.134.000 8. Agustus 239.954.000 9. September 242.500.000 10. Oktober 255.229.000 11. November 260.320.000 12. Desember 265.412.000

5.2.4.3. Perhitungan Agregar Output dari Tenaga kerja tidak Tetap APO3

Dalam hal ini tenaga kerja tidak tetap tidak dapat mempengaruhi produktivitas produksi atau pengolahan secara tetap, sehingga RIP3 = AOP3. Agregat Output Partial 3 AOP3 dapat dilihat pada Tabel 5.26 berikut : Tabel 5.26. Agregat Output Partial 3 AOP3 No. Bulan AOP3 Rp 1. Januari 33.930.000 2. Februari 32.760.000 3. Maret 36.270.000 4. April 37.760.000 5. Mei 37.880.000 6. Juni 35.590.000 7. Juli 37.200.000 8. Agustus 35.780.000 9. September 35.590.000 10. Oktober 34.420.000 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.26. Agregat Output ….lanjutan No. Bulan AOP3 Rp 11. November 34.610.000 12. Desember 36.270.000

5.2.4.4. Perhitungan AOP Total

AOP total merupakan penjumlahan AOP1, AOP2, AOP3. Maka AOP total Januari = AOP1 + AOP2 + AOP3 = Rp. 4.767.362.877.563,- Hasil perhitungan AOP Total dapat dilihat pada Tabel.5.27. berikut : Tabel 5.27. Total Agregat Output Partial Per Periode No. Bulan AOP1+AOP2+AOP3 Rp 1. Januari 4.767.362.877.563 2. Februari 5.644.726.094.072 3. Maret 4.740.285.303.382 4. April 5.514.498.858.354 5. Mei 5.054.726.205.953 6. Juni 4.847.306.334.033 7. Juli 4.833.497.349.925 8. Agustus 4.840.388.915.530 9. September 8.090.640.024.622 10. Oktober 8.746.261.179.725 11. November 9.712.487.493.843 12. Desember 9.959.087.490.664 Universitas Sumatera Utara BAB VI ANALISA DAN EVALUASI

6.1. Analisa