5.2. Pengolahan Data
Data-data yang sudah dikumpulkan dari perusahaan selanjutnya diolah untuk melihat tingkat produktivitasnya dengan menggunakan metode Marvin
E.Mundel.
5.2.1. Perhitungan Deflator
Nilai deflator diperoleh dari indeks harga tahun 2007 dari Bank Indonesia atau Biro Pusat Statistik dan nilai deflator tersebut selanjutnya digunakan untuk
memperoleh nilai konstan masukan. Nilai deflator ini dicari dengan menggunakan rumus:
Deflator Bulan Penelitian =
Januari Bulan
H I
Januarii Bulan
H I
Penelitian Bulan
H I
. .
. −
5.2.1.1. Perhitungan Deflator Untuk Input Partial dari Capital Cost R1P1
Nilai Deflator Untuk Input Partial dari Capital Cost R1P1 adalah : Deflator Bulan Februari =
01 .
179 179
181 =
−
Maka nilai deflator untuk Input Partial dari Capital Cost R1P1 Tahun
2007 periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.8. berikut:
Tabel 5.8. Deflator Untuk Input Partial dari Capital Cost R1P1 Tahun 2007 No.
Bulan Indeks Harga
Deflator
1. Januari
179 0,00
2. Februari
181 0,01
3. Maret
185 0,03
4. April
188 0,05
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.8. Deflator Untuk Input …. lanjutan No.
Bulan Indeks Harga
Deflator
5. Mei
192 0,07
6. Juni
193 0,07
7. Juli
196 0,09
8. Agustus
197 0,10
9. September
200 0,11
10. Oktober 204
0,13 11. November
211 0,17
12. Desember 217
0,21
Sumber: Bank Indonesia
Dan Indeks Harga Konsumen IHK Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut.
Indeks Harga
50 100
150 200
250
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
Bulan In
d e
k s
Indeks Harga
Gambar 5.1. Indeks Harga Konsumen IHK Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.2. Deflator Biaya Energi
Nilai deflator untuk biaya energi adalah : Deflator Bulan Februari =
08 .
40 .
149 40
. 149
60 .
150 =
−
Deflator Bulan Maret
= 01
. 40
. 149
40 .
149 03
. 151
= −
Maka nilai deflator untuk Biaya Energi Tahun 2007 periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.9. berikut.
Tabel 5.9. Nilai Deflator untuk Biaya Energi Tahun 2007 No.
Bulan Indeks
Harga Deflator
1. Januari
149.40 2.
Februari 150.60
0,08 3.
Maret 151.03
0,01 4.
April 151.43
0,01 5.
Mei 151.96
0,01 6.
Juni 152.16
0,01 7.
Juli 152.64
0,02 8.
Agustus 153.82
0,02 9.
September 154.09
0,03 10. Oktober
154.42 0,03
11. November 154.60
0,03 12. Desember
154.09 0,03
Sumber: Bank IndonesiaBio Pusat Statistik
Dan Indeks Harga Energi Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.2 berikut.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Indeks Harga Energi Tahun 2007
5.2.1.3. Perhitungan Biaya Deflator Biaya Bahan Baku
Nilai deflator untuk biaya energi adalah :
Deflator Bulan Februari =
08 .
75 .
146 75
. 146
99 .
47 .
1 =
−
Maka nilai deflator untuk Biaya Bahan Baku periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.10. berikut
Tabel 5.10. Deflator Biaya Bahan Baku Tahun 2007 No.
Bulan Indeks Harga
Deflator
1. Januari
146.75 2.
Februari 147.99
0,08 3.
Maret 148.22
0,01 4.
April 156.30
0,06 5.
Mei 145.73
-0,05 6.
Juni 146.42
-0,02 7.
Juli 148.39
0,01
Indeks Harga Energi
146 147
148 149
150 151
152 153
154 155
Bulan Indeks
Indeks Harga
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.10. Deflator Biaya Bahan .... lanjutan No.
Bulan Indeks Harga
Deflator
8. Agustus
149.56 0,01
9. September
152.27 0,03
10. Oktober 155.11
0,05 11. November
155.17 0,05
12. Desember 159.01
0,08
Sumber: Biro Statistik
Dan Indeks Harga Bahan Baku Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.3 berikut:
Gambar 5.3. Indeks Harga Bahan Baku Tahun 2007
5.2.1.4. Perhitungan Biaya Deflator Biaya Tenaga Kerja
Nilai deflator untuk biaya tenaga kerja adalah :
Deflator Bulan Februari =
05 .
18 .
129 18
. 129
90 .
129 =
−
Maka nilai deflator untuk Biaya Tenaga Kerja periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.11. berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11. Deflator Biaya Tenaga Kerja Tahun 2007 No.
Bulan Indeks Harga
Deflator
1. Januari
129.18 2.
Februari 129.90
0,05 3.
Maret 130.43
0,09 4.
April 131.23
0,15 5.
Mei 131.51
0,18 6.
Juni 130.94
0,13 7.
Juli 131.74
0,19 8.
Agustus 132.39
0,24 9.
September 134.01
0,37 10. Oktober
136.76 0,58
11. November 139.03
0,76 12. Desember
140.41 0,86
Sumber: Bank IndonesiaBPS
Dan Indeks Harga Tenaga Kerja Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.4 berikut:
Indeks Harga Tenaga Kerja Tahun 2007
122 124
126 128
130 132
134 136
138 140
142
Januar i
Febr uar
i M
ar et
Ap ril
Me i
Juni Ju
li Agu
st us
Sep tem
ber O
kt obe
r N
ov em
ber D
es em
ber
Bulan
In d
e k
s
Indeks Harga
Gambar 5.4. Indeks Harga Tenaga Kerja Tahun 2007
Universitas Sumatera Utara
5.2.1.5. Perhitungan Biaya Deflator Biaya Perawatan
Nilai deflator untuk biaya perawatan adalah : Deflator Bulan Februari =
06 .
71 .
127 71
. 127
53 .
128 =
−
Maka nilai deflator untuk Biaya Perawatan periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.12. berikut:
Tabel 5.12. Deflator Biaya Perawatan Tahun 2007 No.
Bulan Indeks Harga
Deflator
1. Januari
127.71 2.
Februari 128.53
0,06 3.
Maret 128.79
0,08 4.
April 129.20
0,01 5.
Mei 129.43
0,01 6.
Juni 129.71
0,01 7.
Juli 130.16
0,01 8.
Agustus 130.47
0,02 9.
September 131.04
0,02 10. Oktober
131.63 0,03
11. November 131.97
0,03 12. Desember
132.51 0,03
Sumber: BPS
Dan Indeks Harga Perawatan Tahun 2007 dapat dilihat pada Gambar 5.5 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Indeks Harga Perawatan Tahun 2007
125 126
127 128
129 130
131 132
133
Januar i
Febr uar
i M
ar et
Ap ril
Me i
Juni Ju
li Agu
stus Sep
tem ber
O ktobe
r Nov
em ber
Des em
ber
Bulan
In d
ek s
Indeks Harga
Gambar 5.5. Indeks Harga Perawatan Tahun 2007
5.2.2. Perhitungan Harga Konstan
Harga-harga yang berlaku yang ada, dikonstankan dengan nilai deflator .untuk nilai output tidak perlu dideflasikan untuk mendapatkan nilai keluaran
setiap periode adalah dengan jalan mengalikan jumlah produksi dengan harga jual yang berlaku pada periode dasar.
Harga-harga konstan ini akan dicari dengan mengunakan rumus yang sama untuk masing-masing input yaitu:
1. Harga konstan mesin dan peralatan
Deflator x
Bersangku Yang
Periode Nilai
+ =
100 100
tan
2. Harga konstan Energi:
Deflator x
Bersangku Yang
Periode Nilai
+ =
100 100
tan
3. Harga konstan bakan baku:
Deflator x
Bersangku Yang
Periode Nilai
+ =
100 100
tan
Universitas Sumatera Utara
4. Harga konstan pemeliharaan mesin dan peralatan:
Deflator x
Bersangku Yang
Periode Nilai
+ =
100 100
tan
5. Harga konstan tenaga kerja
Deflator x
Bersangku Yang
Periode Nilai
+ =
100 100
tan
Harga konstan masukan Capital Cost bulan Januari adalah
= +
= 100
100 640
. 784
. 183
x
183.784.640 Harga konstan masukan Capital Cost bulan Februari adalah
= +
= 01
. 100
100 360
. 647
. 169
x
169.647.360 Dengan cara yang sama diperoleh harga konstan untuk setiap jenis
masukan setiap periode pengukuran.
5.2.2.1. Harga Konstan Masukan Capital Cost
Tabel 5.13. berikut menunjukan nilai harga konstan masukan Capital Cost untuk setiap periode pengukuran.
Tabel 5.13. Harga Konstan Masukan Capital Cost Tahun 2007 No.
Bulan Biaya Mesin dan Peralatan
Rp
1. Januari
183.784.640 2.
Februari 169.647.360
3. Maret
176.716.000 4.
April 169.647.360
5. Mei
183.784.640
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.13. Harga Konstan Masukan ….lanjutan No.
Bulan Biaya Mesin dan Peralatan
Rp
6. Juni
176.716.000 7.
Juli 183.784.640
8. Agustus
176.716.000 9.
September 176.716.000
10. Oktober 183.784.640
11. November 183.784.640
12. Desember 169.647.360
5.2.2.2. Harga Konstan Masukan Biaya Energi
Nilai harga konstan masukan Biaya Energi untuk setiap periode pengukuran.
Januari
Deflator x
Bersangku Yang
Periode Nilai
+ =
100 100
tan
100 100
827 .
950 .
81 +
= x
= Rp. 81.950.827
Februari Deflator
x Bersangku
Yang Periode
Nilai +
= 100
100 tan
08 ,
100 100
017 .
980 .
83 +
= x
= Rp. 83.980.017 Maka nilai harga konstan masukan untuk Biaya Energi periode berikutnya
dapat dilihat pada Tabel 5.14 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14. Harga Konstan Masukan Biaya Energi Tahun 2007 No.
Bulan Biaya EnergiBulan
Rp
1. Januari
81.950.827 2.
Februari 83.980.017
3. Maret
84.152.107 4.
April 86.905.205
5. Mei
87.477.178 6.
Juni 88.808.397
7. Juli
89.008.127 8.
Agustus 89.591.598
9. September
95.501.323 10. Oktober
96.615.030 11. November
98.036.953 12. Desember
99.797.238
5.2.2.3. Harga Konstan Masukan Biaya Bahan Baku
Nilai harga konstan masukan biaya bahan baku untuk setiap periode pengukuran.
Maka nilai harga konstan masukan untuk biaya bahan baku periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.15 berikut:
Tabel 5.15. Harga Konstan Masukan Biaya Bahan Baku Tahun 2007 No.
Bulan Bahan BakuBulan
Rp
1. Januari
19.990.357.400 2.
Februari 12.586.743.000
3. Maret
14.538.797.000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.15. Harga Konstan Masukan .... lanjutan No.
Bulan Bahan BakuBulan
Rp
4. April
17.244.916.000 5.
Mei 17.665.505.000
6. Juni
18.575.011.000 7.
Juli 20.418.723.000
8. Agustus
25.436.606.000 9.
September 28.086.006.000
10. Oktober 22.376.770.000
11. November 27.646.528.000
12. Desember 27.351.922.000
5.2.2.4. Harga Konstan Masukan Tenaga Kerja
Tabel 5.16. berikut menunjukan nilai harga konstan masukan biaya tenaga kerja untuk setiap periode pengukuran.
Tabel 5.16. Harga Konstan Masukan Biaya Tenaga Kerja Tahun 2007 No.
Bulan Biaya Tenaga KerjaBulan
Rp
1. Januari
189.887.000 2.
Februari 198.373.000
3. Maret
201.768.000 4.
April 205.162.000
5. Mei
215.345.000 6.
Juni 220.437.000
7. Juli
222.134.000 8.
Agustus 239.954.000
9. September
242.500.000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16. Harga Konstan Masukan ....lanjutan No.
Bulan Biaya Tenaga KerjaBulan
Rp
10. Oktober 255.229.000
11. November 260.320.000
12. Desember 265.412.000
5.2.2.5. Harga Konstan Masukan Biaya Pemeliharaan
Tabel 5.17 berikut menunjukan nilai harga konstan masukan biaya pemeliharaan mesin untuk setiap periode pengukuran.
Tabel 5.17. Harga Konstan Masukan Biaya Pemeliharaan Tahun 2007 No.
Bulan Biaya PemeliharaanBulan
Rp
1. Januari
244.632.293 2.
Februari 229.157.384
3. Maret
156.437.134 4.
April 229.261.660
5. Mei
382.833.207 6.
Juni 304.706.910
7. Juli
448.130.674 8.
Agustus 432.849.338
9. September
244.512.761 10. Oktober
236.956.564 11. November
254.103.527 12. Desember
229.143.787
Universitas Sumatera Utara
5.2.3. Perhitungan Resources Input Partial R1P
Setelah harga-harga konstan setiap masukan didapatkan, maka dilakukan perhitungan Resources Input Partial. R1P ini terdiri dari:
- Input Partial dari Capital Cost R1P1
- Input Partial dari energi, bahan, pemeliharaan mesin dan peralatan
serta tenaga kerja tetap R1P2 -
Input Partial dari tenaga kerja tidak tetap R1P3
5.2.3.1. Input Partial dari Capital Cost R1P1
Diatas telah didapatkan nilai dari R1P1 yaitu jam kerja yang tesedia per periode dikali deprisiasi mesin. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 5.18. berikut :
Tabel 5.18. Total Input Partial dari Capital cost R1P1 Tahun 2007 No.
Bulan R1P1 Rp
1. Januari
183.784.640 2.
Februari 169.647.360
3. Maret
176.716.000 4.
April 169.647.360
5. Mei
183.784.640 6.
Juni 176.716.000
7. Juli
183.784.640 8.
Agustus 176.716.000
9. September
176.716.000 10.
Oktober 183.784.640
11. November
183.784.640 12.
Desember 169.647.360
Universitas Sumatera Utara
5.2.3.2. Input Partial dari Energi, Bahan, Pemeliharaan Mesin dan
Peralatan Serta Tenaga Kerja Langsung R1P2
Input Partial dari energi, bahan, pemeliharaan mesin dan peralatan serta tenaga kerja R1P2 merupakan penjumlahan semua masukan tersebut.
R1P2 = HEb + HTb + HLb + HMb = 81.950.827 + 19.990.357.400 + 189.887.000 + 244.632.293
=20.509.827.520 Hasil perhitungan untuk periode selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.19.
berikut :
Tabel 5.19. Input Partial dari Energi, Bahan, Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Serta Tenaga Kerja Langsung Tahun 2007
No. Bulan
R1P2 Rp
1. Januari
20.509.827.520 2.
Februari 13.098.253.401
3. Maret
14.966.154.241 4.
April 17.741.244.865
5. Mei
18.322.160.385 6.
Juni 19.156.963.307
7. Juli
21.145.995.801 8.
Agustus 26.149.000.936
9. September
28.608.520.084 10. Oktober
22.902.570.594 11. November
28.258.988.480 12. Desember
27.946.275.025
Universitas Sumatera Utara
5.2.3.3. Input Partial dari Tenaga Kerja Tidak Tetap R1P3
Input partial tenaga kerja tidak tetap merupakan perkalian antara ongkos rata-rata tenaga kerja tidak tetap dengan jam kerja tidak tetap. Perhitungan untuk
Januari yang menjadi periode dasar adalah R1P3b
januari
= HJ1b x J1b + HJ2b x J2b + HJ3b x J3b = 35.000 x 232 + 50.000 x 232 + 70.000 x 203
= Rp. 33.930.000.- Hasil perhitungan untuk periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.20
berikut :
Tabel 5.20. Input Partial dari Tenaga Kerja Tidak Tetap R1P3 Tahun 2007 No.
Bulan R1P3
Rp
1. Januari
33.930.000 2.
Februari 32.760.000
3. Maret
36.270.000 4.
April 37.760.000
5. Mei
37.880.000 6.
Juni 35.590.000
7. Juli
37.200.000 8.
Agustus 35.780.000
9. September
35.590.000 10. Oktober
34.420.000 11. November
34.610.000 12. Desember
36.270.000
Universitas Sumatera Utara
5.2.3.3. Perhitungan R1P Total
R1P Resours Input Partial Total merupakan hasil penjumlahan R1P1, R1P2 dan R1P3.
3 2
1 1
RIP RIP
RIP Ptotal
R +
+ =
= Rp.183.784.640 + Rp.20.509.827.520 + 33.930.000 = Rp. 20.757.542.160
Hasil perhitngan untuk setiap periode pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.21. berikut :
Tabel 5.21. Total Resours Input Partial Tahun 2007 No.
Bulan R1P Total Rp
1. Januari
20.727.542.160 2.
Februari 13.300.660.761
3. Maret
15.179.140.241 4.
April 17.948.652.225
5. Mei
18.543.825.025 6.
Juni 19.369.269.307
7. Juli
21.366.980.441 8.
Agustus 26.361.496.936
9. September
28.820.826.084 10.
Oktober 23.120.775.234
11. November
28.610.383.120 12.
Desember 28.278.192.385
Universitas Sumatera Utara
5.2.4. Perhitungan Agregat Output Partial AOP Setelah harga konstan setiap masukan didapat maka selanjutnya dilakukan
perhitungan agregat output, dari setiap modal langsung AOP1, dari tenaga kerja tetap AOP2 dan dari tenaga keja tidak tetap AOP3.
5.2.4.1. Perhitungan Output Partial dari Modal Langsung AOP1
Jumlah produksi untuk setiap pengolahan setiap bulan tahun 2007 dapat
dilihat pada Tabel 5.22. berikut : Tabel 5.22. Jumlah Produksi Coca-Cola dan Sprite Tahun 2007
Bulan Produksi Coca-cola
Botol Produksi Sprite
Botol Jumlah Produksi
Botol
Januari 417.699
8.754 426.453
Februari 495.781
8.771 504.552
Maret 415.611
8.327 423.938
April 484.617
8.205 492.822
Mei 443.269
8.762 452.031
Juni 425.034
8.461 433.495
Juli 423.575
8.764 432.339
Agustus 423.190
10.080 433.270
September 711.556
11.326 722.882
Oktober 769.300
12.135 781.435
November 854.814
12.783 867.597
Desember 876.072
13.696 889.768
Sumber: PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 5.23 berikut ini adalah perhitungan jumlah biaya kapital, energi, bahan baku, dan biaya pemeliharaan perjam untuk periode dasar 2007.
Tabel 5.23. Total Biaya Kapital, Energi, Pemeliharaan dan Bahan Pada Periode Dasar Tahun 2007
No. Jenis Sumber Biaya Periode Dasar
Rp Biaya Perjam
Rp
1 Kapital
183.784.640 9.691.000
2 Energi
84.950.827 6.719.000
3 Pemeliharaan
244.632.293 6.872.000
4 Bahan
16.376.715.870 7.667.000
Jumlah 30.949.000
Maka waktu pengolahan itu akan menjadi waktu siklus. Kemudian selanjutnya dapat dihitung waktu standart untuk produksi. Efisiensi mesin di PT.
Coca-cola Bottling Indonesia Medan adalah 90 . Maka waktu standartnya adalah:
Waktu standart Coca-cola =
WS 1+100-Ef =
0.33 jam 1 + 0.1 =
0.363 jam Waktu standart Spite
= WS 1+100-Ef
= 0.25 jam 1 + 0.1
= 0.275 Jam
Selanjutnya dapat dihitung AOPI untuk periode Januari: AOP1
Januari
= X1b WS11 x H1 + H1Eb + H1Tb + K2b WS21 x H1 + H1Eb + H1Tb
= 417.669 0.363 x 30.949.000 + 8.754 0.275 x 30.949.000 = Rp. 4.767.139.060.563,-
Universitas Sumatera Utara
Maka untuk perhitungan Februari dan periode berikutnya dapat dilihat pada Tabel 5.24. berikut :
Tabel 5.24. Agregat Output Capital Tiap Bulan Tahun 2007 No.
Bulan AOPI Rp
1. Januari
4.767.139.060.563 2.
Februari 5.644.494.961.072
3. Maret
4.740.047.265.382 4.
April 5.514.255.936.354
5. Mei
5.054.472.980.953 6.
Juni 4.847.050.307.033
7. Juli
4.833.238.015.925 8.
Agustus 4.840.113.181.530
9. September
8.090.361.934.622 10.
Oktober 8.745.971.530.725
11. November
9.712.192.563.843 12.
Desember 9.958.785.808.664
5.2.4.2. Perhitungan Agregat Output of Direct Labor Recovery AOP2
AOP2 merupakan jumlah biaya tenaga kerja tetap yang digunakan untuk pengolahan coca-cola, selama periode pengukuran hasilnya dapat dilihat pada
Tabel.5.25.
Tabel 5.25. Agregat Output of Direct Labor Recovery AOP2 No.
Bulan AOP2 Rp.
1. Januari
189.887.000 2.
Februari 198.373.000
3. Maret
201.768.000 4.
April 205.162.000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Agregat Output …. lanjutan No.
Bulan AOP2 Rp.
5. Mei
215.345.000 6.
Juni 220.437.000
7. Juli
222.134.000 8.
Agustus 239.954.000
9. September
242.500.000 10. Oktober
255.229.000 11. November
260.320.000 12. Desember
265.412.000
5.2.4.3. Perhitungan Agregar Output dari Tenaga kerja tidak Tetap APO3
Dalam hal ini tenaga kerja tidak tetap tidak dapat mempengaruhi produktivitas produksi atau pengolahan secara tetap, sehingga RIP3 = AOP3.
Agregat Output Partial 3 AOP3 dapat dilihat pada Tabel 5.26 berikut :
Tabel 5.26. Agregat Output Partial 3 AOP3 No.
Bulan AOP3 Rp
1. Januari
33.930.000 2.
Februari 32.760.000
3. Maret
36.270.000 4.
April 37.760.000
5. Mei
37.880.000 6.
Juni 35.590.000
7. Juli
37.200.000 8.
Agustus 35.780.000
9. September
35.590.000 10. Oktober
34.420.000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.26. Agregat Output ….lanjutan No.
Bulan AOP3 Rp
11. November 34.610.000
12. Desember 36.270.000
5.2.4.4. Perhitungan AOP Total
AOP total merupakan penjumlahan AOP1, AOP2, AOP3. Maka AOP total Januari = AOP1 + AOP2 + AOP3 = Rp. 4.767.362.877.563,-
Hasil perhitungan AOP Total dapat dilihat pada Tabel.5.27. berikut :
Tabel 5.27. Total Agregat Output Partial Per Periode No.
Bulan AOP1+AOP2+AOP3
Rp
1. Januari
4.767.362.877.563 2.
Februari 5.644.726.094.072
3. Maret
4.740.285.303.382 4.
April 5.514.498.858.354
5. Mei
5.054.726.205.953 6.
Juni 4.847.306.334.033
7. Juli
4.833.497.349.925 8.
Agustus 4.840.388.915.530
9. September
8.090.640.024.622 10.
Oktober 8.746.261.179.725
11. November
9.712.487.493.843 12.
Desember 9.959.087.490.664
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISA DAN EVALUASI
6.1. Analisa