Penutupan Botol Minuman Pemberian Kode Produksi dan Pengepakan Pengertian Produktivitas

- Pembukaan filling valve bertujuan agar tekanan yang ada pada mesin dapat dipindahkan ke botol. - Setelah selesai pengisian, kran pengisian di tutup. - Pembuangan udara yang masih tersisa di dalam ruangan botol bagian atas ditujukan untuk menghindari timbulnya buih sehingga sejumlah minuman keluar dari dalam botol yang mengakibatkan isinya menjadi kurang. Hal ini bisa terjadi karena adanya perbedaan tekanan.

c. Penutupan Botol Minuman

Botol yang telah berisi minuman selanjutnya ditutup dengan menggunakan crowner machine, yang fungsinya untuk menutup botol. Botol yang sudah di tutup selalu dicek oleh inspektor. Inspeksi akan mensortir minuman yang tidak memenuhi syarat, misalnya retak, volume botol yang kurang bagus atau berlebih dan sebagainya. Minuman tersebut lalu disisihkan sebagai reject produk. Produk ini tidak boleh dijual, sedangkan minuman yang baik lolos dari sortiran akan dibawa ke tempat pengepakan melalui conveyor.

d. Pemberian Kode Produksi dan Pengepakan

Sebelum sampai ketempat pengepakan, botol diberi kode produksi oleh coding machine dan diperiksa oleh inspektor. Produk yang tidak memenuhi syarat disisihkan untuk dibuang. Ditempat pengepakan botol dimasukan oleh operator ke dalam crate dan disusun di atas pallet. Forklift akan membawa pallet yang telah diisi dengan produk ke gudang produk jadi. Universitas Sumatera Utara

2.9. Mesin dan Peralatan 2. 9. 1. Mesin Produksi

Didalam menjalankan kegiatan-kegiatan proses produksinya PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan memanfaatkan berbagai macam mesin. Adapun mesin-mesin yang digunakan adalah sebagai berikut:

2.9.1.1. Bagian Water Treatment

1. CO2 Degasifier Produksi : Jaeger K.G Tipedesain : 8 E 11 Tahun Konstruksi : 1986 Daya : 2,5 Kw Voltase : 380 Volt Phase : 3 phasa Putaran : 1400 rpm Kuat Arus : 6 Ampere Cos α : 0,85 Kapasitas : Min 25 m3jam, max 60 m3jam Berat Kosong : 900 kg Tinggi : 5100 mm Fungsi : Mengubah CO2 sehingga mudah dibebaskan serta menghilangkan gas-gas yang ada didalam air. Universitas Sumatera Utara 2. Deep Well Pump Produksi : KSB Tipedesain : CORA 50-557 Putaran : 2400 rpm Daya : 5.5 Kw Kuat Arus : 4.5 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.85 Tahun Konstruksi : 1987 Kapasitas : 22 m 3 jam Fungsi : Memompa air dari dalam tanah. 3. Reaction Tank Produksi : BPN Jacobus Tannady Tahun Konstruksi : 1972 Kapasitas : 130 m 3 jam Tinggi : 6150 mm Fungsi : Mengendapkan senyawa organik 4. Back Wash Pump Produksi : KSB Tipedesain : ETA 65-160 NA Putaran : 1400 rpm Daya : 2.5 Kw Kuat Arus : 1.5 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.8 Universitas Sumatera Utara Tahun Konstruksi : 1971 Kapasitas : 50 m3jam Fungsi : Memompa air ke dalam sand filter 5. Storage Tank Produksi : BPN Jacobus Tannady Kapasitas : 127 m3 Tinggi : 3200 mm Fungsi : Menampung air hasil olahan. 6. Storage Tank Produksi : Braith Waite Co Tipedesain : 763 Tahun Konstruksi : 1984 Kapasitas : 229118 L Tinggi : 3660 mm Fungsi : Menampung air hasil olahan 7. Hydrophore Tank Produksi : PT. Atmindo KSB Tahun Konstruksi : 1972 Kapasitas : 5 m3 Tinggi : 3430 mm Fungsi : Memberikan tekanan pada air agar mudah dialirkan. Universitas Sumatera Utara 8. Sand Filter Produksi : Degremant Tipedesain : FV 2B-20 Tahun Konstruksi : 1971 Kapasitas : 5 m 3 jam Fungsi : Menyaring air.

2.9.1.2. Bagian Soft Drink Bottling Hall

1. Paramix Produksi : H K Tipedesain : CM 7 7 302 Putaran : 1400 rpm Daya : 2.5 Kw Kuat Arus : 1.5 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.8 Tahun Konstruksi : 1989 Kapasitas : 6000 L Fungsi : Tempat dilakukannya pencampuran sirup akhir dan air. 2. Dearation Tank Produksi : H K Tipedesain : Engasungs Tank Tahun Konstruksi : 1989 Universitas Sumatera Utara Kapasitas : 840 L Fungsi : Melepaskan O2 dan air 3. Washing Machine Produksi : H K Brazil Tipedesain : OMEGA LAVANA DM 12-24. 105 Putaran : 1480 rpm Daya : 15 Kw Kuat Arus : 12.5 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.8 Tahun Konstruksi : 1992 Kapasitas : 20.000 Botoljam Fungsi : Mencuci botol 4. Carbonation Tank Produksi : H K Tipedesain : Karbonisier Tank Tahun Konstruksi : 1989 Kapasitas : 840 L Fungsi : Memasukkan CO2 ke campuran syrup dengan air 5. Glass Sylinder For Water Produksi : H K Tahun Konstruksi : 1989 Diameter : 450 mm Tinggi : 400 mm Fungsi : Menampung air hasil deadrasi Universitas Sumatera Utara 6. . Glass Sylinder For Syrup Produksi : H K Tahun Konstruksi : 1989 Diameter : 450 mm Tinggi : 400 mm Fungsi : Menampung syrup akhir 7. Filler dan Crowner Produksi : H K Tipedesain : V V F 3410 Tahun Konstruksi : 1989 Kapasitas : 18.000 botoljam Putaran : 1400 rpm Daya : 7,5 Kw Kuat Arus : 6 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.85 Fungsi : Pengisian minuman ringan dan penutupan botol 8. Coding Machine Produksi : Makro Print Ltd Tipedesain : SWMT Kuat Arus : 0.6 Ampere Tegangan : 220 Volt, 1 Phasa, Cos 0.9 Tahun Konstruksi : 1984 Kapasitas : 18.000 botoljam Fungsi : Memberi kode pada botol Universitas Sumatera Utara 9. Carbon Coller Produksi : H K Tipedesain : Eurocal 18 SN Tahun Konstruksi : 1989 Kapasitas : 7 m3jam Fungsi : Mendinginkan campuran air dan syrup untuk memudahkan pengabsorbsian CO2 10. Hot Water Tank Produksi : Indolaval Tahun Konstruksi : 1989 Kapasitas : 8 m3 Diameter : 1700 mm Tinggi : 4750 mm Fungsi : Tempat penyimpanan air yang selesai dipanaskan 11. Heat Exchanger Produksi : Alval-Laval Tipedesain : SME Tahun Konstruksi : 1989 Kapasitas : 12 L Fungsi : Pengatur panas 12. Carbon Filter Produksi : PT. Super Andalas Stell Tahun Konstruksi : 1989 Universitas Sumatera Utara Kapasitas : 10 m3jam Diameter : 1100 mm Tinggi : 2400 mm Fungsi : Menyaring Chlorine dan partikel-partikel kecil 13. Water Polisher Produksi : Cuno Merioen Tipedesain : 50 C Diameter : 205 mm Tinggi : 700 mm Fungsi : Melakukan Penyaringan akhir pada air olahan 14. Water Buffer Tank Produksi : PT. Super Andalas Stell Kapasitas : 12 m3 Diameter : 2196 mm Tinggi : 400 mm Fungsi : Tempat penambahan kembali zat chlorine 15. KMnO 4 Tank Kapasitas : 0,124 m 3 Diameter : 331 mm Tinggi : 1440 mm Fungsi : Tempat penambahan senyawa KMnO 4 Universitas Sumatera Utara 16. Water Trap Filter Kapasitas : 0, 124 m 3 Diameter : 331 mm Tinggi : 21440 mm Fungsi : Memurnikan CO2 agar KMnO4 tidak terbawa pada proses selanjutnya. 17. Carbon Tank Kapasitas : 0,124 m 3 Diameter : 331 mm Tinggi : 1440 mm Fungsi : Menghilangkan bau yang tidak diinginkan 18. Filter Paper Diameter : 168 mm Tinggi : 1440 mm Daya : 2.5 kW Arus : 1.5 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.85 Fungsi : Menyaring dan menahan kotoran 19. Syrup Filter Produksi : H K Tipedesain : Getra 500 Tahun Konstruksi : 1989 Daya : 2.5 kW Universitas Sumatera Utara Kuat Arus : 1.5 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.85 Kapasitas : 4000 Ljam Fungsi : Menyaring sirup dari kotoran 20. Precoting Tank Produksi : Libbrecht Kapasitas : 1000 L Diameter : 1000 mm Tinggi : 1200 mm Putaran : 1480 rpm Daya : 5.5 kW Kuat Arus : 4 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.85 Fungsi : Tempat membentuk lapisan yang ada pada filter paper. 21. Sugar Dissolving Tank Produksi : Hoeksma Velt B V Tipedesain : Cilcon Tahun Konstruksi : 1983 Putaran : 1480 rpm Daya : 5.5 kW Kuat Arus : 4 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.85 Universitas Sumatera Utara Kapasitas : 6800 L netto 6200 L Fungsi : Tempat pelarutan gula dalam air 22. Finish Syrup Tank Produksi : Hoeksma Velt B V Tipedesain : Cilcon Tahun Konstruksi : 1984 Kapasitas : 6800 L netto 6200 L Putaran : 1480 rpm Daya : 5.5 kW Kuat Arus : 4 Ampere Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.85 Fungsi : Menyimpan sirup yang telah selesai diolah

2.9.1.3. Power House

1. Generator Produksi : Catlepilar Tahun Konstruksi : 2000 Jumlah : 2 Unit Daya : 2.5 Mega Watt Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa, Cos 0.88 Type desain : AT 400 MB 54 Fungsi : Pembangkit Listrik. Universitas Sumatera Utara 2. Boiler 1 Produksi : SACM Typedesain : FIT Tahun Konstruksi : 1971 Kapasitas : 4000 kgjam Output : 15 Bar Bahan Bakar : Solar Fungsi : Penghasil Panas 3. Boiler 2 Produksi : Standart Fasel Type desain : DH 500 X 10 Tahun Konstruksi : 1981 Kapasitas : 5000 Kgjam Output : 10 Bar Bahan Bakar : Solar atau natural gas Fungsi : Penghasil panas

2.9.2. Peralatan Equipment

Didalam menjalankan kegiatan-kegiatan proses produksinya PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan memanfaatkan beberapa alat equipment. Adapun alat-alat yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Conveyor Produksi : AS Gaerco Universitas Sumatera Utara Tahun Konstruksi : 1982 Kapasitas : 12.000 botoljam Lebar : 210 mm Tinggi : 1200 mm Daya : 2.2 Kw Kuat Arus : 1.3 Amper Tegangan : 380 Volt, 3 Phasa Fungsi : Alat transportasi botol dan crate dalam proses produksi 2.Forklift Produksi : Toyota Type desain : F. D. 25 jnt-11 Tahun Konstruksi : 2000 Jumlah : 8 Unit Kapasitas : 2500 Kg Fungsi : Alat untuk memindahkan pallet.

2.9.3. Utilitas

Kebutuhan akan utilitas atau unit pembantu pada PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan meliputi antara lain: 1. Air Air diperoleh dari sumur bor dengan kedalaman 100-200 m dan diolah menjadi dua jenis: Universitas Sumatera Utara a. Treated Water Treted water digunakan proses produksi, keperluan air minum, kantor dan kantin. b. Soft Water Soft water digunakan untuk keperluan kamar mandi, pencucian ruangan dan pekarangan.

2. Listrik

Pelaksanaan proses produksi pada PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan ini sangat bergantung pada sumber energi yaitu tenaga listrik. PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan menggunakan fasilitas listrik dari perusahaan Listrik Negara PLN, selain itu perusahaan memiliki sebuah generator listrik, dimana kapasitas PLN yang dipakai adalah 1040 KVA sedangkan generator listrik dengan kapasitas 1500 KVA. Generator listrik akan digunakan apabila terjadinya pemadaman aliran listrik yang berasal dari PLN.

3. Laboratorium

Pada PT.Coca Cola Bottling Indonesia Medan ini laboratorium mempunyai beberapa fungsi. Adapun fungsi laboratorium adalah untuk: - Menganalisa mutu bahan bakuraw material - Menganalisa mutu produk setengah jadi - Menganalisa mutu produk jadi Universitas Sumatera Utara

4. Steam

Steam merupakan kebutuhan yang sangat vital untuk proses pemanasan yang dibutuhkan untuk keperluan proses produksi yang diperoleh dari boiler. Dimana air yang masuk ke dalam boiler akan dipanaskan sehingga akan menghasilkan uap panas. Air yang digunakan sebagai umpan boiler adalah air lunak yang telah melalui proses Water treatment.

2.9.4. Safetty Fire Protection

Kebakaran pada gedung menimbulkan kerugian berupa korban jiwa, harta benda, dan lingkungan, sementara itu penggunaan bahan atau komponen- komponen bangunan dan peralatan serta instalasi dalam bangunan belum memenuhi ketentuan yang berlaku. Ditinjau dari segi disiplin dan kualitas karyawan serta peralatan pemadam kebakaran dapat dikatakan belum memadai. Menyadari hal tersebut diatas perlu dibuat ketentuan yang bersifat teknis yaitu : 1. Pencegahan Kebakaran Yaitu suatu usaha Preventive yang dilakukan secara maksimal pada suatu lokasi kerja agar terhindar dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan kebakaran. 2. Penanggulangan Kebakaran Yaitu suatu tindakan awal dan sedini mungkin bila terjadi kebakaran, sehingga luasnya kebakaran dapat dihindarkan atau dipadamkan. Universitas Sumatera Utara Adapun faktor-faktor penyebab yang dapat menimbulkan kebakaran adalah bahan bakar, oksigen O 2 , dan suhu panas. Apabila salah satu dari ketiga faktor tersebut dipisahkan maka kebakaran tidak akan terjadi. Penanggulangan kebakaran adalah meliputi tugas-tugas dan kewajiban bagi seluruh karyawan agar tercapai kesiap-siagaan dalam menghadapi kebakaran dan memiliki kemampuan untuk dapat mencegah, menghindari, dan menyelamatkan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Produk, Citra dan Reputasi Perusahaan. Berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan, diperlukan suatu pelatihan secara bertahap yang dilaksanakan oleh pihak perusahaan untuk meningkatakan kemampuan, keterampilan seluruh karyawan agar dapat bertindak secara tepat dan benar dalam pelaksanaannya di lapangan. Untuk itu perlu dibentuk suatu team khusus yang menangani bidang penanggulangan kebakaran.

2.9.5. Waste Treatment

PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan adalah sebuah perusahaan yang berwawasan lingkungan sehingga kelestarian di sekitar pabrik tetap terjaga. Waste limbah yang berupa limbah padat setiap hari akan diangkut oleh dinas kebersihan kota, sementara limbah cair buangan proses diolah sedemikian rupa sebelum dialirkan ke sungai Deli. Sistem pengolahan limbah cair waste treatment pada perusahaan ini adalah system aerobik , dimana proses pengolahannya adalah sebagai berikut : - Limbah buangan dari proses dialirkan melalui pipa sceering unit, dimana pada sceering dipisahkan limbah padat dan cair. Universitas Sumatera Utara - Limbah cair kemudian dialirkan ke equalization pond. Sekeliling sisi dari equalization pond dilapisi kertas pasir hitam dengan tujuan supaya limbah tidak meresap ke dalam tanah. Pada equalization pond semua limbah cair di homogenkan sampai sekitar 40 C. - Dari equalization pond, limbah cair mengalir ke neutralization tank. Pada neutralization tank disuntikan H 2 SO 4 , dengan tujuan untuk menetralkan Ph –nya, agar Ph-nya berkisar antara 7,5 sampai 8,5. - Kemudian limbah dialirkan ke oxidation ditch, dimana dalam oxidation ditch ditambah O 2 , pupuk urea dan pospat agar bakteri dapat hidup dan berkembang biak. Bakteri ini berfungsi untuk menguraikan zat – zat organic di dalam limbah menjadi sludge lumpur. - Sludge dialirkan ke clarification tank. Pada clarification tank terjadi pemisahan antara kotoran dan air. Air inilah yang dialirkan kesungai Deli. Batas ambang air yang diperbolehkan sesuai dengan syarat Keputusan Manteri Kesehatan RI nomor 173Men. KesPerVIII77, tanggal 3 agustus 1977, adalah : 1. Chemical Oxigen Demand COD = 15-35 ppm bagian persejuta 2. Biochemikal Oxigen Demand BOD = 5 -15 ppm 3. Ph = 7,8 – 8,3 - Kotoran dari clarification tank di pompakan ke sand drying dan setelah kering akan di buang. Sementara air nya akan dialirkan kembali ke equalization pond untuk diproses kembali. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Produktivitas

Produktivitas pertama sekali muncul pada artikel Francoiis Quesney pada tahun 1976 yang berjudul “ The School Of Physioeraft”. Tetapi menurut Aigner filosofi tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradapan manusia karena makna produktivitas adalah keinginan dan upaya manusia untuk selalu meningkatkan kehidupan dan penghidupan di segala bidang. Seabad kemudian pada tahun 1883, Littre mendefinisikan produktivitas sebagai “ Faculty To Produce”. Defenisi ini masih tetap berlaku hingga abad ke- 20 pada saat itu kemudian muncul pengertian yang lebih jelas, produktivitas menggambarkan hubungan antara keluaran dengan alat yang digunakan untuk menghasilkan keluaran tersebut. Keluaran atau hasil produksi diproleh dari suatu peroses kegiatan. Bentuk kegiatan dapat berupa produk nyata atau produk jasa David J.Sumanth, 1983. Pada tahun 1950, Organization for European Economic OEEC mengusulkan defenisi peroduktivitas yang lebih formalresmi yaitu Sumanth, 1983: Produktivitas ialah hasil bagi yang diperoleh dengan membagi ouput dengan salah satu dari faktor-faktor produksi. Dengan cara ini dapat diperhitungkan produktivitas dari modal, investasi, dan bahan baku. Universitas Sumatera Utara Sedang defenisi produktifitas menurut Dewan Produktivitas Nasional yaitu produktivitas mengandung pengertian sebagai perbandingan antara hasil yang di capai dengan keseluruhan daya yang digunakan. Secara umum dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah perbandingan antara rasio dari beberapa output dengan beberapa output dengan beberapa input, yang dinyatakan sebagai berikut: Pr Input Masukan Output keluaran s oduktivita = Masukan dari output di atas adalah hasil yang bermanfaat bagi manusia yang di peroleh melalui sesuatu kegiatan dapat berupa barang atau jasa. Sedangkan yang dimaksud dengan input adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh hasil tersebut. Input-input adalah tenaga kerja, modal, bahan baku, dan energi. Sehingga berdasarkan konsep tersebut maka produktivitas total dapat dijabarkan sebagai berikut: Energi Material Modal a TenagaKerj Output keluaran Total s oduktivita + + + = Pr Dimana tenaga kerja dalam Rp, Modal Rp, Material Rp, dan energi Rp. Pengertian produktivitas menurut E.E Adam Jr, J.C Hershauer adalah konsep sistematis yang berkaitan dengan konversi dari masukan menjadi keluaran dari sebuah sistem yang berada pada kondisi tertentu Sumanth, 1983. Pengertian produktivitas tidak hanya dikaitkan dengan aspek kuantitas saja tetapi juga aspek kualitas. Nilai kuantitas suatu produk bartambah baik maka produktivitas pun meningkat karena nilai keluaran semakin tinggi. Hal ini karena Universitas Sumatera Utara nilai masukan tetap sedangkan nilai keluaran bertambah karena adanya peningkatan kualitas.

3.2. Penyebab Penurunan Produktivitas Pada Perusahaan