1. Menghitung input partial dari capital cost RIP1
2. Menghitung input partial dari tenaga kerja langsug, energi, bahan baku,
pemeliharaan mesin dan peralatan RIP2 3.
Menghitung input partial dari tenaga kerja tidak langsung RIP3 4.
Menghitung output partial dari modal langsung AOP1 5.
Menghitung output partial dari tenaga kerja langsung AOP2 6.
Menghitung output partial dari tenaga kerja tidak langsung AOP3
4.5. Analisis dan Perancangan
Data yang telah selesai diolah dengan baik kemudian dianalisa dan di interpretasikan. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan rumus-rumus
pengukuran produktivitas dengan metode Marvin E. Mundel, berdasarkan angka indeks produktivitas pada tingkat perusahaan berdasarkan bentuk pengukuran,
100 :
X RIBP
AOBP RIMP
AOMP IP
yaitu
=
kemudian berdasarkan menginterpretasikan setiap hasil pengukuran. Hasil interpretasi ini berupa tingkat produktivitas tertentu tinggi, sedang dan rendah.
4.6. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan saran diperoleh dari hasil analisa dan evaluasi yang diharapkan menjadi masukan yang berguna bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data 5.1.1. Metode Pengumpulan Data
Setalah melakukan peninjauan ke perusahaan serta dilakukan studi literatur maka diperoleh data yang dibutuhkan yaitu berupa data biaya seperti data
biaya tenaga kerja langsung, bahan baku, dan juga komponen biaya Overhead seperti biaya bahan tak langsung, tenaga kerja tak langsung, energi dan dan juga
biaya pemeliharaan mesin dan peralatan. Keseluruhan biaya tersebut digunakan untuk menentukan tingkat produktivitas perusahaan dengan menggunakan model
Marvin E. Mundel sebagai berikut:
5.1.2. Data Jam Kerja
PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan bekerja selama 6 hari kerja normal dan bila melewati maka terhitung sebagai jam kerja lembur. Adapun jam
kerja yang tersedia perbulannya selama periode pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Jam Kerja Tersedia Tahun 2007 Bulan
Tersedia Jam
Januari 208
Februari 192
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Jam Kerja Tersedia ... lanjutan Bulan
Tersedia Jam
Maret 200
April 192
Mei 208
Juni 200
Juli 208
Agustus 200
September 200
Oktober 208
November 208
Desember 192
Total 2.416
Sumber: PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan
Jam kerja pada Tabel 5.1. merupakan jam kerja pada bagian proses produksi produk coca-cola, dimana dalam satu hari dibutuhkan waktu 8 jam kerja
antara 08.00-12.00 dan 13.00-17.00 wib. Jumlah hari kerja per periode x waktu yang dibutuhkan dalam 1 hari kerja =
26 hari x 8 jam hari = 208 jam per bulan. Dimana jam istirahat pada bagian proses produksi dilaksanakan secara
bergantian antara personil dalam satu regu atau work center, hal ini dilakukan agar proses produksi produk tidak terganggu atau terhenti. PT. Coca-Cola Bottling
Universitas Sumatera Utara
Indonesia Medan menggunakan sistem kerja enam hari, yaitu mulai dari hari senin sampai hari sabtu.
5.1.3. Deprisiasi Mesin dan Peralatan
Dalam proses produksi Coca-Cola menggunakan mesin-mesin dan peralatan. Menurut data yang diperoleh dari perusahaan. Nilai investasi awal
mesin pada tahun 2007 adalah sebesar Rp. 33.355.100.000 ,- dengan taksiran umur ekonomis 15 tahun ke depan. Nilai akhir mesin tersebut adalah Rp.
1.334.150.000,- Dari data di atas didapat besarnya deprisiasi yaitu:
tan arg
arg Perala
Umur Akhir
a H
Awal a
H Tahunan
Deprisiasi −
=
tahun Rp
Rp 15
000 .
150 .
334 .
1 .
000 .
100 .
355 .
33 ..
− =
= Rp. 2.134.730.000 Perhitungan selanjutnya adalah menghitung depresiasi fasilitas perjamnya.
Dengan demikian maka dapat dilihat rata-rata depresiasi mesin dan peralatan perjamnya dengan cara membagikan total depresiasi fasilitas pertahun dengan
jumlah jam kerja pabrik selama satu tahun. Dari tabel 5.1. dapat dilihat bahwa jumlah jam kerja pertahun adalah 2.416 jam kerja, sehingga diperoleh rata-rata
depresiasinya.
jam Rp
adalah jamnya
setiap untuk
perala Me
416 .
2 000
. 730
. 134
. 2
. tan
sin =
= Rp. 883.580 jam
Universitas Sumatera Utara
Depresiasi mesin per jam ini akan dipergunakan untuk menghitung total input dari capital cost R1P1 dengan cara menghitung input partial dari capital
cost tiap bulan selama periode pengukuran R1P1 yaitu jam tersedia pada masing- masing periode dikali depresiasi mesin perjam masing-masing fasilitas.
R1P1b
Januari
=
1 1
bxH X
= 208 x 883.580 = Rp.183.784.640 R1P1b
Februari
=
1 1
bxH X
= 192 x 883.580 = Rp. 169.647.360 R1P1b
Maret
=
1 1
bxH X
= 200 x 883.580 = Rp. 176.716.000
Dan hasil perhitungan untuk tiap periode pengukuran dapat dilihat pada tabel 5.2 berikut:
Tabel 5.2. Total Input Partial dari Capital cost R1P1 Tahun 2007 No.
Bulan R1P1 Rp
1. Januari
183.784.640 2.
Februari 169.647.360
3. Maret
176.716.000 4.
April 169.647.360
5. Mei
183.784.640 6.
Juni 176.716.000
7. Juli
183.784.640 8.
Agustus 176.716.000
9. September
176.716.000 10. Oktober
183.784.640 11. November
183.784.640 12. Desember
169.647.360
Universitas Sumatera Utara
5.1.4. Data Biaya Energi
Data biaya energi selama periode pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Data Biaya Energi Tahun 2007 No.
Bulan Biaya Energi Bahan BakarBulan
Rp
1. Januari
81.950.827 2.
Februari 83.980.017
3. Maret
84.152.107 4.
April 86.905.205
5. Mei
87.477.178 6.
Juni 88.808.397
7. Juli
89.008.127 8.
Agustus 89.591.598
9. September
95.501.323 10.
Oktober 96.615.030
11. November
98.036.953 12.
Desember 99.797.238
Total 1.081.824.000
Sumber:
PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan
Tabel 5.3. merupakan data biaya pemakaian energi per bulan. dimana alokasi pemakaian energi di peruntukan untuk bagian proses produksi, bagunan
pabrik. Pemakaian energi sangat berfluaktif dimana biaya pemakaian energi
sangat bergantung pada jumlah bahan baku yang masuk. Selama produksi meningkat pemakaian energi listrik untuk mesin dan peralatan dapat di
minimalkan, hal ini dikarenakan fungsi listrik yang digunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
mesinperalatan dan bagunan akan diambil alih oleh genset sebagai pembangkit energi listrik yang selama pengolahan akan digunakan terus menerus. Sehingga
pada tabel dapat dilihat bahwa pada periode Januari 2007 sd Juli 2007 pemakaian energi meningkat, sedangkan pada periode Agustus 2007 sd Desember 2007
terjadi kenaikan biaya energi.
5.1.5. Data Biaya Bahan Baku
Data biaya bahan baku selama periode pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.4 dimana harga pada setiap periode pengukuran berbeda.
Tabel 5.4. Data Biaya Bahan Baku 2007 No.
Bulan Biaya Bahan Baku
Rp
1. Januari
19.990.357.400 2.
Februari 12.586.743.000
3. Maret
14.538.797.000 4.
April 17.244.916.000
5. Mei
17.665.505.000 6.
Juni 18.575.011.000
7. Juli
20.418.723.000 8.
Agustus 25.436.606.000
9. September
28.086.006.000 10. Oktober
22.376.770.000 11. November
27.646.528.000 12. Desember
27.351.922.000
Total 251.917.884.400
Sumber:
PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan
Universitas Sumatera Utara
5.1.6. Data Biaya Tenaga Kerja Setiap Bulan
Biaya tenaga kerja ini sudah termasuk biaya sosial, tunjangan, premi, lembur hari libur. Data biaya tenaga kerja selama periode pengukuran dapat
dilihat pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Data Biaya Tenaga Kerja Tahun 2007 No.
Bulan Biaya Tenaga KerjaBulan
Rp
1. Januari
189.887.000 2.
Februari 198.373.000
3. Maret
201.768.000 4.
April 205.162.000
5. Mei
215.345.000 6.
Juni 220.437.000
7. Juli
222.134.000 8.
Agustus 239.954.000
9. September
242.500.000 10.
Oktober 255.229.000
11. November
260.320.000 12.
Desember 265.412.000
Total 2.716.521.000
Sumber:
PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan
Universitas Sumatera Utara
5.1.7 Data Biaya Pemeliharaan
Data biaya pemeliharaan mesin dan peralatan yang ada di pabrik selama priode pengukuran dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6. Data Biaya Pemeliharaan Mesin dan Peralatan Tahun 2007 No.
Bulan Biaya PemeliharaanBulan
Rp
1. Januari
244.632.293 2.
Februari 229.157.384
3. Maret
226.437.134 4.
April 229.261.660
5. Mei
222.833.207 6.
Juni 224.706.910
7. Juli
248.130.674 8.
Agustus 232.849.338
9. September
244.512.761 10. Oktober
236.956.564 11. November
254.103.527 12. Desember
259.143.787
Total 2.852.725.239
Sumber:
PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan
5.1.8. Data Jam kerja Tenaga Kerja Tak Tetap
Tenaga kerja tak tetap pada PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan terdiri dari 3 golongan yaitu golongan I, Golongan II dan golongan III. Sistem
pengajian adalah berdasarkan tingkatan atau golongan. Berdasarkan data dari perusahaan maka jam kerja setiap golongan selama bulan pengukuran tahun 2007
dapat dilihat pada Tabel 5.7.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Jam Kerja Tidak Tetap Tahun 2007
No. Bulan
Gologan I jam
Golongan II jam
Golongan III jam
1 Januari
232 232
203 2
Februari 224
224 196
3 Maret
248 248
217 4
April 240
240 248
5 Mei
248 248
240 6
Juni 240
240 217
7 Juli
240 240
240 8
Agustus 248
248 210
9 September
240 240
217 10
Oktober 232
232 210
11 November
240 240
203 12
Desember 248
248 217
Sumber:
PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Medan
Universitas Sumatera Utara
5.2. Pengolahan Data