Model Pemilihan Diskret Model Pemilihan Moda .1 Definisi Model

30 b. Bagian acak jq yang mencerminkan hal tertentu dari setiap individu termasuk kesalahan yang dilakukan oleh pemodel. Jadi, pemodel dapat menuliskan : U jq = V jq + jq ................................................................. 2.3 yang dapat menjelaskan dua hal yang tidak rasional. Contohnya, dua individu dengan atribut yang sama dan mempunyai set pilihan yang sama mungkin memilih pilihan yang berbeda, dan beberapa individu tidak selalu memilih alternative yang terbaik. c. Individu q akan memilih alternatif yang memaksimumkan utilitas.

II.3.3 Model Pemilihan Diskret

Secara umum, model pemilihan diskrit dinyatakan sebagai : “The probability od individuals choosing a given option is a function of their socio- economic characteristics and the relative attractiveness of the option”. “Peluang setiap individu memilih suatu pilihan merupakan fungsi ciri sosio-ekonomi dan daya tarik pilihan tersebut”. Untuk menyatakan daya tarik suatu alternatif, digunakan konsep utilitas didefinisikan sebagai sesuatu yang dimaksimumkan oleh setiap individu. Sementara dasar teori, kerangka, atau paradigma dalam menghasilkan model pemilihan diskret adalah teori utilitas acak. Model pemilihan diskret ini menganalisis pilihan konsumen pelaku perjalanan dari sekumpulan alternatif pilihan moda yang saling bersaing dan tidak bisa dipilih digunakan secara bersama-sama lebih dari satu moda mutually Universitas Sumatera Utara 31 exclusive, seperti kalau kita sudah memakai bus kota, secara bersamaanpada waktu yang sama tidak mungkin kita menggunakan kereta api. Akiva dan Lerman 1985 dalam bukunya “Discrete Choice Analysis : Theory and Application to Travel Demand” yang dikutip oleh Ofyar Tamin dalam buku Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, lebih menekankan model ini pada analisis pilihan konsumen untuk memaksimalkan kepuasannya dalam mengkonsumsi pelayanan yang diberikan oleh suatu moda transportasi pilihan. Konsumen sebagai seorang pembuat keputusan, akan menyeleksi berbagai alternatif dan memutuskan memilih moda transportasi yang memiliki nilai kepuasan tertinggi highest utility. Prosedur model ini diawali dengan menentukan nilai-nilai parameter koefisien regresi dari sebuah fungsi kepuasan yang dipengaruhi oleh beberapa variabel bebas. Nilai-nilai parameter koefisien regresi masing-masing moda diperoleh dari kalibrasi statistic dari data survei primer dan diolah melalui program SPSS Statistical Package Social Science. Adapun persamaan regresi fungsi kepuasan dimaksud dengan mempertimbangkan juga pengaruh utilitas acak randomstokastik, sebagai berikut : U V in = a + β 1 x in1 + β 2 x in2 + …. + β k x ink + e in ..................... 2.4 di mana : U V in = Nilai kepuasan memakai moda i maksimum kepuasan x in 1 sd x in k = Sekelompok variabel bebas yang mempengaruhi kepuasan maksimum β 1 sd β k = Koefisien regresiparameter variabel bebas e in = Random variabel error yang bersifat stokastik Universitas Sumatera Utara 32

II.3.4 Model Logit Biner

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Hukum Perusahaan Angkutan Penumpang Bus Dalam Kecelakaan (Studi Pada CV. Paradep Taxi)

9 146 90

Pemodelan Pemilihan Moda Angkutan Penumpang Karya Agung & KBT (Koperasi Bintang Tapanuli) dengan ketepatan Model Probit dan Logit, Studi Kasus : Medan-Balige.

6 85 127

Model Pemilihan Moda angkutan Penumpang antara Kapal Feri (PT. ASDP) & Kapal Cepat rute Sibolga-Gunung Sitoli (Dengan Metode Stated Preference)

9 69 112

Pelanggaran HAM Dalam Larangan Penggunaan Jilbab Sekolah di Bali Pada Media Republika Online

0 4 125

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENUMPANG ANTARA BUS DAN KERETA API RUTE PURWODADI - SEMARANG Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 3 19

Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 2 16

KOMPETISI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA ANTARA BUS AC DAN TRAVEL.

0 0 12

Model Pemilihan Moda Angkutan Penumpang Pesawat Terbang dan Kapal Cepat dengan Data SP (Stated Preference) (Studi Kasus: Rute Palembang - Batam)

0 0 10

I. PENDAHULUAN ASTER Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan - Desain Kapal Ro-Ro (Roll on-Roll off) sebagai Sarana Penyeberangan Rute Pelabuhan Benoa - Nusa Penida Bali

0 0 5

DESAIN KAPAL RO-RO (ROLL ON-ROLL OFF) SEBAGAI SARANA PENYEBERANGAN RUTE PELABUHAN BENOA – NUSA PENIDA BALI

0 3 147