e. Alasan memil
Berdasarkan A pengguna Kapal Ror
Nyaman sebesar 32,79 memilih modanya ada
Tabel 4.8 Distribusi
untuk pe
No. Alasan m
1 Lebih Cepat
2 Lebih Murah
3 Lebih Aman
4 Lebih Nyama
5 Lebih suka be
6 Lebih suka be
Juml
Grafik 4.6 Distribusi untuk perj
9 9
9 9
9 ;9
9
60C7D+01 9
;;:
ilih moda
Alasan memilih moda responden terlihat ba oro lebih banyak melakukan perjalanan den
32,79. Sementara pengguna moda Kapal Cepa dalah Lebih Cepat sebesar 55,26.
ribusi Alasan Pemilihan Moda Responden Pengg uk perjalanan Singkil – Sinabang
n memilih moda Kapal Roro
Jumlah J
at ah
9 14,75
n 19
31,15 man
20 32,79
berangkat pagi berangkat malam
13 21,31
umlah 61
100
busi Alasan Pemilihan Moda Responden Pengg uk perjalanan Singkil – Sinabang
1 60C7D
AE.D 60C7D+3F5
60C7D G8F5
60C7D+4EH C0.5IH1
I7 :;
:; :=
9 9
;: :
;:=
+,-.- +01
63 bahwa karakteristik
dengan alasan Lebih pat, mayoritas alasan
engguna Kapal Roro
Kapal Cepat Jumlah
21 55,26
2 5,26
9 23,68
6 15,79
38 100
ngguna Kapal Roro
60C7D+4EH C0.5IH1
FF :
9
Universitas Sumatera Utara
64
f. Frekuensi rata-rata melakukan perjalanan
Tabel 4.9 Frekuensi rata – rata pengguna Kapal Cepat Periode
Frekuensi
Seminggu 1x
2 2x
1 Sebulan
1x 12
Setahun 1x
9 2x
6 3x
1 4x
5 6x
2
Tabel 4.10 Frekuensi rata - rata pengguna Kapal Roro Periode
Frekuensi
Seminggu 1x
2 2x
1
Sebulan 1x
18 2x
7 3x
1 4x
1
Setahun 1x
12 2x
13 3x
4 4x
2
Universitas Sumatera Utara
65
IV.5 Analisa Regresi Linear
Model logit binomial yang digunakan dalam studi pemilihan moda antara Kapal Roro dan Kapal Cepat merupakan fungsi dari selisih utilitas pada kedua jenis
moda yang ditinjau. Persamaan U
KR
– U
KC
adalah fungsi selisih utilitas antara Kapal Roro dan Kapal Cepat. Fungsi selisih utilitas dalam pemilihan moda ini
dipresentasikan sebagai parameter-parameter linear linear in parameter dimana perbedaan utilitas diekspresikan dalam bentuk perbedaan sejumlah n atribut diantara
kedua moda. Dalam analisa pengolahan data, persamaan fungsi selisih utilitas tersebut dapat
digunakan untuk mendapatkan hubungan kuantitatif antara atribut dan respon yang diekspresikan dalam skala semantik, dimana U
KR
– U
KC
menyatakan respon individu terhadap pernyataan pilihan.
Dalam proses analisis, kegiatan pertama yang dilakukan adalah mencari persamaan fungsi selisih utilitas antara Kapal Roro dan Kapal Cepat. Kemudian
persamaan fungsi selisih utilitas yang diperoleh ini akan digunakan dalam model pemilihan moda untuk mengetahui probabilitas pemilihan pada masing-masing moda
yaitu Kapal Roro dan Kapal Cepat. Selanjutnya, berdasarkan hubungan antar nilai selisih utilitas kedua moda dengan nilai probabilitas pemilihan moda Kapal Roro dan
Kapal Cepat akan diketahui grafik pemilihan moda.
IV.5.1 Analisa Persamaan Fungsi Selisih Utilitas
Analisis yang digunakan untuk memperoleh fungsi selisih utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat yang akan dikembangkan dalam studi ini adalah analisa regresi.
Analisa dengan pendekatan regresi dilakukan untuk data stated preference dimana
Universitas Sumatera Utara
66 pilihannya menggunakan rating yaitu respon individu adalah berupa pilihan terhadap
point rating yang disajikan dalam bentuk skala semantik, yaitu : 1. A : Pasti pilih Kapal Roro
2. B : Mungkin pilih Kapal Roro 3. C : Pilihan berimbang
4. D : Mungkin pilih Kapal Cepat 5. E : Pasti pilih Kapal Cepat
Skala semantik ini kemudian ditransformasikan ke dalam skala numerik suatu nilai yang menyatakan respon individu terhadap pernyataan pilihan dengan
menggunakan transformasi linear logit biner, pada probabilitas untuk masing-masing point rating. Nilai skala numerik merupakan variabel tidak bebas pada analisis
regresi dan sebagai variabel bebasnya adalah nilai antar atribut Kapal Roro dan Kapal Cepat.
Proses transformasi dari skala semantik ke dalam skala numerik adalah sebagai berikut:
a. Nilai skala probabilitas pilihan yang diwakili oleh nilai point rating A, B, C, D, dan E adalah nilai skala standart yang ditunjukkan pada tabel 4.7.
Tabel 4.11 Nilai Skala Numerik Point
Rating Skala Standart
Pr Kapal Roro Skala Numerik
A 0.9
R1 = 2.1972 B
0.7 R2 = 0.8473
C 0.5
R3 = 0.0000 D
0.3 R4 = -0.8473
E 0.1
R5 = -2.1972
Universitas Sumatera Utara
67 b. Dengan menggunakan transformasi linear model logit biner dapat diketahui
nilai skala numerik untuk masing-masing probabilitas pilihan. Dimana :
Untuk point rating A dengan nilai probabilitas 0.9, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.91-0.9] = 2.1972
Untuk point rating B dengan nilai probabilitas 0.7, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.71-0.7] = 0.8473
Untuk point rating C dengan nilai probabilitas 0.5, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.51-0.5] = 0.0000
Untuk point rating D dengan nilai probabilitas 0.3, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.3 1-0.3] = -0.8473
Untuk point rating E dengan nilai probabilitas 0.1, maka nilai numeriknya adalah : Ln [0.11-0.1] = -2.1972
IV.5.2 Kompilasi Data
Kompilasi data dilakukan terhadap semua responden yang ada berdasarkan jawaban atau pilihan yang diberikan point rating pada setiap option yang
ditawarkan proses kompilasi data dimana dilakukan dengan menggunakan paket program dari Microsoft Office Ecxel 2007.
Dalam analisis dengan menggunakan data stated preference terdapat banyak skala numerik yang dapat dihubungkan pada responden individu dan pendekatan
regresi yang digunakan dalam studi ini, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
Universitas Sumatera Utara
68 merupakan analisa regresi yang menggunakan nilai skala standart dalam probabilitas
pilihannya. Untuk hasil lebih lengkap dari proses kompilasi data dengan pendekatan nilai
skala standart dalam probabilitasnya pilihannya dapat dilihat pada lampiran.
IV.5.3 Korelasi
Dalam hubungannya dengan regresi maka analisa korelasi digunakan untuk mengukur ketepatan garis regresi dalam menjelaskan nilai variabel tidak bebas
variabel terikat. Pengujian hubungan korelasi derajat hubungankeeratan
hubungan dalam proses analisis regresi merupakan hal penting yang harus dilakukan terutama untuk mengatasi masalah antara variabel bebas. Selain itu, uji korelasi juga
berfungsi untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel-variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Adapun hasil uji korelasi terhadap persamaan linier
fungsi selisih utilitas adalah sebagai berikut :
Tabel 4.12 Matriks Korelasi
Y X1
X2 X3
X4 X5
X
6
Y 1,000
-0,170 0,212
0,187 -0,165
0,365 0,327
X1 -0,170
1,000 -0,214
0,000 0,000
0,000 0,000
X2 0,212
-0,214 1,000
0,000 0,000
0,000 0,000
X3 0,187
0,000 0,000
1,000 0,000
0,000 0,000
X4 -0,165
0,000 0,000
0,000 1,000
0,000 0,000
X5 0,365
0,000 0,000
0,000 0,000
1,000 0,000
X
6
0,327 0,000
0,000 0,000
0,000 0,000
1,000
Universitas Sumatera Utara
69 Dimana :
X
1
= Selisih atribut Cost antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X
2
= Selisih atribut Time antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X
3
= Selisih atribut Frequency antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X
4
= Selisih atribut Departure antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X
5
= Selisih atribut Service antara Kapal Roro dan Kapal Cepat X
6`
= Selisih atribut Safety antara Kapal Roro dan Kapal Cepat Y = Skala numerik
Berdasarkan hasil pengamatan dari matriks korelasi tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
a. Semua variabel bebas Cost, Time, Frequency, Departure, Service, dan Safety mempunyai korelasi yang cukup rendah dengan variabel tidak
bebas. b. Antar variabel bebas memiliki korelasi yang rendah sehingga semua
variabel bebas tersebut dapat dipergunakan bersama-sama tanpa ada kemungkinan masalah kolinieritas.
IV.5.4 Alternatif Persamaan Fungsi Selisih Utilitas
Persamaan fungsi selisih utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat yang digunakan dalam model pemilihan moda pada studi ini adalah persamaan linear.
Bentuk umum dari persamaan linear dengan enam atribut adalah sebagai berikut :
y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5 +
b
6
x
6
....................................................4.2
Universitas Sumatera Utara
70 dimana
y =
Utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat x
1
= ∆ Cost Selisih biaya perjalanan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat x
2
= ∆ Time Selisih waktu tempuh perjalanan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat
x
3
= ∆ Frequency Selisih frekuensi perjalanan antara Kapal Roro dan
Kapal Cepat x
4
= ∆ Departure Selisih jadwal keberangkatan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat
x
5
= ∆ Service Selisih Tingkat Kenyamanan antara Kapal Roro dan Kapal Cepat
x
6
= ∆ Safety Selisih Tingkat Keamanan antara Kapal Roro dan Kapal
Cepat Selanjutnya akan dibuat beberapa alternatif persamaan yang dapat
dibentuk dari persamaan tersebut, untuk kemudian dipilih satu persamaan yang merupakan fungsi selisih utilitas terbaik R
2
tertinggi. Alternatif persamaan yang dibentuk adalah :
1. Alternatif 1dengan R
2
= 0.029 y = a + b
1
x
1
2. Alternatif 2 dengan R
2
= 0.045 y = a + b
2
x
2
3. Alternatif 3 dengan R
2
= 0.035 y = a + b
3
x
3
Universitas Sumatera Utara
71 4.
Alternatif 4 dengan R
2
= 0.027 y = a + b
4
x
4
5. Alternatif 5 dengan R
2
= 0.133 y = a + b
5
x
5
6. Alternatif 6 dengan R
2
= 0.107 y = a + b
6
x6 7.
Alternatif 7 dengan R
2
= 0.061 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
8. Alternatif 8 dengan R
2
= 0.064 y = a + b
1
x
1
+ b
3
x
3
9. Alternatif 9 dengan R
2
= 0. 056 y = a + b
1
x
1
+ b
4
x
4
10. Alternatif 10 dengan R
2
= 0. 162 y = a + b
1
x
1
+ b
5
x
5
11. Alternatif 11 dengan R
2
= 0.136 y = a + b
1
x
1
+ b
6
x
6
12. Alternatif 12 dengan R
2
= 0.080 y = a + b
2
x
2
+ b
3
x
3
13. Alternatif 13 dengan R
2
= 0.072 y = a + b
2
x
2
+ b
4
x
4
14. Alternatif 14 dengan R
2
= 0.178 y = a + b
2
x
2
+ b
5
x
5
15. Alternatif 15 dengan R
2
= 0.152 y = a + b
2
x
2
+ b
6
x
6
Universitas Sumatera Utara
72 16. Alternatif 16 dengan R
2
= 0.062 y = a + b
3
x
3
+ b
4
x
4
17. Alternatif 17 dengan R
2
= 0.168 y = a + b
3
x
3
+ b
5
x
5
18. Alternatif 18 dengan R
2
= 0.142 y = a + b
3
x
3
+ b
6
x
6
19. Alternatif 19 dengan R
2
= 0.160 y = a + b
4
x
4
+ b
5
x
5
20. Alternatif 20 dengan R
2
= 0.134 y = a + b
4
x
4
+ b
6
x
6
21. Alternatif 21 dengan R
2
= 0.240 y = a + b
5
x
5
+ b
6
x
6
22. Alternatif 22 dengan R
2
= 0.096 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
23. Alternatif 23 dengan R
2
= 0.088 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
4
x
4
24. Alternatif 24 dengan R
2
= 0.195 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
5
x
5
25. Alternatif 25 dengan R
2
= 0.168 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
6
x
6
26. Alternatif 26 dengan R
2
= 0.091 y = a + b
1
x
1
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
27. Alternatif 27 dengan R
2
= 0.197 y = a + b
1
x
1
+ b
3
x
3
+ b
5
x
5
Universitas Sumatera Utara
73 28. Alternatif 28 dengan R
2
= 0.171 y = a + b
1
x
1
+ b
3
x
3
+ b
6
x
6
29. Alternatif 29 dengan R
2
= 0.189 y = a + b
1
x
1
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
30. Alternatif 30 dengan R
2
= 0.163 y = a + b
1
x
1
+ b
4
x
4
+ b
6
x
6
31. Alternatif 31 dengan R
2
= 0.269 y = a + b
1
x
1
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
32. Alternatif 32 dengan R
2
= 0.107 y = a + b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
33. Alternatif 33 dengan R
2
= 0.213 y = a + b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
5
x
5
34. Alternatif 34 dengan R
2
= 0.187 y = a + b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
6
x
6
35. Alternatif 35 dengan R
2
= 0.195 y = a + b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
36. Alternatif 36 dengan R
2
= 0.169 y = a + b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
6
x
6
37. Alternatif 37 dengan R
2
= 0.267 y = a + b
4
x
4
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
38. Alternatif 38 dengan R
2
= 0.123 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
39. Alternatif 39 dengan R
2
= 0.229 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
5
x
5
Universitas Sumatera Utara
74 40. Alternatif 40 dengan R
2
= 0.203 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
6
x
6
41. Alternatif 41 dengan R
2
= 0.222 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
42. Alternatif 42 dengan R
2
= 0.195 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
4
x
4
+ b
6
x
6
43. Alternatif 43 dengan R
2
= 0.301 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
44. Alternatif 44 dengan R
2
= 0.224 y = a + b
1
x
1
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
45. Alternatif 45 dengan R
2
= 0.198 y = a + b
1
x
1
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
6
x
6
46. Alternatif 46 dengan R
2
= 0.304 y = a + b
1
x
1
+ b
3
x
3
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
47. Alternatif 47 dengan R
2
= 0.296 y = a + b
1
x
1
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
48. Alternatif 48 dengan R
2
= 0.240 y = a + b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
49. Alternatif 49 dengan R
2
= 0.214 y = a + b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
6
x
6
50. Alternatif 46 dengan R
2
= 0.312 y = a + b
2
x
2
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
51. Alternatif 51 dengan R
2
= 0.302 y = a + b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
Universitas Sumatera Utara
75 52. Alternatif 52 dengan R
2
= 0.256 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
53. Alternatif 53 dengan R
2
= 0.230 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
6
x
6
54. Alternatif 54 dengan R
2
= 0.336 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
55. Alternatif 55 dengan R
2
= 0.329 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
56. Alternatif 56 dengan R
2
= 0.331 y = a + b
1
x
1
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
57. Alternatif 57 dengan R
2
= 0.347 y = a + b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
58. Alternatif 58 dengan R
2
= 0.363 y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ b
3
x
3
+ b
4
x
4
+ b
5
x
5
+ b
6
x
6
IV.5.5 Persamaan Model
Model pemilihan moda angkutan penumpang antara Kapal Roro dan Kapal Cepat untuk rute Singkil – Sinabang yang diperoleh dalam studi tugas akhir ini
adalah model logit binomial dengan fungsi utilitas antara kedua moda dalam bentuk persamaan linear.
Persamaan model pemilihan moda hasil analisa dalah sebagai berikut:
+ KapalCepat
U KapalRoro
U exp
KapalCepat U
KapalRoro U
exp KapalRoro
P 1
.......................................4.3
Universitas Sumatera Utara
76 Dan probabilitas pemilihan moda Kapal Cepat adalah :
KapalRoro P
KapalCepat P
1
......................................................4.4 Persamaan selisih utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat yang didapatkan dari hasil
pengolahan SPSS adalah: U
KapalRoro
– U
KapalCepat
= -3,169 – 0,00000798X
1
- 0,534X
2
+ 1,134X
3
– 0,100X
4
+ 0,059X
5
+ 0,089X
6
Dimana : X
1
= ∆ Cost X
2
= ∆ Time X
3
= ∆ Frequency X
4
= ∆ Departure X
5
= ∆ Service X
6
= ∆ Safety
Dari persamaan tersebut diperoleh bahwa variabel cost dan time berbanding terbalik dengan utilitas kapal roro dan kapal cepat. Jika cost, departure danatau time tinggi
maka utilitas kapal akan semakin rendah dan sebaliknya jika cost, departure danatau time rendah maka utilitas kapal akan semakin tinggi sedangkan untuk variabel
frequency, service, dan safety berbanding lurus terhadap utilitas. Jika frequency, service dan safety tinggi maka utilitas akan semakin tinggi dan sebaliknya jika
frequency, service dan safety rendah maka utilitas akan semakin rendah. Dari persamaan diatas juga diperoleh bahwa variabel frequency memiliki
pengaruh paling besar terhadap utilitas dan variabel cost memiliki pengaruh paling kecil terhadap utilitas.
Universitas Sumatera Utara
77
+ +
+ ,
- .
0123 4 5 23637
849:;2 .;=;9?.A9
,-.0102.34-5.64207.857957: ,-.0102.;410
,-..0102.=- ,-..0102.;410
Grafik 4.7 Grafik Pemilihan Moda antara Kapal Roro dan Kapal Cepat
IV.6 Sensitivitas Model
Sensitivitas model dimaksudkan untuk memahami perubahan nilai probabilitas pemilihan moda Kapal Roro seandainya dilakukan perubahan nilai atribut
pelayanannya secara gradual. Untuk menggambarkan sensitivitas ini dilakukan beberapa perubahan atribut berikut terhadap model pada masing-masing kelompok,
yaitu : a. Biaya perjalanan dikurangi atau ditambah.
b. Waktu perjalanan diperlambat atau dipercepat. c. Frekuensi keberangkatan dikurangi atau ditambah.
d. Jadwal Keberangkatan diubah e. Tingkat pelayanan dikurangi atau ditambah.
f. Tingkat Keamanan dikurangi atau ditambah.
Universitas Sumatera Utara
78 Adapun prosedur perhitungan sensitivitas dilakukan sebagai berikut :
a. Urutkan nilai atribut sesuai kelompok perubahan. b. Tetapkan nilai atribut lain dengan menggunakan nilai rata-rata.
c. Tentukan nilai utilitas dan probabilitas sesuai dengan perubahan yang dilakukan.
d. Gambarkan grafik hubungan antara probabilitas dan nilai atribut sesuai dengan kelompok perubahan yang dilakukan.
Perubahan terhadap analisis sensitivitas ini diperoleh dengan mengggunakan persamaan utilitas Kapal Roro dan Kapal Cepat, yaitu :
U
KapalRoro
– U
KapalCepat
= -3,169 – 0,00000798X
1
- 0,534X
2
+ 1,134X
3
– 0,100X
4
+ 0,059X
5
+ 0,089X
6
a Sensitivitas Cost
Grafik 4.8 Grafik Sensitivitas Cost antara Kapal Roro dan Kapal Cepat
+ +
+
1 7
B,CD E---1234 5 23637+4F3,
B-G6
?49755507.;7
Universitas Sumatera Utara
79 Berdasarkan analisa sensitivitas terhadap perubahan atribut cost sebagaimana
diperlihatkan pada grafik di atas, maka dapat diambil kesimpulan: a. Memperlihatkan arah kemiringan garis negatif, yaitu semakin besar selisih
perbedaan ongkos perjalanan akan semakin memperbesar probabilitas memilih Kapal Roro.
b. Dengan hanya memperlihatkan perubahan selisih biaya, untuk kompetisi pemilihan moda antara Kapal Roro dan Kapal Cepat dapat dijelaskan bahwa
probabilitas memilih Kapal Roro akan lebih besar daripada probabilitas memilih Kapal Cepat bila selisih biaya Kapal Roro dan Kapal Cepat lebih
kecil dari Rp.36.000,-.
b Sensitivitas Time
Grafik 4.9 Grafik Sensitivitas Time antara Kapal Roro dan Kapal Cepat
Berdasarkan analisa sensitivitas terhadap perubahan atribut Time sebagaimana diperlihatkan pada grafik di atas, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai
berikut :
+ +
+
1 7
B,HIFJ+3F,-1234 5 23637+.-
B-GJ+
?49755507.A5B4
Universitas Sumatera Utara
80 a. Dari beberapa selisih atribut waktu tempuh perjalanan antara Kapal Roro dan
Kapal Cepat memperlihatkan bahwa Probabilitas terpilihnya Kapal Roro selalu kecil yakni dibawah 0,5 50.
C Dengan hanya memperhatikan perubahan selisih waktu tempuh, dapat
dijelaskan bahwa probabilitas memilih Kapal Cepat akan lebih besar dari probabilitas memilih Kapal Roro.
c Sensitivitas Frequency
Grafik 4.10 Grafik Sensitivitas Frequency antara Kapal Roro dan Kapal Cepat
Berdasarkan analisa sensitivitas terhadap perubahan atribut frequency
sebagaimana diperlihatkan pada grafik di atas, maka dapat diambil kesimpulan: a. Semakin besar selisih perbedaan frekuensi keberangkatan perjalanan,
maka akan semakin memperbesar probabilitas dalam memilih Kapal Roro.
+ +
+
1 7
B,:IF- E---123 4 5 23637
B-G:KF-LD
?49755507.3-4DE49FG
Universitas Sumatera Utara
b. Dengan ha maka dapa
sama deng
d Sensitivitas Depart
Grafik 4.11 Grafik S
Berdasarkan an Keberangkatan sebag
kesimpulan: a Semakin ke
akan sema Maksudny
Kapal Cepa b Dengan h
maka Proba
B,MN2
n hanya memperhatikan perubahan selisih fre dapat disimpulkan bahwa probabilitas memilih
ngan Kapal Cepat bila selisih Frekuensi Perjala
parture
ik Sensitivitas Departure antara Kapal Roro da
analisa sensitivitas terhadap perubahan atribut bagaimana diperlihatkan pada grafik di atas, m
kecil selisih perbedaan jadwal keberangkatan makin memperbesar probabilitas dalam mem
ksudnya adalah Jika jadwal Kapal Roro tetap mala epat juga malam hari maka Probabilitas Kapal
n hanya melihat selisih Jadwal Keberangkata robabilitas antara terpilihnya Kapal Roro dan
-OI--1234 P 23637+
81 frekuensi perjalanan,
lih Kapal Roro akan alananny adalah 0 .
o dan Kapal Cepat
but departure Jadwal s, maka dapat diambil
tan perjalanan, maka emilih Kapal Roro.
lam, dan bila jadwal pal Roro besar.
tan atau Departure, dan Kapal Cepat akan
+Q
Universitas Sumatera Utara
82 sama bila selisihnya adalah 0 atau Jadwal kedua kapal adalah tetap,
dimana Kapal Roro berangkat malam, dan Kapal Cepat berangkat Pagi..
e. Sensitivitas Service