Design Eksperimental Identifikasi Pemilihan

34 atribut relatif sesamanya, sebagai refleksi tingkat sensitivitas atribut terhadap perubahan pilihan. Sifat utama dari Stated Preference adalah sebagai berikut : 1. Stated Preference didasarkan pada pernyataan pendapat responden tentang bagaimana respon mereka terhadap beberapa alternatif hipotesa. 2. Setiap pilihan dipresentasikan sebagai paket dari atribut yang berbeda seperti time, cost, service dan lain-lain. 3. Peneliti membuat alternatif hipotesa sedemikian rupa sehingga pengaruh individu pada setiap atribut dapat diestimasi, ini diperoleh dengan teknik design eksperimen eksperimental design. 4. Alat interview questionnaire harus memberikan alternatif hipotesa yang dapat dimengerti oleh responden, tersusun rapi dan masuk akal. 5. Responden menyatakan pendapatnya pada setiap pilihan option dengan melakukan rangkingrating dan choice pendapat terbaiknya dari sepasang atau sekelompok pernyataan. 6. Respon sebagai jawaban yang diberikan oleh individu dianalisa untuk mendapatkan ukuran kuantitatif mengenai hal yang penting reality pada setiap atribut.

II.4.2 Design Eksperimental

Untuk membuat alternatif hipotesa yang akan disampaikan kepada responden, pengguna stated preference disarankan menggunakan design eksperimen. Dalam Design eksperimen ataupun rancangan penelitian yang terdapat variabel-variabel bebas seperti waktu, ongkos dan lain-lain, juga variabel yang non manipulated yakni Universitas Sumatera Utara 35 variabel identitas diri seperti umur, jenis kelamin, pendapatan yang merupakan variabel data yang tidak bisa diubah-ubah dimanipulasi. Design eskperimental harus memastikan bahwa kombinasi atribut yang diwakili oleh variabel bebas terkait disampaikan kepada responden bervariasi tetapi tidak tumpang tindih atau saling terkait satu dengan yang lainnya. Tujuannya agar hasil dari efek setiap level atribut atas berbagai tanggapan lebih mudah dipisahkan. Design eksperimen dalam penyampaiannya harus berisi tiga tahap : 1. Penyeleksian level atribut dan kombinasi susunan alternatif. 2. Design eksperimen apa yang akan disampaikan mengenai alternatif presentation of alternatif. 3. Persyaratan responden yang akan didapatkan dari jawaban responden specification of responses.

II.4.3 Identifikasi Pemilihan

Dalam Teknik Stated Preference, responden akan diminta untuk mengekspresikan pilihan terbaiknya terhadap setiap alternatif pilihan yang ditawarkan kepadanya. Ada 3 pendekatan untuk mengumpulkan informasi preferensi tentang alternative pilihan yaitu respon rangking, respon rating dan pilihan diskrit.

1. Respon berdasarkan Rangking

Respon berdasarkan rangking dilakukan dengan cara mengurutkan urutan data oleh responden sendiri. Respon berdasarkan rangking berpandangan bahwa individu lebih mampu mengurutkan alternatif lalu melaporkan derajat minatnya. Pada proses merangking alternatif pilihan maka responden akan mempertimbangkan Universitas Sumatera Utara 36 alternatif secara bersamaan. Oleh karena itu perlu dibatasi jumlah alternatif pilihan supaya responden tidak kelelahan. Disamping kendala diatas, hipotesis alternatif pilihan yang diberikan harus sesuai dengan pemikiran kehidupan nyata responden. Hal itu perlu diperhatikan supaya responden bisa menunjukkan derajat preferensinya.

2. Respon berdasarkan Rating

Pendekatan ini meminta responden untuk mengekspresikan kekuatan pilihan terbaiknya dari pasangan pilihan dalam bentuk skala angka maupun semantik. Respon Rating ini sangat bergantung pada konsistensi responden. Dalam prakteknya sistem rating ini biasa dibuat dalam 5 – 10 skala yang mewakili distribusi menerus dari interval yang diskala. Karena apabila rentang skala terlalu besar, misalnya 100 skala, maka responden akan kesulitan dalam menentukan derajat pilihan. Sebagai perbandingan pada skala 1 – 100, responden akan sulit membedakan rating yang bernilai 75 dan 78.

3. Pilihan Diskrit

Pada Pilihan Diskrit, responden dihadapkan pada sekumpulan alternatif pilihan dan hanya diminta memilih alternatif yang disukainya. Pendekatan ini lebih realistik karena individu pada kenyataanya membuat keputusan dengan membandingkan sekumpulan alternatif dan memilih salah satu. Universitas Sumatera Utara 37

II.5 Studi Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pertanggungjawaban Hukum Perusahaan Angkutan Penumpang Bus Dalam Kecelakaan (Studi Pada CV. Paradep Taxi)

9 146 90

Pemodelan Pemilihan Moda Angkutan Penumpang Karya Agung & KBT (Koperasi Bintang Tapanuli) dengan ketepatan Model Probit dan Logit, Studi Kasus : Medan-Balige.

6 85 127

Model Pemilihan Moda angkutan Penumpang antara Kapal Feri (PT. ASDP) & Kapal Cepat rute Sibolga-Gunung Sitoli (Dengan Metode Stated Preference)

9 69 112

Pelanggaran HAM Dalam Larangan Penggunaan Jilbab Sekolah di Bali Pada Media Republika Online

0 4 125

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI PENUMPANG ANTARA BUS DAN KERETA API RUTE PURWODADI - SEMARANG Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 3 19

Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang Analisis Pemilihan Moda Transportasi Penumpang Antara Bus Dan Kereta Api Rute Purwodadi - Semarang.

0 2 16

KOMPETISI PEMILIHAN MODA ANGKUTAN PENUMPANG ANTAR KOTA ANTARA BUS AC DAN TRAVEL.

0 0 12

Model Pemilihan Moda Angkutan Penumpang Pesawat Terbang dan Kapal Cepat dengan Data SP (Stated Preference) (Studi Kasus: Rute Palembang - Batam)

0 0 10

I. PENDAHULUAN ASTER Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan - Desain Kapal Ro-Ro (Roll on-Roll off) sebagai Sarana Penyeberangan Rute Pelabuhan Benoa - Nusa Penida Bali

0 0 5

DESAIN KAPAL RO-RO (ROLL ON-ROLL OFF) SEBAGAI SARANA PENYEBERANGAN RUTE PELABUHAN BENOA – NUSA PENIDA BALI

0 3 147