5.9. Hubungan Dukungan Emosional terhadap Upaya Pencegahan Infeksi
Kecacingan
Berdasarkan hasil analisis bivariat pada tabel 4.13 persentase dukungan emosional dukungan emosional responden ibu murid Sekolah Dasar Negeri SDN
No. 050602 di Kecamatan Kuala dari 36 orang responden yang memiliki dukungan emosional baik, maka upaya pencegahan infeksi kecacingan yang baik sebesar 47,2
17 orang. Sedangkan dari 59 orang responden dengan dukungan emosional baik pada upaya pencegahan infeksi kecacingan sebesar 39 23 orang.
Hasil uji statistik pada analisis bivariat dengan uji chi square pada tingkat kepecayaan 95, didapat nilai p=0,430 p0,05. Artinya, tidak terdapat hubungan
yang signifikan antara dukungan emosional dengan upaya pencegahan infeksi kecacingan responden ibu murid Sekolah Dasar Negeri SDN No. 050602 di
Kecamatan Kuala. Dukungan emosional ini mencakup ungkapan empati, kepedulian dan
perhatian kepada anak yang diberikan oleh ibu, sehingga anak tersebut merasa nyaman, dicintai dan diperhatikan sehingga anak ikut berpartisipasi dalam upaya
pencegahan kecacingan. Beberapa hal yang termasuk interaksi yang mendukung adalah mendengarkan dengan penuh perhatian, merefleksi pertanyaan subjek,
menawarkan simpati dan menyakinkan kembali, membagi pengalaman pribadi dan menghindari terjadinya konflik dengan anak.
Menurut Sarafindo dalam Hayati 2010 bahwa dukungan keluarga dapat berupa the direct effect hyputhesis yang maknanya adalah individu dengan tingkat
Universitas Sumatera Utara
dukungan keluarga yang tinggi memiliki perasaan yang kuat bahwa individu tersebut dicintai dan dihargai. Individu dengan dukungan keluarga yang tinggi merasa bahwa
orang lain peduli dan membutuhkan individu tersebut, sehingga hal ini dapat mengarahkan individu gaya hidup yang sehat.
Keluarga berperan sebagai system pendukung yang kuat bagi anggota-anggota keluarga khususnya dalam penanganan masalah kesehatan keluarga. Keluarga
berpengaruh terhadap perkembangan perilaku hidup sehat seseorang, untuk berespon terhadap penyakit dan bagaimana pemanfaatan pelayanan kesehatan. Respon
seseorang terhadap pengobatan sedikit banyaknya ditentukan oleh faktor keluarga dalam memberikan reaksi terhadap penyakit yang diderita. Begitu juga dengan
pendapat WHO dalam Alisyahbana 1998 bahwa pendekatan melalui keluarga Family centerd approach merupakan cara yang efektif dan efisien dalam promosi
kesehatan.
5.10. Pengaruh Dukungan Informasi dan Penilaian terhadap Upaya Pencegahan Infeksi Kecacingan