penyakit. Terjadinya suatu penyakit sangat tergantung dari keseimbangan dan interaksi ke tiganya.
Segitiga epidemiologi cacingan sendiri sebagai berikut.
a. Host
Host atau penjamu ialah keadaan manusia yang sedemikan rupa sehingga menjadi faktor risiko untuk terjadinya suatu penyakit. Manusia merupakan
satu-satunya host bagi E. vermicularis. Manusia terinfeksi bila menelan telur infektif. Telur akan menetas di dalam usus dan berkembang menjadi dewasa
dalam caecum, termasuk appendix Mandell et al,1990.
b. Agent
Agent merupakan penyebab penyakit, dapat berupa makhluk hidup maupun tidak hidup. Agent penyakit cacingan ini tentu saja adalah cacing.
c. Environment
Faktor lingkungan adalah faktor yang ketiga sebagai penunjang terjadinya penyakit cacingan. Hal ini karena faktor ini datangnya dari luar atau biasa
disebut dengan faktor ekstrinsik. Menurut Soedarto,1991 ada beberapa faktor yang memengaruhi kejadian
kecacingan yaitu, faktor sanitasi lingkungan dan faktor manusia dijelaskan sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
a. Faktor Sanitasi Lingkungan
Mawardi 1990 dalam Riyadi 1994 menyatakan bahwa lingkungan adalah sesuatu yang berada disekitar manusia secara lebih teperinci dapat dikatagorikan
dalam beberapa kelompok : 1.
Lingkungan Fisik, yang termasuk dalam kelompok ini adalah tanah dan udara serta interaksi satu sama lainnya diantara faktor-faktor tersebut.
2. Lingkungan biologis, yang termasuk dalam hal ini adalah semua organisme
hidup baik binatang, tumbuhan maupun mikroorganisme kecuali manusia sendiri.
3. Lingkungan sosial yaitu termasuk semua interaksi antara manusia dari mahluk
sesamanya yang meliputi faktor sosial, ekonomi, kebudayaan dan psikososial. Berdasarkan kategori diatas diartikan pula bahwa lingkungan adalah
kumpulan dari semua kondisi atau kekuatan dari luar yang memengaruhi kehidupan dan perkembangan dari suatu organisme hidup manusia.
Kesehatan lingkungan merupakan salah satu disiplin ilmu kesehatan masyarakat dan merupakan perluasan dari prinsip-prinsip higiene dan sanitasi.
Kesehatan lingkungan adalah hubungan timbal balik antara manusia dan lingkungannya yang berakibat atau memengaruhi derajat kesehatannya, WHO
mendefinisikan bahwa kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat
dari manusia, keadaan sehat mencakup manusia seutuhnya dan tidak hanya sehat fisik
Universitas Sumatera Utara
saja tetapi juga sehat mental dan hubungan sosial yang optimal di dalam lingkungannya Mawardi, 1992.
Dalam penanggulangan kecacingan, pengawasan sanitasi air dan makanan sangat penting, karena penularan cacing terjadi melalui air dan makanan yang
terkontaminasi oleh telur dan larva cacing Riyadi, 1994. Paragdima Blum tentang kesehatan dari lima faktor dimana lingkungan
mempunyai pengaruh dominan. Faktor lingkungan yang memengaruhi status kesehatan seseorang itu dapat berasal dari lingkungan pemukiman, lingkungan sosial,
lingkungan rekreasi, lingkungan kerja.
1. Lingkungan Rumah
Darmayanti 2000, dalam Hidayat 2002 menunjukan adanya hubungan yang erat antara faktor lingkungan tempat tinggal dengan prevalensi cacing pada anak
sekolah dasar. Tinggi angka prevalensi A.lumbricoides pada anak sekolah dasar di desa dibandingkan dengan di kota menunjukan adanya perbedaan higiene dan sanitasi
lingkungan. Penelitian tersebut juga menggambarkan bahwa adanya infeksi ganda A.lumbricoides di desa lebih tinggi dibandingkan di kota. Hal ini menunjukan bahwa
lingkungan pedesaan merupakan faktor predisposisi untuk anak-anak sekolah dasar di desa.
2. Lingkungan Sekolah
Di samping lingkungan rumah tempat tinggal, lingkungan sekolah secara tidak langsung mempunyai sumbangan terhadap terjadinya penularan penyakit infeksi
cacingan. Sebagian besar waktu anak sekolah dasar dihabiskan dengan bermain baik
Universitas Sumatera Utara