Metode Pengukuran Variabel Metode Pengukuran

3.6.1. Metode Pengukuran Variabel

1. Pengukuran variabel pencegahan kecacingan dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dari 5 lima pertanyaan, jawaban yang benar diberi skor masing-masing 1 satu. Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu, jadi total skor tertinggi adalah 20. 2. Pengukuran variabel adat istiadat sesuai dengan konsep kesehatan dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dari 10 sepuluh pertanyaan, dengan 4 empat pilihan jawaban dengan skor masing-masing jawaban 1 satu. Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu, jadi total skor tertinggi adalah 40. 3. Pengukuran variabel pengetahuan dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dari 6 enam pertanyaan, dengan 4 empat pilihan jawaban dengan skor masing-masing jawaban 1 satu. Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu, jadi total skor tertinggi adalah 24. 4. Pengukuran variabel kepercayaan dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dari 5 lima pertanyaan, dengan 3 tiga pilihan jawaban dengan skor masing-masing jawaban 1 satu. Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu, jadi total skor tertinggi adalah 15. 5. Pengukuran variabel dukungan informasional dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dari 5 lima pertanyaan, jawaban yang benar diberi skor masing-masing 1 satu. Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu, jadi total skor tertinggi adalah 20. Universitas Sumatera Utara 6. Pengukuran variabel dukungan instrumental dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dari 5 lima pertanyaan, jawaban yang benar diberi skor masing-masing 1 satu. Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu, jadi total skor tertinggi adalah 20. 7. Pengukuran variabel dukungan emosional dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dari 5 lima pertanyaan, jawaban yang benar diberi skor masing-masing 1 satu. Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu, jadi total skor tertinggi adalah 20. 8. Pengukuran variabel dukungan penilaian dilakukan dengan menggunakan skala ordinal dari 5 lima pertanyaan, jawaban yang benar diberi skor masing-masing 1 satu. Responden boleh memilih jawaban lebih dari satu, jadi total skor tertinggi adalah 20. Penentuan norma skor skala ditentukan bedasarkan distribusi frekwensi dari skor-skor tes Anastasi dan Urbina,1997:37 yaitu dengan mengetahui nilai skor terendah dan nilai skor tertinggi yang diperoleh responden. Norma skor terdiri dari dua katagori yaitu : 1. Baik : jika total nilai yang diperoleh responden di atas nilai tengah diantara nilai skor terendah dan nilai skor tertinggi yang diperoleh seluruh responden. 2. Tidak baik : jika total nilai yang diperoleh respoden di atas nilai tengah diantara nilai skor terendah dan nilai skor tertinggi yang diperoleh seluruh responden. Universitas Sumatera Utara

3.7. Metode Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini meliputi:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perilaku Wirausaha dan Dukungan Keluarga Terhadap Keberhasilan Pengusaha Kain (Studi Kasus Pada Pedagang Kain di Jl. Perniagaan Pasar Ikan Lama Medan)

4 72 90

Pengaruh Karakteristik Personal dan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru di Kota Tanjungbalai

3 95 168

Pengaruh Motivasi Diri Remaja dan Dukungan Keluarga Terhadap Perilaku Seks Beresiko Remaja Pada Seks Pranikah Di Kecamatan Siantar Kabupaten Simalungun

2 82 127

Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pencegahan Sekunder pada Pasien Diabetes Mellitus (DM) Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura Kabupaten Langkat

0 44 106

Pengelolaan Warung Sekolah Di Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat Tahun 2004

0 23 136

Pengetahun, Sikap dan Tindakan Ibu Rumah Tangga Tentang Hygiene Dan Sanitasi Lingkungan Yang Berkaitan Dengan Penularan Infeksi Kecacingan Pada Anak Sekolah Dasar Di Sekolah Dasar Negeri I Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2004

1 38 90

Hubungan Higiene Perorangan dan Perilaku Anak Sekolah Dasar Dengan Terjadinya Infeksi Kecacingan Di SD Negeri 1 Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2003

7 48 76

Pengaruh Perilaku Higienitas Terhadap Kejadian Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Negeri Di Kecamatan Meurebo Kabupaten Aceh Barat

4 52 93

Pengaruh Sanitasi Lingkungan, Personal Hygiene Dan Karakteristik Anak Terhadap Infeksi Kecacingan Pada Murid Sekolah Dasar Di Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe

6 48 123

PENGARUH INFEKSI KECACINGAN TERHADAP INDEKS MASSA TUBUH DAN KADAR PROTEIN SERUM PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TERAS KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 2