Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat. Selain itu, variabel dukungan emosional juga tidak masuk ke dalam model analisis multivariat karena memiliki nilai p0,25.
4.4. Analisis Multivariat
Pada penelitian ini, variabel independen yang memenuhi kriteria kemaknaan statistik p0,25 dimasukkan ke dalam model, yaitu variabel pengetahuan, dukungan
informasi, dukungan penilaian dan dukungan instrumental. Hasil dari analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda dapat dilihat pada tabel 4.17 di bawah
ini :
Tabel 4.14. Identifikasi Variabel Dominan Upaya Pencegahan Infeksi Kecacingan Responden ibu murid sekolah Dasar Negeri SDN
No. 050602 di Kecamatan Kuala Kabupaten Langkat
Variabel β Koef.
Regresi S.E
Wald P
Constant -8,341
1,757 22,539
0,000 Dukungan Informasi
2,324 0,592
15,433 0,000
Dukungan Penilaian 1,960
0,647 9,170
0,002 Dukungan Emosional
1,018 0,557
3,337 0,068
Dukungan Instrumental 0,720
0,595 1,469
0,226
= Signifikan
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, dapat kita ketahui hasil analisis multivariat dengan uji regresi logistik berganda terlihat hanya ada 2 variabel yang memiliki
pengaruh signifikan terhadap upaya pencegahan infeksi kecacingan pada murid SDN No. 101612 di Kecamatan Kuala, yaitu variabel dukungan informasi dan
dukungan penilaian. Berdasarkan hasil analisis multivariat di atas, maka dapat diketahui model persamaan regresi logistik adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y= -8,341 + 2,324X1 + 1,960X2
Keterangan: Y
= Upaya Pencegahan Infeksi Kecacingan X1
= Dukungan Informasi X2
= Dukungan Penilaian Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda tersebut di atas juga dapat
diketahui bahwa variabel dominan pada penelitian ini adalah variabel dukungan informasi, karena variabel i
ni memiliki nilai β yang paling besar, yaitu 2,324. Variabel dominan adalah variabel yang paling banyak mempengaruhi suatu kejadian
variabel dependen penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1. Karakteristik orang tua ibu murid Sekolah Dasar Negeri SDN No.
050602 Kuala.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh karakteristik ibu murid Sekolah Dasar Negeri SDN No. 050602 di Kecamatan Kuala dilihat dari umur, pendidikan
dan pekerjaan. Persentase responden ibu murid berdasarkan kelompok umur tertinggi pada kelompok umur 31-39 tahun sebesar 51,5, yaitu 49 orang. Persentase
responden ibu murid berdasarkan pendidikan tertinggi pada pendidikan SMP sebesar 41,1. Persentase responden ibu murid berdasarkan pekerjaan tertinggi
pada pekerjaan ibu rumah tangga sebesar 40. Ibu dari murid Sekolah Dasar Negeri SDN No. 050602 di Kecamatan Kuala
umumnya berumur di atas 35 tahun. Selain itu, perempuan di daerah seperti Kecamatan Kuala rata-rata memiliki pendidikan yang kurang tinggi dibandingkan di
perkotaan. Pada penelitian ini mereka umumnya berpendidikan hanya sampai Sekolah Menengah Pertama SMP saja. Perempuan dengan pendidikan SMP
umumnya hanya memiliki pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Mereka lebih memiliki kehalian dalam mengurus rumah tangga, sementara suami bekerja.
5.2. Upaya Pencegahan Infeksi Kecacingan