beberapa responden perlu ditingkatkan agar tampilan power point dari fasilitator atau NST dapat dibaca secara lebih jelas.
Tabel 34. Luas Ruang Belajar
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 7
23,3 80 – 89
B BaikSetuju
17 56,7
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 6
20,0 60 - 69
D KurangTidak Setuju
- -
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Mayoritas jawaban responden atas pertanyaan tentang luas ruang belajar yang digunakan pada saat diklat di BP-PNFI regional I Medan adalah baik. Dari tabel 34
dapat terlihat, sebanyak 7 orang responden 23,3 menjawab sangat baik, kemudian ada 17 orang responden 56,7 yang menjawab baik, dan 6 orang menjawab cukup,
sedangkan yang menjwab kurang, tidak ada. Ruang belajar untuk kegiatan diklat yang dimiliki oleh BP-PNFI regional I Medan, memang sudah sangat memadai, yakni
berjumlah 3 buah aula, yang terdiri dari 2 buah aula besar dan 1 buah aula kecil yang keseluruhan aula tersebut dilengkapi dengan peralatan kebutuhan diklat dan
pendingin ruanganAC .
VI. Konsumsi
Salah satu kesimpulan atau hasil penelitian ini yang sebaiknya memiliki nilai toleransi adalah tentang konsumsi. Permasalahan konsumsi selalu berhubungan
dengan selera peserta didik, kebudayaan dan daerah asalnya. Dengan asal daerah peserta diklat yang beragam dan berbeda, maka perbedaan selera juga berbeda-beda.
Universitas Sumatera Utara
Pada bagian unsur konsumsi dalam penelitian ini, antara lain membahas tentang pengaturan makan dan snack, gizi makanan yang disediakan, kesegaran hidangan,
variasi makanan dan snack, sikap petugas konsumsi, kebersihan ruang makan, ketenangan dan kenyamanan ruang makan, dan kelengkapan peralatan makan.
Untuk hasil penelitian masing-masing item dari unsur konsumsi tersebut, akan dibahas pada bagian deskritif data berikut ini.
Tabel 35. Pengaturan Makan dan Snack
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 1
3,33 80 – 89
B BaikSetuju
14 46,7
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 14
46,7 60 - 69
D KurangTidak Setuju
1 3,33
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Pengaturan makan dan snack yang disediakan oleh panitia diklat memiliki permasalahan tersendiri. Perbedaan daerah asal peserta diklat kemudian berpengaruh
terhadap selera makanan dan snack. Ada peserta yang suka makanan pedas-pedas tapi banyak yang tidak, ada yang suka rasa asin namun sebagian tidak mau, dan perbedaan
selera lainnya. Sering terjadi suatu jenis makan yang disediakan oleh penyelenggara diklat dianggap asing bagi peserta didik atau sesuatu menu makan kadang sangat
disukai oleh sebagian peserta, namun tidak diinginkan oleh peserta lain. Perbedaan selera makan dan snack seperti yang disampaikan diatas, kemudian mempengaruhi
juga jawaban responden yang juga sangat berimbang dan disertai dengan saran dan masukan. Bahkan salah satu peserta dari Provinsi Sumatera Selatan menyampaikan
keluhan tentang makanan yang sangat pedas yang pernah disantapnya yang kemudian
Universitas Sumatera Utara
berdampak terhadap penyakit perut yang dialaminya. Dengan merangkum hasil penelitian pada unsur makanan ini, kemudian dapat dibuat peta selera makanan antara
daerah asal peserta diklat. Peserta yang berasal dari wilayah provinsi NAD, SUMUT, SUMBAR, umumnya menginginkan makanan yang pedas, tetapi peserta dari daerah
Riau, KEPRI, Jambi, dan SUMSEL, biasanya tidak menyukai makanan pedas dan bahkan cenderung menginginkan makanan yang manis.
Dari tabel diatas dapat diketahui, bahwa 1 orang responden 3,33 mengakui pengaturan makanan dan snack sudah sangat baik, sebanyak 14 responden
46,7 mengatakan baik, namun jawaban berbeda juga hampir berimbang, yakni 14 orang responden 46,7 mengatakan bahwa pengaturan makanan dan snack masih
biasa-biasa atau cukup dan 1 responden 3,33 mengakui kecewa terhadap
pengaturan makan dan snack yang disediakan oleh panitia atau penyelenggara diklat. Tabel 36. Gizi Makanan yang Disediakan
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju -
- 80 – 89
B BaikSetuju
18 60,0
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 12
40,0 60 - 69
D KurangTidak Setuju
- -
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Jawaban responden terhdapap pertanyaan penelitian tentang kualitas gizi menu makanan yang disajikan kepada peserta diklat, memiliki kemiripan dengan
jawaban responden terahadap pertanyaan sebelumnya yakni pengaturan makan dan snack. Perbedaan selera makanan seperti yang dideskripsikan pada tabel sebelumnya,
kemudian juga terlihat pada jawaban tentang gizi makanan. Pada tabel 35 diketahui
Universitas Sumatera Utara
ada sebanyak 18 responden 60,0 yang mengakui bahwa gizi makanan yang disajikan kepada peserta diklat di BP-PNFI Regional I Medan sudah baik dan sisanya
sebanyak 12 responden 40,0 menjawab cukup. Dengan demikian, mayoritas responden mengatakan bahwa gizi makanan bagi peserta diklat sudah baik, walaupun
menurut beberapa responden masih perlu ditingkatkan.
Tabel 37. Kesegaran Hidangan
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 2
6,66 80 – 89
B BaikSetuju
15 50,0
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 12
40,0 60 - 69
D KurangTidak Setuju
1 3,33
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Pada tabel 36 diketahui sebanyak 2 responden 6,66 mengakui bahwa tingkat kesegaran hidangan yang disajikan sudah sangat baik. Kemudian ada 15
responden 50,0 yang menjawab baik, kemudian 12 responden 40,0 mengatakan cukup dan ada 1 orang responden mengakui bahwa kesegaran makanan
dan snack masih kurang. Dengan demikian, dapat disimpulkan secara umum makanan yang dihidangkan panitiapenyelenggara kepada para peserta diklat di BP-
PNFI regional I Medan sudah baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 38. Variasi Makanan dan Snack
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 4
13,3 80 – 89
B BaikSetuju
14 46,7
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 10
33,3 60 - 69
D KurangTidak Setuju
2 6,7
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Pada tabel 38 di atas, diketahui sebanyak 4 responden 13,3 mengatakan bahwa variasi makanan dan snack sudah sangat baik. 14 responden 46,6
menjawab baik, kemudian ada 10 responden 33,3 yang menjawab cukup, dan ada 2 responden 6,66 yang mengakui masih kurang. Untuk itu panitia atau
penyelenggara diharapkan dapat meningkatkan variasi jenis makanan dan snack yang disajikan bagi para peserta diklat di BP-PNFI regional I Medan. Sama seperti
jawaban terhadap pengaturan makanan dan snack yang sudah ditampilkan pada tabel sebelumnya yakni pada tabel 4.35, untuk pertanyaan variasi makanan yang disajikan,
juga memiliki perbedaan selera yang dilatarbelakangi adanya perbedaan latar belakang budaya dan daerah asal peserta diklat. Untuk itu masukan responden adalah
agar panitia dan penyelenggara dapat menambah jenis dan variasi makanansnack yang disediakan.
Tabel 39. Sikap Petugas Konsumsi
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju -
- 80 – 89
B BaikSetuju
10 33,3
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 14
46,7 60 - 69
D KurangTidak Setuju
6 20,0
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Universitas Sumatera Utara
Salah satu masukan terbesar lainnya yang disampaikan responden adalah menyangkut sikap petugas konsumsi yang perlu diperbaiki agar lebih ramah. Kritikan
terbesar disampaikan, agar sikap petugas konsumsi sewaktu peserta diklat berada di ruang makan dapat lebih baik, misalnya senyum atau menegursalam terhadap peserta
yang sedang makan. Menurut beberapa responden, sikap petugas konsumsi sering sekali bersikap kurang ramah atau bahkan cuek terhadap keluhan atau permintaan
yang disampaikan oleh peserta diklat. Pada tabel 38 di atas diketahui, bahwa tidak satupun dari responden yang menjawab sangat baik tentang sikap petugas konsumsi.
Kemudian sebanyak 10 responden 33,3 menjawab baik, namun jawaban yang kurang baik ternyata lebih banyak. Sebanyak 14 responden 46,7 responden
memberi jawaban cukup dan 6 orang responden 20,0 mengatakan bahwa sikap petugas konsumsi masih kurang maksimal dan kurang memuaskan peserta diklat.
Dengan banyaknya masukan dan saran yang disampaikan oleh responden menyangkut sikap petugas konsumsi, maka diharapkan dimasa yang akan datang
dapat diperbaiki yakni agar lebih ramah dan sabar mengahadapi peserata diklat yang sedang menikmati makanan dan snack.
Tabel 40. Kebersihan Ruang Makan
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 5
16,7 80 – 89
B BaikSetuju
15 50,0
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 10
33,3 60 – 69
D KurangTidak Setuju
- -
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Universitas Sumatera Utara
Kebersihan ruang makan yang dimiliki oleh BP-PNFI regional I Medan, menurut responden yang pernah mengikuti diklat umumnya menjawab baik. Tingkat
kepuasan responden tersebut tampak pada jawaban akan pertanyaan yang diajukan yang ditampilkan pada tabel 40 diatas. Dari tabel tersebut diketahui bahwa 5 orang
responden 16,7 mengaku sangat puas terhadap kondisi kebersihan ruang makanan. Lalu 15 orang responden menjawab baik, kemudian sebanyak 10 orang
responden 33,3 menjawab cukup, dan tidak seorangpun dari responden yang memberi jawaban kurang.
Tabel 41. Ketenangan dan Kenyamanan Ruang Makan
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 5
16,7 80 – 89
B BaikSetuju
15 50,0
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 10
33,3 60 - 69
D KurangTidak Setuju
- -
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Jawaban responden terhadap pertanyaan tentang ketenangan dan kenyamanan ruang makanan umumnya baik. Karakteristik jawaban pada tabel 4.39 ini, memiliki
kesamaan dengan jawaban pada tabel 41 Pada tabel 42 di atas diketahui bahwa ada 5 orang responden 16,6 yang menjawab sangat baik. Kemudian sebanyak 15
responden 50,0 menjawab baik, lalu ada 10 responden 33,3 menjawab cukup, dan tidak ada yang menjawab kurang. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan, mayoritas responden mengakui bahwa ketenangan dan kenyamanan ruang makan di BP-PNFI Regional I Medan sudah baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 42. Kelengkapan Peralatan Makan
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 6
20,0 80 – 89
B BaikSetuju
14 46,7
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 9
30,0 60 - 69
D KurangTidak Setuju
1 3,33
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Pada tabel 42 dapat diambil kesimpulan, bahwa kengkapan peralatan makan yang dimiliki oleh asramaruang makan BP-PNFI Regional I Medan sudah baik.
Jawaban terhadap item tersebut, juga berbanding lurus dengan jawaban terhadap kebersihan dan ketenangan ruang makan. Antara ketiganya memiliki jawaban yang
dominannya positif. Tabel diatas menampilkan ada 6 orang responden 20,0 yang menjawab sangat baik, kemudian 14 orang responden 46,6 menjawab baik,
kemudian 9 orang responden 30, 0 mwnjawab cukup, dan hanya ada 1 orang responden 3,33 yang menjawab kurang baik. Kelengkapan peralatan makan itu
antara lain dilihat dari ketersediaan bahan-bahan makan seperti piring makan, sendokgarpu makan, gelas, meja makan, kursi, kipas, dan peralatan-peralatan lainnya
yang berhubungan dengan kegiatan makan dan minum. Sepertinya peralatan makanan yang tersedia sangat tergantung dengan jenis atau variasi makanan yang disediakan.
VII. Pelayanan kesehatan