kemudian 14 orang responden 46,7 menjawab baik, lalu ada 8 orang responden 26,6 yang menjawab cukup, dan 6 orang responden 20,0 menjawab kurang.
III. Pelayanan Kesekretariatan
Bagian pelayanan kesekretariatan menyangkut ketersediaan bahan diklat dan sikap yang dipertunjukan oleh tim sekretariatan dan panitia diklat. Unsur-unsur
dari pelayanan kesekretariatan adalah penyediaan ATK, ketersediaan bahan ajar dalam pelaksanaan diklat, Ketersediaan bahan-bahan lainnya media, modul, PP,
Permendiknas, yang berhubungan dengan materi diklat, pelayanan informasi oleh petugas, sikap petugas, dan hand out yang disediakan sesuai dengan materi. Berikut
akan ditampilkan deskripsi jawaban responden terhadap unsur-unsur dari bagian pelayanan kesekretariatan.
Tabel 19. Penyediaan ATK
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 2
6,67 80 – 89
B BaikSetuju
14 46,7
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 10
33,3 60 - 69
D KurangTidak Setuju
8 26,6
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Dari tabel 19 di atas dapat diketahui bahwa 2 orang responden 6,67 mengatakan penyediaan alat tulis kantor ATK untuk kegiatan diklat sudah sangat
baik, sebanyak 14 orang responden 46,7 mengatakan baik, ada 10 orang responden 33,3 yang menganggap cukup, dan 8 orang responden 26,6
mengatakan penyediaan ATK masih kurang. Jenis ATK yang biasanya disediakan
Universitas Sumatera Utara
panitiasekretariat diklat seperti Tas, Buku tulis Note book, Pulpen, pensil, rautan, penggaris dan lainya. menurut beberapa responden yang mengatakan kurang,
terutama ketersediaan tas diklat yang kurang memadai dan kualitas dan kuantitas jenis ATK yang disediakan yang dirasakan masih minim. Jenis ATK lainnya yang
biasanya dibutuhkan peserta diklat yakni Tipex.
Tabel 20. Ketersediaan Bahan Ajar dalam Pelaksanaan Diklat
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 4
13,3 80 – 89
B BaikSetuju
13 43, 3
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 10
33,3 60 - 69
D KurangTidak Setuju
3 10,0
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Ketersediaan bahan ajar untuk kegiatan diklat merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting dan krusial. Bahan ajar yang dimaksud adalah bahan-
bahan materi berupa handout dari materi yang disampaikan sewaktu pelaksanaan diklat. Dari tabel di atas dapat diketahui 4 responden 13,3 berpendapat bahwa
ketersediaan bahan ajar diklat sudah sangat baik, sebanyak 13 responden 43,3 mengatakan baik, 10 responden 33,3 mengatakan cukup, dan ada 3 responden
10,0 mengatakan ketersediaan bahan ajar diklat di BP-PNFI regional I Medan masih kurang. Beberapa keluhan yang disampaikan oleh peserta dan mantan peserta
diklat adalah tentang kelengkapan handout materi yang diterima dan keinginan responden agar keseluruhan bahan materi yang dipelajari dapat dicopykan ke dalam
satu CDflashdisk agar lebih aman, efektif dan teratur.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21. Penyediaan Bahan Ajar Lainnya media, modul, PP, Permendiknas, dan APE yang berhubungan dengan materi diklat
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 1
3,33 80 – 89
B BaikSetuju
10 33,3
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 12
40,0 60 - 69
D KurangTidak Setuju
7 23,3
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Pada tabel 21 diketahui bahwa 1 orang responden 3,33 mengatakan bahwa penyediaan bahan-bahan ajar pendukung diklat sudah sangat baik. Kemudian
10 orang responden 33,3 menjawab baik, lalu 12 orang responden 40,0 menjawab cukup, dan ada 7 orang responden 23,3 yang menjawab kurang. Pada
pelaksanaan diklat yang diselenggarakan oleh BP-PNFI regional I Medan, bahan- bahan pendukung diklat sering diabaikan atau dianggap tidak perlu oleh tim
sekretariatpanitia diklat. Padahal Salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah diklat adalah bahan pendukung. Pada pelaksanaan diklat yang telah dilakukan, bahan-
bahan ajar pendukung sering tidak dipersiapkan oleh panitia atau tim sekretariat diklat. Bahan pendukung itu antara lain media, modul, PP, permendiknas, APE, dll.
Ketidaksediaan bahan tersebut dikarenakan terbatasnya anggaran diklat atau karena kurangnya pemahanan panitiasekretariat tentang pentingnya bahan-bahan pendukung
dimaksud. Di banyak kegiatan sering terjadi kasus tidak tuntasnya tujuan diklat hanya karena bahan pendukung tidak ada. Sebagai contoh, kegiatan diklatworshop
pendidikan kesetaraan tentang penyusunan KTSP Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diselenggarakan tahun 2010, mengalami kendala atau cenderung
Universitas Sumatera Utara
dianggap kurang berhasil, hanya karena panitiasekretariat tidak menyediakan Permendiknas Nomor 14 tahun 2007 tentang Standar Isi SI Pendidikan Kesetaraan.
Padahal dalam kegiatan penyusunan silabus dan RPP yang merupakan bagian dari KTSP yang akan dilakukan oleh peserta diklat, tidak akan bisa kalau peserta tidak
memiliki Standar Isi tersebut karena syarat utama penyusunan Silabus RPP adalah Standar Isi SI. Kemudian dalam penyusunan bagian awal sebuah Kurikulum, juga
terdapat visi, misi, dan tujuan program dan satuan penididikan, dalam bagian ini juga peserta diklat pasti mengalami kesulitan, karena masing-masing peserta diklat yang
diundang tidak diperintahkan untuk membawa visi, misi, dan tujuan lemabaga masing-masing. Dalam kegiatan diklat PAUD Pendidikan anak usia dini juga
mengalami kendala yang sama, karena panitia sangat terbatas menyediakan bahan pembelajaran pendukung seperti APE Alat permainan edukatif yang sangat
diperlukan dalam kegiatan diklat. Kejadian tersebut mungkin tidak disadari oleh panitia karena mungkin faktor ketidaktauan. Maka untuk mengatasi permasalahan
dimaksuk, antara panitia diklat dengan fasilitatorNst harus duduk bersama membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keberhasilan pelaksanaan
diklat. Para fasilitator sebaiknya menyampaikan kepada panitiasekretariat tentang bahan-bahan apa saja yang diperlukan demi suksesnya pelaksanaan diklat dan
suksesnya tujuan diklat yang akan dilaksanakan.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 22. Pelayanan Informasi oleh Petugas Panitia
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 8
26,6 80 – 89
B BaikSetuju
16 53,3
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 6
20,0 60 - 69
D KurangTidak Setuju
- -
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Pada tabel 22 dapat diketahui, bahwa secara umum responden menagakui pelayanan informasi oleh petugaspanitia diklat sudah baik. Pelayanan informasi
dimaksud antara lain mencakup informasi tentang pelaksanaan diklat, informasi tentang sarana-prasarana yang tersedia, informasi Kota Medan Sumut, dan
informasi lainnya yang kadang kala tidak berhubungan dengan kegiatan diklat. Untuk itu dituntut pengetahuan yang memadai serta sikap sabar dan lembut dari
panitiapetugas diklat. Sebanyak 8 responden 26,6 mengaku sangat puas dengan pelayanan informasi dari panitiasekretariat, kemudian 16 responden 53,3
mengatakan puasbaik, dan 6 orang responden 20,0 yang berpendapat cukup, sedangkan yang mangatakan kurang puas tidak ada.
Tabel 23. Sikap Petugas panitia terhadap peserta
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 9
30,0 80 – 89
B BaikSetuju
14 46,6
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 6
20,0 60 – 69
D KurangTidak Setuju
1 3,33
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Sikap petugas sekretariatpanitia diklat dianggap berbanding lurus dengan pelayanan informasi, karena pelayanan informasi juga menjadi bagian dari sikap
Universitas Sumatera Utara
petugaspanitia diklat. Mayoritas responden juga mengakui, bahwa sikap petugaspanitia sudah baik. Sikap petugaspanitia yang dimaksud antara lain dimulai
sejak kedatangan peserta diklat, penyambutan di meja informasi, pelayanan administrasi peserta, penyediaan tempat menginapkamar tidur, pelayanan selama
kegiatan diklat berlangsung sampai dengan pelaksanaan diklat berakhir. Sikap petugas ini sangat dipengaruhi oleh karakter dan sifat melayani yang selalu
ditanamkan oleh unsur pimpinan di BP-PNFI regional I kepada seluruh panitia diklat. Dari tabel 23 di atas dapat diketahui sebanyak 9 responden 30,0 mengatakan
bahwa sikap petugaspanitia terhadap peserta diklat sudah sangat baik. Lalu ada 14 responden 46,6 yang berpendapat baik, 6 responden 20,0 menjawab cukup, dan
ada 1 orang responden 3,33 mengatakan sikap petugaspanitia terhadap peserta diklat masih kurang.
Tabel 24. Hand Out yang Disediakan Sesuai dengan Materi
Nilai Sekor
Indikator F
90 A
Sangat BaikSangat Setuju 5
16,6 80 – 89
B BaikSetuju
14 46,6
70 – 79 C
CukupRagu-ragu 9
30,0 60 - 69
D KurangTidak Setuju
2 6,66
Total 30
100 Sumber : Hasil Penelitian, 2011
Hand out merupakan hasil print dari materi yang disampaikan oleh fasilitatorNst kepada peserta diklat. Bahan ini tentu sangat diperlukan oleh si peserta
karena menjadi bahan yang dapat digunakannya di tempat kerjanya. Memang untuk saat sekarang ini, ketersediaan Hand out tidak begitu diperlukan, karena bahan yang
berbentuk hand out memiliki kelemahan seperti mudah rusak dan pudar. Untuk itu
Universitas Sumatera Utara
saat ini, umumnya pelaksanaan diklat sudah menyediakan bahan yang bisa langsung dicopy melalui flashdisk atau CDR. Namun dari tabel 24 diketahui, 5 responden 16,6
mengatakan sangat sesuai, 14 responden 46,6 mengaku sesuai, kemudian 9 responden 30,0 mengatakan cukup, dan ada 2 responden 6,66 mengatakan
masih kurang. Dengan demikian masih banyak responden yang mengaku kecewa dengan ketersediaan bahan-bahan diklat berbentuk hand out yang ada kalanya kurang
lengkap walaupun sesungguhnya semua bahan hand out materi yang diserahkan oleh panitia adalah sesuai dengan materi yang disampaikan fasilitator.
IV. ASRAMA