Pelatihan dan Peningkatan Mutu SDM Diklat sebagai sebuah Sistem

c. Waktu Lamanya pelatihan Masa atau lamanya pelatihan sebaiknya mempertimbangkan hal-hal dibawah ini, yakni: 1. Jumlah materi yang akan disampaikan, semakin banyak beban materi yang akan disampaikan maka akan memerlukan waktu yang lebih banyak dan sebaliknya. 2. Tingkat kesulitan dari materi-materi yang akan dipelajari, tingkat kesulitankemudahan materi akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan. 3. Tingkat kemampuan peserta pelatihan, kesiapan dan tingkat kemampuan para peserta didik akan berdampak pada kurun waktu pelatihan yang dibutuhkan. 4. Media pembelajaran yang tersedia. Media pembelajaran ada saat diklat akan sangat membantu efektivitas pelaksanaan diklat.

2.2.3. Pelatihan dan Peningkatan Mutu SDM

Pelatihan memiliki kontribusi terhadap mutu Sumber Daya Manusia SDM. Melalui pelatihan, suatu lembaga akan memperoleh manfaat berupa peningkatan kecakapan individual para pesertanya yang pada gilirannya nanti akan memberikan perkembangan secara lebih baik terhadap lembaga secara menyeluruh Marzuki, 1993. Terdapat suatu hal yang penting dan perlu untuk diperhatikan apakah suatu pelatihan dapat memberikan pengaruh atau kontribusi baik terhadap individu maupun Universitas Sumatera Utara lembaga. Apabila terdapat kontribusi yang baik terhadap individu maupun lembaga, maka pelatihan tersebut dapat dikatakan pelatihan yang efektif. Keberhasilan peserta yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan belum tentu dapat meningkatan kinerja. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor fisik, faktor organisasi, faktor manusia dan faktor eksternal lainnya. Dalam hubungan ini sebaiknya pemimpin lembaga maupun kolega memberi dorongan atau ikut serta menciptakan suasana yang memberikan motivasi agar mereka dapat menerapkan hasil-hasil pelatihan. Adanya dukungan moral maupun fasilitas lainnya yang dapat membangkitkan semangat mereka agar kreatif untuk usaha pembaharuan di lembaganya. Dengan kata lain, pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari pelatihan akan sia-sia apabila tidak disertai dengan penciptaan kondisi yang kondusif bagi pengembangan kecakapan-kecakapan baru. Dharma 1998 : 5 mengemukakan faktor utama yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah : Pegawai itu sendiri, pekerjaan, mekanisme kerja, dan lingkungan kerja. Dengan demikian perlakuan pasca pelatihan sangat berperan dalam menunjang keberhasilan dalam suatu pelatihan.

2.2.4. Diklat sebagai sebuah Sistem

Pelaksanaan Diklat merupakan sebuah sistem, cara berfikir dengan menggunakan konsep sistem disebut pendekatan sistem the system approach. Pendekatan sistem dapat diartikan sebagai suatu cara berfikir dengan mempergunakan konsep sistem dalam obyek yang ditelaah dideskripsikan secara sistematik. Universitas Sumatera Utara Ada 4 karakteristik dari pendekatan sistem yaitu: 1 Mempergunakan konsep sistem, yakni melihat semua permasalahan yang dihadapi sebagai suatu kesatuan dan saling tergantung antara yang satu dengan yang lain, 2 Kerangka berfikir kesisteman berupa komponen-komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan dapat berfungsi melalui prosedur mulai dari input, proses transformasi dan output, 3 Sebagai akumulasi dari berbagai pemikiran ilmiah sebelumnya, maka dalam menganalisis dengan cara berfikir kesisteman sangat terbuka untuk menggunakan berbagai metode dan teknik analisis yang telah ada sebelumnya, 4 berorientasi pada output dalam pemecahan masalah. Secara sederhana model berfikir kesisteman untuk menggambarkan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dapat digambarkan dengan skema berikut Universitas Sumatera Utara Gambar 1. Model Skema Pelaksanaan Diklat INPUT INSTRUMENTAL MANUSIA METODE MATERIAL L I N G K U N G A N P E N G A J A R A D M I N I S T R A T U R K U R I K U L U M S A R A N A P R A S A R A N A K E U A N G A N I N P U T PROSES DIKLAT Universitas Sumatera Utara 2.3. Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2.3.1. Pendidik