Faktor-faktor Penyusunan Program Pelatihan Unsur-unsur Program Pelatihan

standar. Pelatihan dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai yang diberikan kepada pegawai atau jika ada hal-hal baru dalam pekerjaan. Pelatihan merupakan salah satu fungsi manajemen yang perlu dilaksanakan terus menerus dalam rangka pembinaan ketenagaan dalam suatu organisasi Hamalik, 2001:10. Secara spesifik, proses pelatihan itu, merupakan serangkaian tindakanupaya yang dilaksanakan secara berkesinambungan, bertahap dan terpadu. Tiap proses pelatihan harus terarah untuk mencapai tujuan terkait dengan upaya pencapaian tujuan organisasi. Gaspersz 1997: 228-229 menyatakan pendidikan dan pelatihan merupakan elemen penting untuk pengembangan manajemen kualitas. Seluruh anggota organisasi mulai manajemen puncak sampai karyawan terendah harus memperoleh pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuannya. Pada dasarnya pendidikan bertujuan mendidik seluruh anggota organisasi tentang mengapa sesuatu aktifitas dilakukan, sedangkan pelatihan bertujuan melatih seluruh anggota organisasi tentang bagaimana melakukan aktivitas kegiatan itu.

2.2.1. Faktor-faktor Penyusunan Program Pelatihan

Program pelatihan sebaiknya persiapkan secara matang, ada 7 tujuh faktor yang perlu diperhatikan dan dipertimbangkan dalam penyusunan program pelatihan. 7 tujuh faktor tersebut adalah: 1. Kebutuhan pelatihan 2. Cara Penyelenggaraan pelatihan 3. Biaya pelatihan Universitas Sumatera Utara 4. Hambatan-hambatan pelaksanaan pelatihan 5. Peserta pelatihan 6. Sarana-prasarana Fasilitas pelatihan 7. FasilitatorPengawas pelatihan

2.2.2. Unsur-unsur Program Pelatihan

Secara umum pelatihan memiliki unsur-unsur sebagai berikut: a. Struktur Program b. Metode c. Strategi d. Media e. Pelaksanaan Program f. Peserta g. Fasilitator h. Biaya i. Panitia j. Hasil yang diharapkan Namun secara sederhana, Program pelatihan minimal memiliki unsur-unsur: a. Peserta Pelatihan Penetapan calon peserta pelatihan erat kaitannya dengan keberhasilan proses pelatihan yang pada gilirannya turut menentukan efektifitas pelatihan. Karena itu, perlu dilakukan seleksi yang teliti untuk memperoleh peserta baik, berdasarkan kriteria, antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Akademik, ialah jenjang pendidikan dan keahlian 2. Jabatan, yang bersangkutan telah menempati pekerjaan tertentu, atau akan ditempatkan pada pekerjaan tertentu. 3. Pengalaman kerja, ialah pengalaman yang telah diperoleh dalam pekerjaan. 4. Motivasi dan minat yang bersangkutan terhadap pekerjaan. 5. Pribadi, yang menyangkut aspekm moril dan sifat-sifat yang diperlukan dalam pekerjaan tersebut. 6. Intelektual, tingkat berfikir dan pengetahuan diketahui melalui tes seleksi. b. Pelatih Instruktur Pelatihinstruktur pada kegiatan pelatihan memegang peranan penting terhadap kelancaran dan keberhasilan program pelatihan. Itu sebabnya, perlu dipilih pelatih yang ahli dan kompeten dibidangnya masing-masing. Ada beberapa syarat penentuan pelatih Instruktur antara lain: 1. Memiliki kompetensi dan kapabilitas di bidangnya masing-masing, yang dibuktikan dengan adanya sertifikat kompetensi. 2. Memiliki kepribadian baik yang menunjang profesinya sebagai pelatih. 3. Pelatih Instruktur yang berasal dari lingkunganorganisasi sendiri lebih baik dibandingkan dari luar. Universitas Sumatera Utara c. Waktu Lamanya pelatihan Masa atau lamanya pelatihan sebaiknya mempertimbangkan hal-hal dibawah ini, yakni: 1. Jumlah materi yang akan disampaikan, semakin banyak beban materi yang akan disampaikan maka akan memerlukan waktu yang lebih banyak dan sebaliknya. 2. Tingkat kesulitan dari materi-materi yang akan dipelajari, tingkat kesulitankemudahan materi akan mempengaruhi waktu yang dibutuhkan. 3. Tingkat kemampuan peserta pelatihan, kesiapan dan tingkat kemampuan para peserta didik akan berdampak pada kurun waktu pelatihan yang dibutuhkan. 4. Media pembelajaran yang tersedia. Media pembelajaran ada saat diklat akan sangat membantu efektivitas pelaksanaan diklat.

2.2.3. Pelatihan dan Peningkatan Mutu SDM