Analisis ManajemenRisiko Sistem Pembayaran Transaksi Online padaToko Online Mataharimall.com

(1)

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Wanda Kurniandy 1112046100142

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016 M/1437 H


(2)

(3)

(4)

(5)

iv

pembayaran Transaksi online pada toko online MatahariMall.com, Skripsi Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Perkembangan teknologi dalam kegiatan Muamalat sudah berkembang pesat. Saat ini hadir kemudahan bertransaksi tanpa tatap muka yakni dinamakan e-commerce. E-commerce hadir dengan kemudahan bertransaksi tanpa mengkhawatirkan jarak dan waktu serta teknologi ini sangat mobile sekali dari waktu ke waktu. Tetapi dalam penerapannya masih terdapat beberapa kekurangan yang harus segera diberikan jalan keluarnya agar tidak merugikan berbagai pihak di dalam mekanismenya.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan spesifikasi penelitian yaitu analisis logis normative. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari hasil obervasi, dokumentasi, wawancara serta triangulasi langsung terhadap objek penelitian yaitu MatahariMall.com serta data sekunder berupa buku-buku, karya tulis, dan literatur terkait. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif.

Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan oleh penulis pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa Risiko yang timbul pada sistem pembayaran MatahariMall.com ini berupa kerugian-kerugian yang tak terduga, misalnya gangguan terhadap transaksi bisnis, akibat kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangkat. Hal ini dapat terjadi karena penyalahgunaan dan kegagalan sistem. Selain itu tindakan seperti human error dari berbagai pihak dalam melakukan input data dari produk yang diingikan juga kerap terjadi, baik dari perspektif pembeli maupun penjual. Hal ini sebaiknya di atasi dengan adanya bantuan pelayanan berupa pernyataan kembali atau (recheck) kepada salah satu pihak apakah data yang di input sudah sesuai atau belum. Untuk mengatasi risiko yang ada berupa kerugian-kerugian yang tak terduga, misal gangguan terhadap transaksi bisnis akibat kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangkat, maka strategi yang di terapkan adalah menggunakan SOP yang sudah ditetapkan, Sesuai dengan SOP dari Seller Support finance. Penggendalian risiko dengan menggunakan SOP saja ternyata belum efektif dalam pengendalian risiko yang ada. Hal ini didasari oleh penyelesaian risiko dengan menggunakan SOP saja, masih membuat beberapa pihak terkait belum puas di dalam penyelesaian risiko. Seller dan Customer yang berkaitan dengan MatahariMall.com sangat beragam, baik dari latar belakang, segment, usia dan memiliki tingkat kepuasan yang relatif berbeda-beda. Oleh karena itu pihak MatahariMall.com harus melakukan beragam langkah antisipasi diluar dari SOP yang sudah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap pihak yang belum merasakan kepuasan terhadap penyelesaian risiko yang dilakukan oleh MatahariMall.com. tujuan utama dari MatahariMall.com adalah memberikan pelayanan terbaik dan dengan adanya langkah strategi alternative ini semua permasalahan dapat terselesaikan

Kata kunci : Manajemen Risiko, Sistem Pembayaran online , Toko Online MatahariMall.com.


(6)

v

Alhamdulillahi Rabbil’alamin Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Adapun penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy), Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Mumalat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis sangat menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik bantuan moril maupun materil, penulisan skripsi ini tidak akan terwujud dengan baik. Oleh karena itu, lewat tulisan ini penulis ingin menyampaikan banyak ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., selaku Ketua Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Abdurrauf, Lc, M.A., selaku Sekretaris Program Studi Program Studi Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Yuke Rahmawati M.A., selaku Dosen Penasehat Akademik.

5. Bapak Ir. Aries Koentjoro, M.M., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktu, ilmu, pengarahan, masukan dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.


(7)

vi perkuliahaan.

7. Kedua orang tua tercinta, Ibunda Novi Ziarni S.H M.H dan Ayah Aswandi S.E yang senantiasa memberikan doa yang tulus, motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini..

8. Keluarga besar yang terus memberikan dukungan dan doa yang tiada henti untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman mahasiswa Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2012 dan Semua pihak yang terlibat dalam penulisan skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya skripsi ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan keterbatasannya ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu penulis menerima dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Tangerang Selatan, September 2016


(8)

vii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan dan Perumusan Masalah ... 7

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 9

E. Metode Penelitian ... 10

F. Teknik Penulisan ... 15

G. Sistematika penulisan... 15

BAB II LANDASAN TEORI A. Manajemen Risiko ... 17

1. Pengertian Manajemen Risiko ... 17

2. Proses Manajemen Risiko ... 18

3. Manfaat Manajemen Risiko ... 19

B. E-Commerce ... 20

1. Definisi E-commerce ... 20


(9)

viii

6. Risiko dalam E-commerce ... 26

C. Manajemen Risiko E-commerce ... 27

D. Model-model Manajemen Risiko yang terdapat pada E-commerce ... 29

E. Strategi persaingan dalam E-commerce ... 31

F. Sistem Pembayaran Transaksi Online ... 33

G. Kerangka Pemikiran ... 35

H. Review Studi Terdahulu... 39

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 49

B. Penelitian Kualitatif ... 49

C. Teknik Pengumpulan Data ... 51

D. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 57

1. Sejarah Singkat MatahariMall.com ... 57

2. Visi, Misi dan Strategi ... 59

3. Struktur Organisasi ... 61

4. Produk-produk MatahariMall.com ... 63 B. Model Risiko yang muncul dalam bisnis online shop MatahariMall.com 64 C. Strategi Pengendalian yang di terapkan Mataharimall.com dalam Risiko 68


(10)

ix BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 78

B. Saran... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 82


(11)

x

Tabel 2.2 Review Studi Terdahulu ... 39 Tabel 3.1 Struktur organisasi MatahariMall.com ... 62

DAFTAR GAMBAR


(12)

1 A. LATAR BELAKANG

Syariat islam mengajarkan setiap muslim untuk selalu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri dengan cara yang terhormat tanpa meminta-minta1. Beberapa kegiatan antar manusia yakni interaksinya seperti ber-Muamalat yang selalu mengiringi kehidupan manusia tersebut. Islam sebagai agama yang sempurna telah mengatur sistem jalan hidup yang utuh dan terpadu (a comprechensive way of life)2. Pada dasarnya segala kegiatan dengan muamalat di perbolehkan, sampai ada dalil yang mengharamkannya. Pendapat ini didukung oleh kutipan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 275 yang berbunyi “padahal Allah telah Menghalalkan jual beli dan menharamkan riba (Al-Baqarah: 275)3.

Pada zaman globalisasi ini, komponen muamalat yaitu “transaksi” ikut serta mengalami perkembangan yang begitu pesat sehingga menimbulkan berbagai kompleksitas yang di hadapkan kepada para pelakunya. Hal tersebut di dukung oleh perkembangan sarana informatika yang semakin maju pesat pula yang membuat adanya pengaruh tanpa terkecuali dibidang muamalat yang

1 M.Arifin bin Badri, sifat perniagaan nabi (Bogor: Darul Ilmi Publishing, 200), h.11. 2

M.Syafii Antonio, Bank Syariah; dari teori ke praktik (Jakarta: Gema Insani Press, 2001) 3Tafsir ibnu Katsir “

Terjemahan Al-Quran, Tafsir Al-Quran, ilmu Al-Quran, Software Al-Quran, E-book Al-Quran, Tilawah Al-Quran, Murattal Al-Quran diakses dari

http://www.ibnukatsironline.com/2015/04/tafsir-surat-al-baqarah-ayat-275.html pada tanggal 13-09-2016 pukul 12.36 WIB


(13)

menyebabkan adanya aktifitas transaksi jual beli secara elektronik atau yang akrab dikenal dengan istilah e-commerce.

Memang tidak dapat dipungkiri, bahwa perkembangan teknologi akan memegang peranan penting bagi kehidupan manusia. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi banyak memberikan implikasi yang signifikan bagi kehidupan manusia khususnya dalam bidang ekonomi. Bermunculan berbagai situs atau web yang menyediakan wadah untuk melakukan jual beli secara online. Tidak ada definisi baku mengenai e-commerce, Onno W Purbo dan Aang Arif Wahyudi dalam bukunya mengenal e-commerce serta mendefinisikannya sebagai satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik4.

Banyaknya situs e-commerce sebagai wadah masyarakat untuk jual beli online semakin menstimulus perkembangan transaksi e-commerce sebagai tren baru dalam perniagaan. Hal ini memberikan alternatif untuk berbelanja atau menjual suatu barang disamping berbelanja atau menjual barang secara konvesional. e-commerce memberikan fleksibelitas yang tinggi bagi penjual atau pembeli. Bagi penjual, pemasaran produknya jauh lebih luas dan mudah untuk meng-update produk dimanapun dan kapanpun. Disamping itu media online memberikan keuntungan lainnya yaitu penjual dapat memanfaatkan situs secara

4

Onno W Purbo dan Aang Arif Wahyudi,” mengenal e-commerce” (Jakarta : Elexmedia komputerindo, 2000). h.16


(14)

gratis yang berdampak meringankan biaya promosi dan meningkatkan efisiensi serta efektifitas penjualan.

Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) telah merilis hasil riset nasional terkait jumlah pengguna dan penetrasi internet di Indonesia untuk tahun 2014 kemarin. Menurut hasil riset yang digelar atas kerjasama dengan pihak Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) FISIP Universitas Indonesia di Indonesia kini telah mencapai angka 88,1 juta.Dengan demikian jika disesuaikan dengan jumlah populasi penduduk Indonesia yang menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 252,2 Juta per jiwa, maka pengguna internet di Indonesia mengalami pertumbuhan 16,2 juta jiwa dari total 71,9 juta pengguna di tahun 2013 lalu. Jumlah pemakai ini tergolong sedikit tetapi disisi lain menurut riset dari daily social dan daily transpayment gateway Indonesia diperkirakan pengguna internet akan mencapai angka 150 juta orang dalam kurun 4 tahun mendatang. Angka yang meningkat tajam ini mengisyaratkan bahwa prospek perkembangan e-commerce di tahun-tahun mendatang akan menjadi sangat cerah. Perkembangan pesat e-commerce yang terjadi di Indonesia saat ini tidak serta merta terjadi tanpa sebab. Andil pemain pemain besar e-commerce di indonesia dimulai sejak tahun 1996 dengan berdirinya perintis belanja online Dyviacom Intrabumi atau D-Net wahana transaksi berupa mall online yang disebut D-mall (diakses lewat D-Net) ini telah menampung sekitar 33 toko online/merchant.

Perkembangan e-commerce berbanding lurus dengan perkembangan zaman dan membuat e-commerce diliputi oleh kelebihan serta kekurangan yang sangat fluktuatif perkembangannya. Beberapa contoh kelebihan e-commerce


(15)

diantaranya biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk membuat, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan memperbaiki kembali informasi juga dapat ditekan5 dan kekurangan e-commerce seperti keamanan system rentan di serang. Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus sistem maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan.

Contoh kasus pelanggaran pada e-commerce yang terdapat di sekitar kita adalah ketika seorang pembeli sudah berhasrat membeli sebuah barang yang terdapat di web jual beli online “X” lalu setelah berkomunikasi dengan penjual dan deal mengenai harga lalu pembeli segera mentransfer kepada penjual, setelah transfer uang di lakukan pembeli segera mengkonfirmasi kepada penjual bahwa ia telah melakukan pembayaran dan penjual mengiyakan bahwa uang tersebut telah masuk kedalam rekening beliau. Penjual menjanjikan barang akan tiba 3 hari kerumah pembeli tetapi setelah 3 hari barang tak kunjung datang pula dan akhirnya pembeli menghubungi penjual kembali tetapi sang penjual tidak dapat dihubungi dan account penjual di dalam web jual beli online “X” tersebut juga telah di nonaktifkan. Alhasil sang pembeli telah tertipu materi dalam kasus tersebut6.

5Rika Kurnia L “Kelebihan dan kekurangan e-commerce” di akses dari

http://mbarikarika.blogspot.co.id/ pada tanggal 16 desember 2015 pukul 16:05 WIB 6

Ida Linda, dkk, “Kejahatan pada dunai maya penipuan online shop pada dunia facebook” diakses pada http://kelompoketika6.blogspot.co.id/ tanggal 14 Februari 2016 pada pukul 12:56 WIB


(16)

Contoh kasus yang lain juga terdapat pada sisi inernal dari perusahaan e-commerce itu sendiri. Kesalahan dalam meng-input data atau salah memasukan sebuah produk ke dalam kategori sebuah merchant kerap terjadi. Hal tersebut membuat output yang di dapatkan oleh e-commerce tidak maksimal atau bahkan dapat menyebabkan kerugian. Contoh kesalahan internal seperti pemberian harga yang tidak sesuai pada produk yang akan di pasarkan, lalu penulisan deskripsi barang yang salah dan tidak sesuai akan menyebabkan pembeli menjadi kurang yakin dan tidak jadi membeli barang tersebut. Hal ini harus di perhatikan dengan seksama agar pelaksanaan e-commerce berjalan dengan semestinya. Kesalahan dari pihak ketiga yang umumnya terjadi pada lembaga pembiayaan berupa bank juga kerap terjadi seperti sistem yang bermasalah sehingga pembiayaan mengenai barang akan dibayarkan mengalami kendala dan tersendat. Oleh karenanya diperlukan langkah antisipasi yang bijak demi menanggulangi permasalahan yang kerap terjadi. Langkah antisipasi ini dimaksutkan untuk memberi integritas yang mumpuni untuk perusahaan e–commerce itu sendiri.

Hal tersebut merupakan risiko-risiko yang timbul dari Transaksi Online yang seharusnya tidak terjadi jika kita mengetahui manajemen risiko yang tepat agar hal serupa dapat di hindari. bahwa ada enam fungsi dasar kegiatan pengelolaan suatu perusahaan industri, yaitu : kegiatan teknis, komersial, keuangan, keamanan, akuntansi dan manajerial.7 Demikian Manajemen Risiko dalam pengelolaan perusahaan menurut Henry Fayol.

7

Henri Fayol. “Manajemen Risiko dalam pengelolaan perusahaan” jurnal 14 prinsip manajemen tahun 1925


(17)

Dari ke enam fungsi dasar tersebut, maka Manajemen Risiko berkaitan dengan kegiatan keamanan, yang bertujuan menjaga harta benda dan personil perusahaan terhadap kerugian yang disebabkan oleh berbagai gangguan. Dengan demikian kegiatan Manajemen Risiko mencakup semua tindakan untuk memberikan keamanan terhadap operasi perusahaan dan memberikan ketenangan jiwa yang dibutuhkan oleh seluruh personil perusahaan (mencakup pemilik, pimpinan dan karyawan perusahaan).

Pada dasarnya Manajemen Risiko adalah penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi Manajemen Risiko mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengkoordinir dan mengawasi program penanggulangan risiko.

Berdasarkan hal tersebut dan beranjak dari permasalahan dengan kemajuan teknologi saat ini dalam kegiatan jual beli, namun masih ditemukan masalah dalam penerapannya meliputi ini yang mendorong penulis untuk meneliti dan mensosialisasikan lebih mendalam mengenai sistem pembayaran transaksi online dalam dalam manajeman resiko kepada masyarakat banyak kedalam skripsi

Analisis Manajemen Risiko Sistem Pembayaran Transaksi online pada Toko online MatahariMall.com

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, penulis dapat mengidentifikasikan beberapa permasalahan dalam hal manajemen risiko pada


(18)

sistem pembayaran transaksi online pada toko online MatahariMall.com. Adapun masalah yang peneliti identifikasi dari latar belakang di atas adalah sebagai berikut

1. Bagaimana risiko yang dapat timbul dari transaksi online?

2. Bagaimanakah model risiko yang muncul dalam bisnis online shop MatahariMall.com?

3. apa saja kelemahan perusahaan?

4. Identifikasi aset-aset bisnis yang harus dilindungi dari risiko 5. Menentukan tingkatan dampak pada perusahaan jika risiko

benar-benar terjadi

6. Bagaimana strategi pengendalian terhadap risiko yang diterapkan dalam MatahariMall.com

7. Bagaimana strategi pengendalian yang efektif terhadap pengelolaan risiko pada online shop

8. Apakah manajemen risiko yang di lakukan oleh MatahariMall.com dapat diterapkan kepada beberapa online shop yang lainnya

C. BATASAN DAN PERUMUSAN MASALAH 1. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah merupakan usaha untuk mendapatkan batasan-batasan dan masalah penelitian yang akan diteliti. Pembatasan


(19)

masalah berguna untuk mengidentifikasi faktor mana saja yang tidak termasuk dalam lingkup masalah penelitian.

Berdasarkan identifikasi masalah, penulis membatasi masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus dan spesifik. Maka pembatasan masalah yang dibahas adalah manajemen resiko terhadap sistem pembayaran pada online shop. Yang menjadi objek penelitian adalah pengguna jasa e-commerce dan toko online MatahariMall.com dan periode penelitian yang akan digunakan adalah waktu tahun 2015-2016 karena pada tahun 2015 MatahariMall.com resmi diperkenalkan kepada publik.

2. Perumusan masalah

Dari pembatasan masalah di atas, peneliti dapat merumuskan masalah yang fokus dalam permasalahan-permasalahan berikut ini :

a. Apa saja model risiko yang muncul dalam bisnis online shop MatahariMall.com?

b. Bagaimana strategi pengendalian yang di terapkan MatahariMall.com dalam risiko tersebut?

c. Apakah strategi pengendalian risiko yang dilakukan oleh MatahariMall.com terbukti efektif dalam pengupayaannya?


(20)

D. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini sendiri memiliki tujuan secara umum dan khusus bagi penulis sendiri. Secara umum penelitian ini berkaitan dengan rumusan permasalahan diatas bertujuan sebagai berikut :

a. Mengetahui model risiko yang muncul dalam bisnis online shop MatahariMall.com

b. Mengetahui strategi pengendalian yang di terapkan MatahariMall.com dalam risiko tersebut

c. Mengetahui strategi pengendalian risiko yang dilakukan oleh MatahariMall.com terbukti efektif atau tidak

Adapun manfaat yang di dapatkan dari hasil penelitian ini, antara lain :

1. Bagi akademisi

a. Memberikan sumbangsih pemikiran, informasi serta pengetahuan yang mengenai manajemen risiko sistem pembayaran pada e-commerce.

b. Memperoleh dan mengupdate tambahan penelitian terhadap hal-hal yang baru yang telah berlangsung pada transaksi e-commerce dalam manajemen risiko


(21)

2. Bagi praktisi

a. Memberikan pemikiran dan penjelasan bagaimana manajemen risiko yang baik dalam transaksi online (e-commerce).

b. Memberikan informasi kepada para praktisi e-commerce mengenai manajemen risiko pada online shop MatahariMall.com dalam sistem pembayarannya

3. Bagi Masyarakat

Menambah edukasi mengenai manajemen risiko terhadap sistem pembayaran transaksi online. Khususnya pada toko online MatahariMall.com dan umumnya pada toko online sejenis.

E. METODE PENELITIAN 1. Pendekatan masalah

Penelitian ini menggunakan pendekatan masalah yang berpacu kepada pendekatan normatif, karena dalam penelitian ini ada aturan-aturan tertentu dan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam manajemen risiko sistem pembayaran transaksi online mataharimall.com. Ilmu normatif menggunakan dan menggabungkan studi empiris dan prediksi ekonomi


(22)

positif dengan mempertimbangkan nilai gagasan ideal untuk memperoleh rekomendasi kebijakan.

2. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif dan tertulis dengan informasi dari lembaga yang terlibat dalam objek penelitian.8 Jenis pelaporan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu penulis menggambarkan permasalahan dengan didasari pada data yang ada lalu dianalisis lebih lanjut untuk kemudian diambil suatu kesimpulan. Proses analisa dimulai dari membaca, mempelajari dan menelaah data yang didapat secara seksama, selanjutnya dari proses analisa tersebut penulis mengambil kesimpulan dari masalah yang bersifat umum kepada masalah yang bersifat khusus.

3. Sumber data penelitian

Dalam buku metode penelitian kualitatif menurut Lofland (1984: 47), sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Untuk itu, sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi 2 macam, yaitu :

8

Lexy . J. Moeloeng, metode penelitian kualitatif, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2010), h.3.


(23)

1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang biasa dilakukan peneliti.9 Dalam penelitian ini data yang akan diperoleh dari wawancara langsung dengan HRD MatahariMall.com dan supervisor seller support finance pada divisi finance.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi yang ada hubungannya dengan materi skripsi ini. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kepustakaan, literature, buletin, majalah, berita, serta materi kuliah yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

4. Teknik pengumpulan data

a. Penelitian kepustakaan (library research), penulis mengadakan penelitian terhadap beberapa literatur yang ada kaitannya dengan penulisan skripsi ini. Literatur itu berupa buku, majalah, surat kabar, artikel, internet, dan lain sebagainya. Langkah dalam melaksanakan studi pustaka ini adalah dengan cara membaca, mengutip, serta menganalisa dan merumuskan hal-hal yang dianggap perlu dalam memenuhi penelitian ini.

9Husein Umar, “Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis”, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006). Cet. Ke-6, hlm 42.


(24)

b. Penelitian lapangan (field research), untuk mendapatkan data-data dan informasi, penulis langsung terjun ke objek penelitian yaitu lembaga yang diteliti, dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1) Interview yaitu melakukan wawancara dengan HRD MatahariMall.com dan supervisor seller support finance pada divisi finance yang berhungan langsung dengan seller yang ada di MatahariMall.com

2) Dokumentasi yaitu mengumpulkan data berdasarkan laporan yang di dapat dari lembaga yang diteliti dan laporan lainya yang berkaitan dengan masalah penelitian.

3) Observasi yakni pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap manajemen risiko sistem pembayaran yang diterapkan pada MatahariMall.com.

5. Subjek-objek penelitian

Subjek-objek penelitian yang menjadi sumber informasi data yaitu pimpinan HRD MatahariMall.com dan supervisor seller support finance pada divisi finance, lalu objeknya yaitu MatahariMall.com pada bagian finance


(25)

6. Analisis data

Adapun teknik pengolahan data pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Proses analisis data yang akan dilakukan bersifat induktif, yaitu menggunakan data sebagai pijakan awal melakukan penelitian, bahkan dalam format induktif tidak mengenal teorisasi sama sekali. Teori dan teorisasi bukanlah hal yang penting untuk dilakukan, sebaliknya, data adalah segala-galanya untuk memulai penelitian.10 Analisis data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis yang disarankan data.11

Untuk itu peneliti akan mengklasifikasi data berdasartkan kategori tertentu dari seluruh data yang diperoleh dari hasil wawancara dan kepustakaan yang diseleksi dan disusun.

Setelah data-data yang ada di klasifikasikan lalu diadakan analisis data. Data-data yang telah terkumpul nantinya akan diperiksa kembali mengenai kelengkapan jawaban yang diterima, kejelasannya, konsistensi jawaban atau informasi yang biasa disebut dengan editing penulisan.

10

Bungin Burhan , “Penelitan Kualitatif”, (Jakarta: Kencana, 2010). Cet. Ke-4. Hlm. 27. 11 Basrowi, & Suwandi, “Memahami Penelitian Kualitatif”, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008). Hlm. 91.


(26)

F. TEKNIK PENULISAN

Adapun teknik penulisan pada skripsi ini berpedoman dan disesuaikan dengan kaidah-kaidah penulisan skripsi pada buku Pedoman Penulisan Skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2013.

G. SISTEMATIKA PENULISAN Bab 1 Pendahuluan

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penelitian.

Bab II Landasan Teori

Bab ini membahas tentang berbagai teori Manajemen Risiko, E-commerce (Pengertian, kelebihan serta kekurangan dan jenis-jenis transaksi yang terkandung di dalamnya), model-model yang terdapat pada e-commerce, sistem pembayaran transaksi online, kerangka pemikiran dan review studi terdahulu

Bab III Metode Penelitian

penulis menjelaskan tentang gambaran umum tentang Metodelogi Penelitian yang terdiri dari : 1. Metodelogi Penelitian, 2. Penelitian Kualitatif, 3. Teknik Pengumpulan Data, 4. Teknik Analisis Data,


(27)

Bab IV Analisis dan Pembahasan

penulis menjelaskan tentang temuan dan analisa dalam manajemen risiko sistem pembayaran pada online shop MatahariMall.com meliputi : 1. Hasil Temuan Data dalam model risiko yang muncul dalam bisnis online shop MatahariMall.com , 2. strategi pengendalian yang di terapkan MatahariMall.com dalam risiko yang ada , 3. Mengetahui strategi pengendalian risiko yang dilakukan oleh MatahariMall.com terbukti efektif atau tidak

Bab V Penutup

berisikan intisari atau kesimpulan dari seluruh bahasan masalah yang menjadi fokus penelitian, penulis juga menyampaikan saran-saran yang diperlukan


(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. MANAJEMEN RISIKO

1. Pengertian Manajemen Risiko

Definisi manajemen menurut George R. Terry, didefinisikan sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan serta pengawasan aktifitas-aktifitas suatu organisasi dalam rangka mencapai upaya suatu koordinasi sumber-sumber daya-daya manusia dan sumber-sumber-sumber-sumber daya alam dalam pencapaian sasaran secara efektif dan efisien12. Sedangkan Risiko merupakan sesuatu yang mengandung bahaya, atau ketidakpastian (uncertainty) dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan pendapat Gallati, risiko adalah suatu kemungkinan terjadinya hasil yang tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta dikelola dengan semestinya13.

Jadi dari pernyataan para ahli diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa definisi dari Manajemen risiko merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian atau pengawasan atas upaya-upaya anggota sebuah organisasi dan atas penggunaan sumber daya yang terdapat pada organisasi tersebut untuk mencapai tujuan tertentu, terhadap kemungkinan terjadinya hasil

12

H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen, dasar, pengertian dan masalah, (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h.2

13

Prof. Dr. Wanardi, SE, Asas-asas Manajemen, (Bandung: CV Mandar Maju, 2010) Catatan ke-3, h.7


(29)

yang tidak diinginkan, yang dapat menimbulkan kerugian apabila tidak diantisipasi serta dikelola dengan semestinya.

Gambar 2.1

Skema sederhana Manajemen Risiko, Sumber : MySharing.com

2. Proses Manajemen Risiko

Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan (Evaluasi), Pengendalian Pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko memperhatikan hal – hal sebagai berikut:

1. Identifikasi risiko dilaksanakan dengan melakukan analisa, sekurang-kurangnya terhadap:

a. Karakteristik risiko yang melekat pada aktifitas perusahaan;

b. Risiko dari produk dan kegiatan usaha

2. Pengukuran risiko dilaksanakan dengan melakukan :

Mengukur

Evaluasi Identifikasi Manajemen

Risiko

pengendali an


(30)

a. Evaluasi secara berkala terhadap kesesuaian asumsi, sumber data dan prosedur yang digunakan untuk mengukur risiko

b. Penyempurnaan terhadap sistem pengukuran risiko apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi dan faktor risiko yang bersifat material

3. Pemantauan risiko dilaksanakan dengan melakukan : a. Evaluasi terhadap eksposur risiko

b. Penyempurnaan proses pelaporan apabila terdapat perubahan kegiatan usaha, produk, transaksi, faktor risiko, teknologi informasi dan sistem informasi manajemen risiko yang bersifat material

4. Pelaksanaan proses pengendalian risiko, digunakan untuk mengelola risiko tertentu yang dapat membahayakan kelangsungan usaha perusahaan

3. Manfaat Manajemen Risiko

a. Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari setiap kegiatan yang mengandung bahaya

b. Menekan biaya untuk penanggulangan kejadian yang tidak diinginkan


(31)

c. Menimbulkan rasa aman dikalangan pemegang saham mengenai kelangsungan dan keamanan investasinya

d. Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko operasi bagi setiap unsur dalam organisasi/ perusahaan

e. Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku

B. E-COMMERCE

Teknologi e-commerce telah lama digunakan di internet yaitu berawal dari EDI (Electronic Data Interchange). E-commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara elektronik melalui media internet.

1. Definisi E-commerce

Menurut Mariza Arfina dan Robert Marpaung e-commerce atau yang lebih dikenal dengan e-com dapat diartikan sebagai suatu cara berbelanja atau berdagang secara online atau direct selling yang memanfaatkan fasilitas internet dimana terdapat website yang dapat menyediakan layanan “get and deliver.

Menurut Amir Hatman, e-commerce ialah uatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang atau jasa14

14

Adi Nugroho, E-commerce memahami Perdagangan di Dunia Maya, cet.1 (Bandung : Informatika 2006) h. 9,


(32)

E-commerce merupakan satu set dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan informasi yang dilakukan secara elektronik15.

Proses yang ada dalam e-commerce adalah sebagai berikut :16

1. Presentasi elektronis yaitu pembuatan website untuk produk dan layanan

2. Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan 3. Otomasi account pelanggan secara aman

4. Transaksi pembayaran dilakukan secara online

Adapun karakteristik dari e-commerce adalah sebagai berikut : 1. Terjadinya transaksi antar dua belah pihak

2. Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi

3. Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut

4. Transaksi tanpa batas 5. Produk barang tak berwujud

15

Onno W, Purbo, Buku pintar internet membangun Web-E-Commerce (Elex Media Komputindo, 2000), h.2

16Nofie Iman “

Mengenal E-commerce” di akses dari

http://www.academia.edu/9595026/NOFIE_IMAN_WWW.NOFIEIMAN.COM_Mengenal_E-Commerce pada tanggal 12 april 2016 pukul 22.35 WIB


(33)

2. Jenis-jenis E-commerce

Secara umum, kita dapat mengklasifikasi e-commece menjadi 2 (dua) jenis yaitu :

a. Business to business (B2B)

Business to Business e-commerce umumnya menggunakan mekanisme Electronic Data Interchange (EDI). Sistem ini relative masih sangat mahal dan standar yang digunakan seringkali menyulitkan interkomunikasi antar pelaku bisnis.

Adapun karakteristik yang terdapat dalam B2B ini adalah antara lain : a.1. Trading Partner yang sudah diketahui pada umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Sehingga jenis informasi yang dikirimkan dapat tersusun sesuai kebutuhan dan kepercayaan (trust)17.

a.2. pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala

a.3. salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data.

17Ike Setiani “

Artikel E-commerce” diakes dari

https://ikesetiani.wordpress.com/2012/06/24/artikel-e-commerce/ pada tanggal 12 April 2016 pukul 22.49 WIB


(34)

a.4 model yang umum digunakan adalah per-to-per, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua belah pihak

b. Business to Customer (B2C)

Business to Customer e-commerce memiliki permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk mendekati permasalahan yang berbeda. Mekanisme untuk mendekati consumer pada saat ini menggunakan bermacam-macam pendekatan seperti misalnya dengan menggunakan konsep portal. Adapun karakteristik B2C sebagai berikut18 :

b.1. Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum.

b.2. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis web.

b.3. Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand), Consumer melakukan inisiatif dan prosedur harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.

18Nicolas Maechler, dkk, “Improving business to business to customer experience”

di akses pada http://www.mckinsey.com/business-functions/marketing-and-sales/our-insights/improving-the-business-to-business-customer-experience pada tanggal 12 April 2016 pukul 23.15 WIB.


(35)

b.4. pendekatan client/server sering digunakan dimana disambil asumsi client menggunakan sistem yang minimal (berbasis web) dan processing (bussines procedure) diletakan di sisi server 3. Keuntungan-keuntungan E-commerce

Beberapa bentuk keuntungan e-commerce yang dapat diperoleh dari pelaksanaannya antara lain adalah sebagai berikut :

a. Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi traditional b. Dapat meningkatkan Market Exposure (pangsa pasar)

c. Menurunkan tingkat biaya operasional (Operating Cost) d. Melebarkan jangkauan perusahaan (Global Reach). e. Meningkatkan Costumer Loyality

f. Menigkatkan Supplier Management g. Memperpendek waktu produksi

h. Meningkatkan Value Chain (mata rantai pendapatan) 4. Kekurangan E-Commerce19

a. Keamanan sistem rentan diserang Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak

19Rika Kurnia L “

Kelebihan dan kekurangan e-commerce” di akses pada


(36)

berwenang bisa menembus sistem maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan.

b. Persaingan tidak sehat Di bawah tekanan untuk berinovasi dan membangun bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga.

c. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering muncul masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk menjalankan dua sistem independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat mengakibatkan pembengkakan biaya.

5. Kegiatan yang berhubungan dengan E-commerce

Banyak sekali hal yang dapat dilakukan melalui e-commerce, namun pada umumnya orang mengganggap e-commerce sebagai kegiatan seperti kita membeli sebuah buku di toko online, padahal e-commerce tidak sesempit itu. E-commece masih luas dan masih banyak bidang-bidang yang lain yang harus dikembangkan. Ketepatan, kemudahan dan kecepatan menjadi ciri e-commerce. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan kegiatan e-commerce,antara lain sebagai berikut :


(37)

a. Perdagangan Online melalui www (PC-Personal Computer) merupakan hal yang paling umum.

b. Transaksi online bisnis antar perusahaan

c. Internet banking yang saat ini sedang berkembang di Indonesia, dimana kita dapat mengakses semua kegiatan yang yang berhubungan dengan perbankan.

d. TV interaktif, dimana melalui ini kita dapat melihat daftar acara, internet secara interaktif.

e. WAP (Wireless Apllication Prorocol) juga menjadi tren yang tidak kalah menarik di kalangan belanja online.

6. Risiko dalam E-commerce

Risiko E-Comerce dapat terjadi karena penyalah gunaan dan kegagalan sistem yang terjadi, terdiri atas :20

a. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan, misal seseorang telah menghancurkan/ mengganti semua data finansial yang ada b. Pencurian informasi rahasia yang berharga, misal pencurian terhadap kepemilikan teknologi, informasi pemasaran atau informasi yang berhubungan dengan kepentingana konsumen

c. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan peservice, misal gangguan yang bersifat nonteknis, seperti aliran listrik mati.

20Aliyya Zahirah “

Risiko E-commerce” di akses pada

https://aliyyazahirah.wordpress.com/2010/04/20/resiko-e-commerce/ pada tanggal 13 april 2016 pukul 00.27 WIB


(38)

d. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak, misal seorang hacker berhasil membobol sistem perbankan dengan berhasil memindahkan sejumlah rekening orang lain ke dalam rekening peribadinya

e. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen, misal seringnya terjadi gangguan pada jaringan yang menyebabkan akses gagal.

f. Kerugian-kerugian yang tak terduga, misal gangguan terhadap transaksi bisnis, akibat kesalahan faktor manusia atau kesalahan perangka

Berdasarkan semua hal diatas, maka untuk melakukan atau menyusun kegiatan e-commerce tidaklah semudah yang dibayangka. Banyak sekali faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan para pelanggan atau konsumen.

C. MANAJEMEN RISIKO E-COMMERCE

Mayoritas aktivitas menyimpang tidak datang dari penyusup luar, tetapi dari dalam, dan tentu, kegagalan sistem umum. Ahli riset TI, The Gartner Group, mengestimasi bahwa lebih dari 70% akses tidak sah ke sistem informasi dilakukan oleh pegawai, yang lebih dari 95% penyusupan mengakibatkan kerugian keuangan yang signifikan. Dari sekian banyak jenis risiko yang terkait dengan ketersediaan atau kerusakan sistem, kegagalan sistem adalah alasan paling umum terjadinya masalah. Meskipun kebijakan dikembangkan dengan tujuan baik, dan banyak prosedur efektif disusun secara seksama, penyebab utama pengendalian yang tidak efektif adalah sering kali karena kurangnya akuntabilitas dalam


(39)

memastikan bahwa prosedur senyatanya dilaksanakan. Salah satu aspek serius risiko internal muncul dari pegawai entitas sendiri, terutama ketika dia menjadi termotivasi untuk membalas dendam kepada perusahaannya. Kasus-kasus kecurangan keuangan telah membuat publik sadar akan skop dari kecurangan dalam bisnis saat ini. Association of Certified Fraud Examiners memperkirakan bahwa kecurangan oleh pegawai menyebabkan kerugian bisnis sebesar enam juta dollar AS pada tahun 2002.21

Peran dari manajemen risiko dalam e-commerce agar mengelola dengan cara mengendalikan atau menghilangkan resiko atau mengurangi dampaknya yang diantaranya dengan cara :22

 Identifikasi aset-aset bisnis yang harus dilindungi dari risiko.

 Menyadari risikonya.

 Menentukan tingkatan dampak pada perusahaan jika risiko benar-benar terjadi.

 Menganalisis kelemahan perusahaan tersebut.

Pengendalian yang diterapkan baik untuk melindungi perusahaan e-commerce dari resiko atau untuk meminimalkan dampak risiko tersebut pada perusahaan jika risiko tersebut terjadi. Pengendalian dibagi menjadi tiga, yaitu :

21

Ritzonly “Evolusi E-bisnis dan E-commerc” diakses pada

http://ritzlonly.blogspot.co.id/2009/05/evolusi-e-bisnis-dan-e-commerce.html pada tanggal 22-oktober-2016 pukul 16:12

22Mc Leod, Raymond & George P. Schell. “

Sistem Informasi Manajemen”. (Jakarta : Salemba Empa 2008) Edisi 10.


(40)

 Pengendalian teknis yaitu pengendalian yang menjadi satu di dalam sistem dan dibuat oleh para penyusun sistem selama masa siklus penyususnan sistem.

 Pengendalian formal, mencakup penentuan cara berperilaku, dokumentasi prosedur dan praktik yang diharapkan dan pengawasan serta pencegahan perilaku yang berbeda dari panduan yang berlaku.

 Pengendalian informal, mencakup program-program pelatihan dan edukasi serta program pembangunan manajemen.

D. MODEL-MODEL MANAJEMEN RISIKO YANG TERDAPAT

PADA E-COMMERCE

Kepercayaan bukan sesuatu yang gratis dan didapat serta-merta. Kepercayaan dibangun dan dikomunikasikan secara terus-menerus oleh brand. Maka dalam hal ini brand yang sudah eksis di offline mendapat keuntungan lebih mudah mendapatkan kepercayaan karena namanya telah dikenal. Tetapi bagaimana dengan brand-brand baru, toko-toko online yang berangkat dari nol dan mencari nama dionline? Apabila salah satu sumber trust di offline adalah salesperson, maka di online fungsi tersebut digantikan oleh pengalaman web. Karena itu, ketika mendesain situs web, pemilik toko harus ingat tugas utama yang diemban oleh situs web adalah menurunkan rasa ketidakpastian dan persepsi


(41)

risiko yang dapat dimiliki konsumen dengan mengkomunikasikan kepercayaan dan kredibilitas brand.23

Beberapa gagasan berikut dapat diterapkan pada situs web untuk mendapatkan kepercayaan konsumen untuk pertama kalinya:

1. Informasi yang lengkap dan akurat tentang cara pembelian, cara pembayaran dan pengiriman, garansi, dan kebijakan refund (bila ada). 2. Menjamin keamanan data personal pembeli tidak akan disalahgunakan. 3. Mencantumkan alamat dan kontak yang jelas. Nomor telepon maupun form kontak diletakkan pada tempat yang mudah ditemukan dan familiar bagi pembeli sehingga memberi kesan toko welcome untuk dihubungi. 4. Fast Response, menunjukkan keseriusan dengan menjawab dengan cepat apabila ada kontak atau pertanyaan dari pengunjung web.

5. Memberi perhatian pada usability web; kemudahan penggunaan situs web sangat penting dalam membentuk persepsi terhadap kredibilitas brand. Faktor usability mencakup: kemudahan penggunaan, navigasi, kecepatan situs, kemudahan pencarian, dan proses memesan/membayar. 6. Testimonial/Review, ada baiknya menampilkan testimonial/review dari konsumen yang pernah berbelanja. Bahkan review negatif pun tidak apa-apa untuk dipasang, asal dijawab dan keluhan tersebut telah diatasi. Hal ini malah akan meningkatkan kredibilitas karena menunjukkan perusahaan berani terbuka menerima masukan konsumen. Setelah konsumen sudah

23

Detik inet ”8 risiko e-commrce dan tips membangun trust “ di akses dari

http://inet.detik.com/read/2012/09/04/091000/2007120/398/8-risiko-e-commerce-dan-tips-membangun-trust pada 22-oktober 2016 pukul 13.05 WIB


(42)

berbelanja, pastikan dia mendapatkan pengalaman yang baik, kedelapan hal yang dapat menjadi risiko di atas tidak terjadi, dan pastilah dia pun akan kembali berbelanja lagi menjadi returned customer dan seterusnya menjadi pelanggan setia. untuk meyakinkan konsumen, cantumkan alamat lengkap dan contact person yg bisa dihubungi konsumen baik melalui chatting, telepon atau sms. Selanjutnya, jaga kualitas produk yg kita tawarkan. Serta lengkapi gambar produk dgn keterangan pendukung, misalnya saja jenis bahan yg digunakan, harga produk, tipe produk, ukuran produk, dan lain-lain. Sehingga konsumen benar-benar memperoleh informasi secara detail.24 Untuk mengurangi kekhawatiran pembeli akan barangnya yang tidak dikirimkan setelah melakukan pembayaran maka penjual hendaknya memberikan nomor resi atau bukti kirim dari perusahaan jasa pengiriman. Selain itu kita juga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap bisnis kita dengan cara melayani penjualan secara langsung atau COD (cash on delivery). Cara lain yang bisa kita lakukan adalah dengan menggunakan rekening bersama.

E. STRATEGI PERSAINGAN DIDALAM DUNIA USAHA E-COMMERCE

Sebaiknya tawarkan produk yg memiliki keunikan tersendiri supaya persaingannya tidak terlalu tinggi. Lalu, dukung dengan kegiatan promosi bisnis

24

I Putu Agus Eka Pratama E-commerce E-business dan mobile commerce” (Bandung : Informatika) . h.48


(43)

online seperti optimasi SEO, memberikan konten gratis pada konsumen, memasang iklan baris atau banner di website atau blog terkenal, bergabung dgn forum bisnis online, atau bisa juga dgn memasarkannya secara offline.. Selain itu, wirausahawan dirasa perlu untuk membuat nama domain website yang unik supaya mudah diingat oleh pengunjung dan semakin dikenal banyak orang. Yang juga penting saat membuka toko online adalah desain layout website. Kita bisa menggunakan jasa desain website untuk mendapatkan tampilan toko yang menarik. Semakin menarik tampilan website toko online kita maka akan semakin menarik meningkatkan rasa ingin tahu pengunjung terhadap produk yang kita tawarkan.

Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan meliputi; 1) analisis SWOT (suatu metodologi yang mensurvei peluang dan ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan), 2) balanced scorecard (suatu alat managemen yang menilai progres organisasional menuju tujuan strategik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang berbeda).

Strategi e-commerce berperan sebagai formulasi dan eksekusi visi perusahaan baru atau perusahaan yang tengah beroperasi untuk tujuan melakukan bisnis secara elektronik. Strategi merupakan hal yang penting dalam bisnis. Namun, proses pengembangan strategi merupakan hal yang lebih penting. Kekuatan proses perencanaan strategi terletak pada eksekutif korporasi, general


(44)

manager perusahaan, pemilik usaha kecil, utamanya melakukan penilaian terhadap posisi perusahaan sat ini.

F. SISTEM PEMBAYARAN TRANSAKSI ONLINE

Dengan semakin berkembangnya toko online, maka semakin beragam pula metode pembayaran yang biasa digunakan untuk melakukan transaksi jual beli online. Jika anda berbelanja ke pasar tradisional, anda harus membawa banyak uang cash yang nantinya akan anda gunakan untuk membayar barang yang anda inginkan. Proses seperti ini tentu saja tidak akan bisa dilakukan dalam transaksi online yang notabene penjual dan pembelinya berada di tempat yang berbeda, meskipun sama-sama berada dalam halaman website yang sama. Penjual bertindak sebagai admin, sedangkan pembeli bertindak sebagai pengunjung situs jual beli tersebut.

Untuk itu penting sekali bagi para penggiat bisnis e-commerce agar memberikan informasi yang akurat kepada calon pembeli mengenai berbagai macam jenis pembayaran yang dapat dipilih dan juga kemudahan prosesnya. Berikut ini adalah beberapa jenis transaksi pembayaran yang sering digunakan pada aktifitas jual beli secara online25.

25

Gadgetan “6 Metode Pembayaran Transaksi perdagangan di Internet” diakses dari

http://gadgetan.com/6-metode-pembayaran-transaksi-perdagangan-di-internet-/41127 pada pada 13 april 2016 pukul 02.03 WIB


(45)

a) Transfer Via Bank

Hampir seluruh toko online dan penjual personal di Indonesia menawarkan cara pembayaran transfer via bank. Cara pembayaran ini memiliki kelebihan lebih merakyat karena hampir semua orang mempunyai rekening bank. Namun juga mempunyai kelemahan, untuk memverifikasi pembayaran dibutuhkan waktu yang berbeda antara bank satu dan bank lainnya. Selain itu juga pembeli harus melakukan konfirmasi secara manual dengan cara mengirimkan bukti pembayaran yang telah discan atau melalui fax.

Kecuali untuk pembeli yang mempunyai fasilitas sms atau internet banking, pembeli masih harus memproses konfirmasi pembayaran secara manual yang cukup memakan energi. Dibutuhkan rasa percaya yang tinggi agar calon pembeli tidak berfikir dua kali untuk melakukan pengiriman dana via bank.

b) Kartu kredit

Kartu kredit merupakan alat pembayaran yang semakin populer, selain memberikan kemudahan dana proses verifikasi, pembeli juga tidak perlu melakukan konfirmasi apapun karena sistem akan melakukan semua tahap transaksi. Akan tetapi karena tidak semua pembeli mempunyai kartu kredit sehingga cara pembayaran ini menjadi pilihan kedua. Bahkan pengguna dengan kartu kredit pun akan berusaha memastikan bahwa toko merchant memiliki tingkat kemanan yang tinggi guna menghindari tindakan pencurian data oleh pihak-pihak tertentu.


(46)

c) Paypal

Saya sendiri memfavoritkan PayPal sebagai alat pembayaran, PayPal tidak hanya memberikan kemudahan tetapi juga memberikan rasa aman karena media transaksi online ini memiliki tingkat keamanan yang nyaris sempurna. Sayangnya cara pembayaran ini tidak begitu populer di Indonesia, namun begitu saya yakin calon pembeli akan terus berkembang dan PayPal akan menjadi salah satu pilihan pembayaran yang menjadi favorit.

d) Rekening Bersama atau Escrow

Cara pembayaran yang satu ini kian populer semenjak menanjaknya pamor KasKus. Sebagian besar penjual dan pembeli di forum tersebut menggunakan jenis pembayaran ini. Rekening bersama melibatkan pihak ketiga dalam proses transaksinya, dana akan ditahan oleh pihak ketiga tersebut sampai barang benar-benar sampai ke tangan pembeli dengan utuh. Setelah barang diterima tanpa cacat, pembeli wajib melakukan konfirmasi ke rekening bersama agar dana dapat diteruskan ke penjual dengan tingkat fee yang telah disepakati bersama.

G. KERANGKA PEMIKIRAN

Pada umumnya e-commerce merujuk pada semua transaksi komersial yang menyangkut organisasi atau individu yang didasarkan kepada pemrosesan data


(47)

yang didigitalisasikan termasuk teks, suara dan gambar.26 Perdagangan Elektronik (E-Commerce) merupakan konsep dari pemasaran global yang di gambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada dunia online atau pertukaran informasi melalui jaringan informasi internet.

Menurut David Baum “e-commerce merupakan satu set teknologi dinamis, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen serta komunitas tertantu melalui transaksi elektronik berupa perdagangan jasa maupun informasi yang dilakukan secara elektronik27

Pada akhirnya, prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dalam mencermati perkembangan teknologi semacam e-commerce, antara lain:28

1. E-Commerce tidak dapat dilepaskan dari kerangka besar globalisasi dunia, yang bertujuan untuk melakukan efisiensi pasar; dengan dibukanya batasan-batasan wilayah, maka aliran informasi, uang, dan sumber daya lainnya akan terjadi secara bebas sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang dapat menciptakan produk atau jasa yang termurah, terbaik, dan tercepatlah yang akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar.

2. E-Commerce akan secara efektif menjadi pemicu terjadinya efisiensi yang diinginkan di atas jika konvergensi industri komputer, telekomunikasi, dan

26

Azhar Muttaqin, “Transaksi E-Commerce dalam Tinjauan Hukum Islam” : usul penelitian pengembangan iptek (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2009), h.8

27

Onno W, Purbo dan Aang Arif Wahyudi, Mengenai E-commerce (Jakarta: Elex Media Kompotindo, 2000), h.13 ,

28De‟bhora‟s blog “

kerangka e-commerce global” diakses pada

https://odebhora.wordpress.com/2012/06/29/kerangka-e-commerce-global/ pada tanggal 17 April 2016 pada pukul 13 : 56 WIB


(48)

informasi (content) di masing-masing negara telah mencapai tahap optimum (dimana produk-produk infrastruktur semacam pulsa telepon dan listrik telah menjadi public goods).

3. E-Commerce hanyalah merupakan komponen sebuah sistem yang dinamakan sebagai komunitas digital (digital community), yang merupakan generasi masyarakat baru di abad ke 21 (net generation) dimana teknologi informasi telah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya.

Dengan adanya internet, e-commerce menjadi suatu hal yang penting karena dimungkinkan membangun suatu infrastruktur dan model ekonomi baru yang mengaburkan batas-batas negara, institusional, birokrasi dan sistem untuk siapa saja. Untuk tercapainya prinsip-prinsip tersebut dibutuhkan beberapa strategi agar kegiatan didalam e-commerce berjalan dengan lancar. Salah satu upaya strategi tersebut adalah dengan melakukan manajemen resiko didalam setiap kegiatan e-commerce. Baik sebagai penjual atau pembeli akan terlibat didalam sistem pembayaran yang terdapat didalam e-commerce. Merupakan hal yang tidak baru bilamana terjadi kecurangan, cidera janji atau wanprestasi di dalam sistem pembayaran e-commerce, ya ini merupakan kejahatan dunia digital cyber crime. Dengan kata lain hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah penerapan manajemen resiko di dalam sistem pembayaran transaksi online agar resiko yang tidak diharapkan berupa kecurangan, cidera janji dan cyber crime tidak terulang kembali, dan e-commerce dapat digunakan dengan lebih bijaksana.


(49)

Kesimpulan dan Saran

Tabel 2.1

Kerangka Pemikiran

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Latar Belakang

 Kemajuan Teknologi didalam jual beli (Muamalat)

 Meningkatkan pemahaman mengenai risiko yang akan terjadi bila melakukan transaksi pada e-commerce

 Melakukan pencegahan agar para pengguna

e-commerce terhindar dari cyber risk

Variabel Independen Variabel Dependen

Sistem pembayaran Transaksi Online

Manajemen Risiko

Metode Analisis 1. survei 2. reduksi data 3. Penyajian data


(50)

H. REVIEW STUDI TERDAHULU

No Peneliti Isi Perbedaan

1 Penulis: Muhammad Hanif Shibghatalloh, mahasiswa fakultas ekonomi skripsi tahun 2011 universitas diponegoro Judul : Analisis faktor-faktor yang dapat Meningkatkan kepercayaan konsumen serta Dampaknya pada persepsi resiko konsumen Tujuan :

meneliti faktor faktor yang dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap online shopping sehingga pesepsi resiko konsumen dalam melakukan pembelian produk melalui media internet dapat diminimalisir

Pendekatan Teori :

Dengan melakukan penelitian secara empiris dengan pendekatan persuasif, penulis mendapatkan faktor-faktor yang dapat

memberikan kepercayaan terhadap konsumen pada online shop kaskus.us

Penulis menganalisis mengenai Manajemen Risiko sistem

pembayaran yang di terapkan terhadap online shop, dengan tujuan Produsen dapat tersosialisasi dengan baik dan objek penelitiannya pada online shop yang membantu pemberdayaan komunitas


(51)

Terhadap online shopping ( studi kasus pada situs www.kaskus.us sebagai media Internet yang menyediakan fasilitas online shopping)

sebagai penyedia fasilitas online shopping.

Metode Penelitian :

Kualitatif deskriptif dengan menggunakan fields research dalam pengambilan data pada objek penelitiannya yaitu online shop kaskus

Hasil Penelitian :

faktor-faktor yang dapat meningkatkan tingkat kepercayaan terhadap online shopping diantaranya adalah mempertahankan intrgrtias dengan menjaga kenyamaan pembeli serta seringnya pemberlakuan maintance server juga terbukti efektif


(52)

dalam penerapannya. 2 Penulis:

Ika Caya Putri, Mahasiswi fakultas ekonomi dan bisnis program studi akutansi skripsi tahun 2010. Judul : Pengaruh penerapan manajemen risiko perbankan dan penerapan audit internal terhadap kebijakan pemberian kredit Tujuan

Berfokus pada penerapan manajemen resiko perbankan dimana menitikberatkan kepada resiko kredit dan penerapan audit internal terhadap kebijakan pemberian kredit

Metode Penelitian :

Kuantitatif deskriptif, dengan indikator manajemen risiko perbankan dan penerapan audit internal dalam

kebijakan pemberian kredit kepada nasabah.

Penganalisisan data untuk pengujian hipotesis dilakukan dengan regresi berganda

Penulis menganalisis mengenai Manajemen Risiko terhadap sistem pembayaran transaksi online shop sebagai objeknya. Objek yang dilakukan penulis berbeda dengan studi terdahulu walaupun subjek penelitiannya sama sama mengenai manajemen risiko.


(53)

Hasil penelitian : mengindikasikan bahwa penerapan manajemen risiko, penerapan audit internal berpengaruh signifikan terhadap kebijakan pemberian kredit

3 Penulis :

Danang Ferdika Putra, mahasiswa STMIK amikom yogyakarta tahun 2010 Judul : Penerapan e-commerce sebagai upaya meningkatkan persaingan bisnis Tujuan :

penelitian ini bertujuan agar memperoleh

gambaran yang jelas tentang motif perusahaan dalam menggunakan e-commerce. Temuan ini sangat penting terutama dalam upaya memberikan informasi yang lebih jelas

tentang dasar pertimbangan dalam menggunakan e-commerce dan

Penulis menganalisis sebagaimana

manajemen risiko yang diterapkan pada online shop terhadap sistem

pembayarannya, tujuannya agar

membuat e-commerce yang lebih bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat.


(54)

perusahaan memanfaatkannya

sebagai sarana keunggulan bersaing.

Pendekatan Teori : Dalam skripsi ini dijelaskan tentang bagaimana

penggunaan dan manfaat e-commerce dalam bisnis, yaitu

1. Mendapatkan pelanggan baru. 2. Menarik konsumen

untuk tetap bertahan. 3. Meningkatkan mutu

layanan.

4. Melayani konsumen tanpa batas waktu

Metode Penelitian : Kualitatif deskriptif, dengan


(55)

obyek penelitian perusahaan yang sudah menggunakan layanan e-commerce yang targetnya langsung kepada konsumen dimana perusahaan yang peneliti teliti

tersebar di kota kota besar di Indonesia. Selain itu

perusahaan tersebut bergerak dibidang Jasa dan Dagang dengan kisaran tingkat omzet perusahaan perbulan adalah sebesar 10 juta sampai dengan 100 juta

Hasil Penelitian : Faktor dapat disimpulkan bahwa faktor yang melandasi perusahaan terdorong

menggunakan e-commerce terdiri dari enam faktor yaitu yang menjadi harapan


(56)

tertinggi bagi para perusahaan ketika ingin menerapkan e-commerce : Mengakses Pasar global sebesar 56%,

Mempromosikan produk sebesar 63%, Membangun Merk sebesar 56%,

Mendekatkan dengan pelanggan sebesar 74%, Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan sebesar 63% dan Memuaskan pelanggan sebesar 56%. Dan berdasarkan analisis yang kedua yaitu analisis deskritpif faktor manfaat yang diperoleh perusahaan dengan adanya penerapan e-commerce terdiri dari dua faktor yaitu yang menjadi manfaat terbesar perusahaan setelah menerapkan


(57)

e-commerce yaitu Kepuasan konsumen sebesar 74% dan Keunggulan bersaing sebesar 81%.

4 Penulis : Doddy Dwi Abdillah Ritonga Mahasiswa Fakultas ekonomi dan bisni, program studi akutansi Universitas Sumatra utara. skripsi tahun 2015 Judul : Pengaruh Pedoman Penyusunan Tujuan : mengetahui pengaruh

Manajemen Risiko dan Audit Internal baik secara parsial maupun tidak terhadap Keputusan Pemberian Kredit

Pendekatan Teori :

Merujuk pada pedoman Penerapan Manajemen Risiko dan Audit Internal berpengaruh secara parsial terhadap Keputusan

Pemberian Kredit dan Untuk mengetahui apakah Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dan Audit Internal berpengaruh secara simultan

Penulis menganalisis sebagaimana

manajemen resiko yang diterapkan pada online shop terhadap sistem

pembayarannya, tujuannya agar

membuat e-commerce yang lebih bermanfaat bagi seluruh elemen masyarakat sedangkan objek penelitian ini adalah pada keputusan pemberian kredit


(58)

Kebijaksanaan Perkreditan Bank (PPKPB), Manajemen Risiko, Audit Internal dan Rencana Bisnis Bank terhadap Keputusan Pemberian Kredit Pada Perusahaan Perbankan di Kota Medan terhadap Keputusan Pemberian Kredit.

Pendekatan yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk memberikan pengaruh atau implus positif kepada Self Regulatory Bank terhadap Kebijakan

Pemberian Kredit. Metode Penelitian :

metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Kuantitatif dengan Teknis analisis data yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear berganda dengan objek peneltiian staff perkreditan perbankan di medan.

Hasil Penelitian : hasil penelitian ini


(59)

menunjukkan bahwa Manajemen Risiko dan Audit Internal tidak berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pemberian

Kredit, sedangkan secara simultan Manajemen Risiko dan Audit Internal

berpengaruh signifikan terhadap Keputusan

Pemberian Kredit. Selain itu penerapan

manajemen risiko perbankan berpengaruh positif

signifikan terhadap kebijakan pemberian kredit dan

Penerapan audit internal berpengaruh negatif terhadap kebijakan pemberian kredit kredit pada perusahaan perbankan.


(60)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti merupakan masalah yang bersifat sosial dan dinamis. Oleh karena itu, peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menentukan cara mencari, mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data hasil penelitian tersebut. Penelitian kualitatif ini dapat digunakan untuk memahami interaksi sosial, misalnya dengan wawancara mendalam sehingga akan ditemukan pola-pola yang jelas.

B. Penelitian Kualitatif

Secara teoritis format penelitian kualitatif berbeda dengan format penelitian kuantitatif. Perbedaan tersebut terletak pada kesulitan dalam membuat desain penelitian kualitatif, karena pada umumnya penelitian kualitatif yang tidak berpola. Format desain penelitian kualitatif terdiri dari tiga model, yaitu format deskriptif, format verifikasi, dan format grounded research. Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif dengan desain deskriptif, yaitu penelitian yang memberi gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi.29

29

Koentjaraningrat. “Metode-metode Penelitian Masyarakat”. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, h. 89


(61)

Selanjutnya peneliti akan memberikan gambaran dengan secara cermat tentang fenomena yang terjadi mengenai bagaimana analisis manajemen risiko sistem pembayaran transaksi online yang terjadi pada toko online MatahariMall.com. Selanjutnya penelitian kualitatif menurut Moleong30 adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll. Dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Menurut Bogdan dan Taylor (1975) yang dikutip oleh Moleong31 mengemukakan bahwa metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Selanjutnya dijelaskan oleh David Williams (1995)32 mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah.

Penelitian kualitatif bertujuan memperoleh gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang diteliti dan kesemuanya tidak dapat diukur dengan angka.

30

Moleong, Lexy “Metodologi Penelitian Kualitatif,” Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung, h. 6

31


(62)

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Pada penelitian kali ini peneliti memilih jenis penelitian kualitatif maka data yang diperoleh haruslah mendalam, jelas dan spesifik. Pengumpulan data dapat diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dokumentasi, gabungan atau triangulasi.33 Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara observasi, dokumentasi, dan wawancara.

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis terhadap aktivitas individu atau obyek lain yang diselidiki. Adapun jenis-jenis observasi tersebut diantaranya yaitu observasi terstruktur, observasi tak terstruktur, observasi partisipan, dan observasi non partisipan.34

Dalam penelitian ini, sesuai dengan objek penelitian maka, peneliti memilih observasi non partisipan. Observasi non partisipan dimana observer tidak ikut di dalam kehidupan orang yang akan diobservasi, dan secara terpisah berkedudukan selaku pengamat. dalam hal ini observer hanya bertindak sebagai penonton saja tanpa harus ikut terjun langsung ke lapangani. Observasi ini dilakukan

33

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. CV.Alfabeta: Bandung, h.225 34


(63)

dengan mengamati dan menganalisis temuan data yang sudah ada dari perusahaan e-commerce.

Sehingga peneliti dapat menentukan informan yang akan diteliti dan juga untuk mengetahui jabatan, tugas, alamat, nomor telepon dari calon informan sehingga mudah untuk mendapatkan informasi untuk kepentingan penelitian.

2. Wawancara

Dalam teknik pengumpulan menggunakan wawancara hampir sama dengan kuesioner. Wawancara itu sendiri dibagi menjadi 3 kelompok yaitu wawancara terstruktur, wawancara semi-terstruktur, dan wawancara mendalam (in-depth interview). Namun disini peneliti memilih melakukan wawancara mendalam, ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang kompleks, yang sebagian besar berisi pendapat, sikap, dan pengalaman pribadi.35 Untuk menghindari kehilangan informasi, maka peneliti meminta izin kepada informan untuk menggunakan alat perekam. Sebelum dilangsungkan wawancara mendalam, peneliti menjelaskan atau memberikan sekilas gambaran dan latar belakang secara ringkas dan jelas mengenai topik penelitian. Peneliti harus memperhatikan cara-cara yang benar dalam melakukan wawancara, diantaranya adalah sebagai berikut :

35

Sulistyo-Basuki. ”Metode Penelitian.” Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, h.173


(64)

a. Pewawancara hendaknya menghindari kata yang memiliki arti ganda, taksa, atau pun yang bersifat ambiguitas.

b. Pewawancara menghindari pertanyaan panjang yang mengandung banyak pertanyaan khusus. Pertanyaan yang panjang hendaknya dipecah menjadi beberapa pertanyaan baru.

c. Pewawancara hendaknya mengajukan pertanyaan yang jelas dengan acuan waktu dan tempat.

d. Pewawancara sebaiknya mengajukan pertanyaan dalam rangka pengalaman si responden.

e. Pewawancara sebaiknya menyebutkan semua alternatif yang ada atau sama sekali tidak menyebutkan alternatif.

f. Dalam wawancara mengenai hal yang dapat membuat responden marah ,malu atau canggung, gunakan kata atau kalimat yang dapat memperhalus.

3. Studi Pustaka

Yaitu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku referensi, laporan-laporan, majalah-majalah, jurnal-jurnal dan media lainnya yang berkaitan dengan obyek


(65)

4. Dokumentasi

Dokumen menurut merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu36 Dokumen yang digunakan peneliti disini berupa foto, gambar, serta data-data mengenai manajemen risiko system pembayaran transaksi online pada toko online. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara akan semakin sah dan dapat dipercaya apabila didukung oleh dokumentasi ini.

D. Teknik Analisis Data

Analisis data kualitatif menurut Bognan & Biklen (1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain.37

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa langkah awal dari analisis data adalah mengumpulkan data yang ada, menyusun secara sistematis, kemudian mempresentasikan hasil penelitiannya kepada orang lain. McDrury (Collaborative Group Analysis of Data, 1999 ) tahapan analisis data kualitatif adalah sebagai berikut:38

36

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”. CV.Alfabeta: Bandung, h. 240 37

Moleong, Lexy J. “Metodologi Penelitian Kualitatif”, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung, h.248

38


(66)

a. Membaca/mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data,

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.

c. Menuliskan „model‟ yang ditemukan. d. Koding yang telah dilakukan.

Analisis data dimulai dengan melakukan wawancara mendalam dengan informan kunci, yaitu seseorang yang benar-benar memahami dan mengetahui situasi obyek penelitian. Setelah melakukan wawancara, analisis data dimulai dengan membuat transkrip hasil wawancara, dengan cara memutar kembali rekaman hasil wawancara, mendengarkan dengan seksama, kemudian menuliskan kata-kata yang didengar sesuai dengan apa yang ada direkaman tersebut.

Setelah peneliti menulis hasil wawancara tersebut kedalam transkrip, selanjutnya peneliti harus membaca secara cermat untuk kemudian dilakukan reduksi data. Peneliti membuat reduksi data dengan cara membuat abstraksi, yaitu mengambil dan mencatat informasi-informasi yang bermanfaat sesuai dengan konteks penelitian atau mengabaikan kata-kata yang tidak perlu sehingga didapatkan inti kalimatnya saja, tetapi bahasanya sesuai dengan bahasa informan.

Abstraksi yang sudah dibuat dalam bentuk satuan-satuan yang kemudian dikelompokkan dengan berdasarkan taksonomi dari domain penelitian. Analisis Domain adalah memperoleh gambaran yang umum dan menyeluruh dari penelitian atau situasi sosial. Peneliti memperoleh domain ini dengan cara


(67)

melakukan pertanyaan grand dan minitour.39 Sementara itu, domain sangat penting bagi peneliti, karena sebagai pijakan untuk penelitian selanjutnya. Mengenai analisis taksonomi yaitu dengan memilih domain kemudian dijabarkan menjadi lebih terinci, sehingga dapat diketahui struktur internalnya

39


(68)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

1. Sejarah Singkat MatahariMall.com

Mataharimall.com adalah salah satu anak perusahaan atau yang biasa dikenal dengan brother group dari sebuah perusahaan terkemuka di nusantara yaitu Lippo Grup.40 Mataharimall.com diluncurkan oleh the Lippo Group pada tanggal 25 Februari 2015. Untuk bisa memiliki pandangan mendalam yang lebih baik pada group ini, Lippo Group Indonesia didirikan oleh Mochtar Riady yang lebih dikenal sebagai tokoh keuangan terkemuka di Indonesia. Group ini merupakan konglomerat besar di Indonesia, bahkan mereka memiliki Lippo shop, dan planned community bernana lippo karawaci tbk, bahkan hypermart Indonesia mereka yang terkenal, dan Matahari dept store. Mereka bahkan membentuk group mereka di negara lain seperti Lippo Group Singapore pusat keuangan yang sesungguhnya.

Lippo berencana untuk menghabiskan uang selama dua sampai tiga tahun ke depan dengan harapan bahwa situs tersebut dapat membuat US $ 1 miliar dalam penjualan.41 Perusahaan mengklaim ini juga akan membuat MatahariMall

40

Dyah as seller support finance, analisis manajemen risiko sistem pembayaran mataharimall.com. Wawancara Pribadi, Jakarta Selatan, 17 Oktober 2016.

41Techinasia ”

Indonesian conglomerate lippo group bets big on e-commerce with US $ 500 M Launch of mataharimall” di akses dari https://www.techinasia.com/indonesia-lippo-group-mataharimall pada 22 oktober 2016 pukul 12.09 WIB


(69)

situs e-commerce terbesar di negara ini, dan itu akan di gadang-gadangkan untuk menjadi "Alibaba dari Indonesia." Lippo berharap MatahariMall akan memberikan pendapatan sebesar 25 miliar US $ setelah tahun ke 5 pada divisi perusahaan ritel konsumen (online dan offline). 20 persen diharapkan datang dari ritel online. Hingga saat ini, investasi terbesar menjadi perusahaan e-commerce di Indonesia pada catatan publik adalah Tokopedia dengan 100 US $ juta dari SoftBank dan Sequoia Capital. Setelah pengumuman tersebut, MatahariMall juga akan bersaing langsung dengan Rocket Internet e-commerce raksasa Lazada Indonesia.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, salah satu pencapaian terbesar mereka adalah Matahari department store Jakarta, mereka terkenal akan matahari department store catalog dan juga promo matahari department store mereka karena harge promo hypermart mereka yang gila. Namun mereka memiliki pesaing kuat yakni Carrefour hypermart. Carrefour Indonesia telah menjadi pemain kuat di lini hypermarket sejak era 90an dan telah menembus seluruh asia. Bagaimanapun juga, Matahari selalu memiliki promo hypermart minggu ini yang kuat, menjadikan hypermart Indonesia supermarket yang terbaik, tak diragukan lagi mereka selalu berada di puncak. Mereka juga terkenal akan baju matahari department store indonesianya, dan berada di tempat yang strategis di Katalog matahari department store menjadikan hypermart Indonesia katalog yang terbaik. Dan belum lagi bali matahari hotel Indonesia mereka yang ada di tempat yang indah.


(70)

Matahari online store telah menjadi salah satu e-commerce terbesar untuk belanja online Indonesia. Bersaing langsung dengan Rocket Internet‟s lazada Indonesia, belum lagi ada banyak e-commerce yang bermunculan. Apalagi belanja baju online dan belanja online fashion tak sekedar elektronik yang meningkat terutama promosi gila mereka seperti promo matahari dan voucher mataharimall mereka. Dengan pendanaan besar mereka, Lippo Group telah berinvestasi sebesar US$500 juta untuk mulai mengeluarkannya hingga dua sampai tiga tahun kedepan dengan tujuan memperoleh penjualan sebesar US$1 miliar, berharap menjadi Alibaba dari Indonesia. John Riady yakin bahwa perdagangan online berkesempatan sebesar US$100 miliar saat pemasok matahari department store mendukung ide mereka 100%.

2. Visi, Misi dan Strategi a) Visi

E-commerce terbesar nomor satu di indonesia dalam mencapai kesuksesan secara global

b) Misi

Memberikan pelayanan terbaik kepada para pembeli ataupun penjual, Membentuk Sumber daya insani yang profesional dan amanah, memfokuskan pengembangan usaha pada sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah), dan meningkatkan nilai tambah kepada Stakeholder


(71)

c) Strategi

MatahariMall.com menyediakan lebih dari ratusan ribu pilihan produk dengan harga terbaik dari segala kebutuhan, mulai dari fashion wanita, fashion pria, kesehatan & kecantikan, handphone & tablet, laptop, gadget, elektronik, lifestyle, hobi, keperluan rumah tangga, dan lainnya.

MatahariMall.com memberikan fasilitas pelayanan yang terbaik untuk mendukung Anda berbelanja online dengan aman dan terpercaya. Didukung oleh tim yang berpengalaman dalam bidang online, kami menyediakan berbagai kemudahan untuk bertransaksi. Seperti transfer antar bank, kartu kredit dengan cicilan 0%, COD (Cash On Delivery,) dan sistem O2O (Online-to-Offline).

MatahariMall.com didukung oleh perusahaan ritel multi-format terbesar di Indonesia, yaitu Grup Lippo, yang juga mengelola

MatahariDepartment Store dan Hypermart. MatahariMall.com

merupakan online retailer pertama di Indonesia yang mengadopsi sistem belanja "O2O" (Online-to-Offline dan Offline-to-Online), yang memungkinkan para customer untuk membayar, mengambil dan mengembalikan produk di ratusan cabang Matahari Department Store di seluruh Indonesia.


(1)

6. Dari permasalahan yang terjadi seperti itu adakah dampak yang terjadi pada MatahariMall.com selama risiko tersebut muncul?

Jawab :

Dampak yang terberat adalah seorang seller pernah memberikan ancaman dengan verbalnya akan membawa permasalahan ini ke media, karena jumlah uang dalam transaksi yang seller tersebut lakukan berjumlah besar dan mereka membutuhkan hak mereka untuk melanjutkan proses produksi yang mereka lakukan.

7. Apa saja strategi pengendalian yang MatahariMall.com lakukan dalam penyelesaian risiko yang kerap muncul tersebut?

Jawab:

Langkah awal yang dilakukan oleh pihak MatahariMall.com adalah mencari tahu penyebab permasalahan yang terjadi, setela h itu memberikan penjelasan kepada seller mengenai permasalahan yang ada dan memberikan solusi terbaik agar kedua belah pihak dapat diuntungkan. Hal ini sudah terdapat pada SOP pada bagian seller support finance yakni yang berhubungan langsung dengan seller dari hal pembayaran, komisi dan faktur pajak dll.


(2)

8. Apakah MatahariMall.com melakukan pengendalian risiko dengan mempertimbangkan analisis SWOT dalam penerapannya?

Jawab: secara tidak langsung yang MatahariMall.com lakukan mengacu pada analisis tersebut tetapi kami lebih berpedoman kepada SOP kami yang tujuannya sama dengan tujuan dari analisi SWOT. Karena kami awalnya mempertimbangkan peluang dan ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan pula.

9. Adakah langkah preventif yang dilakukan oleh MatahariMall.com dalam melakukan penyelesaian terhadap risiko yang ada?

jawab:

Ya ada, kami akan melakukan refund dana atau pengembalian barang apabila terjadi kecurangan (fraud) dan apabila barang tersebut tidak sesuai dengan yang di deskripsikan. Tentu tahapan dalam mekakukan langkah ini harus diawali dengan adanya konfirmasi yang valid pada pihak ketiga seperti dari seller maupun

customer atau pihak lainnya seperti bank atau jasa pengiriman.

10. Apakah langkah-langkah strategi yang diterapkan oleh MatahariMall.com terbukti sudah efektif dalam penerapannya? Jawab:


(3)

Walaupun banyak risiko yang diselesaikan hanya dengan menggunakan SOP yang ada, tetapi penerapannya secara general masih belum efektif. Karena Seller dan Customer yang terkait dengan MatahariMall,com sangat beragam dan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda pula, oleh karena itu kami terkadang harus melakukan langkah antisipasi diluar dari SOP untuk menyelesaikan risiko tersebut. Hal ini kami lakukan agar memberikan kenyamanan dan kepuasan terhadap semua pihak yang berkaitan dengan kami. Tujuan utama dari MatahariMall.com adalah memberikan pelayanan terbaik dan dengan adanya strategi alternative tersebut semua permasalahan dapat terselesaikan dengan baik.

11.Sebagai perusahaan star-up yang sukses dalam karirnya, apa saja saran yang dapat MatahariMall.com bagikan kepada calon

enterprenuer yang ingin berkarir di bidang E-commerce ?

Jawab :

Yang utama harus adanya pematangan dalam segala lini, baik dari SDM nya yang ahli di bidangnya masing-masing seperti pada bidang finance, sales, marketing ,operation, IT jika ingin menggunakan web dll. Jangan terlalu cepat melakukan launching kepada masyarakat sebelum komponen penting tersebut sudah dipenuhi karena dengan pematangan di lini tersebut akan mendeskripsikan tingkat profesionalitas perusahaan tersebut kepada


(4)

masyarakat. Lakukan diskusi dengan enterpreneur-enterprenuer yang lain serta libatkan orang sekitar demi mendapatkan inspirasi dan motivasi yang akan membuat usaha anda menjadi berhasil


(5)

(6)