KERANGKA PEMIKIRAN PENUTUP A.

35 c Paypal Saya sendiri memfavoritkan PayPal sebagai alat pembayaran, PayPal tidak hanya memberikan kemudahan tetapi juga memberikan rasa aman karena media transaksi online ini memiliki tingkat keamanan yang nyaris sempurna. Sayangnya cara pembayaran ini tidak begitu populer di Indonesia, namun begitu saya yakin calon pembeli akan terus berkembang dan PayPal akan menjadi salah satu pilihan pembayaran yang menjadi favorit. d Rekening Bersama atau Escrow Cara pembayaran yang satu ini kian populer semenjak menanjaknya pamor KasKus. Sebagian besar penjual dan pembeli di forum tersebut menggunakan jenis pembayaran ini. Rekening bersama melibatkan pihak ketiga dalam proses transaksinya, dana akan ditahan oleh pihak ketiga tersebut sampai barang benar-benar sampai ke tangan pembeli dengan utuh. Setelah barang diterima tanpa cacat, pembeli wajib melakukan konfirmasi ke rekening bersama agar dana dapat diteruskan ke penjual dengan tingkat fee yang telah disepakati bersama.

G. KERANGKA PEMIKIRAN

Pada umumnya e-commerce merujuk pada semua transaksi komersial yang menyangkut organisasi atau individu yang didasarkan kepada pemrosesan data 36 yang didigitalisasikan termasuk teks, suara dan gambar. 26 Perdagangan Elektronik E-Commerce merupakan konsep dari pemasaran global yang di gambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada dunia online atau pertukaran informasi melalui jaringan informasi internet. Menurut David Baum “e-commerce merupakan satu set teknologi dinamis, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen serta komunitas tertantu melalui transaksi elektronik berupa perdagangan jasa maupun informasi yang dilakukan secara elektronik 27 Pada akhirnya, prinsip-prinsip yang harus dipegang teguh dalam mencermati perkembangan teknologi semacam e-commerce, antara lain: 28 1. E-Commerce tidak dapat dilepaskan dari kerangka besar globalisasi dunia, yang bertujuan untuk melakukan efisiensi pasar; dengan dibukanya batasan-batasan wilayah, maka aliran informasi, uang, dan sumber daya lainnya akan terjadi secara bebas sehingga hanya perusahaan-perusahaan yang dapat menciptakan produk atau jasa yang termurah, terbaik, dan tercepatlah yang akan memiliki keunggulan kompetitif di pasar. 2. E-Commerce akan secara efektif menjadi pemicu terjadinya efisiensi yang diinginkan di atas jika konvergensi industri komputer, telekomunikasi, dan 26 Azhar Muttaqin, “Transaksi E-Commerce dalam Tinjauan Hukum Islam” : usul penelitian pengembangan iptek Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2009, h.8 27 Onno W, Purbo dan Aang Arif Wahyudi, Mengenai E-commerce Jakarta: Elex Media Kompotindo, 2000, h.13 , 28 De‟bhora‟s blog “kerangka e-commerce global” diakses pada https:odebhora.wordpress.com20120629kerangka-e-commerce-global pada tanggal 17 April 2016 pada pukul 13 : 56 WIB 37 informasi content di masing-masing negara telah mencapai tahap optimum dimana produk-produk infrastruktur semacam pulsa telepon dan listrik telah menjadi public goods. 3. E-Commerce hanyalah merupakan komponen sebuah sistem yang dinamakan sebagai komunitas digital digital community, yang merupakan generasi masyarakat baru di abad ke 21 net generation dimana teknologi informasi telah menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia pada umumnya. Dengan adanya internet, e-commerce menjadi suatu hal yang penting karena dimungkinkan membangun suatu infrastruktur dan model ekonomi baru yang mengaburkan batas-batas negara, institusional, birokrasi dan sistem untuk siapa saja. Untuk tercapainya prinsip-prinsip tersebut dibutuhkan beberapa strategi agar kegiatan didalam e-commerce berjalan dengan lancar. Salah satu upaya strategi tersebut adalah dengan melakukan manajemen resiko didalam setiap kegiatan e-commerce. Baik sebagai penjual atau pembeli akan terlibat didalam sistem pembayaran yang terdapat didalam e-commerce. Merupakan hal yang tidak baru bilamana terjadi kecurangan, cidera janji atau wanprestasi di dalam sistem pembayaran e-commerce, ya ini merupakan kejahatan dunia digital cyber crime. Dengan kata lain hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah penerapan manajemen resiko di dalam sistem pembayaran transaksi online agar resiko yang tidak diharapkan berupa kecurangan, cidera janji dan cyber crime tidak terulang kembali, dan e-commerce dapat digunakan dengan lebih bijaksana. 38 Kesimpulan dan Saran Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran Hasil Pengujian dan Pembahasan Latar Belakang  Kemajuan Teknologi didalam jual beli Muamalat  Meningkatkan pemahaman mengenai risiko yang akan terjadi bila melakukan transaksi pada e-commerce  Melakukan pencegahan agar para pengguna e-commerce terhindar dari cyber risk Variabel Independen Variabel Dependen Sistem pembayaran Transaksi Online Manajemen Risiko Metode Analisis 1. survei 2. reduksi data 3. Penyajian data Display 39

H. REVIEW STUDI TERDAHULU