Skala Resiliensi METODE PENGUMPULAN DATA

kemampuan peneliti dan atas pertimbangan di atas maka peneliti memutuskan untuk menggunakan 150 siswa SMA sebagai sampel penelitian.

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang dijadikan alat ukur dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala. Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan Azwar, 2004. Azwar 2004 mengemukakan kebaikan-kebaikan skala dan alasan-alasan penggunaanya, yaitu: 1. Pernyataan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan subjek sendiri yang tidak disadari 2. Skala digunakan untuk mengungkap suatu atribut tunggal 3. Subjek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap dari pertanyaan skala.

1. Skala Resiliensi

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Resiliensi Reivich Shatte 2002, yang menjelaskan bahwa resiliensi dapat diukur melalui ketujuh aspeknya yang secara konkret dapat dilihat dalam diri individu, yang bertujuan untuk mengukur resiliensi seseorang. Skala resiliensi ini diukur melalui skala resiliensi yang diadopsi berdasarkan tujuh aspek resiliensi yang dibuat oleh Reivich Shatte 2002 yang dimuat dalam bukunya “The Resilience Factor” Universitas Sumatera Utara yaitu: Emotion Regulation, Impulse Control, Optimisme, Causal Analysis, Empati, Self-efficacy, Reach Out. Berikut dalam tabel 1 akan dirangkum blue print skala resiliensi sebelum di uji coba. Tabel 1 Blue Print Skala Resiliensi Sebelum Diuji Coba No Aspek Aitem Total Bobot Positif Negatif 1. Emotion Regulation 4 4 8 14,3 2. Impulse Control 4 4 8 14,3 3. Optimisme 4 4 8 14,3 4. Causal Analysis 4 4 8 14,3 5. Empati 4 4 8 14,3 6. Self-efficacy 4 4 8 14,3 7. Reach Out 4 4 8 14,3 Total 56 100 Skala tersebut menggunakan model skala Likert, dengan menyediakan lima alternatif respon, yaitu: 1 = Sangat Tidak Menggambarkan Diri Saya 2 = Kadang-kadang Menggambarkan Diri Saya 3 = Cukup Menggambarkan Diri Saya 4 = Mendekati Gambaran Diri Saya 5 = Paling Menggambarkan Diri Saya Skala disajikan dalam bentuk pernyataan yang favorable mendukung dan unfavorable tidak mendukung terhadap objek sikap Azwar, 2001. Pemberian skor aitem favorable bergerak dari 5 sampai 1 untuk 5 Paling Menggambarkan Diri Saya, 4 Mendekati Gambaran Diri Saya, 3 Cukup Menggambarkan Diri Universitas Sumatera Utara Saya, 2 Kadang-kadang Menggambarkan Diri Saya, 1 Sangat Tidak Menggambarkan Diri Saya. Pemberian skor unfavorable bergerak dari 1 sampai 5 untuk 1 Sangat Tidak Menggambarkan Diri Saya, 2 Kadang-kadang Menggambarkan Diri Saya, 3 Cukup Menggambarkan Diri Saya, 4 Mendekati Gambaran Diri Saya, 5 Paling Menggambarkan Diri Saya. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang dalam skala resiliensi yang diberikan, artinya semakin tinggi resiliensi yang dimiliki seseorang, yang menunjukkan semakin tinggi kemampuan seseorang untuk dapat mengatasi dan melewati dengan baik situasi yang sulit. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh seseorang dalam skala resiliensi yang diberikan, artinya semakin tidak resilient seseorang terhadap situasi sulit, yang menunjukkan semakin rendah kemampuan seseorang untuk dapat mengatasi dan melewati situasi yang sulit dengan baik.

E. VALIDITAS, ANALISIS FAKTOR, DAN RELIABILITAS ALAT