Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir

meliputi pemberian bantuan dan pengadaan sarana dan prasarana Hasanuddin, 2000.

i. Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir

berdasarkan jenis kelamin Berdasarkan jenis kelamin, gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 19 Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin N Min Max Mean Resiliensi Rendah Sedang Tinggi Laki-laki 36 92 163 125 5 23 8 Perempuan 114 103 156 125.5 23 68 23 Jumlah 150 92 163 125.38 28 81 31 Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa nilai mean tertinggi resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan jenis kelamin terdapat pada siswa perempuan yaitu sebesar 125,5. Tabel 19 juga menunjukkan bahwa subjek penelitian berjenis kelamin laki-laki yang memiliki resiliensi tinggi berjumlah 8 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 23 orang, dan yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 5 orang. Sedangkan subjek berjenis kelamin perempuan yang memiliki resiliensi tinggi berjumlah 23 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 68 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 23 orang. Universitas Sumatera Utara ii. Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan suku Berdasarkan suku subjek penelitian, gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 20 Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan suku SUKU N Min Max Mean Resiliensi Rendah Sedang Tinggi Jawa 37 92 156 127.24 7 23 7 Batak 54 103 163 124.89 9 34 11 Melayu 34 96 154 123.71 2 26 6 Lain-lain 25 109 147 125.96 3 15 7 Total 150 92 163 125.38 21 98 31 Dari tabel 20 dapat dilihat bahwa nilai mean tertinggi resiliensi siswa SMA di masyarakat nelayan berdasarkan suku terdapat pada siswa yang bersuku Jawa yaitu sebesar 127.24. Tabel 20 juga menunjukkan bahwa subjek penelitian yang bersuku Jawa dan memiliki resiliensi tinggi berjumlah 7 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 23 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 7 orang. Lalu subjek penelitian yang bersuku Batak dan memiliki resiliensi tinggi berjumlah 11 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 34 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 9 orang. Lalu subjek penelitian yang bersuku Melayu dan memiliki resiliensi tinggi di berjumlah 6 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 26 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 2 orang. Lalu subjek penelitian yang bersuku lainnya Minang, Aceh, Mandailing, Karo, Nias, dan Sunda dan memiliki resiliensi tinggi berjumlah 7 orang, kemudian yang memiliki resiliensi Universitas Sumatera Utara sedang berjumlah 15 orang dan yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 3 orang. iii. Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan penerima bantuan pendidikan beasiswa Berdasarkan penerima bantuan pendidikan beasiswa subjek penelitian, gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 21 Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan penerima beasiswa PENERIMA BEASISWA N Min Max Mean Resiliensi Rendah Sedang Tinggi Dapat beasiswa 21 109 163 129.33 3 13 5 Tidak dapat beasiswa 129 92 152 124.74 16 87 26 Jumlah 150 92 163 125.38 19 100 31 Dari tabel 21 dapat dilihat bahwa nilai mean tertinggi resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan bantuan pendidikan terdapat pada siswa yang mendapatkan beasiswa yaitu sebesar 129.33. Tabel 21 juga menunjukkan bahwa subjek penelitian yang mendapatkan beasiswa dan memiliki resiliensi tinggi berjumlah 5 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 13 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 3 orang. Lalu subjek penelitian yang tidak mendapatkan beasiswa dan memiliki resiliensi tinggi berjumlah 26 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 87 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 16 orang. Universitas Sumatera Utara iv. Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan pekerjaan orangtua Berdasarkan pekerjaan orangtua subjek penelitian, gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 22 Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan pekerjaan orangtua PEKERJAAN ORANGTUA N Min Max Mean Resiliensi Rendah Sedang Tinggi Nelayan 75 92 154 124.25 9 49 17 Wiraswasta 47 107 156 126.21 6 31 10 Buruh 10 110 136 128.30 1 8 1 Pedagang ikan 8 112 163 134 1 6 1 Lain-lain 10 98 142 120.10 4 1 5 Jumlah 150 92 163 125.38 21 95 34 Dari tabel 22 dapat dilihat bahwa nilai mean tertinggi resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir berdasarkan pekerjaan orangtuanya terdapat pada siswa yang pekerjaan orangtuanya Pedagang ikan yaitu sebesar 134. Tabel 22 juga menunjukkan bahwa subjek penelitian yang pekerjaan orangtuanya Nelayan dan memiliki resiliensi tinggi berjumlah 17 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 49 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 9 orang. Lalu subjek penelitian yang pekerjaan orangtuanya Wiraswasta dan memiliki resiliensi tinggi berjumlah 10 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 31 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 6 orang. Lalu subjek penelitian yang pekerjaan orangtuanya Buruh dan Universitas Sumatera Utara memiliki resiliensi tinggi berjumlah 1 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 8 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 1 orang. Lalu subjek penelitian yang pekerjaan orangtuanya Pedagang ikan dan memiliki resiliensi tinggi berjumlah 1 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 6 orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 1 orang. Kemudian subjek penelitian yang pekerjaan orangtuanya lainnya Supir, Petani, Guru, Tukang becak dan memiliki resiliensi tinggi berjumlah 5 orang, kemudian yang memiliki resiliensi sedang berjumlah 1orang, yang memiliki resiliensi rendah berjumlah 4 orang.

v. Gambaran resiliensi siswa SMA yang beresiko putus sekolah di masyarakat pesisir