5.3 Faktor Pemungkin Enabling Factors
Faktor pemungkin meliputi jarak dari rumah responden ke posyandu, dan kelengkapan peralatan yang ada di posyandu.
5.3.1 Hubungan Jarak Dari Rumah Ibu Ke Posyandu dengan Partisipasi Ibu ke Posyandu
Tempat penyelenggaraan kegiatan posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut dapat disalah satu rumah warga,
halaman rumah, balai desakelurahan, balai RTRWdusun, salah satu kios di pasar, salah satu ruangan perkantoran, tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat yang dapat
disebut dengan nama “Wisma Posyandu” atau sebutan lainnya Depkes RI, 2006. Posyandu sebaiknya diselenggarakan ditengah pemukiman masyarakat khususnya berada
di dekat rumah ibu – ibu yang mempunyai bayi dan balita sehingga lebih mudah dijangkau oleh para ibu – ibu yang mempunyai bayi dan balita.
Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.23. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak ibu – ibu balita yang mengatakan bahwa jarak yang harus ditempuh ibu
dari rumah ke posyandu jauh yaitu sekitar 2 Km dan waktu tempuh 30 menit dengan berjalan kaki, sehingga banyak ibu balita yang sudah tidak membawa anaknya ke posyandu setelah anak
selesai mendapatkan imunisasi lengkap. Karena di Desa Penanggalan hanya memiliki 2 dua posyandu dengan 6 enam dusun yang letaknya berjauhan antar dusun.
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa probabilitas p = 0,031 yang berarti p 0,05 artinya Ho ditolak, Kesimpulannya adalah, ada hubungan yang
Universitas Sumatera Utara
signifikan antara jarak rumah ke posyandu dengan tingkat partisipasi ibu menimbangkan anaknya ke posyandu.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan Kartika 2008, di Desa Simantin Pane Dame Kecamatan Panei Kabupaten Simalungun, yang mengatakan keterjangkauan ibu ke
posyandu berpengaruh terhadap perilaku ibu untuk menimbangkan anaknya ke posyandu.
5.3.2 Hubungan Kelengkapan Peralatan Posyandu dengan Partisipasi Ibu ke Posyandu
Peralatan posyandu merupakan semua alat yang digunakan dalam pelaksanaan posyandu baik peralatan yang digunakan untuk mengukur status gizi maupun perlatan yang digunakan
sebagai penunjuang lancarnya pelaksanaan posyandu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelengkapan peralatan posyandu di Desa
Penanggalan Kecematan Penangalan Kota Subulussalam masih tidak lengkap. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat pengambilan data peralatan posyandu yang ada di
posyandu di Desa Penanggalan tidak tersedia sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan posyandu. Peralatan yang ada di posyandu dapat dilihat pada tabel. 4.12. Masih banyak ibu –ibu
yang mempunyai anak balita khususnya yang mempunyai anak berusia 36 bulan keatas mengatakan malas membawa anaknya ke posyandu karena di posyandu tidak tersedia timbangan
injak untuk anaknya karena anaknya tidak mau ditimbang dengan menggunakan timbangan dacin karena anak balita takut, terbukti saat ditimbang anak menangis.
Peralatan posyandu merupakan suatu perlengkapan yang harus tersedia pada saat pelaksanaan posyandu, seperti tersedianya Timbangan bayi dan balita, timbangan dewasa, tinggi
badan dan panjang bayi, KMS bayibalita, meja dan kursi dan peralatan penunjang yang dapat meningkatkan minat masyarakat berkunjung ke posyandu.
Universitas Sumatera Utara
Pada penelitian Rinaldy 2004, mengatakan faktor kelengkapan sarana posyandu tidak berpengaruh terhadap keikutsertaan ibu balita pada kegiatan posyandu di kabupaten Kepulauan
Riau. Sementara penelitian Sambas 2002, yang mengatakan variabel kelengkapan peralatan posyandu khususnya kepemilikan KMS merupakan variabel yang paling dominan yang
berhubungan dengan kunjungan ibu-ibu anak balita ke posyandu di Kelurahan Bojongherang Kabupaten Cianjur.
5.4 Faktor Penguat Reinforcing Factors