Sumber : Notoadmodjo 2003
Menurut Grenly 1980, yang dikutip dari Kresno 2005, menurut model ini keputusan untuk menggunakan pelayanan kesehatan di pengaruhi oleh :
1. Komponen Predisposisi pendorong seseorang untuk menggunakan pelayanan kesehatan.
Komponen ini disebut predisposing karena faktor-faktor pada komponen ini, menggambarkan karakteristik perorangan yang sudah ada sebelum seseorang itu memanfaatkan pelayanan
kesehatan. Komponen ini menjadi dasar atau motivasi bagi seseorang untuk berperilaku dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan.
2. Komponen Enabling atau kemampuan seseorang untuk menggunakan pelayanan kesehatan.
Faktor biaya dan jarak pelayanan kesehatan dengan rumah terhadap perilaku penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan.
3. Komponen Need atau kebutuhan seseorang akan pelayanan kesehatan.
2.2.1. Perilaku Kesehatan
Perilaku
Proses Perubahan
Predisposing factors, pengetahuan, sikap,
kepercayaan, tradisi, nilai,dsb.
Enabling factors, ketersediaan
sumber- sumberfasilitas.
Reinforcing factors, sikap
dan perilaku petugas.
Komunikasi Penyuluhan
Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan Sosial
Training
Pendidikan Kesehatan Promosi Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Perilaku manusia merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan, jadi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu kegiatan atau aktivitas dari pada manusia itu
sendiri seperti berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian dan lain sebagainya. Bahkan kegiatan internal seperti berpikir, berpersepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. Menurut
Skinner 1938, mengemukakan bahwa perilaku manusia adalah merupakan hasil hubungan antara rangsangan stimulus dan tanggapan respon.
Perilaku kesehatan pada dasarnya adalah suatu respons seseorang organisme terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta
lingkungan. Respon atau reaksi manusia dibedakan menjadi dua kelompok yaitu yang bersifat pasif dan bersifat aktif. Bersifat pasif pengetahuan, persepsi dan sikap, bersifat aktif tindakan
yang nyata atau practice. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan adalah respon seseorang terhadap pelayanan
kesehatan baik pelayanan kesehatan yang modern maupun pelayanan kesehatan yang tradisional. Perilaku ini menyakut respon terhadap fasilitas pelayanan, cara pelayanan, petugas kesehatan,
dan obat-obatannya, yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan pengguna fasilitas, petugas, dan obat-obatan.
Perilaku seseorang di pengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dan dari luar individu itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain ; susunan saraf pusat, persepsi,
motivasi, emosi, proses belajar, lingkungan dan sebagainya Notoadmadjo, 2003.
2.2.2. Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau obyek. Sikap merupakan suatu tindakan atau aktivitas dan sikap merupakan
kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek atau lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan
Universitas Sumatera Utara
terhadap obyek. Sikap tidak dapat dilihat secara langsung tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian
reaksi terhadap stimulus tertentu. Allport 1954, yang di kutip Notoatmodjo 2003, menjelaskan bahwa untuk membentuk
sikap seseorang ada 3 komponen pokok yang membentuk, yaitu : a
Kepercayaan keyakinan, ide, dan konsep terhadap suatu objek. b
Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. c
Kecenderungan untuk bertindak trend to behave. Dalam pembentukan sikap yang utuh pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosional
memegang peranan penting dalam pembentukan sikap seseorang. Pembentukan sikap seseorang mempunyai tingkatan, yaitu :
1. Menerima Receiving
Menerima, diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan oleh seseorang subjek.
2. Merespons Responding
Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.
2.2.3. Pendidikan