Pelayanan gizi di posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan, deteksi dini
gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah dengan pemberian tablet besi serta
kapsul yodium untuk yang bertempat tinggal di daerah gondok endemik. Apabila setelah 2 kali penimbangan tidak ada kenaikan berat badan , segera dirujuk ke puskesmas Depkes RI,2006..
2.4.2.5. Pencegahan dan Penanggulangan Diare
Pencegahan diare di posyandu dilakukan antara lain dengan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS. Penanggulangan diare di posyandu dilakukan antara lain penyuluhan,
pemberian larutan gula garam yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian oralit yang disediakan Depkes RI,2006.
2.4.3. Penyelenggaraan Posyandu 2.4.3.1. Waktu Penyelenggaraan
Penyelenggaraan posyandu pada hakekatnya dilaksanakan dalam 1 satu bulan kegiatan, baik pada hari buka posyandu maupun diluar hari buka posyandu. Hari buka posyandu sekurang
– kurangnya satu hari dalam sebulan. Hari dan waktu yang dipilih, sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila diperlukan, hari buka posyandu dapat lebih dari satu kali dalam satu bulan
Depkes RI,2006.
2.4.3.2. Tempat Penyelenggaraan
Tempat penyelenggaraan kegiatan posyandu sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat. Tempat penyelenggaraan tersebut dapat disalah satu rumah warga,
halaman rumah, balai desakelurahan, balai RTRWdusun, salah satu kios di pasar, salah satu
Universitas Sumatera Utara
ruangan perkantoran, tempat khusus yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat yang dapat disebut dengan nama “Wisma Posyandu” atau sebutan lainnya Depkes RI,2006.
2.4.3.3. Penyelenggaraan Kegiatan
Kegiatan rutin posyandu diselenggarakan dan dimotori oleh kader posyandu dengan bimbingan teknis dari puskesmas dan sektor terkait. Jumlah minimal kader untuk setiap
posyandu adalah 5 lima orang. Jumlah ini sesuai dengan kegiatan utama yang dilaksanakan oleh posyandu, yakni yang mengacu pada sistem 5 meja. Untuk melaksanakan fungsinya dengan
baik, sesuai dengan pedoman yang berlaku, maka jumlah kader disetiap posyandu minimal 5 orang kader. Jumlah ini sesuai dengan kegiatan yang dilaksanakan yang dikenal dengan sistem 5
meja dari Depkes RI, 2000, yaitu : 1.
Meja 1 : - Pendaftaran
- Pencatatan bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur.
2. Meja 2 : Penimbangan bayi, balita dan ibu hamil.
3. Meja 3 : Pencatatan hasil penimbangan ke KMS balita dan ibu hamil.
4. Meja 4 : Penyuluhan seperti :
a. Pada ibu yang mempunyai bayi dan balita berdasarkan hasil penimbangan berat badan
bayi balitanya naikturun, diikuti dengan Pemberian Makanan Tambahan PMT, oralit dan vitamin A dosis tinggi.
b. Terhadap ibu hamil yang berresiko tinggi diikuti dengan pemberian tablet besi.
c. Terhadap Pasangan Usia Subur PUS agar menjadi peserta KB.
5. Meja 5
: Pelayanan kesehatan dasar berupa pemberian imunisasi, pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pelayanan KB.
Universitas Sumatera Utara
Posyandu menangani semua anggota masyarakat terutama ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan anak balita serta Pasangan Usia Subur PUS. Posyandu sebaiknya berada pada tempat yang
mudah didatangi oldeh masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Dengan demikian kegiatan posyandu dapat dilaksanakan di pos pelayanan yang telah ada, rumah penduduk, balai
desa, tempat pertemuan RKRT atau tempat khusus yang dibangun oleh masyarakat. Adapun kegiatan posyandu dilakukan oleh kader yang terlatih kegiatan 5 lima meja
merupakan kegiatan pelayanan pada hari buka posyandu yang dilakukan sekurang – kurangnya satu hari dalam sebulan. Meja 1 sampai 4 dilaksanakan oleh para kader, sedangkan meja 5
dilaksanakan oleh petugas kesehatan dianataranya ; dokter, bidan, perawat, juru imunisasi, dan sebagainya. Effendy Nasrul, 1998
2.4.4. Manfaat Posyandu