kesehatan dan juga memberikan himbauan kepada ibu-ibu yang hadir untuk hadir bulan berikutnya, karena petugas kesehatan khususnya bidan desa merupakan panutan dalam kesehatan
dan lebih dipercayai dan dihargai oleh para ibu balita sehingga apapun yang dianjurkan ibu balita lebih patuh melaksanakannya.
Hasil penelitian pada tabel 4.25 menunjukkan bahwa dukungan dari petugas kesehatan sudah baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa
probabilitas p = 0,000 yang berarti p 0,05 artinya Ho ditolak berarti ada hubungan yang signifikan antara dukungan dari petugas kesehatan dengan tingkat partisipasi ibu menimbangkan
anaknya ke posyandu.
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Sambas 2002, di Kelurahan Bojongherang Kabupaten Cianjur yang menyatakan dukungan dari petugas kesehatan berhubungan dengan
Kunjungan Ibu – Ibu Anak Balita ke Posyandu.
5.4.2 Hubungan Dukungan Kader Posyandu dengan Partisipasi Ibu ke Posyandu
Kader posyandu merupakan pihak yang paling banyak berperan dalam pelaksanaan posyandu, kader posyandu bertugas pada meja 1 sampai meja 4 pada hari pelaksanaan posyandu,
sementara di luar hari buka posyandu kader posyandu bertanggungjawab melakukan pemutahiran data sasaran posyandu, melakukan tindak lanjut pada sasaran yang tidak datang ke
posyandu, melakukan penyuluhan lanjutan kepada sasaran yang membutuhkan dan memberikan pemberitahuan dan bimbingan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke posyandu pada saat
hari buka Depkes RI, 2006. Dukungan dari kader posyandu berupa keaktifan kader pada hari pelaksanaan posyandu,
pada hari sebelum dan sesudah posyandu. Pada hari sebelum pelaksanaan posyandu kader aktif dalam pemberitahuan pelaksanaan posyandu kepada semua masyarakat yang menjadi sasaran,
Universitas Sumatera Utara
pada hari pelaksanaan posyandu kader posyandu aktif pada pelaksanaan posyandu setiap bulannya dan pada hari sesudah posyandu para kader hendaknya melakukan kunjungan rumah
kepada para ibu bayibalita sasaran yang tidak datang ke posyandu serta melakukan penyuluhan secara individu. Selain aktif melaksanakan tugasnya kader posyandu diharapkan semakin
terampil melakukan pelayanan kepada ibu balita, karena dapat meningkatkan respon para ibu-ibu balita untuk datang ke posyandu. Kader posyandu sebaiknya bersikap ramah dan baik dalam
melaksanakan tugasnya pada saat hari pelaksanaan posyandu sehingga masyarakat merasa nyaman dan senang datang ke posyandu.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan kader posyandu terhadap pelaksanaan posyandu sudah baik dilihat dari kehadiran kader pada hari pelaksanaan posyandu.
Pada hari pelaksanaan posyandu kader posyandu sudah melaksanakan tugasnya di meja 1 samapai meja 4 dan pelaksanaan posyandu sudah berjalan dengan baik, tetapi kader posyandu
belum mampu melaksanakan penyuluhan secara menyeluruh kepada semua sasaran posyandu yang hadir.
Hasil penelitian pada tabel 4.26 menunjukkan bahwa dukungan kader posyandu sudah baik. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-Square menunjukkan bahwa probabilitas
p = 0,042 yang berarti p 0,05 artinya Ho ditolak, kesimpulannya adalah ada hubungan yang signifikan antara dukungan dari kader posyandu dengan tingkat partisipasi ibu menimbangkan
anaknya ke posyandu. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian dari Sambas 2002, di Kelurahan Bojongherang
Kabupaten Cianjur yang mengatakan dukungan dari kader posyandu berhubungan dengan Kunjungan Ibu – Ibu Anak Balita ke Posyandu.
5.4.3 Hubungan Dukungan Kepala Desa dengan Partisipasi Ibu ke Posyandu