Pemilihan Bahan Baku Jus Jeruk Penyimpanan Bahan Jus Jeruk

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. Observasi Enam Prinsip Hygiene Sanitasi Minuman

5.1.1 Pemilihan Bahan Baku Jus Jeruk

Berdasarkan hasil penelitian dari observasi pada prinsip pemilihan bahan minuman oleh 12 penjual jus yang ada disekitar komplek USU, maka semua atau 100 penjual jus belum memenuhi syarat kesehatan berdasarkan Kepmenkes RI No.942 SKVII2003 Tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, seperti buah diperoleh dari tempat penjualan yang tidak diawasi pemerintah. Penjual jus membeli bahan baku di pasar tradisional dimana pasar ini tidak mendapat pengawasan dari pemerintah setempat Dinas Perdagangan dan Industri, Dinas Kesehatan dan Dinas Kebersihan. Sementara pada pemilihan buah dalam keadaan baik segar, air yang digunakanan sudah memenuhi standar kesehatan secara fisik tidak berasa, berwarna, berbau yang berasal dari air isi ulang serta kondisi bahan pendukung seperti gula dalam keadaan baik kering dan berwarna putih sudah memenuhi syarat kesehatan.

5.1.2 Penyimpanan Bahan Jus Jeruk

Pada hasil observasi berdasarkan prinsip penyimpanan bahan minuman, 9 penjual jus 75 belum memenuhi syarat kesehatan karena penjual jus tersebut tidak mencuci buah sebelum disimpan ke rak buah, tidak memiliki wadah khusus seperti pendingin kulkas untuk menyimpan buah agar tetap dalam keadaan segar, serta wadah untuk penyimpanan air tidak memiliki tutup sehingga memungkinkan tercemar oleh bakteri. Sejalan dengan penelitian Misbah, 2008 dimana semua penjual 100 penjual tidak memiliki wadah penyimpanan tertutup sehingga dapat terjadi pencemaran. Hal tersebut tidak sesuai dengan Kepmenkes RI No.942MenkesSKVII2003 dimana tempat penyimpanan bahan minuman harus terlindung dari Universitas Sumatera Utara debu dan pencemar. Kriteria yang sudah memenuhi standar adalah pada tempat penyimpanan buah tidak terlihat serangga tikus dan tidak berpotensi menjadi sarang serangga tikus karena disimpan di dalam rak kaca yang transparan, dalam keadaan bersih dan buah disusun dengan rapi. Gula yang dibeli dari toko yang sudah memiliki ijin dagang secara kiloan disimpan dalam wadah yang kering dan tertutup seperti stoples.

5.1.3 Pengolahan Jus Jeruk

Dokumen yang terkait

Hygiene Sanitasi Pengolahan Makanan Dan Pemeriksaan Escherichia Coli (E.Coli) Pada Pecel Yang Dijual Di Pasar Petisah Tahun 2015

4 58 78

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Sop Buah Yang Dijual Di Pasar Kabanjahe Kabupaten Karo Tahun 2011

10 96 104

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Kolak Durian Yang Dijajakan Di Jalan Dr. Mansyur Kelurahan Padang Bulan Kota Medan Tahun 2010

5 57 94

Hygiene Sanitasi Dan Pemeriksaan Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Es Krim Yang Dijajakan Di Kecamatan Medan Petisah Kota Medan Tahun 2009

7 54 74

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 17

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 2

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 5

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 31

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 2

Hygiene Sanitasi Penjual dan Keberadaan Escherichia Coli Pada Tahu Goreng Yang Dijual di Kelurahan Kampung Baru Kecamatan Medan Maimun Tahun 2016

0 0 28