8. Apabila kesepakatan antara PSK dengan pelanggan, dimana pelanggan tidak
mau memakai kondom tidak disetujui oleh PSK dan ada PSK yang tidak mau melayani pelanggan tersebut, maka pelanggan dapat mencari PSK lainnya di
Warung Bebek. Hal diatas seperti yang dikatakan oleh Rosida:
“Pelanggan yang datang bebas milih siapa yang dia sukai di barak kami. Kalo saya biasanya, pelanggan kalo
dia mau sama saya, saya akan kasih tahu bahayanya HIVAIDS dan bujuk dia biar mau pake kondom, tapi kalo
dia ngak mau, saya suruh cari yang lain saja, walaupun harga pake dan ngak pake kondom sama”.
Sementara Kasminah mengatakan lain:
”Kalo pelanggan yang datang suka sama saya terus ngajak berhubungan intim, saya akan kasih tahu dia
bahaya HIVAIDS dan kasih dia kondom. Tapi kalo dia ngak mau, ya saya mau melakukan hubungan intim ngak
pake kondom saya dia. Diakan punya uang, karena harga pake dan ngak pake kondom sama.. Karena pelanggan
yang datang ke saya maunya ngak pake kondom. Alasannya kalo pake kondom ngak terasa enaknya dan
kayak ada yang nempel gitur”
Dari proses penawaran diatas dan pengakuan informan, dapat diketahui bahwa kesepakatan tidak dipaksa dan kesepakatan dilakukan oleh PSK dan pelanggan
saja. Apabila pelanggan tidak mau memakai kondom, sementara PSK mau memakai kondom maka, kesepakatan tidak terjadi. Apabila kesepakatan tidak terjadi,
pelanggan boleh mencari PSK lain di setiap barak Warung Bebek.
4.2 Faktor yang Mempengaruhi Posisi Tawar
Posisi tawar adalah keberadaan PSK dalam menawarkan kondom kepada pelanggan. Fenomena ini sangatlah menarik untuk dikaji. Biasanya keberadaan PSK
dipandang sebelah mata oleh orang lain. Adanya stigma yang buruk akan PSK
pembawa penyakit dan perusak rumah tangga orang, maka posisi tawar PSK sulit untuk diakui oleh masyarakat. Seperti di Warung Bebek, pelanggan yang datang tidak
semuanya mau menggunakan kondom, apabila akan berhubungan intim dengan PSK. PSK Warung Bebek telah mendapat perhatian dan kepedulian dari pihak pemerintah
dan pihak non pemerintah akan pencegahan bahaya HIVAIDS. Faktor yang mempengaruhi posisi tawar dalam pemakaian kondom terhadap pelanggan
dipengaruhi oleh faktor kekuasaan. Faktor kekuasaan mempengaruhi seseorang dalam segala hal. Di Warung Bebek, walaupun PSK mengetahui akan bahaya HIVAIDS
dan menyarankan untuk memakai kondom kepada pelanggan, itu tidak berpengaruh. Hal ini seperti proses jual-beli, apabila banyak permintaan pelanggan yang tidak
ingin memaki kondom dalam melakukan hubungan intim, maka penawaran PSK semakin rendah dalam menawarkan kondom. Apabila semakin banyak pelanggan
yang tidak mau memakai kondom dalam berhubugan intim, menyebabkan semakin banyak PSK yang mau berhubugan intim tidak memakai kondom. PSK mengikuti
pelanggan karena, kesepakatan tidak akan terjadi apabila hanya satu pihak saja. Faktor kekuasaan, dimana pelanggan yang membayar PSK, pelanggan dapat mencari
PSK lainnya. PSK memiliki posisi yang sulit dalam menawarkan kondom. Menurut McClelland dalam Koentjoro 2004:50, menyatakan bahwa dari
sudut pandang psikologis, tujuan motif berkuasa adalah untuk merasakan berkuasa. Mempengaruhi orang lain merupakan satu cara diantara banyak cara untuk merasa
berkuasa. Orang dengan power yang tinggi selalu berpikir untuk mempengaruhi dan responsif terhadap status dan posisi oran lain. Satu sisi faktor ekonomi bagi PSK
Warung Bebek, dikarenakan tidak memilik pekerjaan sampingan dalam memenuhi kebutuhan hidup. PSK dikarenakan memerlukan uang dalam memenuhi kebutuhan