Strategi yang digunakan PSK dalam Tawar-Menawar

kebanggaan sendiri kalo dipasangkan kondomnya ke mereka”. 3. Strategi yang dilakukan yaitu, PSK memberi kondom gratis kepada klien. Biasanya PSK menjual kondom fiesta dengan harga Rp. 5.000, kecuali jenis kondom artika. Hal ini dilakukan agar si klien mau memakai kondom dalam pencegahan bahaya HIVAIDS. Hal ini seperti yang dikatakan Dwi: “Karena saya takut terkena HIV, saya kasih saja kondom gratis sama pelanggan saja,kalo dia ngak mau saya paksa aja. Kalo dia ngak mau saya takuti dia dengan bilang kalo kena virus HIV jadinya ke AIDS dan bisa buat orang meninggal dan ngak ada obatnya untuk mencegahnya”. 4. Strategi yang terakhir ialah, PSK mempercantik diri baik dari segi fisik maupun sifat. PSK biasanya berdandan semenarik mungkin dan membujuk klien dengan selembut dan semanis melalui tutur kata agar klien mau memakai kondom. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Kasminah: “Kebanyakan pelanggan tidak merasa kenikmatan saat berhubungan intim kalo memakai kondom, biar saya ngak terkena HIV saya percantik diri saya semaksimal mungkin. Ada juga pelangan bila melihat kita yang cantik eh dia jadi mau memakai kondom.” Berdasarkan hasil dari wawancara diatas, posisi tawar PSK dalam pemakaian kondom masih rendah. Alasan rendah, dapat diketahui bahwa pelanggan yang memiliki kendali dalam menentukan memakai kondom atau tidak apabiila ingin berhubungan intim. Hal ini juga dikatakan oleh Nur: “Posisi tawar PSK Warung Bebek masih rendah, walaupun mereka mengetahui bahaya HIVAIDS dan takut akan penyakit tersebut, tetapi pelanggan juga yang berkuasa, karena PSK pasti berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya”. Hal ini tidak dapat dihindari, walaupun baik dari pihak pemerintah maupun non pemerintah peduli akan masalah PSK di Warung Bebek. PSK memang merupakan orang yang mengetahui bahaya HIVAIDS dan menawarkan kondom kepada pelanggan akan tetapi kesepakatan tidak akan terjadi apabila hanya sepihak saja. Tidak dapat dipungkiri pelanggan merupakan kunci dalam posisi tawar tersebut. Saat terjadi tawar-menawar antara PSK dalam pemakain kondom kepada pelanggan, yang berperan hanya antara PSK dengan pelanggan saja. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Kondom merupakan pelindung untuk mengamankan diri dari penularan IMS Infeksi Menular Seksual. IMS termasuk sipilis dan HIVAIDS. Oleh sebab itu, kondom bermanfaat. Program pembagian kondom gratis harus secara terus-menerus tak hanya setahun sekali. Penyakit IMS, merupakan masalah kesehatan. Untuk menjaga kesehatan bukan sekadar tugas pemerintah, melainkan tugas masing- masing individu. Keluarga, masyarakat maupun institusi pemerintah Agama bukan jaminan mencegah HIVAIDS, tetapi cara mencegahnya yaitu dengan menghindari sumber penularan. Agama bukan cara tepat mengatasi masalah HIVAIDS mengingat ajaran agama bukan jaminan orang berbuat baik. Orang beragama bisa melakukan perbuatan yang melanggar aturan. Cara realistis lebih berguna ketimbang selalu mengandalkan spiritual yang tak memberi jaminan. Indonesia, masyarakatnya memiliki tingkat spiritual luar biasa. Namun, orang- orangnya banyak yang berperilakutidakbaik. Di negara lain yang tak beragama justru tak seperti itu. Cegah penularan HIV melalui kesadaran diri. Setia pada pasangan merupakan kunci pencegahannya. Kecenderungan generasi muda rentan terjerumus perilaku menyimpang seperti seksbebas,perludikhawatirkan. Ketika remaja memasuki masa berpacaran, hal yang perlu diwaspadai jika muncul keinginan untuk menyalurkan hasrat seksual bersama pacar. Jika ditolak pacar, ia mengalihkan sasarannya ke PSK. Penanggulangan dan pencegahan HIVAIDS sebaiknya dititikberatkan pada generasi muda. Berdasarkan hasil dari penelitian diketahui bahwa, posisi tawar PSK Warung Bebek dalam pemakaian kondom masih rendah. Alasan rendah, dikarenakan pelanggan yang memiliki kendali ataupun kekuasaan. Selain itu dari wawancara dengan informan dapat diketahui, masih terdapat PSK yang tidak peduli dan tidak takut akan bahaya HIVAIDS. Posisi tawar PSK Warung Bebek, masih rendah dikarenakan ada dua factor. Fator pertama, dikarenakan pelanggan yang memiliki uang dan berkuasa untuk memilih PSK Warung Bebek. Factor terakhir dikarenakan, factor ekonomi, dimana PSK membutuhkan uang dalam memenuhi kebutuhan hidup. Seperti dua sisi mata uang yang berbeda, dimana satu sisi PSK mengetahui gejala, sejarah, dan hal-hal mengenai HIVAIDS, tetapi di sisi lain pelanggan tidak semuanya mau memakai kondom. Maka, apabila ada pelanggan yang tidak mau memakai kondom, PSK tersebut mau tidak mau menyetujui pelanggan tersebut. Strategi yang digunakan PSK Warung Bebek dalam meningkatkan pemakaian kondom ada empat. Antara lain; pertama menawarkan permainan sex oral dengan memakai dua buah kondom dan cara ini dominan berhasil. Kedua, yaitu dengan memasang langsung kondom ke pelanggan tersebut. Ketiga yaitu, dengan memberi jenis kondom tertentu dengan harga miring ataupun dengan gratis. Strategi yang terakhir ialah, mereka mempercantik diri semaksimal mungkin dari segi fisik dan sifat, agar pelanggan tertarik untuk memakai kondom. PSK Warung bebek umumnya mengetahui hal-hal mengenai HIVAIDS. Seperti; pengertian, gejala dan bahaya HIVAIDS dan mereka mengetahuinya dari program pihak pemerintah dan non pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa PSK Warung Bebek memiliki sikap peduli dan takut akan bahaya HIVAIDS.