oleh SP2S dan YPA, dimana VCT difasilitasi oleh YPA. Kegiatan VCT yakni berupa, kegiatan yang mengetes darah untuk mengetahui apakah terkena virus
HIV. Untuk mengikuti kegiatan VCT dikenakan biaya yang terjangkau yaitu, Rp 10.000,- setiap orang. Untuk kegiatan penapisan dikenakan biaya Rp 30.000,-
setiap orangnya. Kegiatan penapisan adalah kegiatan untuk membersihkan alat kelamin perempuan. Kegiatan VCT dan penapisan dilakukan juga oleh para
dokter dan puskesmas di Sei Rampah. PSK Warung Bebek umumnya telah mengetahui bagaimana bahayanya
HIVAIDS, selain memiliki kesadaran akan ingin tahu mengenai HIVAIDS, terwujud sikap akan HIVAIDS. Salah satu dari mereka yang memiliki sikap setuju
untuk menghindari bahaya HIVAIDS
yaitu Dwi. Sebagaimana yang ia katakan: “Saya selalu ikut kegiatan penapisan dan VCT. Selain
harganya murah, saya juga mau tanya-tanya sama dokter dan orang puskemas tentang kesehatan, seks
apalagi tentang HIVAIDS. Tapi kadang waktu juga yang buat saya ngak bisa rutin ikut, cuma saya tetap
usahain untuk ikut. Karena saya takut kena HIVAIDS. Kalo ngak saya yang peduli sama diri sendiri siapa
lagi, ngak mungkinkan orang lain.”
Dari pernyataan Dwi, dapat diketahui mereka selain mengetahui bahayanya HIVAIDS juga memiliki kesadaran untuk mencegahnya. Kesadaran ini
menimbulkan sikap, sehingga adanya sikap setuju untuk menghindari bahaya HIVAIDS dengan mengikuti program dari SP2S dan YPA.
Sementara terdapat sikap biasa dari PSK Warung Bebek terhadap bahaya HIVAIDS. Sikap biasa yang dimaksud yaitu, mengetahui bahaya HIVAIDS, adanya
sikap yang kadang-kadang punya rasa takut dan rasa tidak takut, kadang punya sikap peduli dan tidak peduli. Sebagaimana yang dikatakan oleh Kasminah:
“Saya tahu kok bahaya kena HIVAIDS, tapi saya biasa saja sama HIVAIDS. Dibilang takut, saya juga ada rasa
takut, dibilang tidak takut, saya juga tidak takut terus
dibilang peduli sama HIVAIDS saya juga peduli tapi dibilang tidak peduli ya saya juga tidak peduli sama
HIVAIDS. Bagi saya HIVAIDS biasa saja pengaruhnya dalam profesi saya.”
Semua hasil wawancara terhadap infoman diatas dapat diketahui, terdapat sikap setuju dan sikap biasa saja mengenai HIVAIDS. Mereka memiliki alasan
sendiri mengapa punya sikap setuju, dan sikap biasa saja.
3.3 Pengetahuan PSK terhadap Kondom
Kegiatan yang dilakukan SP2S, YPA dan KPA di Warung Bebek, juga meliputi pembagian kondom. Seperti kegiatan penapisan, sekolah dan VCT. Hasil
observasi tidak terlibat langsung yang dilakukan penulis, saat kegiatan penapisan, sekolah dan VCT berlangsung, dilakukan juga pembagian kondom kepada PSK
Warung Bebek. Saat kegiatan tersebut berlangsung, PSK Warung Bebek dapat bertanya mengeani kondom dan mengetahui akan kondom. Pengetahuan PSK
Warung Bebek umumnya mengetahui tentang kondom. Pengetahuan itu berupa, fungsi, jenis, cara pemakaian, kondom yang bisa dipakai dan tidak bisa dipakai. Hal
ini seperti pengetahuan yang dimiliki Rosida mengenai kondom yaitu: “Saya tahu kalo kondom bisa menghindari bahaya
HIVAIDS. Untuk itu kondom harus dipakai kalo berhubungan intim. Kalo kondom udah robek dan rusak
jangan dipakai, karena kondom itu sudah tidak steril. Saya juga tahu cara memakai kondom yang benar. Tapi
kondom yang untuk laki-laki. Apalagi saya tahu jenis- jenis kondom. Yang penting fungsi kondom untuk
mencegah masuknya virus HIV ke dalam tubuh”.
Dwi memiliki pengetahuan mengenai kondom, yakni: “Kondom ternyata terbuat dari karet. Kondom juga
punya guna supaya kita ngak kena HIVAIDS. Kondom juga banyak jenis, apalagi rasanya. Dari rasa anggur
sampai rasa stawberi. Kondom disini ada yang gratis dan
ada yang bayar. Terus kita bisa tenang kalo udah pake kondom”.
Kasminah juga memiliki pengetahuan mengenai kondom, seperti yang ia katakan: “Kondom bisa membuat kita lepas dari HIVAIDS.
Kondomkan fungsiya untuk mencegah HIVAIDS. Kalo ngak ada kondom kita bisa kena HIVAIDS. Kondom
banyak jenisnya dan banyak rasanya. Kondom juga harus dipakai dalam berhubungan intim, apalagi kalo banyak
pelanggan yang datang”.
Dari pernyataan informan diatas, mereka umumnya mengetahui bagaimana fungsi dari kondom tersebut, cara pemakaian, jenis dan rasa kondomnya. Kondom
bagi mereka memiliki pengaruh yang besar dalam mencegah HIVAIDS. Kondom berasal dari SP2S, YPA dan KPA. Kondom diberikan kepada Bunda, yaitu orang
yang membagi kondom di Warung Bebek. Dari Bunda, maka kondom diperoleh oleh PSK Warung Bebek.
3.4
Sikap PSK terhadap Pemakaian Kondom
Umumnya PSK Warung Bebek memiliki sikap setuju terhadap pemakaian kondom dalam berhubungan intim, walaupun masih terdapat beberapa orang yang
tidak setuju. Alasan mereka tidak mau menawarkan kondom kepada pelanggan, dikarenakan ada dua tipe pelanggan yang dihadapi adalah yakni:
1. Pelanggan yang mau menggunakan kondom. Pelanggan yang mau menggunakan
kondom adalah pelanggan yang menginginkan seks yang sehat dan seks yang aman.
2. Pelanggan yang tidak mau menggunakan kondom. Pelanggan yang tidak
mengetahui ataupun tidak menginkan seks yang sehat dan seks yang aman.