pembawa penyakit dan perusak rumah tangga orang, maka posisi tawar PSK sulit untuk diakui oleh masyarakat. Seperti di Warung Bebek, pelanggan yang datang tidak
semuanya mau menggunakan kondom, apabila akan berhubungan intim dengan PSK. PSK Warung Bebek telah mendapat perhatian dan kepedulian dari pihak pemerintah
dan pihak non pemerintah akan pencegahan bahaya HIVAIDS. Faktor yang mempengaruhi posisi tawar dalam pemakaian kondom terhadap pelanggan
dipengaruhi oleh faktor kekuasaan. Faktor kekuasaan mempengaruhi seseorang dalam segala hal. Di Warung Bebek, walaupun PSK mengetahui akan bahaya HIVAIDS
dan menyarankan untuk memakai kondom kepada pelanggan, itu tidak berpengaruh. Hal ini seperti proses jual-beli, apabila banyak permintaan pelanggan yang tidak
ingin memaki kondom dalam melakukan hubungan intim, maka penawaran PSK semakin rendah dalam menawarkan kondom. Apabila semakin banyak pelanggan
yang tidak mau memakai kondom dalam berhubugan intim, menyebabkan semakin banyak PSK yang mau berhubugan intim tidak memakai kondom. PSK mengikuti
pelanggan karena, kesepakatan tidak akan terjadi apabila hanya satu pihak saja. Faktor kekuasaan, dimana pelanggan yang membayar PSK, pelanggan dapat mencari
PSK lainnya. PSK memiliki posisi yang sulit dalam menawarkan kondom. Menurut McClelland dalam Koentjoro 2004:50, menyatakan bahwa dari
sudut pandang psikologis, tujuan motif berkuasa adalah untuk merasakan berkuasa. Mempengaruhi orang lain merupakan satu cara diantara banyak cara untuk merasa
berkuasa. Orang dengan power yang tinggi selalu berpikir untuk mempengaruhi dan responsif terhadap status dan posisi oran lain. Satu sisi faktor ekonomi bagi PSK
Warung Bebek, dikarenakan tidak memilik pekerjaan sampingan dalam memenuhi kebutuhan hidup. PSK dikarenakan memerlukan uang dalam memenuhi kebutuhan
hidup, mau tidak mau mengikuti pelanggan, apabila tidak mau memakai kondom dalam berhubungan intim.
4.3 Strategi yang digunakan PSK dalam Tawar-Menawar
Strategi yang dipakai PSK dalam hal menawarkan kondom kepada pelanggan antara lain:
1. Strategi melakukan permainan sex oral. PSK akan menawarkan permainan
sex oral. Sex oral adalah permainan dimana PSK menjilat dengan mulut alat kelamin si pelanggan. Permaian sex oral apabila disetujui oleh pelanggan,
maka kondom akan diberi oleh PSK. Strategi ini termasuk strategi dominan berhasil. Strategi ini jarang ditolak oleh pelanggan.
Hal ini seperti yang dituturkan oleh Rosida: “Saya kalo bilang sama pelanggan untuk bermain sex oral
tapi pake kondom, kebanyakan pelanggan menyetujui tawaran saya. Jurus ini jarang ditolak oleh pelanggan.
Pelanggan mau kalo dengan cara begini, kata mereka enak dan mereka ada rasa senang sama saya”.
2. PSK memasang langsung kondom kepada pelanggan. Strategi ini juga
termasuk berhasil dalam meningkatkan posisi tawar. pelanggan biasanya menyetujui, apabila PSK langsung memasang kondom ke pelanggan.
Biasanya PSK memasang kondom sebelum berhubungan intim dengan. pelanggan menyukai hal ini, walau ada pelanggan tidak merasakan
kenikmatan saat melakukan hubungan intim apabila memakai kondom. Hal ini seperti yang dituturkan oleh Rosida:
“Walaupun saya tahu kebanyakan pelanggan tidak mau memakai kondom, tapi saya akan bujuk dengan rayuan
saya dengan bilang akan saya pakaikan kondom ke alat kelaminnya. Cara ini kadang berhasil. Kata mereka, ada
kebanggaan sendiri kalo dipasangkan kondomnya ke mereka”.
3. Strategi yang dilakukan yaitu, PSK memberi kondom gratis kepada klien.
Biasanya PSK menjual kondom fiesta dengan harga Rp. 5.000, kecuali jenis kondom artika. Hal ini dilakukan agar si klien mau memakai kondom dalam
pencegahan bahaya HIVAIDS. Hal ini seperti yang dikatakan Dwi:
“Karena saya takut terkena HIV, saya kasih saja kondom gratis sama pelanggan saja,kalo dia ngak mau saya paksa
aja. Kalo dia ngak mau saya takuti dia dengan bilang kalo kena virus HIV jadinya ke AIDS dan bisa buat orang
meninggal dan ngak ada obatnya untuk mencegahnya”.
4. Strategi yang terakhir ialah, PSK mempercantik diri baik dari segi fisik
maupun sifat. PSK biasanya berdandan semenarik mungkin dan membujuk klien dengan selembut dan semanis melalui tutur kata agar klien mau
memakai kondom. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Kasminah:
“Kebanyakan pelanggan tidak merasa kenikmatan saat berhubungan intim kalo memakai kondom, biar saya ngak
terkena HIV saya percantik diri saya semaksimal mungkin. Ada juga pelangan bila melihat kita yang cantik eh dia jadi
mau memakai kondom.”
Berdasarkan hasil dari wawancara diatas, posisi tawar PSK dalam pemakaian kondom masih rendah. Alasan rendah, dapat diketahui bahwa pelanggan yang
memiliki kendali dalam menentukan memakai kondom atau tidak apabiila ingin berhubungan intim. Hal ini juga dikatakan oleh Nur:
“Posisi tawar PSK Warung Bebek masih rendah, walaupun mereka mengetahui bahaya HIVAIDS dan takut akan
penyakit tersebut, tetapi pelanggan juga yang berkuasa, karena PSK pasti berusaha untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya”.