orang ini memiliki pemikiran bahwa pendidikan seks yang diingikan dan yang dilakukan merupakan hubungan yang mengacu kedalam pemakaian kondom.
Jawaban dari hubungan seks yang aman dan sehat adalah pemakaian kondom. Pemakaian kondom sangatlah tepat untuk mencegah resiko bahaya HIVAIDS. PSK
sebagai pembujuk ataupun orang yang menawarkan kondom kepada pelanggan memiliki suatu posisi tawar. Posisi tawar, yakni keberadaan ataupun kedudukan PSK
dalam menawarkan kondom kepada pelanggan yang datang. PSK dalam posisinya menawarkan kondom terhadap pelanggan berupaya dalam hal mencegah bahaya
HIVAIDS. PSK memiliki posisi tawar yang tinggi dan posisi tawar yang rendah. Posisi tawar PSK yang tingggi ataupun rendah dipengaruhi oleh berbagai factor.
Factor tersebut dapat berasal dari dalam ataupun luar lingkungan PSK. Dikarenakan PSK yang diteliti berada di daerah pedesaan, maka PSK tersebut memiliki
keterbatasan akan pendidikan, ekonomi dalam kehidupannya. Sehingga PSK melakukan penawaran kondom dalam mencegah bahaya IMS dan HIVAIDS kepada
pelanggan, agar posisi tawar PSK tersebut ada.
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Permasalahan yang akan diteliti yaitu: 1.
Bagaimana posisi tawar PSK Warung Bebek terhadap pelanggan dalam pemakaian kondom dan faktor-faktor yang mempengaruhinya? Posisi tawar
memiliki makna keberadaan PSK sebagai orang yang menawarkan kondom kepada pelanggan. Apakah penawaran mereka berhasil posisi tawar tinggi
dan penawaran mereka gagal posisi tawar rendah, apa saja factor-faktor yang menyebabkan posisi tawar tinggi dan rendah, apakah factor tersebut
berasal dari dalam lingkungan atau diluar lingkungan mereka.
2. Strategi apa yang dipakai PSK dalam meningkatkan posisi tawar sehingga
kondom dapat digunakan pelanggan? Strategi yang dimaksud ialah strategi dalam menawarkan kondom kepada pelanggana apabila pelanggan tidak suka
memakai kondom, apakah alasan pelanggan tidak mau dan mau memakai kondom, apakah strategi yang digunakan berasal dari dalam atau dari luar
lingkungan PSK, strategi yang dipakai ada berapa banyak, strategi apa yang dominan berhasil dan disukai oleh pelanggan dan mengapa strategi ini dapat
berhasil. 3.
Sejauh mana pengetahuan dan sikap PSK mengenai HIVAIDS dan manfaat kondom? Pengetahuan PSK termasuk pengertian, gejala, pencegahan, sejarah
dan hal lain yang diketahui mengenai bahaya HIVAIDS, pengetahuan tersebut berasal dari mana, apakah dari dalam lingkungan atau diluar
lingkungan PSK. Sikap PSK apakah setuju atau tidak setuju dalam pemakaian kondom, apakah PSK memiliki rasa takut atau malah tidak takut
terhadap HIVAIDS, bagaimana tanggapan mucikari dalam pemakaian kondom di Warung Bebek.
1.3 Lokasi Penelitian
Peneliti memilih lokasi penelitian di Desa Firdaus, Kecamatan Sei Rampah, kabupaten Serdang Bedagei. Lokasi penelitian berada di Desa Firdaus yakni Dusun I
yang bernama Warung Bebek. Peneliti memilih Lokasi Warung Bebek dengan berbagai pertimbangan antara lain; Warung Bebek merupakan lintas kota Sumatera
Utara dan letak lokasi Warung Bebek berada ditengah-tengah masyarakat.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskripsi, yang bertujuan untuk mengetahui posisi tawar PSK Warung Bebek pada pelanggan dalam hal
pemakaian kondom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi yang dipakai oleh PSK untuk meningkatkan posisi tawar terhadap pemakaian kondom kepada
pelanggan. Penelitian ini bertujuan agar dapat mengetahui pengetahuan yang ada dimiliki PSK dan dari pengetahuan tersebut dapat diketahui sikap PSK terhadap
bahaya HIVAIDS dalam penggunaan kondom. Secara umum penelitian ini dapat bermanfaat untuk mengurangi bahaya
resiko terhadap masyarakat agar tidak terkena HIVAIDS. Bermanfaat untuk menghilangkan stigma dan diskriminasi terhadap ODHA orang yang terkena
HIVAIDS. Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat secara jelas dan lengkap mengenai HIVAIDS. Penelitian ini bermanfaat
sebagai refrensi pada displin ilmu dan instansi yang terkait dalam hal membuat kebijakan untuk meningkatkan posisi tawar PSK dalam upaya pencegahan bahaya
HIVAIDS.
1.5 Tinjauan Pustaka