Pengetahuan PSK terhadap Kondom

ada yang bayar. Terus kita bisa tenang kalo udah pake kondom”. Kasminah juga memiliki pengetahuan mengenai kondom, seperti yang ia katakan: “Kondom bisa membuat kita lepas dari HIVAIDS. Kondomkan fungsiya untuk mencegah HIVAIDS. Kalo ngak ada kondom kita bisa kena HIVAIDS. Kondom banyak jenisnya dan banyak rasanya. Kondom juga harus dipakai dalam berhubungan intim, apalagi kalo banyak pelanggan yang datang”. Dari pernyataan informan diatas, mereka umumnya mengetahui bagaimana fungsi dari kondom tersebut, cara pemakaian, jenis dan rasa kondomnya. Kondom bagi mereka memiliki pengaruh yang besar dalam mencegah HIVAIDS. Kondom berasal dari SP2S, YPA dan KPA. Kondom diberikan kepada Bunda, yaitu orang yang membagi kondom di Warung Bebek. Dari Bunda, maka kondom diperoleh oleh PSK Warung Bebek. 3.4 Sikap PSK terhadap Pemakaian Kondom Umumnya PSK Warung Bebek memiliki sikap setuju terhadap pemakaian kondom dalam berhubungan intim, walaupun masih terdapat beberapa orang yang tidak setuju. Alasan mereka tidak mau menawarkan kondom kepada pelanggan, dikarenakan ada dua tipe pelanggan yang dihadapi adalah yakni: 1. Pelanggan yang mau menggunakan kondom. Pelanggan yang mau menggunakan kondom adalah pelanggan yang menginginkan seks yang sehat dan seks yang aman. 2. Pelanggan yang tidak mau menggunakan kondom. Pelanggan yang tidak mengetahui ataupun tidak menginkan seks yang sehat dan seks yang aman. Walaupun PSK Warung Bebek mau memakai kondom, tetapi apabila ada pelanggan yang tidak mau memakai kondom, maka PSK mengikuti pelanggan. Hal ini seperti yang dituturkan oleh Kasminah: “Saya memiliki sikap biasa saja akan bahaya HIVAIDS, dikarenakan pelanggan. Saya memang menawarkan kondom sama pelanggan. Apabila saya dapat pelanggan yang ngak mau pake kondom tapi punya banyak uang ya saya mau. Satu sisi saya maunya pake kondom, tapi selama ini saya mendapat pelanggan yang ngak mau pake kondom”. Dari pengakuan Kasminah, dapat diketahui ia mau menawarkan kondom kepada pelanggan tapi semunya tergantung kepada pelanggan. Pelanggan dikarenakan memiliki uang maka, ia berkuasa untuk memilih PSK lainnya. Sementara, Kasminah perlu uang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Maka Kasminah mau melayani pelanggan yang tidak mau memakai kondom. Sementara lain halnya dengan Dwi, ia berkata; “Saya selalu menawarkan kondom kepada pelanggan agar tidak terkena bahaya HIVAIDS. Pernah waktu itu saya dapat pelanggan yang tidak mau memakai kondom walaupun saya sudah memberi tahu bahaya HIVAIDS. Saya piker daripada saya nanti yang kena, mendingan saya cari pelanggan yang lain. Karena sayakan bisa mengutang di Warung Bebek sama masyarakat sekitar ”. Begitu juga dengan Rosida, ia berkata: “Saya takut kena HIV, jadi saya akan paksa pelanggan untuk memakai kondom. Misalnya ia tidak mau saya cari yamg lain, pokoknya saya berusaha menghindari penyakit. Kan HIVAIDS tidak ada obatnya sampai sekarang, daripada saya jadinya susah lebih baik saya punya prinsip, pelanggan yang datang harus pake kondom kalo mau berhubungan intim sama saya”.. Pengakuan dari Dwi dan Rosida, dapat disimpulkan bahwa mereka memiliki prinsip untuk menghindari bahaya HIVAIDS. Walaupun mereka butuh uang, tetapi apabila ada pelanggan yang tidak mau memakai kondom maka, mereka lebih baik mengutang sama warga daripada terkena HIVAIDS. 64 Bab IV Posisi Tawar PSK Warung Bebek

4.1 Proses Tawar-Menawar PSK dalam Penggunaan Kondom terhadap Pelanggan

Proses tawar-menawar adalah proses berlansungnya penawaran kondom yang dilakukan oleh PSK Warung Bebek terhadap pelanggan. Proses tawar-menawar tersebut antara lain: 1. Pelanggan dapat memilih PSK mana yang disukai, ketika tiba di barak. 2. Setelah pelanggan memilih, maka pelanggan dan PSK berbicara untuk kesepakatan berhubungan badan berapa lama dan berapa harga yang harus di bayar. 3. Sebelum melakukan hubungan intim, PSK menjelaskan bagaimana bahaya HIVAIDS. 4. PSK saat menjelaskan bahaya HIVAIDS juga sambil merayu pelanggan agar mau menghindari HIVAIDS. 5. Setelah PSK selesai menjelaskan bahaya HIVAIDS dan merayu pelanggan untuk menghindari HIVAIDS, maka PSK menawarkan kondom kepada pelanggan. 6. Harga memakai dan tidak memakai kondom adalah sama, sesuai dengan lama dan jenis hubungan seks yang dilakukan. Kondom merupakan bonus dari melakukan hubungan seksual. Karena kondom yang diterima PSK ada yang berupa kondom gratis, yaitu Artika. 7. Apabila ada kesepakatan disetujui antara PSK dengan pelanggan tidak memakai kondom, maka, berhubugan intim dilakukan dengan tidak memakai kondom. 8. Apabila kesepakatan antara PSK dengan pelanggan, dimana pelanggan tidak mau memakai kondom tidak disetujui oleh PSK dan ada PSK yang tidak mau melayani pelanggan tersebut, maka pelanggan dapat mencari PSK lainnya di Warung Bebek. Hal diatas seperti yang dikatakan oleh Rosida: “Pelanggan yang datang bebas milih siapa yang dia sukai di barak kami. Kalo saya biasanya, pelanggan kalo dia mau sama saya, saya akan kasih tahu bahayanya HIVAIDS dan bujuk dia biar mau pake kondom, tapi kalo dia ngak mau, saya suruh cari yang lain saja, walaupun harga pake dan ngak pake kondom sama”. Sementara Kasminah mengatakan lain: ”Kalo pelanggan yang datang suka sama saya terus ngajak berhubungan intim, saya akan kasih tahu dia bahaya HIVAIDS dan kasih dia kondom. Tapi kalo dia ngak mau, ya saya mau melakukan hubungan intim ngak pake kondom saya dia. Diakan punya uang, karena harga pake dan ngak pake kondom sama.. Karena pelanggan yang datang ke saya maunya ngak pake kondom. Alasannya kalo pake kondom ngak terasa enaknya dan kayak ada yang nempel gitur” Dari proses penawaran diatas dan pengakuan informan, dapat diketahui bahwa kesepakatan tidak dipaksa dan kesepakatan dilakukan oleh PSK dan pelanggan saja. Apabila pelanggan tidak mau memakai kondom, sementara PSK mau memakai kondom maka, kesepakatan tidak terjadi. Apabila kesepakatan tidak terjadi, pelanggan boleh mencari PSK lain di setiap barak Warung Bebek.

4.2 Faktor yang Mempengaruhi Posisi Tawar

Posisi tawar adalah keberadaan PSK dalam menawarkan kondom kepada pelanggan. Fenomena ini sangatlah menarik untuk dikaji. Biasanya keberadaan PSK dipandang sebelah mata oleh orang lain. Adanya stigma yang buruk akan PSK