HMI rakyat, hapuskan
KKN moral religius, tidak
turun ke jalan meng- hindari provokasi dan
kerusuhan
Sumber : Suharsih dan Ign Mahendra K. Bergerak Bersama Rakyat. Sejarah Gerakan Mahasiswa dan Perubahan Sosial di Indonesia. Hal 103
C. Reformasi yang Belum Selesai
Pasca turunnya presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998, yang disambut dengan suka cita oleh masyarakat dan khususnya mahasiswa sebagai
elemen terdepan yang menentangnya ternyata tidak lantas membuat perjuangan Reformasi yang didengungkan selesai. Walaupun di banyak kondisi telah terjadi
keterbukaan yang cukup luas, berbeda dengan ketika masih di bawah rezim Orde Baru ternyata masih menimbulkan banyak kekecewaan.
Hal ini dapat dilihat ketika B.J Habibie yang sebelumnya menjadi wakil presiden naik menjadi presiden menggantikan Soeharto. Banyak kalangan
mahasiswa bersikap pro dan kontra menanggapi hal ini. Mereka menganggap B.J Habibie tidak lebih dari perpanjangan tangan Soeharto dan masih memiliki sisa-
sisa Orde Baru. Sementara yang lain nya menganggap perjuangan sudah usai dengan turunnya Soeharto sehingga tidak ada masalah ketika naiknya Habibie.
Selain hal diatas, tuntutan-tuntutan Reformasi lainnya seperti pembubaran MPRDPR, Nasionalisasi kekayaan Soeharto, membentuk UU anti monopoli,
mencabut paket 5 UU Politik dan Dwi Fungsi ABRI, membebaskan napoltapol Orde Baru tanpa syarat, serta mengadili Soeharto dan menghapuskan praktek
KKN yang sangat menggurita tidak langsung dilaksanakan. Hal ini lah yang
Universitas Sumatera Utara
mengakibatkan sebagian gerakan mahasiswa tetap konsisten berjuang untuk mewujudkannya.
Hal ini terbukti dengan terjadinya 274 kali demonstrasi pasca jatuhnya Soeharto dengan isu utama “Ssidang Istimewa MPR segera dan Adili Soeharto”.
Rakyat juga beserta buruh tetap turun ke jalan dengan menuntut pemberantasan KKN, pembubaran organisasi korporatif buatan Orde Baru, ganti rugi bagi ribuan
karywan yang terkena PHK, Kenaikan UMR dan penghapusan UU Tenaga Kerja No. 25 1997 maupun menuntut segera perbaikan ekonomi rakyat.
120
Reformasi yang dicetuskan di awal untuk memperbaiki kondisi bangsa dan Negara dapat dikatakan mengalami kegagalan. Kegagalan yang dimaksud adalah
ketiadaan konsep bagaimana untuk tetap sama-sama berjuang ketika dalam mewujudkan reformasi sejati pasca Soeharto yang pada awalnya dianggap sebagai
“musuh bersama” jatuh. Mahasiswa kembali menganggap bahwa perjuangan Belum lagi dosa politik Soeharto lainnya yang menuntut untuk segera
diadili seperti pelanggaran HAM berat di Timor-Timur, Peristiwa pembantaian ummat Islam di Tanjung priok dan Lampung, ratusan korban akibat penerapan
status DOM di Aceh yang tidak kunjung menemukan titik terang dari penyelesaian masalah ini. Kondisi di ataslah yang tetap membuat para mahasiswa
bersama elemen rakyat lainnya untuk tetap turun, walaupun kondisinya tidak “semeriah” di awal ketika permulaan perjuangan untuk menentang Soeharto
berlangsung.
120
Suharsih dan Ign. Mahendra K. Op. Cit hal162
Universitas Sumatera Utara
terbatas hanya menjatuhkan Soeharto dan setelah jatuh, maka tidak ada lagi yang harus diperjuangkan. Kondisi ini yang membuat Reformasi tidak mampu
menciptakan kondisi bangsa dan Negara menjadi baik, karena hanya di pucuk tetapi tidak sampai ke akar masalah sehingga benih-benih Orde baru masih tetap
ada hingga sekarang yang berpotensi memunculkan kembali Orde Baru jilid II.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV MEI 68’, REVOLUSI MAHASISWA YANG MENGGUNCANG
PERANCIS DAN DUNIA A.
Akar Sejarah Revolusi di Perancis
Perancis merupakan sebuah negara yang teritori metropolitannya terletak di Eropa Barat dan juga memiliki berbagai pulau dan teritori seberang laut yang
terletak di benua lain. Perancis metropolitan memanjang dari Laut Mediterania hingga Selat Inggris dan Laut Utara, dan dari Rhine ke Samudera Atlantik. Orang
Perancis sering menyebut Perancis metropolitan sebagai LHexagone Heksagon karena bentuk geometris teritorinya. Perancis telah menjadi salah
satu kekuatan terbesar dunia sejak pertengahan abad ke-17. Di abad ke-18 dan 19, Perancis membuat salah satu imperium kolonial terbesar saat itu, membentang
sepanjang Afrika Barat dan Asia Tenggara, mempengaruhi budaya dan politik daerah.
Republik Perancis adalah sebuah republik semi-presidensial uniter dengan tradisi demokratis yang kuat. Ideologi utamanya tercantum dalam Deklarasi Hak
Asasi Manusia dan Warga Negara. Konstitusi Republik Kelima disetujui melalui referendum tanggal 28 September 1958. Sehingga memperkuat kewenangan
eksekutif dengan parlemen. Cabang eksekutif itu sendiri memiliki dua pemimpin: Presiden Republik, yang merupakan Kepala Negara dan dipilih langsung oleh hak
pilih universal orang dewasa untuk jabatan selama 5 tahun sebelumnya 7 tahun, dan Pemerintah, dipimpin oleh Perdana Menteri yang ditunjuk presiden.
Universitas Sumatera Utara