Pembatasan dan Perumusan Masalah Kerangka Pemikiran

et al. 2001; Kamil et al. 2007. Bakteri Aeromonas dan Pseudomonas fluorescens dilaporkan memiliki kemampuan sebagai pengendali Saprolegnia sp. Lategan et al. 2004a; Hatai Willoughby 1988. Aplikasi bakteri kitinolitik yang diisolasi dari perairan budidaya sebagai pengendali Saprolegnia sp. pada telur gurami belum banyak dilaporkan. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan isolat bakteri kitinolitik sebagai pengendali hayati Saprolegnia sp. yang menginfeksi telur gurami.

1.2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Penelitian tentang pengendalian hayati Saprolegnia sp. menggunakan bakteri kitinolitik perairan dibatasi aplikasinya pada telur gurami didasarkan pada pertimbangan bahwa infeksi Saprolegnia sp. merupakan permasalahan utama di pembenihan gurami. Saprolegnia di pembenihan pada saat ini dikendalikan dengan menggunakan bahan kimia seperti malachite green dan formalin Van West 2006. Pengendalian hayati infeksi Saprolegnia sp. menjadi alternatif dalam meningkatkan tingkat keberhasilan pembenihan ikan gurami. Penggunaan bakteri Aeromonas strain A 199 dan P. fluorescens sebagai pengendali hayati Saprolegnia sp. telah dilaporkan oleh Lategan et al. 2004a serta Hatai Willoughby 1989. Bakteri kitinolitik memiliki kemampuan mendegradasi kitin sebagai salah satu komponen utama Saprolegnia. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan beberapa permasalahan, yaitu 1. Apakah bakteri di perairan air tawar di kolam budidaya gurami memiliki kemampuan kitinolitik ? 2. Apakah bakteri kitinolitik memiliki potensi sebagai pengendali hayati infeksi Saprolegnia sp. pada telur gurami ?

1.3. Kerangka Pemikiran

Infeksi Saprolegnia sp. pada telur gurami di pembenihan mempengaruhi tingkat daya tetas telur dan menyebabkan berkurangnya benih ikan yang dapat diproduksi. Aplikasi bahan kimia pada telur diketahui memiliki efek negatif bagi ikan Universitas Sumatera Utara dan manusia. Sehingga diperlukan alternatif pengendalian infeksi Saprolegnia dengan menggunakan bahan alami. Bakteri yang memiliki kemampuan mendegradasi kitin seperti bakteri kitinolitik merupakan satu dari beberapa kandidat yang dapat digunakan untuk mengendalikan infeksi Saprolegnia . Bakteri kitinolitik tersebar di alam, beberapa spesies bakteri tersebut habitatnya di perairan. Kandidat bakteri yang memiliki kemampuan kitinolitik di perairan yang dapat digunakan sebagai pengendali Saprolegnia sp. belum banyak dilaporkan. Berdasarkan hal tersebut, telah dilakukan penelitian tentang kemampuan bakteri kitinolitik yang berasal perairan air tawar untuk mengendalikan infeksi Saprolegnia sp. pada telur gurami. Sehingga diperoleh alternatif pengendalian Saprolegnia di pembenihan gurami secara alami. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian = Hubungan antar faktor – faktor yang berperan dalam budidaya = Faktor – faktor yang diamati dalam penelitian Peningkatan Kebutuhan Produksi Perikanan Indonesia Budidaya gurami menjadi penting dalam peningkatan produksi perikanan Pembenihan Pembesaran Faktor yang mempengaruhi produktivitas : Penurunan daya tetas telur disebabkan infeksi Saprolegnia sp. Pengendalian Saprolegnia secara kimia : 1. Malachite green 2. Formalin 3. Hidrogen peroksida Alternatif pengendalian hayati infeksi Saprolegnia menggunakan isolat bakteri kitinolitik air tawar Teknik Budidaya Lingkungan Penyakit Universitas Sumatera Utara

1.4. Tujuan Penelitian