satu-satunya sumber karbon dan energi. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan warna hijau menjadi biru pada media
Simmon’s citrate agar. Bila mikroba mampu menggunakan sitrat maka asam akan dihilangkan dari media biakan sehingga
meningkatkan pH dan mengubah warna media dari hijau menjadi biru Lay 2004. Uji hidrolisis gelatin merupakan salah satu cara untuk pencirian suatu
mikroorganisme. Kemampuan menghidrolisis gelatin dihubungkan juga dengan sifat patogen suatu mikroba. Semua isolat menunjukkan kemampuan menghidrolisis
gelatin yaitu ditunjukkan dengan mencairnya gelatin setelah diinkubasi selama 30 menit dalam lemari es Lay 1994. Uji katalase untuk mengetahui bakteri yang
memiliki enzim katalase yang dapat menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Uji TSIA untuk melihat kemampuan mikroba menguraikan asam amino
yang mengandung sulfur. Isolat PB01 dan PB08 menghasilkan senyawa FeS pada media TSIA.
4.2. Isolasi dan Karakterisasi
Saprolegnia
sp.
Isolat
Saprolegnia
sp. diperoleh dari telur gurami berusia 48 jam yang terinfeksi Saprolegnia.
Saprolegnia
telah lama diketahui bersimbiosis dengan ikan baik sebagai saprofit maupun parasit. Infeksi
Saprolegnia
pada telur ditandai dengan adanya bentukan seperti kapas pada telur dengan warna telur yang sudah kuning
pucat. Telur ini ditanam pada media SDA dan diinkubasi pada suhu 30 °C selama 48 jam. Koloni
Saprolegnia
sp. yang tumbuh pada media SDA berwarna cokelat muda dengan hifa tumbuh vertikal dan dengan pertumbuhan memenuhi seluruh cawan petri
pada hari ketiga. Telur terinfeksi
Saprolegnia
yang diambil untuk penelitian dan koloni
Saprolegnia
pada media GYA dapat dilihat pada Gambar 6.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Telur gurami yang terinfeksi
Saprolegnia
sp. dan koloninya pada media GYA. A Telur terinfeksi Saprolegniasis B koloni
Saprolegnia
sp. pada media GYA
Identifikasi spesies dari
Saprolegnia
sp. berdasarkan pada morfologi
Saprolegnia
baik bentuk vegetatif maupun alat reproduksi seksual maupun aseksual Hughes 1994; Beakes
et al.
1994. Identifikasi spesies pada
Saprolegnia
adalah hal yang sulit Hughes 1994 dan hanya dapat dibedakan berdasarkan analisis taksonomi
struktur seksual Saprolegnia dikombinasi dengan identifikasi morfologi
Saprolegnia
yang terbatas. Isolat
Saprolegnia
yang diambil dari lesi pada ikan atau telur apabila di kultur tidak menghasilkan struktur seksual sehingga tidak dapat diidentifikasi
spesiesnya Hughes 1994. Metode menggunakan analisis DNA
Saprolegnia
merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengidentifikasi isolat
Saprolegnia
sp. hingga spesies. Hasil pengamatan terhadap isolat
Saprolegnia
yang diperoleh dari isolasi pada telur gurami adalah bentuk vegetatif dan reproduksi aseksual. Morfologi
Saprolegnia
dengan preparat basah dari telur yang terinfeksi adalah terdapat hifa
Saprolegnia
yang bercabang, caenocytic, tidak bersekat dan pada ujung hifa terdapat zoospongarium yang berwarna lebih gelap dan lebih bergranular yang akan
menghasilkan zoospora. Hal serupa mengenai morfologi
Saprolegnia
sp. pada pengamatan preparat basah juga telah digambarkan oleh Khoo 2000 Rajan
2000. Pengamatan preparat basah telur terinfeksi
Saprolegnia
sp. disajikan pada Gambar 7.
A B
Universitas Sumatera Utara
Gambar 7. Preparat basah telur terinfeksi
Saprolegnia
sp. Hifa
Saprolegnia
bercabang, cenocytic dan tidak bersekat. A Bagian ujung hifa terdapat zoospongarium yang terlihat lebih gelap panah Perbesaran
100x, B zoospongarium dengan zoosporangi matang pada bagian dalam kantung yang akan dilepaskan menjadi zoospora Perbesaran
400x
Alat reproduksi aseksual
Saprolegnia
sp. yaitu sel uniselular dan memiliki flagela yang disebut zoospora yang diproduksi pada zoospongarium yang terdapat
pada ujung hifa. Beakes 1996; Rajan 2000. Zoospora dilepaskan dari zoosporangiun menjadi zoospora primer kemudian pecah menjadi zoospora sekunder yang akan
berenang bebas. Zoospora sekunder akan melalui beberapa siklus sebelum akhirnya germinasi menjadi hifa. Zoospora yang diamati di bawah mikroskop motil dengan
ukuran bulat pipih. Alat reproduksi seksual tidak ditemukan pada isolat
Saprolegnia
dari telur gurami. Isolat
Saprolegnia
tanpa alat reproduksi seksual pertama kali ditemukan oleh Coker pada tahun 1923 dan diberi nama
Saprolegnia parasitica
Hughes 1994. Para ahli sekarang menyimpulkan bahwa setiap isolat tanpa alat reproduksi seksual
dinamakan
Saprolegnia
sp. Hughes 1994. Sebagian besar jenis
Saprolegnia
yang tumbuh pada jaringan ikan sebagai parasit atau perthrotoph tidak menghasilkan alat
reproduksi seksual Hughes 1994.
Saprolegnia
yang diambil dari lesi jaringan ikan biasanya tidak dapat ditemukan alat reproduksi seksualnya Noga 1993.
Gemmae atau klamidospora ditemukan juga pada isolat sampel Saprolegnia yang ditumbuhkan pada media SDA. Klamidospora merupakan aplanospora aseksual
A A
B
Universitas Sumatera Utara
yang terbentuk dari modifikasi hifa yang dapat diproduksi oleh
Saprolegnia
. Klamidospora dihasilkan oleh
Saprolegnia
yang diisolasi dari ikan dan sebagian famili yang lain karena kondisi ketersediaan oksigen berkurang pada masa
pertumbuhannya Hughes 1994. Klamidospora berbentuk tidak teratur dan terkadang membentuk rantai seperti ditunjukkan pada Gambar 8. Klamidospora kemudian akan
bertunas menghasilkan hifa atau hifa yang disertai zoospongarium pada ujung hifa.
Gambar 8. Struktur
Saprolegnia
sp. yang ditumbuhkan pada media SDA. A Hifa dengan banyak inti sel, globule minyak dan glikogen, B gemmae atau
klamidospora dengan bentuk iregular keluar tunas terbentuk hifa baru dan C katenulasi klamidospora seperti rantai
4.3. Hasil Uji Antagonisme In Vitro