BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Kitinolitik
Bakteri kitinolitik pada kolam air tawar pembesaran gurami di Perbaungan Sumatera Utara telah diisolasi pada penelitian ini. Sebanyak 24 isolat bakteri
menunjukkan kemampuan kitinolitik yaitu dengan membentuk zona bening pada daerah sekitar koloni. Penelitian sebelumnya telah melaporkan keberadaan bakteri
kitinolitik di danau air tawar. Bakteri kitinolitik telah diisolasi pada dua danau yang berbeda yaitu danau
eutrophic
dan
mesotrophic
Brzezinska Donderski 2006. Donderski Brzezinska 2001 melaporkan bahwa beberapa bakteri kitinolitik telah
diisolasi dari danau air tawar dan genus
Aeromonas
sp. mendominasi bakteri kitinolitik tersebut. Isolat bakteri kitinolitik pada media kitin disajikan pada Lampiran
11. Isolat bakteri kitinolitik memiliki kemampuan dalam menghidrolisis kitin
pada media sehingga daerah yang berada di sekitar koloni isolat bakteri menjadi zona bening. Enzim yang menghidrolisis kitin adalah enzim kitinase yang dihasilkan oleh
bakteri apabila ada yang menginduksinya. Glukosamin yang merupakan residu dari kitin yang telah deasitilasi dapat menginduksi kitinase Sahai Monacha 1993.
Kitin yang dipreparasi dari hidrolisis parsial HCl 10 N menghasilkan koloidal kitin mampu menginduksi kitinase kompleks seperti N-asetilglukosamidase, endokhitinase
dan khitobiosidase pada
Aeromonas caviae
Inbar Chet 1991. Media MGMC yang digunakan pada penelitian ini terdiri atas koloidal kitin yang dapat menginduksi
kitinase isolat bakteri untuk menghidrolisis kitin pada media. Pengamatan morfologi dan uji biokimia sederhana dilakukan pada 10 isolat
bakteri potensial. Uji yang dilakukan meliputi uji motilitas, uji gelatin, uji sitrat, uji katalase, uji TSIA dan uji pati. Bentuk morfologi bervariasi yaitu bentuk koloni bulat
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 4 isolat dan tidak beraturan sebanyak 6 isolat. Warna koloni didominasi warna krem kecuali isolat PB01 berwarna kuning. Bentuk sel batang terdapat pada 3
isolat dan 7 isolat lainnya berbentuk kokus. Pewarnaan gram menunjukkan semua isolat merupakan bakteri gram negatif. Pewarnaan gram bertujuan untuk menentukan
kelompok bakteri gram positif atau negatif. Bakteri gram negatif berwarna merah karena kompleks zat warna kristal violet yodium dilarutkan oleh larutan pemucat
sehingga mengambil warna merah saat diteteskan safranin Lay 1994. Morfologi dan hasil uji biokimia isolat bakteri potensial disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil pengamatan morfologi dan uji biokimia isolat bakteri kitinolitik
Kode Isolat
Bentuk
Koloni
Warna
Koloni
Bentuk
Sel
Gr am
Mot il
it as
S it
ra
t
Ge latinase
Ka tala
se TSIA
P ati
B3A Tidak
beraturan Krem
Batang -
+ +
+ -
L,S - PB01
Tidak beraturan
Kuning Kokus -
- +
+ -
G +
- PB02
Bulat Krem
Batang -
+ +
+ -
G +
PB05 Tidak
beraturan Krem
Kokus -
+ +
+ -
L,S - PB08
Bulat Krem
Kokus -
+ +
+ -
G +
- PB10
Tidak beraturan
Krem Kokus
- +
+ +
- L,S -
PB13 Tidak
beraturan Krem
Kokus -
+ +
+ -
L,S - PB14
Bulat Krem
Batang -
+ +
+ -
L,S + PB15
Tidak beraturan
Krem Kokus
- +
+ +
- L,S -
PB17 Bulat
Krem Kokus
- +
+ +
- L,S -
Keterangan : G = Memfermentasi Glukosa ; L,S = Memfermentasi Laktosa Sukrosa ; + = Menghasilkan H
2
S Isolat bakteri memiliki kemampuan bergerak dalam media semisolid SIM
kecuali isolat PB01. Semua isolat bakteri mampu menggunakan Na-sitrat sebagai
Universitas Sumatera Utara
satu-satunya sumber karbon dan energi. Hal ini ditunjukkan dengan perubahan warna hijau menjadi biru pada media
Simmon’s citrate agar. Bila mikroba mampu menggunakan sitrat maka asam akan dihilangkan dari media biakan sehingga
meningkatkan pH dan mengubah warna media dari hijau menjadi biru Lay 2004. Uji hidrolisis gelatin merupakan salah satu cara untuk pencirian suatu
mikroorganisme. Kemampuan menghidrolisis gelatin dihubungkan juga dengan sifat patogen suatu mikroba. Semua isolat menunjukkan kemampuan menghidrolisis
gelatin yaitu ditunjukkan dengan mencairnya gelatin setelah diinkubasi selama 30 menit dalam lemari es Lay 1994. Uji katalase untuk mengetahui bakteri yang
memiliki enzim katalase yang dapat menguraikan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Uji TSIA untuk melihat kemampuan mikroba menguraikan asam amino
yang mengandung sulfur. Isolat PB01 dan PB08 menghasilkan senyawa FeS pada media TSIA.
4.2. Isolasi dan Karakterisasi