3.3. Isolasi dan Identifikasi
Saprolegnia
sp
.
Telur gurami yang terinfeksi
Saprolegnia
diambil dan disimpan pada botol steril dengan suhu penyimpanan 10-14°C Mousavi
et al
2009. Teknik pengambilan sampel
Saprolegnia
disajikan pada Lampiran 1. Telur diletakkan pada cawan Petri steril. Hifa
Saprolegnia
diambil kemudian diamati morfologi
Saprolegnia
yang tumbuh di telur di bawah mikroskop cahaya. Untuk mendapatkan koloni murni
Saprolegnia
ditanam pada media SDA Bruno Wood 1999 yang telah diberi antibiotika klorampenikol. Kemudian diinkubasi pada suhu 30°C selama 48 jam.
Identifikasi morfologi berdasarkan zoosporangium dan organ seksual. Isolat yang tumbuh diidentifikasi menggunakan metoda Hughes 1994, Beakes
et al.
1994 dan Rajan 2000.
3.4. Isolasi dan Identifikasi Bakteri Kitinolitik
Sampel air diambil dari kolam ikan yang tidak pernah terinfeksi
Saprolegnia
atau sampel air dari ikan yang sehat. Sampel air diambil pada bagian permukaan kolam yaitu 20
–30 cm dari permukaan Brzezinska Donderski 2006 untuk mendapatkan sampel air yang mewakili. Sampel air diambil dengan menggunakan
botol steril kemudian disimpan dalam kotak pendingin yang disesuaikan suhunya yaitu kurang dari 7°C Brzezinska Donderski 2006. Pengambilan sampel air
disajikan pada Lampiran 1. Bakteri kitinolitik dari sampel air dipelajari dengan menggunakan metode sebar
spread plate
dengan menggunakan media garam minimum dengan 2 koloidal kitin MGMC Suryanto 2001. Komposisi dan cara pembuatan MGMC
tersaji pada Lampiran 2. Isolat diinkubasi pada suhu 30° C. Zona terang disekitar koloni diukur
sebagai kemampuan bakteri untuk mendekomposisi kitin. Strain ini dikultur pada media agar miring MGMC. Kemudian isolat disimpan di kulkas pada suhu 4 °C dan
dilakukan peremajaan setiap 1 bulan.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Penampakan Morfologi dan Biokimia Bakteri Kitinolitik
Biakan murni bakteri kitinolitik dikarakterisasi sifat morfologi dan biokimianya. Pengamatan ciri-ciri morfologi koloni bakteri antara lain bentuk dan
warna koloni, motilitas, bentuk sel dan sifat gram. Cappuccino Sherman 1996. Uji motilitas menggunakan media semi padat
Sulfide indol motility
SIM. Sifat biokimia yang diuji meliputi penggunaan sitrat dengan media
Simmons Citrate Agar
SCA, uji amilase dengan media
Starch Agar
SA, uji karbohidrat menggunakan media
Triple Sugar Indol Agar
TSIA. Uji katalase menggunakan larutan 3 H
2
O
2
Cappuccino Sherman 1996; Allen
et al.
1983.
3.6. Uji Penghambatan Pertumbuhan
Saprolegnia
sp. secara In Vitro
Kemampuan bakteri kitinolitik menghambat pertumbuhan Oomycetes diuji dengan asai antagonisme
in vitro
. Biakan
Saprolegnia
sp. diinokulasikan pada agar MGMC dengan jarak 3,5 cm dari kertas cakram tempat inokulan bakteri. Bakteri
kitinolitik sebanyak 10 µl setara dengan 10
8
selml diinokulasikan pada kertas cakram. Biakan diinkubasi pada suhu 30°C. Zona hambat terhadap miselium yang
tumbuh diamati mulai hari kedua hingga hari ketujuh. Diameter zona hambat dihitung dengan mengukur selisih radial pertumbuhan
Saprolegnia
normal dengan radial pertumbuhan
Saprolegnia
yang terhambat oleh isolat bakteri. Alur kerja uji antagonisme
in vitro
dapat dilihat pada Lampiran 3.
3.7. Uji Pengukuran Kadar N-asetilglukosamin