2.8.4 Safety and Fire Protection
PT. Mutiara Mukti Farma merupakan perusahaan yang sangat memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja. Keselamatan kerja merupakan
sarana utama untuk mencegah kecelakaan, cacat, dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja dapat mengakibatkan hambatan-
hambatan yang sekaligus juga merupakan kerugian secara tidak langsung seperti kerusakan mesin dan peralatan kerja, terhentinya proses produksi beberapa saat
dapat menyebabkan tingginya biaya produksi. Untuk keamanan serta keselamatan para pekerja maka perusahaan
menyediakan alat pelindung diri, yaitu : a.
Pelindung telinga khusus digunakan bagi pekerja yang mendapatkan kebisingan dari mesin-mesin dan peralatan produksi.
b. Sepatu pengaman berupa sepatu bots untuk melindungi pekerja dari
kecelakaan yang disebabkan oleh benda berat, benda tajam, lantai kerja yang licin dan sebagainya.
c. Sarung tangan khusus untuk melindungi tangan pekerja dari tusukan, sayatan,
benda panas, bahan kimia, aliran listrik dan sebagainya. Ini banyak digunakan di bagian laboratorium.
d. Pelindung pernafasan berupa masker khusus untuk melindungi pekerja dari
gangguan udara yang disebabkan zat-zat kimia di bagian laboratorium. Khusus untuk Fire Protection, perusahaan menyediakan tabung pemadam api di
setiap departemen agar ketika terjadi kebakaran dapat langsung diatasi.
Universitas Sumatera Utara
2.8.5 Penanganan Limbah Waste Treatment
PT. Mutiara Mukti Farma dari hasil sampingan yang terjadi akibat kegiatan pabrik adalah berupa limbah cair dan limbah padat. Limbah cair berasal
dari pencucian alat dan proses pembuatan obat sirup. Sedangkan limbah padat berasal dari tepung sisa-sisa pembuatan obat, botol, kertas, debu, plastik, karton,
strip, dan blister. Adapun pengolahan limbah yang dilakukan perusahaan adalah sebagai
berikut : 1.
Limbah Padat Pengolahan limbah padat menggunakan incinerator dan tungku pembakaran.
Incinerator berfungsi untuk membakar tepung sisa pembuatan obat pada suhu 800-1000
o
C. tungku pembakaran berfungsi untuk membakar karton, kertas, dan plastic. Untuk limbah padat berupa botol dan besi hanya ditumpuk dan
kemudian dijual. Sedangkan untuk plastik-plastik blister dan strip tidak dibakar dlam tungku atau incinerator melainkan dibuang ke tempat
pembuangan akhir TPA. Karena plastik jika dibakar dapat menimpulkan bau yang mengganggu penduduk di sekitar pabrik tersebut.
2. Limbah cair
Sistem pengelolaan limbah cir terdiri dari enam kolam yaitu : a.
Kolam Pertama Air buangan pada kolam pertama berasal dari cucian alat dan proses
pembuatan sirup. Setiap hari senin ditambahkan PAC Poly Aluminium Clorida dan Koaret dengan cara sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
1. Larutkan PAC Poly Aluminium Clorida sebanyak 1,5 kg dalam 20
liter air bersih 2.
Larutkan bahan koaret sebanyak 0,25 Kg dalam 20 liter air bersih 3.
Periksa pH air limbah standar :6,5-8,5, setelah diperiksa pH awal :7 4.
Mikser air limbah selama 30 menit 5.
Masukkan lauratan PAC Poly Aluminium Clorida ke dalam air limbah dalam posisi mikser
6. Mikser air limbah selama 30 menit
7. Masukkan kaoret ke dalam air limbah pada posisi mikser
8. Mikser air limbah selama 30 menit
9. Diamkan air limbah selama 2,5 jam
10. Alirkan air ke kolam kedua
b. Kolam Kedua
Pada kolam kedua tidak ada perlakuan apapun. Air buangan mengalir secara gravitasi ke kolam ketiga
c. Kolam Ketiga
Kolam ketiga sudah terbentuk lumpur, kemudiaan lumpur diangkat dan dibuang ke tanah kolam enam
d. Kolam Keempat
Air limbah pad kolam keempat berasal dari kamar mandi, laundry dan aliran air hujan. Air limbah akan secara gravitasi ke kolam ke lima
Universitas Sumatera Utara
e. Kolam Kelima
Pada kolam ke lima terdapat tanah, kerikil, dan pasir, kemudian air akan mengalir secara gravitasi ke kolam keenam
f. Pada kolam keenam
terdapat endapan lumpur yang dikeringkan yang berasal dari kolam ketiga. Pada endapan lumpur tumbuh tanaman seperti kangkung dan labu.
Tumbuhnya tanaman tersebut digunakan sebagai indikator bahwa air limbah tidak mengandung zat kimia berbahaya
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan perusahaan bahwa pH air limbah adalah sekitar 6,20 dan menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
No. Kep51MENLH101995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi kegiatan industri yaitu 6-9 maka pH air limbah PT. Mutiara Mukti Farma sudh memenuhi
syarat
Universitas Sumatera Utara
BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Pengukuran Waktu