Dampak Kebijakan Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak

Jika terjadi perubahan atau peningkatan biaya produksi maka hal tersebut akan lebih relevan bila dikaitkan dengan tujuan produsen dalam memperoleh pendapatan, serta pengaruhnya terhadap harga dan volume penjualan produk tersebut.

2.1.7 Dampak Kebijakan Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak

Dampak dari kebijakan pemerintah adalah sesuatu yang ditimbulkan pada masyarakat baik diterima atau tidak yang harus dipatuhi sebagai akibat dari kebijakan tersebut. Dampak itu sendiri juga bisa berarti konsekuensi dari sebelum dan sesudah adanya kebijakan tersebut Arif, 2009. Kebijakan Publik merupakan suatu ilmu multidisipliner karena banyak melibatkan disiplin ilmu seperti ilmu politik, sosial, ekonomi, dan psikologi. Kebijakan Publik adalah keputusan yang dibuat oleh Pemerintah dan Lembaga Pemerintahan untuk mengatasi permasalahan tertentu, untuk melakukan kegiatan tertentu, atau untuk mencapai tujuan tertentu yang berkenaan dengan kepentingan dan manfaat orang banyak. Ciri-ciri dari Kebijakan Publik adalah : 1 Kebijakan Publik dalam system politik modern merupakan suatu tindakan yang direncanakan. 2 Kebijakan pada hakikatnya terdiri atas tindakan-tindakan yang saling berkait dan berpola yang mengarah pada tujuan tertentu. 3 Kebijakan bersangkut paut dengan apa yang senyatanya dilakukan pemerintah dalam bidang tertentu. 4 Kebijakan publik berbentuk positif dan negatif , kemungkinan meliputi keputusan- keputusan pemerintah untuk bertindak atau tidak melakukan tindakan apapun dalam masalah-masalah dimana justru campur tangan pemerintah diperlukan Suharno, 2008. Universitas Sumatera Utara Proses pembuatan kebijakan publik merupakan proses yang kompleks karena melibatkan banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Dengan demikian kebijakan publik dapat dibagi menjadi beberapa tahapan yang dimulai dari Penyusunan Kebijakan, Formulasi Kebijakan, Adopsi Kebijakan, Implementasi Kebijakan, dan Evaluasi Kebijakan Winarno, 2007. Kebijakan Pemerintah akhir-akhir ini yang menuai banyak pro dan kontra adalah menyangkut dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak Bensin dan Solar pada 18 November 2014. Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla, Menteri ESDM Sudirman Said, dan Mendagri Tjahjo Kumolo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi di Istana Merdeka pada hari Senin tanggal 17 November 2014 malam. Harga BBM bersubsidi jenis premium naik menjadi Rp. 8.500liter atau naik Rp 2.000 dimana sebelumnya Rp. 6.500liter dan solar naik menjadi Rp 7.500liter atau naik Rp. 2.000 dimana sebelumnya Rp. 5.500liter. Kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak ini berlaku mulai Selasa 18 November 2014 pukul 00.00 WIB. Presiden mengatakan, keputusan pengalihan subsidi BBM dilakukan pemerintah agar dapat menambah jumlah alokasi anggaran belanja yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan seperti pendidikan, infranstruktur, dan kesehatan Koran Antara, 2014 . Pengurangan subsidi BBM memang terasa memberatkan, terutama bagi mereka yang sehari- harinya bergantung kepada bahan bakar fosil ini. Beban berat lebih terasa, karena sebelum harga BBM resmi naik, harga-harga barang di pasaran telah naik terlebih dahulu. Alasan yang selama ini digunakan untuk mengurangi subsidi BBM adalah subsidi BBM lebih banyak dinikmati orang-orang kaya yang memiliki industri dan perusahaan besar Simamora, 2006. Universitas Sumatera Utara Pengaruh kenaikan harga Bahan Bakar Minyak secara makroekonomi adalah meningkatnya harga output, dengan asumsi bahwa output yang dihasilkan menggunakan input tenaga kerja dan input lainnya termasuk BBM. Hal ini disebabkan oleh berbagai sektor dan kegiatan ekonomi di Indonesia mengandalkan BBM sebagai sumber energi dalam beraktivitas. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh pelaku ekonomi tidak lepas dari penggunaan BBM, mulai dari kegiatan yang dilakukan oleh rumah tangga hingga produsen yang memproduksi barang dan jasa. Belum sampai dua bulan sejak kenaikan, pemerintah kembali akan menurunkan harga bahan bakar minyak BBM bersubsidi pada 1 Januari 2015. Penurunan tersebut dilakukan menyusul penerapan kebijakan baru pemerintah tentang penyaluran subsidi. Pemerintah memutuskan menurunkan harga BBM bersubsidi Per 1 Januari 2015, harga Premium dipatok Rp 7.600 per liter, turun dari harga sebelumnya Rp 8.500. Sedangkan harga solar ditetapkan Rp 7.250 per liter, turun dari harga sebelumnya Rp 7.500. Penurunan harga minyak mentah dunia menjadi faktor utama bakal diturunkannya harga jual BBM dalam negeri. Dalam perhitungan harga BBM Januari 2015, pemerintah menggunakan indikator harga minyak mentah US 60 per barel dengan kurs Rp 12.380 per dolar AS. Saat ini kontrak minyak mentah US 51,64 per barel Koran Tempo, 2015. Pemerintah kembali menurunkan harga bahan bakar minyak premium dari Rp 7.600 menjadi Rp 6.600 per liter dan bahan bakar solar yang berubah dari Rp 7.250 per liter menjadi Rp 6.400 per liter. Harga itu akan berlaku pada Senin 19 Januari 2015 dini hari. Penurunan tersebut diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, pada Jumat 16 Januari 2015 siang. Penurunan harga BBM ini merupakan dampak dari sistem subsidi tetap yang mulai diterapkan pemerintah. Artinya Pemerintah hanya mengikut harga minyak dunia, dimana bila harga minyak dunia naik maka harga Universitas Sumatera Utara Bahan Bakar Minyak solar dan bensin naik, begitupun sebaliknya. Rendahnya harga minyak dunia membuat subsidi premium dihapus dan solar hanya disubsidi Rp 1.000 per liter BBC Indonesia, 2015. Pada tanggal 01 Maret 2015, Pemerintah membuat kebijakan baru berupa kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dari bahan bakar minyak berjenis premium yang sebelumnya Rp 6.600 per liter naik menjadi Rp 6.800 per liter. Dan BBM jenis solar tetap Rp 6.400 per liter. Tanggal 28 Maret 2015, harga BBM jenis premium kembali mengalami kenaikan sebesar Rp 500 per liter menjadi Rp 7.300 per liter, dan BBM jenis solar juga naik Rp 500 per liter menjadi Rp 6.900 per liter.

2.1.8 Penelitian Terdahulu