Biaya Input Produksi Tinjauan Pustaka .1 Usaha Peternakan Ayam Broiler

Dengan bermitra, pihak inti akan memperoleh keuntungan dari harga jual sapronak serta kelebihan harga jual ayam pada saat harga pasar melebihi harga kontrak. Sedangkan plasma akan memperoleh keuntungan dari hasil produksinya dengan harga kontrak yang telah disepakati sehingga tidak harus menanggung kerugian ketika harga pasar dibawah harga kontrak.

2.1.3 Peternak

Peternak adalah orang atau badan hukum atau buruh peternakan yang mata pencahariannya sebagian atau seluruhnya bersumber kepada peternakan. Peternakan adalah pengusahaan, pembudidayaan, atau pemeliharaan ternak dengan segala fasilitas penunjang bagi kehidupan ternak Undang-undang Dasar, 1967. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal.

2.1.4 Biaya Input Produksi

Biaya produksi merupakan sebagian keseluruhan faktor produksi yang dikorbankan dalam proses produksi untuk menghasilkan produk. Biaya produksi sering disebut dengan ongkos produksi. Biaya produksi merupakan keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk hingga produk itu sampai di pasar atau sampai di konsumen Bambang, 2007. Biaya produksi terbagi menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap fixed cost adalah biaya yang timbul dari pemakaian input tetap. Biaya ini tidak berubah walaupun jumlah output yang dihasilkan berubah. Biaya variabel variabel cost adalah biaya yang muncul sebagai akibat dari penggunaan input variabel. Biaya variabel total akan bervariasi sesuai dengan perubahan output yang dihasilkan. Keseluruhan biaya dari biaya tetap ditambah biaya variabel disebut dengan biaya total Sugiarto, 2002. Universitas Sumatera Utara Biaya tetap fix cost meliputi biaya yang digunakan untuk pembuatan kandang beserta ongkos kerjanya, instalansi air tangki air beserta instalansinya, tempat minum, tempat pakan, gudang pakan, peralatannya, serta sarana lain sesuai dengan kebutuhan Fadillah, 2013. Biaya variabel variabel cost adalah biaya yang dikeluarkan berkali-kali dan tidak mengalami penyusutan. Biaya variabel meliputi bibit DOC, pakan, transportasi, vitamin atau obat-obatan, tenaga kerja Sudarmono, 2003. DOC adalah bibit ayam atau anak ayam yang baru berusia satu hari. Kualitas DOC sangat menentukan kelangsungan dan hasil produksi usaha ternak ayam broiler. Untuk hasil produktifitas optimal, memilih DOC yang berkualitas bagus menjadi hal yang sangat penting. DOC memiliki peranan kesuksesan berkisar 10 - 16 selain pakan dan juga manajemen pemeliharaan. Ciri-ciri DOC yang baik adalah bebas dari penyakit free disease terutama penyakit pullorum, empalitis, dan jamur, berasal dari induk yang matang umur dan dari pembibit yang berpengalaman, DOC terlihat aktif, mata cerah, dan lincah, DOC memiliki kekebalan dari induk yang tinggi, kaki besar dan basah, bulu cerah, tidak kusam dan penuh, anus bersih, tidak ada kotoran Fadillah, 2004. Biaya pakan tercipta dari hasil perkalian antara jumlah konsumsi ransum dengan harga pakan. Harga pakan sudah ditentukan dari kekuatan pasar, sedangkan konsumsi ransum harus sesuai standar dari pembibit yang bersangkutan Rasyaf, 2001. Ransum adalah bahan ransum ternak yang telah diramu dan biasanya terdiri dari berbagai jenis bahan ransum dengan komposisi tertentu. Pemberian ransum bertujuan untuk menjamin Universitas Sumatera Utara pertumbuhan berat badan dan menjamin produksi daging agar menguntungkan Santoso, 2008. Ransum yang baik harus mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral dalam jumlah yang berimbang. Selain memperhatikan kualitas, pemberian ransum juga harus sesuai dengan umur ayam karena nilai gizi dan jumlah ransum yang diperlukan pada setiap pertumbuhan berbeda Cahyono, 2001. Kebutuhan nutrisi broiler periode Awal dan Akhir sesuai Standart Nasional Indonesia 2006 dapat dilihat pada tabel 2.1 dan 2.2 berikut : Tabel 2.1 Kebutuhan Nutrisi Broiler Periode Awal No. Parameter Satuan Persyaratan 1. Kadar Air Maks. 14,0 2. Protein Kasar Min. 19,0 3. Lemak Kasar Maks. 7,4 4. Serat Kasar Maks. 6,0 5. Abu Maks. 8,0 6. Kalsium Ca 0,90 - 1,20 7. Fosfor P 0,60 – 1,00 8. Energi Metabolisme Min. 2900 Sumber : Standart Nasional Indonesia, 2006. Tabel 2.2 Kebutuhan Nutrisi Broiler Periode Akhir No. Parameter Satuan Persyaratan 1. Kadar Air Maks. 14,0 2. Protein Kasar Min. 18,0 3. Lemak Kasar Maks. 8,0 4. Serat Kasar Maks. 6,0 5. Abu Maks. 8,0 6. Kalsium Ca 0,90 - 1,20 7. Fosfor P 0,60 – 1,00 8. Energi Metabolisme Min. 2900 Sumber : Standart Nasional Indonesia, 2006. Universitas Sumatera Utara Peternakan ayam broiler memerlukan sejumlah tenaga kerja yang dapat disesuaikan dengan banyaknya jumlah budidaya ataupun jenis teknologi yang diterapkan. Peternakan ayam broiler terdiri dari beberap jenis tenaga kerja, yaitu tenaga kerja tetap, tenaga kerja harian, dan tenaga kerja harian lepas dan kontrak Rasyaf, 2010. Biaya transportasi adalah faktor yang menentukan dalam transportasi untk pnetapan tarif dan alat kontrol agar dalam pengoperasian dapat dicapai secara efektif dan efisien. Biaya transportasi termasuk di dalamnya adalah biaya bahan bakar, oli, dan tenaga penggerak. Pemakaian Bahan Bakar Minyak biasanya dihitung berdasarkan jumlah kilometer per liter. Faktor yang mempengaruhi pemakaian BBM adalah ukuran kendaraan, rata-rata pemakaian BBM, cara mengemudi yang bila semakin cepat mengemnudi maka semakin tinggi pemakaian BBM, kondisi kendaraan, tingkat pengisian, permukaan jalan dimana permukaan jalan yang buruk menyebabkan pemakaian BBM yang lebih banyak, dan pemakaian oli mesin. Pemberian obat pada ayam broiler terdiri dari kelompok obat khusus untuk penyakit yang disebabkan oleh Salmonella sp, kelompok obat Sulfonamides, kelompok obat antibiotika, dan kelompok obat khusus untuk mengobati penyakit berak darah Rasyaf, 2010. Para peternak ayam broiler dapat melakukan pengobatan secara herbal dengan jahe, kunyit, kencur, daun sirih, temulawak, maupun bawang putih, sebagai pengganti alternatif obat- obatan kimia Harianto, 2011. Vaksin adalah penyakit yang telah dilemahkan dan dimasukkan ke dalam tubuh ayam broiler guna meningkatkan kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. Pemberian vaksin dapat dilakukan melalui tetes mata, penyuntikan, dan pencampuran dengan air minum Sudaryani, 2009. Universitas Sumatera Utara Vitamin merupakan nutrien organik yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai fungsi biokimia yang tidak disintesis oleh tubuh. Vitamin snagat berguna untuk mendukung proses pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh ayam broiler. Seperti halnya manusia, ayam broiler juga membutuhkan vitamin A, B, C, D, E, dan K. Kandungan vitamin tersebut biasanya sudah terdapat di dalam pakan yang diberikan kepada ayam broiler Widagdo, 2011.

2.1.5 Produksi dan Produktivitas