yang tinggi, harga jual yang berfluktuasi, sulitnya sistem pemeliharaan dan minimnya keterampilan beternak, keterlambatan datangnya bibit, dan masalah cuaca dan penyakit.
Ardilawanti 2012 dengan judul skripsi Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi Ayam Broiler, menyimpulkan bahwa secara keseluruhan komponen biaya variabel
independen yang menentukan meliputi pakan, kandang, biaya operasional, dan biaya obat- obatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produksi ayam broiler. Adapun besar
pengaruh dari faktor-faktor tersebut sebesar 93,30 berarti faktor-faktor lainnya berpengaruh sangat kecil yaitu sebesar 6,70.
2.2 Landasan Teori
Harga minyak merupakan salah satu penentu biaya input produksi. Hal ini disebabkan karena sangat berfluktuasinya pergerakan harga minyak di pasaran dunia sehingga kenaikan harga
minyak akan serta merta menaikkan biaya produksi dan kenaikan biaya produksi akan menaikkan harga, sebaliknya begitupun dengan penurunan harga minyak Pertanian.go.id,
2014. Bahan Bakar Minyak BBM dalam usaha pertanian berfungsi sebagai faktor input yang
mempengaruhi proses produksi. Dampak Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak terhadap usaha pertanian dapat dilihat melalui 3 alur transmisi yakni: a Secara langsung melalui
perubahan harga BBM yang digunakan langsung pada usaha produksi, b Dampak tidak langsung melalui perubahan harga faktor-faktor produksi, c Dampak tidak langsung melalui
perubahan harga jual output Pertanian.go.id, 2014. Produksi adalah perubahan dari dua atau lebih input menjadi satu atau lebih output produk.
Produksi merupakan hasil akhir dari proses aktivitas ekonomi dengan memaanfatkan beberapa masukan atau input. Pengertian ini dapat dipahami bahwa kegiatan produksi adalah
Universitas Sumatera Utara
mengkombinasikan berbagai input atau masukan untuk menghasilkan output Fathorozi, 2003.
Dalam usaha peternakan ayam broiler, faktor input yang digunakan adalah Day Old Chick
DOC, pakan, obat-obatan, vitamin, dan tenaga kerja. Faktor - faktor input tersebut berperan sebagai biaya variabel yang berubah terus
– menerus jumlah kebutuhan dan harganya setiap bulan Sudarmono, 2003.
Bahan Bakar Minyak digunakan langsung untuk bahan bakar transportasi, dimana transportasi merupakan alat dalam proses produksi dan distribusi ternak ayam. Dimana tanpa
bantuan transportasi, output yang dihasilkan tidak akan sampai ke pasar dan proses budidaya peternakan juga terhambat Soekartawi, 2002.
Dampak tidak langsung dari perubahan harga BBM pada usaha peternakan berdampak pada berubahnya harga pakan, Day Old Chick DOC , obat-obatan atau vitamin, dan upah tenaga
kerja maupun harga jual output. Hal ini dapat dilihat dari indikator yaitu adanya fluktuatif harga input seperti pakan, Day Old Chick DOC, obat-obatan, vitamin, dan tenaga kerja
yang merupakan variabel-variabel utama dalam berlangsungnya proses produksi, serta harga jual output.
Perubahan Harga Bahan Bakar Minyak BBM berdampak pada pakan yaitu berupa jagung dan dedak halus yang ikut mengalami perubahan harga akibat dari perubahan BBM. Biaya
pakan merupakan faktor terbesar yang berpengaruh terhadap biaya input karena dapat menyerap 70-75 biaya total produksi ayam broiler sehingga besar kecilnya biaya produksi
yang dikeluarkan sangat tergantung dari besarnya biaya pakan Fadilah, 2007. Untuk biaya Day Old Chick DOC, sangat tergantung kepada mekanisme pasar, dimana
harga bibit ayam juga ikut berfluktuasi sesuai dengan jumlah permintaan dan penawaran pasar. Permintaan DOC dapat berubah seiring dengan kemampuan produsen dalam membeli
Universitas Sumatera Utara
dan harga beli DOC yang berubah akibat perubahan harga BBM, dan penawaran DOC berubah seiring dengan berubahnya biaya input produksi akibat berubahnya harga Bahan
Bakar Minyak dan harga jual DOC Republika online, 2014. Biaya obat-obatan dan vitamin mengalami perubahan seiring dengan perubahan harga Bahan
Bakar Minyak BBM di tingkat pedagang. Kebutuhan untuk obat-obatan dan vitamin ayam broiler berubah-ubah untuk setiap periodenya.
Biaya untuk upah tenaga kerja juga mengalami perubahan seiring dengan tuntutan pekerja dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harga bahan pokok untuk kebutuhan sehari-hari
juga ikut berubah karena berubahnya harga Bahan Bakar Minyak Harian Analisa, 2015. Untuk mengetahui dampak tidak langsung dari pengaruh kenaikan harga BBM terhadap
perubahan harga jual output, yaitu dengan mengetahui kenaikan µ mark up dari harga output, sehingga berpengaruh terhadap upah yang harus diberikan. Jadi dapat dijelaskan
bahwa peningkatan upah dan harga BBM menyebabkan kenaikan biaya produksi, sehingga memaksa produsen untuk meningkatkan harga output.
Volume produksi sangat bergantung kepada biaya input produksi. Bila biaya input yang dikeluarkan tinggi, maka akan menjadi pertimbangan produsen untuk memperkecil volume
produksi atau menaikkan harga output. Sebaliknya, bila biaya yang dikeluarkan untuk produksi rendah maka produsen akan menaikkan volume produksi atau harga output tetap
Soekartawi, 1995. Berdasarkan teori ekonomi manajerial, apabila salah satu variabel penentu penawaran
variabel di luar harga produk dalam fungsi penawaran berubah nilainya, maka akan menghasilkan fungsi penawaran baru dan hal ini berakibat kurva penawaran semula S
o
secara keseluruhan ke lokasi yang baru. Perpindahan atau pergeseran kurva penawaran S
o
ke lokasi yang baru ini ditandai dengan adanya perubahan penawaran di pasar, sehingga apabila
Universitas Sumatera Utara
pengaruh dari perubahan variabel penentu penawaran itu lebih besar daripada pengaruh perubahan harga pokok, maka dapat saja terjadi bahwa seolah-olah kenaikan harga produk
diikuti dengan penurunan penawaran terhadap produk itu. Dalam konteks ini, hukum penawaran tetap berlaku, bahwa kenaikan harga produk akan meningkatkan kuantitas
penawaran akibat kenaikan harga itu diikuti pula oleh pengaruh penurunan penawaran kuantitas produk yang lebih besar sebagai akibat pengaruh perubahan nilai dari variabel
penentu penawaran itu sebagai misal pengaruh dari variabel adalah pengaruh kenaikan biaya input yang digunakan dalam produksi Gaspersz,1997.
Perangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi dalam menciptakan komoditas usahatani maupun usaha lainnya yang mengubah masukan input menjadi keluaran output. Input
merupakan masukan bahan baku yang diperlukan untuk menciptakan suatu produk. Hubungan antara faktor produksi dengan hasilnya dapat diberi ciri khusus berupa fungsi
produksi. Fungsi produksi adalah suatu hubungan matematis yang menggambarkan jumlah hasil produksi tertentu ditentukan oleh jumlah
biaya faktor produksi yang
dikeluarkan Soekartawi, 2002. Fungsi biaya produksi menjelaskan hubungan input dan output yaitu besarnya biaya produksi
dipengaruhi oleh jumlah output, besarnya biaya output tergantung pada biaya atas input yang digunakan. Perilaku biaya produksi dipengaruhi oleh karakteristik fungsi produksi dan harga
input yang digunakan dalam proses produksi. Biaya diasumsikan dengan f Q dimana Q = Output. Output diasumsikan dengan f X dimana X = Input Gilarso,
2003. 3 Konsep mengenai biaya produksi yaitu Biaya Tetap Total Total Fixed Cost TFC = f konstan, Biaya Variabel Total Total Variabel Cost TFC = f Output atau Q,
Total Cost atau TC= TFC + TVC Gilarso, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Total biaya produksi TC per periode waktu yang dikeluarkan peternak akan mempengaruhi harga jual output ayam broiler tersebut. Harga jual output bila dikalikan dengan volume
produksi ayam broiler yang dijual akan didapat sebagai penerimaan peternak Soekartawi, 1995.
Analisis pendapatan terhadap usaha penting dalam kaitannya dengan tujuan yang hendak akan dicapai oleh setiap usaha dengan berbagai pertimbangan dan motivasinya. Analisis
pendapatan pada dasarnya memerlukan dua keterangan pokok yaitu : 1 keadaan penerimaan, dan 2 keadaan pengeluaran biaya produksi selama jangka waktu tertentu
Hernanto, 1996. Pendapatan atau dapat juga disebut keuntungan, adalah selisih antara penerimaan total
dengan biaya total. Dimana biaya itu terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak tetap. Pendapatan diperoleh dari total penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan Soekartawi,
2002.
Dalam melakukan usaha, harga dan produktivitas merupakan sumber ketidakpastian, sehingga bila harga dan produksi berubah maka penerimaan dan pendapatan yang diterima
produsen juga berubah Soekartawi, 1990.
2.3 Kerangka Pemikiran