Pemasaran Jasa TINJAUAN PUSTAKA

proses, mengurangi jumlah karyawan, dan menetapkan system kontrol pengeluaran. 2 Divestasi Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut divestasi. Divestasi dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment untuk menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya. 3 Likuidasi Menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong- sepotong untuk nilai rill disebut likuidasi. Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional.

2.3 Pemasaran Jasa

Jasa telah berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Industry jasa sangat bervariasi. Pemerintah menawarkan jasa melalui pengadilan, jasa lapangan kerja, rumah sakit, militer, polisi, pemadam kebakaran, dan lain sebagainya. Organisasi nirlaba menawarkan jasa melalui museum, badan amal, sekolah, perawatan tubuh, dan lain sebagainya. Menurut Kotler dan Amstrong 2006;57 ada empat karakteristik khusus jasa ketika merancang program pemasaran jasa, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Jasa tidak berwujud Artinya jasa tidak memiliki wujud atau tidak dapat dilihat, dirasakan, diraba, didengar, sebelum jasa itu dibeli. Contoh orang yang melakukan bedah plastic tidak akan bisa melihat bentuk dari hasilnya sebelum melakukan bedah tersebut. Oleh sebab itu tugas penyedia jasalah mengelola bukti dan memwujudkan yang tidak terwujud. b. Tidak dapat dipisahkan Jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku barang berwujud fisik yang diproduksi, disimpan, dan didistribusikan melalui banyak distributor, dan dikonsumsi selang beberapa waktu kemudian. Apabila jasa diberikan oleh seseorang, maka pemberi jasa tersebut merupakan bagian dari jasa. Jika klien hadir pada saat diproduksi, interaksi pemberi jasa-klient merupakan ciri khusus dari pemasaran jasa, baik untuk penyedia jasa dan klien mempengaruhi jasa. c. Variabilitas jasa Kualitas jasa bergantung pada siapa yang menyediakan jasa dan kapan, dimana, dan bagaimana jasa itu disediakan. Pemberi jasa biasanya menyadari variablitas yang tinggi ini dan seringkali bertanya kepada orang lain sebelum memilih pemberi jasa. Universitas Sumatera Utara d. Jasa dapat musnah Jasa tidak dapat disimpan untuk dijual atau digunakan beberapa saat kemudian. Beberapa dokter mendenda pasien untuk perjanjian yang tidak ditepati karena nilai jasa hanya ada pada saat itu dan hilang ketika pasien tidak muncul. Sebagaimanapun produksi jasa dilakukan perusahaan, hasil yang didapat tidaklah mungkin bisa sama persis satu dengan yang lainnya. Apalagi produk jas yang dihasilkan menyangkut dengan kepuasan konsumen yang sudah pasti menafsirkan dengan cara dan persepsi yang berbeda pula. Menurut Zeithhalm dan Bitner 2003;74 karakteristik jasa hanya mencakup tiga komponen, yaitu: a. Intangibility Merupakan ketidakwujudan jasa sesuatu yang paling dasar, dan paling menyeluruh yang membedakan antara produk barang dan jasa karena produk jasa lebih menonjolkan pelayanan atau tindakan daripada objek barang, karea tidak dapat dilihat, dirasa, atau disentuh dimana hal tersebut dapat dilakukan. b. Heterogenity Jasa merupakan sebuah kinerja yang dilakukan oleh manusia, maka tidak ada dua pelayanan jasa yang sama persis satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarnakan keberagaman jasa yang diingikan oleh konsumen masing-masing memiliki keinginan yang juga berbeda. Universitas Sumatera Utara c. Perishability Sesuatu yang tidak tahan lama mengacu kepada fakta bahwasanya produk jasa tidak dapat disimpan, dijual kembali, atau direturn. Waktu satu jam seorang pengacara tidak akan bisa di klaim ulang dan digunakan dilain waktu. Lain halnya dengan barang yang dapat digunakan berulang-ulang atau dikembalikan jika hasil tidak memuaskan.

2.4 Bauran Pemasaran Jasa