pedoman untuk membedakan antara gagasan pokok dan gagasan sampingan.
Contoh :
- ﺪﻬﺘﳎ ﻪﻧﻷ نﺎﺤﺘﻣﻻا ﰲ ﻲﻤﻬﻓ ﺢﳒ
- سرﺪﻟا تﺮﻀﺣ ﺎﻣ ﻚﻟﺬﻟ ﺎﻀﻳﺮﻣ ﺖﻨﻛ
- ﺮﻳﺰﻏ ﺮﻄﳌا نأ ﻢﻏر ﺪﺠﺴﳌا ﱃإ دﻮﻤﳏ ﺐﻫذ
Dalam kalimat-kalimat di atas, gagasan yang terletak sebelum kata-kata:
نﻷ ،ﻚﻟﺬﻟ ،نأ ﻢﻏر
adalah gagasan pokok. Dalam paragraf, gagasan utama mungkin terletak dalam kalimat
pertama, sedang kalimat-kalimat berikutnya memuat gagasan-gagasan sampingan. Atau mungkin sebaliknya, gagasan utama terletak di tengah
atau bahkan di belakang. Masing-masing penulis mempunyai gaya penulisan sendiri-sendiri.
2. Belajar memperkaya kosa kata
Kosa kata merupakan salah satu unsur bahasa yang harus dikuasai untuk memperoleh kemahiran berbahasa, termasuk kemahiran membaca.
Dalam hubungan dengan kegiatan membaca, siswa hendaknya dibiasakan untuk menggunakan kamus. Keterampilan menggunakan kamus sangat
penting untuk mengembangkan pengetahuan siswa. Kamus bahasa Arab mempunyai sistemnya tersendiri yang relatif sukar. Ini sebagai akibat dari
sistem tata kata bahasa Arab yang memang lebih rumit dan kompleks. Oleh karena itu siswa harus sebanyak mungkin dilatih menggunakan
kamus. Kamus yang dilatihkan penggunannya jangan hanya terbatas pada kamus bilingual Indonesia – Arab atau Arab- Indonesia saja;
sedikit demi sedikit mereka juga harus dikenalkan dan dilatih menggunakan Kamus Umum Bahasa Arab.
Untuk memperkaya kosakata perlu latihan-latihan:
- mencari padanan katasinonim
فداﺮﻣ
- mencari lawan kataantonim
ﺪﺿ
- mencari makna lain dari kata yang sama
ﻆﻔﻠﻟا كاﺮﺘﺷا
3. Belajar Menarik Kesimpulan
Dalam latihan ini guru dapat mengajukan pertanyaan :
1 -
؟ﺔﻟﺎﻘﳌا ﻦﻣ ﺞﺘﻨﺘﺴﺗ اذﺎﻣ 2
- ؟ﺔﺼﻘﻟا ﻩﺬﻫ ّﺐﻟ ﺎﻣ
Jawaban siswa dapat diperiksa bersama-sama. Guru kemudian menunjukkan kesimpulan yang sebenarnya, yang dimaksud oleh
penulisnya, dengan
menunjukkan bagian-bagian
bacaan yang
mendukung kesimpulan tersebut. Guru juga menunjukkan bagian-bagian bacaan yang menunjukkan sebab dan bagian-bagian bacaan yang
menunjukkan akibat. Cara lain untuk melatih siswa menarik kesimpulan ini,
umpamanya dengan memberikan teks tanpa judul. Setelah siswa membacanya, mereka diminta membuat judul yang sesuai dengan isi
bacaan.
4. Belajar Pola Kalimat
Bahan bacaan yang disajikan di sini memang dimaksudkan untuk memperkenalkan pola kalimat baru kepada siswa. Untuk itu harus
dipersiapkan latihandrill guna memantapkan pola kalimat tersebut, secara lisan maupun tulis. Drill pola kalimat itu pada tahap pertama bisa
dilakukan dengan drill manipulatif model stimulus-respon, tapi harus segera dikembangkan menjadi drill semi-komunikatif bermakna dan