yang menjadi sasarannya. Baik membaca cepat maupun membaca rekreatif, biasanya dilaksanakan di luar kelas, dengan cara penugasan
kepada siswa untuk membaca buku tertentu, dan dalam waktu yang ditentukan siswa harus menyerahkan laporan tertulis tentang buku yang
telah dibacanya. Sungguhpun sangat diperlukan, tetapi harus diingat bahwa tidak
setiap bahan bacaan dapat dijadikan bahan membaca cepat dan membaca rekreatif. Masalahnya adalah bahwa bahan bacaan yang cocok untuk
latihan mambaca cepat dalam bahasa Arab itu tidak mudah didapat, namun bukan berarti tidak ada. Para guru hendaknya aktif menjalin
komunikasi dengan jurusan-jurusan sastra Arab atau pendidikan bahasa Arab di berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Jurusan Sastra
Arab Universitas Negeri Malang sebagai contoh, telah memiliki Markaz at- Ta’allum adz-Dzati Self Access Center yang cukup lengkap. Berbagai bahan
bacaan berbahasa Arab dari tingkat dasar sampai dengan tingkat lanjut tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh umum.
5. Membaca Analitis ﺔﻴﻠﻴﻠﺤﺘﻟا ةءاﺮﻘﻟا
Tujuan utama membaca analitis ialah untuk melatih siswa agar memiliki kemampuan mencari informasi dari bahan tertulis. Selain itu
siswa dilatih agar dapat menggali dan menunjukkan ditel-ditel yang memperkuat ide utama yang disajikan penulis. Siswa juga dilatih berfikir
secara logis, mencari hubungan antara satu kejadian dengan kejadian yang lain, dan menarik kesimpulan walaupun ia tidak tertulis secara
eksplisit dalam bacaan.
D. TINGKATAN
تﺎﻳﻮﺘﺴﻣ
KEMAHIRAN MEMBACA
Membaca dapat dibedakan menjadi tiga tingkatan, yaitu: 1. Membaca Baris Permukaan atau Reading the lines
ءار ة
روط ا , yang
ditandai dengan proses pemahaman makna kata-kata secara harfiah,
kemudian pemahaman makna teks yang terdiri dari rangkaian kata- kata dengan struktur tertentu secara terpadu. Makna yang ditemukan
dari membaca tingkat pertama ini adalah makna tersurat atau eksplisit
ﻤﻟا ﻰﻨﻌﻤﻟا ظﻮﻔﻠ
. 2. Membaca di Antara Baris atau Reading beween the Lines روط ا ن ةءار ,
yang berusaha menangkap maksud atau pesan dari penulis teks, dan menafsirkan gagasan-gagasannya. Makna yang ditemukan dari
membaca tingkat kedua ini bukan hanya makna eksplisit tapi juga makna tersirat atau implisit
ﻰﻨﻌﻤﻟا ﻮﺤﻠﻤﻟا
ظ
.
3. Membaca di Balik Baris atau Reading beyond the lines ءارو ةءار روط ا, yaitu kegiatan membaca yang melewati batas permukaan atau
menemukan makna di belakang baris-baris teks. Pembaca melakukan penilaian, generalisasi, penataan kembali gagasan-gagasan penulis dan
memadukannya dengan pengetahuan dan gagasan pembaca sendiri.
E . Teknik dan Model Latihan Membaca Berbasis Pengalaman Belajar
Agar pengajaran kemahiran membaca dapat terarah kepada tujuan, maka bacaan-bacaan yang disajikan perlu dilengkapi dengan pertanyaan-
pertanyaan atau model-model latihan. Bentuk dan sistematika pertanyaan disesuaikan dengan tujuan atau jenis membaca atau pengalaman belajar
apa yang ingin dilatihkan kepada siswa. Adapun pengalaman belajar dalam membaca antara lain sebagai berikut.
1. Belajar memahami bacaan
Untuk keperluan ini hendaknya siswa diberi bacaan-bacaan pendek dan dilatih untuk membedakan gagasan utama dengan gagasan
sampingan. Gagasan utama memerlukan perhatian lebih besar. Gagasan sampingan merupakan unsur penjelas, pelengkap atau pendukung
gagasan utama. Ada penanda-penanda tertentu yang dapat dijadikan