NILAI BHP PITA FREKUENSI SELULER, 3G DAN BWA

77 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 Satelit Indonesia

5.3.2. DATA SATELIT INDONESIA

Data satelit Indonesia yang beroperasi pada Semester 2 tahun 2013 adalah sebagai berikut : Gambar 5.2 : Distribusi Satelit Indonesia semester 2-2013 Gambar 5.3 menunjukkan perkembangan jumlah filling satelit sejak tahun 2011. Secara total terjadi fluktuasi dalam jumlah filling satelit dalam 3 tahun terakhir. Jumlah filling satelit sempat menurun dari 39 filling satelit di tahun 2011 menjadi hanya 35 di tahun 2012. Namun memasuki tahun 2013 jumlah filling satelit meningkat kembali menjadi 40. Selama 3 tahun tersebut, Telkom dan MCI menjadi operator terbanyak yang mengelola satelit, diikuti oleh Indosat. Lembaga pemerintah yang mengelola Satelit hanya LAPAN dengan jumlah pengelolaan orbit yang paling sedikit diantara operator lainnya. 78 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 Gambar 5.3 : Perkembangan Jumlah Filling Satelit menurut Operator tahun 2011-2013 Gambar 5.4 : Komposisi Operator pengelola Orbit Satelit Tahun 2011-2013 Komposisi pengelola Orbit satelit yang ditunjukkan pada gambar 5.4 menunjukkan terjadinya pergeseran komposisi Filing satelit yang dikelola operator. Proporsi Telkom yang cukup besar sebagai operator dalam pengelolaan satelit pada tahun 2011 sebesar 41, mulai berkurang pada tahun 2012 menjadi 22,9 dan menurun lagi tinggal 20 di tahun 2013. Sementara MCI justru mengalami peningkatan dari hanya 17 di tahun 2011 menjadi 25 atau menyamai Telkom di tahun 2013. Sementara pengelolaan orbit satelit dalam filling satelit oleh operator dari lembaga pemerintah yaitu LAPAN hanya kurang dari 10. 2011 2012 2013 LAPAN 5,1 5,7 7,5 PSN 10,3 14,3 12,5 INDOSAT 15,4 22,9 20,0 TELKOM 41,0 28,6 25,0 MCI 17,9 20,0 25,0 CSM 10,3 8,6 10,0 79 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 Tabel 5.13 : Daftar Satelit Indonesia No Slot Orbit BT Nama Satelit Operator Transponder Jenis Satelit Tanggal Penempatan di Orbit 1 108 Telkom 1 TELKOM  C band: 24 Transponder  Ext C band: 12 Transponder Fixed Satellite 12 Agustus 1999 2 107.7 Indostar-2 SES-7 MCI  Ku Band: 22 +5 Transponder  S Band: 10 +3 Transponder Broadcasting Satellite 16 Mei 2009 3 113 Palapa D INDOSAT  C band: 24 Transponder  Ext C band: 11 Transponder  Ku band: 5 Transponder Fixed Satellite 31 Agustus 2009 4 118 Telkom 2 TELKOM C band: 24 +4 Transponder Fixed Satellite 26 November 2005 5 123 Garuda 1 PSN L band: 88 +22 Transponder Mobile Satellite 12 Februari 2000 6 150.5 Palapa C2 INDOSAT  C band: 30 Transponder  Ku band: 6 Transponder Fixed Satellite 15 Mei 1996 7 NGSO L A P A N - TUBSAT LAPAN - Pengamatan Bumi 10 Januari 2007

5.3.3. PEMELIHARAAN FILING SATELIT INDONESIA

Untuk menjaga Filing Indonesia agar tidak terganggu oleh adanya Filing baru yang didaftarkan oleh Negara lain, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika harus memberikan tanggapan atas publikasi Filing satelit yang dikeluarkan International Telecomunication Union ITU pada waktunya. Tanggapan ini diberikan dalam rangka proteksi terhadap jaringan satelit dan teresterial nasional dari potensi interferensi yang dapat ditimbulkan oleh jaringan satelit asing. Kegagalan maupun keterlambatan memberikan tanggapan kepada ITU pada waktunya, dapat mengakibatkan berkurangnyaterganggunya spesifikasi Filing satelit Indonesia. Tenggat waktu yang tersedia untuk memberikan tanggapan adalah 4 empat bulan sejak tanggal publikasi filing satelit asing tersebut dalam BRIFIC ITU. Publikasi BRIFIC ITU tersebut diterbitkan ITU setiap 2 minggu sekali. Publikasi BRIFIC ITU berisi data-data jaringan satelit baru yang didaftarkan oleh semua Negara ke 80 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 ITU serta data-data proses pengelolaan filing satelit di ITU. Sepanjang tahun 2013, Ditjen SDPPI telah memberikan tanggapan untuk 26 publikasi jaringan satelit ITU yaitu publikasi BRIFIC 2734 sampai dengan BRIFIC 2758. Tabel 5.14 menunjukkan jumlah tanggapan untuk masing-masing BRIFC. Detail lengkap setiap tanggapan pada setiap BRIFIC terdapat dalam Lampiran 5.1 No BRIFIC Jumlah Tanggapan No BRIFIC Jumlah Tanggapan 1 2742 15 10 2751 7 2 2743 21 11 2752 4 3 2744 17 12 2753 25 4 2745 11 13 2754 56 5 2746 4 14 2755 49 6 2747 22 15 2756 6 7 2748 10 16 2757 7 8 2749 9 17 2758 6 9 2750 5 Tabel 5.14 : Jumlah tanggapan filling satelit untuk masing-masing BRIFIC tahun 2013

5.3.4. PENYELENGGARAAN PERTEMUAN KOORDINASI SATELIT

Untuk penyelesaian potensi interferensi yang dapat ditimbulkan oleh jaringan satelit asing terhadap jaringan satelit nasional, maka dilaksanakan pertemuan bilateral antara Administrasi Indonesia dengan Administrasi lain untuk koordinasi satelit. Koordinasi satelit dapat dilaksanakan secara home maupun away. Pelaksanaan koordinasi satelit dilaksanakan berdasarkan ketentuan ITU dalam rangka pendaftaran filing satelit. Pada tahun 2013, Ditjen SDPPI bersama operator satelit merencanakan 6 pertemuan koordinasi satelit dengan Administrasi telekomunikasi negara lain yaitu Australia, China, Korea, Thailand, Malaysia dan Rusia. Dari rencana pelaksanaan koordinasi satelit tersebut, pada semester 1 tahun 2013 telah dilaksanakan 3 tiga kali pertemuan koordinasi satelit yaitu : - Pertemuan koordinasi satelit Indonesia - Australia di Canberra tanggal 18-22 Maret 2013; - Pertemuan koordinasi satelit Indonesia - China di Bandung tanggal 15-19 April 2013; dan - Pertemuan koordinasi satelit Indonesia - Korea di Yogyakarta tanggal 20-24 Mei 2013.