FREKUENSI TV 20140509104232 Data Statistik Semester 2 2013 Single Page

147 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 diterbitkan dibanding izin lainnya. Sementara di Jawa Tengah IAR menjadi izin yang paling banyak diterbitkan. Sedangkan di DKI Jakarta dan Bali, SKAR menjadi yang paling banyak diterbitkan. Izin SKAR juga menjadi yang paling banyak diterbitkan di Kalimantan Selatan. Pola yang terjadi di Jawa Barat , ini sama dengan yang terjadi di Sumatera Barat, Lampung, Banten dan Sumatera Utara dimana IKRAP lebih banyak diterbitkan dibanding dua jenis izin lainnya. Selain di Jawa Tengah, hanya empat propinsi dimana IAR menjadi yang paling banyak dikeluarkan dibanding izin lainnya. Keempat propinsi tersebut adalah Bangka Belitung dan Sumatera Selatan di Sumatera serta Sulawesi Ternggara dan Sulawesi Barat di Sulawesi. Khusus Sulawesi Barat, izin pengelolaan radio yang dikeluarkan hanya IAR dan belum mengeluarkan IKRAP dan SKAR selama tahun 2013 ini. Untuk jenis izin IKRAP, volume penerbitannya yang cukup tinggi terdapat di Jawa Barat, disusul Jawa Timur dan DI Yogyakarta. Daerah-daerah dengan penerbitan IKRAP yang lebih banyak dibanding jenis izin lainnya selain Jawa Barat dan Jawa Timur adalah DI Yogyakarta, Banten dan Lampung. Jika dilihat dari komposisinya menurut pulau besar, terdapat pola yang mirip dalam hal proporsi tertinggi untuk penerbitan SKAR kecuali di Jawa dan Sumatera. Komposisi ini sangat berbeda dibanding tahun sebelumnya dimana hampir di semua pulau besar, IAR menjadi yang paling besar proporsinya. Proporsi terbesar di Pulau Jawa dan Sumatera Gambar 6.17 : Sebaran penerbitan Izin Amatir Radio menurut jenis izin dan propinsi 148 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 adalah untuk IKRAP. Penerbitan SKAR yang besar di Propinsi Kalimantan Selatan membuat pola komposisi pulau Kalimantan juga didominasi oleh izin SKAR dengan proporsi mencapai 50,9. Sementara Maluku-Papua menunjukkan komposisi dimana penerbitan SKAR sangat besar proporsinya dibanding izin lainnya yaitu mencapai 56,3. Gambar 6.18 : Proporsi Sertifikat yang dikeluarkan menurut jenis sertifikat menurut Pulau Besar Dari sisi penyebaran izin antar pulau besar menurut jenis izin, proporsi terbesar pada umumnya masih ada di Pulau Jawa karena Jawa masih menjadi pusat kegiatan di berbagai bidang di Indonesia, termasuk penyiaran. Untuk IAR dan IKRAP, penerbitannya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Bahkan untuk IKRAP, proporsi penerbitannya di Pulau Jawa mencapai 56,7, sementara di Maluku-Papua hanya 4,7. Hal ini karena penggunaan amatir radio yang masih banyak terpusat di pulau Jawa. Untuk IKRAP, proporsi penerbitan di wilayah Jawa juga cukup besar yaitu mencapai 48,3 sementara di Sumatera hanya 18,3. Proporsi di Jawa ini mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang baru mencapai 42,3. Untuk izin IAR, proporsi di pulau Jawa juga sangat dominan yaitu mencapai 44,8, sementara di Sulawesi hanya 14,5. Bahkan penerbitan IAR di Sumatera hanya 9,6 dari total IAR yang diterbitkan tahun 2013. Sementara untuk SKAR menunjukkan pola penyebaran yang relatif lebih terdistribusi dibanding jenis izin lainnya dengan sebaran di Pulau Jawa hanya sekitar 29,7 dari seluruh sertifikat SKAR yang diterbitkan. Proporsi ini juga menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 33. Namun proporsi pada pulau-pulau besar lain cukup merata dalam kisaran 13 hingga 19,1 kecuali Bali-Nusa Tenggara. Bahkan di Maluku-Papua juga sudah mencapai 13,9 dan di Bali-Nusa Tenggara juga mencapai 9,7 dari seluruh sertifikat yang diterbitkan 149 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 Gambar 6.19 : Distribusi Sertifikat Amatir Radio di pulau besar di Indonesia 6.6. Sertifikasi Operator Radio Disamping pengaturan dilakukan dalam hal penggunaan frekuensi radio melalui mekanisme izin bagi pengguna frekuensi, instrumen monitoring dan pengaturan penggunaan frekuensi radio juga dilakukan melalui sertifikasi terhadap petugas operator dari pihak pengguna frekuensi.Terdapat dua jenis instrumen yang digunakan yaitu sertifikasi Radio Elektronika dan Operator Radio REOR dan Sertifikasi Kecakapan Operator Radio SKOR. Kedua instrumen ini dilaksanakan melalui Pendidikan dan Pelatihan Diklat REOR dan SKOR oleh Lembaga Diklat SKOR dan REOR di Indinesia. Pelaksanaan Diklat dan Ujian Negara REOR dan SKOR telah sesuai dengan ketentuan regulasi dari IMO International Maritime Organisation dan ITU International Telecommunication Union.

6.6.1. SERTIFIKASI RADIO ELEKTRONIKA DAN OPERATOR RADIO REOR

Selama tahun 2013, telah diselenggarakan 39 kali ujian negara REOR yang diikuti oleh 2.722 peserta. Jumlah penyelenggaraan ujian REOR pada tahun 2013 ini meningkat sebesar 21,9 dibanding tahun sebelumnya. Sementara jumlah pesertanya juga meningkat sebesar 10,3 dibanding tahun sebelumnya meskipun pada tahun sebelumnya mengalami penurunan. Peningkatan jumlah ujian ini sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang peningkatannya mencapai 23,1. Ujian dilakukan di lima kota yaitu di Jakarta, Semarang, Makassar, Surabaya dan Batam sebagaimana yang dilakukan pada tahun 2012. Dari distribusi peserta menurut tempat penyelenggaraan ujian, peserta ujian REOR paling banyak masih terdapat di Jakarta. Proporsi peserta ujian di Jakarta mencapai