JUMLAH PENERBITAN SP2 MENURUT NEGARA ASAL

246 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 perangkat telekomunikasi dan pengujian alat dan perangkat telekomuniksi, iii PNBP dari REOR dan SKOR, iv PNBP dari IAR dan IKRAP, dan v PNBP sumber lain-lain termasuk sewa rumah dinas. Kontribusi Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI dalam penerimaan negara dianalisis dari besaran PNBP yang dihasilkan dari jasa- jasa di bidang pemanfaatan dan pengujian serta sertifikasi sumber daya dan perangkat pos dan informatika yang diberikan oleh unit-unit kerja di lingkungan Direktorat Jenderal SDPPI tersebut dan kontribusinya terhadap penerimaan negara yang tercatat dalam APBN. Pemaparan data PNBP ini terbagi menjadi dua bagian. Pertama adalah perkembangan penerimaan PNBP dari masing-masing sumber di Ditjen SDPPI, pertumbuhannya serta pencapaiannya dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Pada bagian kedua, dilakukan analisis kontribusi dari total penerimaan PNBP tersebut terhadap penerimaan negara dari tiga jenis yaitu total penerimaan negara dalam negeri PNDN, total penerimaan negara bukan pajak PNBP dan total penerimaan negara bukan pajak lainnya PNBP lainnya.

10.3.1. PNBP BIDANG FREKUENSI

PNBP bidang frekuensi menjadi sumber penerimaan terbesar untuk penerimaan negara bukan pajak dari Direktorat Jenderal SDPPI maupun Kementerian Komunikasi dan Informatika. PNBP bidang frekuensi yang nilainya besar tersebut merupakan PNBP dari Biaya Hak Penggunaan BHP Frekuensi. Ketika masih bergabung berada dalam struktur Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, PNBP dari BHP Frekuensi ini juga menjadi sumber penerimaan utama bagi PNBP bidang komunikasi dan informatika. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, penerimaan PNBP dari BHP Frekuensi pada tahun 2013 dapat melebihi target yang ditetapkan dengan pencapaian 117,4 dari target penerimaan, pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan pencapaian tahun 2012 sebesar 101,7 dari target. Pencapaian PNBP dari BHP Frekuensi pada tahun 2013 ini terjadi karena penerimaan yang besar di semester 2, mengingat pada semester 1 baru 31,5 dari target PNBP. Penerimaan dari BHP Frekuensi tahun 2013 sebesar Rp. 10,857 triliun ini meningkat sebesar 19,5 dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp. 9,085 triliun. Kemampuan melebihi target yang sudah ditetapkan untuk penerimaan BHP Frekuensi ini cukup menjadi prestasi mengingat pada saat yang sama, target PNBP dari BHP Frekuensi ini ditingkatkan sebesar 3,5. Peningkatan realisasi penerimaan sebesar 19,5 merupakan yang tertinggi sejak tiga tahun terakhir, apalagi pada tahun 2011 realisasi penerimaan PNBP dari BHP Frekuensi ini sempat menurun cukup besar dibandingkan realisasi penerimaan PNBP pada tahun 2010. 247 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 No Tahun Target Ribu Rp. Realisasi Ribu Rp. Pertumbuhan Target Pertumbuhan Realisasi Tingkat Pencapaian Target 1 2008 4.612.975.824 6.016.990.913,7 91,5 78,6 130,4 2 2009 5.269.827.618 8.109.402.315,9 14,2 34,8 153,9 3 2010 8.202.947.427 10.693.583.819,4 55,7 31,9 130,4 4 2011 8.461.222.688 8.790.907.340,2 3,1 -17,8 103,9 5 2012 8.933.544.384 9.085.108.514,3 5.6 3.3 101.7 6 2013 9.244.578.561,6 10.857.000.459,1 3.5 19.5 117.4 Diagram pada Gambar 10.1. menunjukkan bahwa realisasi penerimaan PNBP dari BHP Frekuensi ini menunjukkan tren peningkatan dari tahun ke tahun. Realisasi penerimaan PNBP dari BHP Frekuensi ini juga selalu melebihi target yang ditetapkan setiap tahunnya. Dalam periode 2011-2012, realisasi penerimaan PNBP dari BHP Frekuensi ini mengalami masa dimana pertumbuhan penerimaan BHP Frekuensi yang tinggi, mengulangi tren pertumbuhan pada periode 2008-2010. Sehingga meskipun target penerimaan PNBP dari BHP frekuensi ini ditingkatkan pada periode tersebut, realisasi penerimaan tetap dapat memenuhi target. Ketika target PNBP dari BHP Frekuensi ditingkatkan sebesar 3,5, realisasi penerimaannya masih tetap melampaui target yang ditetapkan. Tabel 10.1 : Perkembangan PNBP dari BHP Frekuensi Tahun 2008-2013 Gambar 10.1 : Perbandingan antara Target dan Realisasi PNBP dari BHP Frekuensi 248 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 10.3.2. PNBP BIDANG STANDARDISASI Penerimaan PNBP Bidang Standardisasi yang terdiri dari jasa pengujian perangkat dan penerbitan sertifikat alat dan perangkat telekomunikasi yang pada semester 1 2013 baru mencapai 51.7, pada akhir tahun 2013 telah melampaui target yang ditetapkan. PNBP dari bidang standardisasi pada tahun 2013 ini mencapai Rp. 79,6 milyar atau mencapai 122,5 dari target yang ditetapkan. Pencapaian penerimaan PNBP pada tahun 2013 ini berarti juga mengalami peningkatan sebesar 14,3 dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan penerimaan ini lebih tinggi dari pertumbuhan realisasi PNBP bidang standardisasi tahun sebelumnya yang hanya mencapai 6,7. Namun pencapaian penerimaan PNBP dari bidang standarisasi ini lebih kecil dari tahun 2012 yang mencapai 132,6 dari target. Meskipun target penerimaan pada tahun 2013 ini dinaikkan cukup besar yaitu 23,8 dibanding tahun sebelumnya, namun realisasi penerimaan PNBP ini tetap mampu melampui target penerimaan yang ditetapkan. No Tahun Target Ribu Rp. Realisasi Ribu Rp. Pertumbuhan Target Pertumbuhan Realisasi Tingkat Pencapaian Target 1 2008 17.000.000 29.862.510,0 61,9 69,6 175,7 2 2009 25.000.000 47.233.912,0 47,1 58,2 188,9 3 2010 48.000.000 53.883.832,0 92,0 14,1 112,3 4 2011 50.000.500 65.276.436,0 4,2 21,1 130,6 5 2012 52.500.000 69.626.768,8 5,0 6,7 132,6 6 2013 65.000.000 79.604.754,3 23,8 14,3 122,5 Tabel 10.2 : Perkembangan PNBP dari Bidang Standarisasi Tahun 2008-2013 Diagram pada Gambar 10.2. menunjukkan penerimaan dari PNBP bidang standardisasi ini secara konsisten mampu melebihi target yang ditetapkan. Namun jika diperhatikan perkembangannya, target penerimaan pada tahun 2013 ini ditingkatkan cukup besar dibanding target tahun 2011 dan 2012. Pada tahun 2011 target penerimaan hanya ditingkatkan sebesar 4,2 dari tahun sebelumnya dan di tahun 2012 hanya ditingatkan sebesar 5 dari tahun sebelumnya. Meskipun dinaikkan cukup besar, realisasi penerimaan PNBP bidang standarisasi ini akhirnya bias mencapai 22,5 diatas target yang ditetapkan. 249 Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013 Gambar 10.2 : Perbandingan antara Target dan Realisasi PNBP Bidang Standarisasi

10.3.3. PNBP DARI SERTIFIKASI OPERATOR RADIO

Sumber penerimaan PNBP untuk bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika lainnya adalah yang berasal dari sertifikasi operator radio. Ada dua sumber PNBP dari sertifikasi operator radio yaitu penerimaan dari REOR dan SKOR dan penerimaan dari Izin Amatir Radio IAR dan IzinKecakapan Radio Antar Penduduk IKRAP.

10.3.3.1. PNBP DARI REOR DAN SKOR

Penerimaan PNBP dari REOR dan SKOR, sampai akhir tahun 2013 ini masih belum mencapai target penerimaan setelah sampai semester 1 penerimaannya juga baru mencapai 43,8. Realisasi penerimaan dari REOR dan SKOR sampai akhir tahun 2013 hanya mencapai Rp. 55,275 juta atau hanya mencapai 73,7 dari target yang ditetapkan. Realisasi penerimaan dan pencapaian pada tahun 2013 ini juga masih lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang mampu mencapai 91,1 dari target. Pencapaian tahun 2013 ini juga menunjukkan penurunan PNBP dari REOR dan SKOR yang cukup besar yaitu sampai 47,2. bahkan penurunan realisasi PNBP dari PREOR dan SKOR pada tahun 2013 ini jauh lebih besar dari penurunan PNBP REOR dan SKOR pada tahun 2011 yang menurun 5,6. Penurunan pencapaian realisasi penerimaan yang lebih rendah dibanding tahun sebelumnya juga terjadi pada saat target PNBP dari REOR dan SKOR diturunkan cukup besar pada tahun 2013 ini. Target PNBP dari REOR dan SKOR diturunkan sebesar 34,8, namun realisasi penerimaan menurun sebesar 47,2 dibanding tahun sebelumnya sehingga pencapaian hanya sebesar 73,7 dari target.