62
Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013
b. Non-eksklusif adalah pada pita frekuensi radio 2,4 GHz dan 5,8 GHz.
Dalam Peraturan Menkominfo Nomor: 07PERM.KOMINFO012009 tentang Penataan Pita Frekuensi Radio Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel
wireless broadband telah ditetapkan bahwa izin penggunaan pita frekuensi radio 300 MHz, 1,5 GHz, 2 GHz, 2,3 GHz, 3,3 GHz dan 10,5 GHz yang sebelumnya
berdasarkan Izin Stasiun Radio ISR secara bertahap akan berubah menjadi Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio IPSFR. Sedangkan untuk pita frekuensi radio 2,4 GHz
dan 5,8 GHz, izin penggunaan pita frekuensi radionya berdasarkan izin kelas.
Selanjutnya akan dibahas mengenai perkembangan kebijakan pemerintah dan implementasinya dalam pengaturan BWA pada pita frekuensi radio 2 GHz, 2,3 GHz,
2,4 GHz, 3,3 GHz, dan 5,8 GHz.
5.2.3.1. BWA 2 GHz 2053 – 2083 MHz
Dasar hukum terkait dengan penggunaan pita frekuensi radio BWA 2 GHz ini adalah sebagai berikut:
1 PM Kominfo Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penetapan Pita Frekuensi
Radio Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel Wireless Broadband
Pada Pita Frekuensi Radio 2 GHz, dan 2 KM Kominfo Nomor 186 Tahun 2009 tentang Penetapan Blok Pita
Frekuensi Radio dan Zona Layanan Pita Lebar Nirkabel Wireless Broadband
Pada Pita Frekuensi Radio 2 GHz Kepada Pengguna Pita Frekuensi Radio 2 GHz Eksisting Untuk Layanan Pita Lebar Nirkabel
Wireless Broadband. Penetapan penyelenggara jaringan tetap lokal berbasis packet switched
operator sebagai pengguna pita frekuensi radio BWA 2 GHz, sebagaimana disebutkan pada KM Kominfo Nomor 186 Tahun 2009, terbagi dalam
beberapa Zona dan blok frekuensi. Blok layanan dibagi menjadi 15 Zona yang berbasis region daerah dimana wilayah Sumatera terdiri dari 3
zona layanan utara, tengah, selatan, Jawa terdiri dari 4 zona layanan Banten+Jabodetabek, Jawa Barat minus Jabodetabek, Jawa bagian tengah
dan Jawa bagian timur, Bali+Nusa Tenggara satu zona, papua satu zona, Maluku dan Maluku Utara satu zona, Sulawesi terdiri dari 2 zona utara dan
selatan, Kalimantan terdiri dari 2 zona barat dan timur dan kepulauan Riau satu zona tersendiri. Sedangkan Blok frekuensi BWA 2 GHz ini dibagi
menjadi enam blok frekuensi yaitu 1 Blok frekuensi 1 2053-2058 MHz, 2 Blok frekuensi 2 2058-2063 MHz, 3 Blok frekuensi 3 2063-2068 MHz,
4 Blok frekuensi 4 2068-2073 MHz, 5 Blok frekuensi 5 2073-2078 MHz, dan 6 Blok frekuensi 6 2078-2083 MHz .
Dari blok frekuensi dan zona layanan tersebut, penetapan pengguna pita frekuensi radio BWA 2 GHz ini baru dilakukan untuk blok frekuensi 1, 2 dan
63
Data Statistik Ditjen SDPPI Semester 2 Tahun 2013
3 pada zona layanan 1 Banten+Jabodetabek dan zona layanan 7 Jawa bagian timur. Seluruh penggunaan pita frekuensi pada zona layanan dan
blok frekuensi tersebut ditetakan penggunaanya pada satu perusahaan yaitu PT. Solusi Aksesindo Pratama. Sementara untuk blok frekensi dan
zona layanan lainnya masih belum ditetapkan penggunanya.
5.2.3.2. BWA 2,3 GHz 2300 – 2400 MHz
Dasar hukum terkait dengan penggunaan pita frekuensi radio BWA 2,3 GHz ini adalah sebagai berikut:
1 PM Kominfo Nomor 8 Tahun 2009 tentang Penetapan Pita Frekuensi
Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel Wireless Broadband Pada Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz,
2 PM Kominfo Nomor 19 Tahun 2011 tentang Penggunaan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel
Wireless Broadband Berbasis Netral Teknologi, 3
KM Kominfo Nomor 237 Tahun 2009 tentang Penetapan Pemenang Seleksi Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched
Yang Menggunakan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel Wireless Broadband, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan KM Kominfo Nomor 325 Tahun 2012,
4 KM Kominfo Nomor 264 Tahun 2009 tentang Penetapan Blok Pita Frekuensi Radio dan Mekanisme Pembayaran Biaya Hak
Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Kepada Pemenang Seleksi Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched
Yang Menggunakan Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz Untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel Wireless Broadband, sebagaimana telah
diubah terakhir dengan KM Kominfo Nomor 326 Tahun 2012,
5 Perdirjen Postel Nomor 94 tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Alat
dan Perangkat Telekomunikasi Subscriber Station Broadband Wireless Access
BWA Nomadic Pada Pita Frekuensi 2.3 GHz, sebagaimana telah diubah dengan Perdirjen Postel Nomor 209 tahun 2009,
6 Perdirjen Postel Nomor 95 tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi Base Station Broadband Wireless
Access BWA Nomadic Pada Pita Frekuensi 2.3 GHz, sebagaimana
telah diubah dengan Perdirjen Postel Nomor 210 tahun 2009, 7 Perdirjen Postel Nomor 96 tahun 2008 tentang Persyaratan Teknis
Alat dan Perangkat Telekomunikasi Antena Broadband Wireless Access
BWA Nomadic Pada Pita Frekuensi 2.3 GHz, sebagaimana telah diubah dengan Perdirjen Postel Nomor 211 tahun 2009,
8 Perdirjen SDPPI Nomor 213 tahun 2011 tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi Subscriber Station Untuk
Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel Wireless Broadband Berbasis Netral Teknologi Pada Pita Frekuensi Radio 2.3 GHz, dan