5.3 Faktor Determinan Perilaku Seks Pasangan Konkuren
Untuk mengetahui determinan perilaku seks pasangan konkuren maka dilakukan analisis bivariat. Hasilnya menunjukkan bahwa proporsi perilaku seks
pasangan konkuren secara bermakna lebih tinggi pada umur ≥31 tahun p=0,001,
lahir di Bali p=0,002, status kawin dengan dua istri p=0,012 dan ≥2 anak
p=0,024, berpenghasilan ≥Rp. 2.000.000,- p=0,034, tidak disirkumsisi
p=0,004, punya ≥2 pasangan seks non-komersial lain seminggu p0,001,
frekuensi hubungan seks dengan pasangan seks non-komersial lain sebanyak ≥3
kaliminggu p0,001, berhubungan dengan ≥2 orang pasangan seks non-
komersial lain perbulan p=0,006, frekuensi hubungan seks dengan pasangan seks non-komersial lain
≥6 kalibulan p0,001, berhubungan seks dengan ≥2 orang pekerja seks perempuan perbulan p=0,035, memakai kondom dengan pekerja seks
terakhir p=0,001, jarang atau tidak pernah memakai kondom dengan pekerja seks perempuan seminggu p=0,042 dan pernah infeksi menular seksual p0,001
Tabel 5.4. Sedangkan variabel lainnya tidak memberikan perbedaan yang bermakna
terhadap perilaku seks pasangan konkuren, seperti variabel pendidikan p=0,456, tempat tinggal p=0,161, melakukan hubungan seks pertama kali pada usia dini
p=0,562, melakukan bepergian dalam setahun p=0,071, konsistensi pemakaian kondom p=0,076 dan kebiasaan minum alkohol p=0,229 Tabel 5.4.
Tabel 5.4: Faktor Determinan Perilaku Seks Pasangan Konkuren
Faktor Determinan CSP
Beda Prop
95 CI
Nilai P
Ya Tidak
Umur tahun ≤30
≥31 3 3,2
20 18,7 90 96,8
87 81,3 15,5
7,3-23,7 0,001
Pendidikan Rendah SD-SMP
Tinggi SMA-PT 8 9,5
15 12,9 76 90,5
101 87,1 3,4
-5,4- 12,2
0,456
Tempat tinggal Desa
Kota 6 18,7
17 10,1 26 81,3
151 89,9 8,6
-22,9- 5,6
0,161
Status kawin Belum kawin
Menikah 0 0,0
23 24,0 104 100,0
73 76,0 24,0
15,4- 32,5
0,001
Jumlah istri Seorang
Dua orang 18 17,0
5 50,0 88 83,0
5 50,0 33,0
1,0-64,8 0,012
Jumlah anak 0-1 orang
≥2 orang 3 7,9
20 25,6 35 92,1
58 74,4 17,7
4,8-30,7 0,024
Penghasilan Rpbln ≤1.900.000
≥2.000.000 2 3,7
21 14,5 52 96,3
124 85,5 10,8
3,2-18,4 0.034
Usia dini hub seks ≤16 tahun
≥17 tahun 19 11,0
4 14,8 154 89,0
23 85,2 3,8
-10,4- 18,0
0,562
Sirkumsisi Ya disirkumsisi
Tidak sirkumsisi 9 6,8
14 20,6 123 93,2
54 79,4 13,8
-0,2- -0,03
0,004
Jumlah pasangan seks non-komersial lain diajak hub. seks dalam seminggu Seorang
≥2 orang 3 2,9
20 21,1 102 97,9
75 78,9 18,2
9,4-27,0 0.000 Frekuensi hub. seks dengan pasangan seks non-komersial lain dalam seminggu
1-2 kali ≥3 kali
5 3,9 18 25,4
124 96,1 53 74,7
21,5 10,8-
32,1 0.000
Jumlah pasangan seks non-komersial lain diajak hub. seks dalam sebulan Seorang
≥2 orang 2 2,9
21 15,9 66 97,1
11184,1 13,0
5,5-20,2 0.006 Frekuensi hub seks dengan pasangan seks non-komersial lain sebulan
1-5 kali ≥ 6 kali
1 1,0 22 21,1
95 99,0 82 78,9
20,1 12,0-
28,2
0,001
Faktor Determinan lanjutan
CSP Beda
Prop 95
CI Nilai
P
Ya Tidak
Jumlah PSP diajak hubungan seks dalam sebulan Seorang
≥2 orang 13 8,7
10 19,6 136 91,3
41 80,4 10,9
-0,9- 22,7
0.035 Frekuensi hubungan seks dengan PSP dalam sebulan
Sekali ≥2 kali
7 9,1 16 13,2
70 90,9 105 86,8
4,1 -4,7-
12,9 0,376
Jumlah PSP diajak hubungan seks dalam setahun Seorang
≥2 orang 6 7,5
17 14,2 74 92,5
103 85,8 6,7
-1,8- 15,2
0,148 Frekuensi hubungan seks dengan PSP dalam setahun
1-5 kali ≥6 kali
2 4,1 21 14,1
47 95,9 128 85,9
10,0 2,1-
17,9 0.058
Bepergian dlm 1 thn Tidak bepergian
Pernah bepergian 9 18,7
14 9,2 39 81,3
138 90,8 9,5
-2,4- 21,5
0.071
Pake kondom saat hubungan seks terakhir dengan PSP Tidak pakai
Pakai 15 8,7
8 29,6 158 91,3
19 70,4 20,9
38,7- 3,2
0,001 Pemakaian kondom dengan PSP seminggu terakhir
Selalu pakai Jarangtak pernah
13 8,8 10 19,2
135 91,2 42 80,8
10,4 -1,2-
22,1 0,042
Pemakaian kondom dengan PSP sebulan terakhir Selalu pakai
Jarangtak pernah 11 8,5
12 16,9 118 91,5
59 83,1 8,4
-18,3 -1,6
0,076 Konsumsi alkohol
Tidak minum Minum alkohol
6 8,0 17 13,6
69 92,0 108 86,4
5,6 -3,0-
14,2 0,229
Pernah gejala IMS Tidak perna IMS
Pernah IMS 7 4,7
16 38,1 142 95,3
26 61,9 33,4
18,3- 48,5
0,001
Untuk memperoleh faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap perilaku seks pasangan konkuren maka dilakukan analisis multivariat memakai
metode Poisson dengan teknik backword LR sampai diketemukan model yang sesuai. Dua puluh satu variabel yang memperoleh nilai p0,250 dalam analisis
bivariat dimasukkan dalam pemodelan. Model terakhir tentang faktor determinan yang diperoleh disajikan dalam Tabel 5.5.
Tabel 5.5: Faktor Determinn yang Paling Berpengaruh terhadap Perilaku Seks Pasangan Konkuren
Variabel Prev Ratio
95 CI Nilai P
1. Berumur ≥31 tahun
4,5
1,474-13,652
0,008 2.
Tinggal di daerah pedesaan 3,9
1,832-8,400 0,001
3. Mempunyai 2 orang anak
4,2
1,382-12,596
0,011 4.
Melakukan hubungan seks pertama kali umur
≤16 tahun
2,6 0,947-7,141
0,064
5. Mempunyai ≥2 pasangan
seks non-komersial lain dalam seminggu
4,7
1,618-13,406
0,004
6. Jarang atau tidak pernah
memakai kondom dalam seminggu
1,8 0,821-3,951
0,142
7. Pernah mengalami gejala
infeksi menular seksual dalam setahun terakhir
5,1
1,929-13,712
0,001
Ada enam variabel yang mempunyai nilai bermakna mempengaruhi perilaku seks pasangan konkuren, yaitu responden berumur 31 tahun atau lebih p=0,008,
bertempat tinggal di daerah pedesaan p0,001, lahir di Provinsi Bali p=0,001, mempunyai dua orang anak atau lebih p=0,011, mempunyai dua pasangan seks
non-komersial lain atau lebih 0,004 dan pernah mengalami gejala infeksi menular seksual dalam setahun p=0,001.
5.4. Potensi Menularkan HIV